DOSEN :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senatiasa melimpahkan rahmat dan Hidayahnya,
sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan keridoan nya Makalah
dengan judul “ Patofisiologis gangguan pencernaan” ini dapat terselesaikan
Penyusun menyadari betul sepenuhnya bhawa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati kami berharap kritik dan saran demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya kami berharap. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
2.1 ( gastritis)..............................................…............................................................2
2.2 Konstipasi .............................................................................................................4
2.3 Diare .....................................................................................................................6
2.4 Apendisitis ( Radang umbai cacing ) )..................................................................8
2.5 Ulkus ( tukak lambung / mag )..............................................................................8
2.6 Batu empedu..........................................................................................................9
2.7 Kanker ).................................................................................................................9
3.1 Simpulan…………………………………………………………………….…...,10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...11
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Gangguan pencernaan adalah masalah yang terjadi pada salah satu organ sistem pencernaan,
atau lebih dari satu organ pencernaan secara bersamaan. Sistem pencernaan terdiri dari sejumlah
organ, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Sistem
pencernaan berfungsi menerima dan mencerna makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap.
Nutrisi tersebut kemudian disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sistem pencernaan
juga berfungsi memisahkan dan membuang bagian makanan yang tidak bisa dicerna oleh
tubuh. Ketika tubuh tidak dapat mencerna makanan dengan baik, kondisi tersebut dapat
menyebababkan intoleransi makanan.
Gangguan pada sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi
bakteri, dan kelainan alat pencernaan yang memberikan gejala seperti gastroenteritis, konstipasi,
obstipasi maupun ulkus. Gangguan pencernaan ini banyak disebabkan oleh sebagian besar
Enterobacteriaceae, namun tidak semua Enterobacteriaceae dapat menyebabkan gangguan
pencernaan, seperti Proteus mirabilis yang merupakan flora normal usus manusia dapat menjadi
patogen bila berada di luar usus manusia dan mengenai saluran kemih
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gastritis
Radang lambung atau gastritis / lebih dikenal juga dengan penyakit maag
merupakan suatu gangguan pencernaan yang umum terjadi. Pada penyakit ini terjadi
suatu iritasi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga menjadi merah,
bengkak, berdarah dan luka. Radang lambung dapat berupa serangan akut atau gangguan
kronis. Serangan akut terjadi mendadak misalnya setelah minum alkohol, kopi, makanan,
berbumbu banyak atau yang susah dicerna
Pada umumnya radang lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor berikut ini :
1. Terlalu banyak makanan yang mengiritasi lambung, seperti yang pedes, asam,
minuman alkohol, obat-obatan seperti aspirin ( dosis tinggi ), kortison, kafein,
kortikosteroid
2. Adanya stress dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang
3. Adanya asam lambung yang berlebihan
4. Waktu makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, atau makan berlebihan
5. Tertelannya substansi / zat yang korosif, seperti alkali, asam kuat, cairan pembersih
kimiawi dan lain-lain
6. Infeksi bakteri
Mual dan sering muntah agak asam. Pada kondisi berat lambung mungkin dapat
mengelupas sehingga mengakibatkan muntah darah
Perut terasa nyeri, pedih, kembung dan sesak pada bagian atas perut
Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
2
Sulit tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut sebelah atas ( ulu hati )
Pada radang lambung kronis gejala yang ditunjukan lebih ringan, seringkali gejala
menjadi samar, seperti tidak toleran terhadap makanan pedas atau berlemak atau
nyeri ringan yang akan hilang setelah makan
Langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah radang lambung, antara lain :
Dampak
1. Infeksi H. pylori
2. Tinggal di tempat padat dan kumuh, kondisi ini meningkatkan resiko infeksi H.
pylori
3. Acquired immunodeficiency syndrome ( AIDS )
4. Pencandu alcohol
5. Perokok
6. Usia tua
7. Kelainan genetic
3
2.2. Konstipasi
Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada system pencernaan
dimana seorang manusia mengakami pengerasan fese atau tinja yang berlebihan sehingga
sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada
penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi
yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi
penderitanya.
Konstipasi atau sembelit adalah keluhan pada system pencernaan yang paling
umum dan banyak ditemui di masyarakat luas termasuk di sekitar anda. Bahkan di
perkirakan sekitar 80% manusia pernah mengalami konstipasi atau sembelit. Penyebab
umum konstipasi atau sembelit yang berada disekitar kita antara lain:
Wanita yang merasa perutnya terasa tidak nyaman karena mengalami sembelit.
Gejala dan tanda akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain,
karena pola makan, hormon, gaya hidup dan bentuk usus besar tiap orang berbeda-beda,
tetapi biasanya gejala dan tanda yang umum ditemukan pada sebagian besar atau
kadang-kadang beberapa penderitanya adalah sebagai berikut :
4
Perut terasa begah, penuh dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja, jika tinja
sudah tertumpuk sekitar seminggu atau lebih perut penderita dapat terlihat seperti
sedang hamil
Tinja menjadi lebih keras, panas,dan berwarna lebih gelap dari pada biasanya, dan
jumlahnya lebih sedikit dari pada biasanya, bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil
bila sudah parah
Pada saat buang air, besar tinja dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang harus
mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan
tinja, bahkan sampai mengalami ambeien dan berkeringan dingin
Terdengar bunyi-bunyian dalam perut
Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat
bergesekan dengan tinja yang panas dan keras
Frekuensi buang angina meningkat disertai bau yang lebih busuk dari pada biasanya,
jika kram perutnya parah, bahkan penderitanya akan kesulitan atau sama tidak bisa
buang angina
Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang air
besar, biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih
Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah
Cara mengatasi
Jogging merupakan salah satu olahraga yang dapat meredakan dan mencegah sembelit
Pengobatan dan peredaran konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan
pengubahan pola makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat perut, minum air
putih sebanyaknya, meminum minuman prebiotic dan probiotik atau membiasakan diri
untuk buar air besar tiap hari dengan membuat jadwal buang air besar yang di sebut
bowel training
Sedangkan dengan cara sedikit dipaksa yang biasanya untuk penderita obstipasi,
yaitu dengan mengkonsumsi obat pencahar disebut laksati yang kadang-kadang
menyebabkan perut terasa melilit berlebihan, tinja berbentuk cairan atau bahkan
ketergantungan obat pencahar, penghisapan tinja atau feses dengan alat khusus, terapi
serat, dan pembedahan walaupun pilihan ini cukup jarang dilakuka.
5
2.3 Diare
Diare atau dalam Bahasa kasarnya disebut mencret atau dalam Bahasa inggris =
diarrhea adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar
yang terus menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
Di dunia ke 3 diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita dan juga
membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya
Penyebabnya
Sebuah mikrograf elekron dari rotavirus, penyebab hamper 40% dari diare pada
anak di bawah umur 5 tahun.
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi ( fructose, laktosa )
kelebihan vitamin C dan mengkonsumsi buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit
perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi
tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang
melebihi 200gram perhari. Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan
sekaligus secara berlebihan yang dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus
kaget
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar.
Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur
dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan
sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain
sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak
terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali
akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan
mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum
dalam dalam beberapa hari dan paling lama 1 minggu. Namun untuk individu yang sakit
atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam
jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau
botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn.
Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala
umum radang usus buntu
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alcohol yang berlebihan teruama
dalam seseorang yang tidak cukup makan. Jadi apabila mau mengkonsumsi alcohol lebih
baik makan terlebih dahulu
Cara mengatasi
Diare yang di sertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam,
kehilangan berat badan dan lain-lain
Diare pada orang yang berpergian ( kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti
parasite )
Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institute kesehatan mental
Dampak diare
Dehidrasi ringan,kehilangan cairan 2-5 % dari berat badan dengan gambaran klinik
turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok
Dehidrasi sedang, kehilangan cairan 5-8 % dari berat badan dengan gambaran klinik
turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam
Dehidrasi berat, kehilangan cairan 8-10 % dari berat badan dengan gambaran klinik
seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis
samapai koma, otot-otot kaku sampai sianosis
Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit perut sebelah kanan bawah dan
biasanya disertai demam. Umbai cacing ( apendiks ) adalah tonjolan kecil pada usus
buntu ( sekum ). Penyakit ini disebabkan adanya makanan yang masuk di apendiks dan
membusuk. Pembusukan makanan di apendiks tersebut dapat mengakibatkan radang
Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan
asam ( HCL ) yang di hasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding
lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukan bahwa ulkus dapat di sebabkan oleh
bakteri makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag
Kondisi penyakit batu empedu atau kolelitiasis yang ringan jarang menimbulkan
gejala. Penderitanya mulai dapat merasakan gejala jika saluran empedu tersumbat akibat
pengendapan batu empedu.
Gejala utama batu empedu adalah nyeri secara mendadak di bagian kanan atas
atau tengah perut. Sakit perut juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti mual,
muntah, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, sakit maag, dan diare.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas atau gejala
yang muncul disertai demam, menggigil, mata dan kulit berwarna kuning, atau sakit perut
berlangsung hingga lebih dari 8 jam.
Beberapa faktor juga dapat memengaruhi seseorang terkena batu empedu, seperti
faktor usia, jenis kelamin, keturunan, pola makan tidak sehat, diet yang terlalu ketat, dan
kondisi medis tertentu.
2.7 Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul
adalah adanya darah pada feses
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
http://www.spesialis.info/?biologi-sistem-pencernaan,1039
http://xamthone-plus.com/sembelit
http://betterandthebest.wordpress.com./2010/04/25/ganggun-pada-sistem-pencernaan-
manusia/
Maryati, sri. 2006. Biologi jilid II. Jakarta : Erllangga
Syamsuri. 2006. Biologi jilid 2. Jakarta : Erlangga
https://www.alodokter.com/batu-empedu