Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian emulsi (emulgator) larut dalam minya, maka akan

Jawab : emulsi adalah sediaan yang terbentuk emulsi air dalam minyak (a/m)
mengandung bahan obat cair atau larutan obat, b. Emulsi air dalam minyak (a/m) dapat
terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan
terbentuk jika jumlah air < 40 % dari
dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang
cocok. volumenya. Jumlah yang lebih tinggi dari 40 %
akan membentuk tipe emulsi minyak dalam air
2. Keuntungan emulsi (m/a)
Jawab : c. Walaupun airnya hanya 20 – 30 %, emulsi
 Dapat membentuk sediaan yang saling minyak dalam air (m/a) akan tetap terbentuk
tidak bercampur menjadi dapat bersatu jika air ditambahkan pada proses pencampuran
menjadi sediaan yang homogen dan
bersatu. d. Berdasarkan viskositas. Emulsi yang
 Mudah ditelan. terbentuk didasarkan pada viskositas setiap
 Dapat menutupi rasa yang tidak enak
fase. Peningkatan viskositas akan membentuk
pada obat.
fase luar.
3. Komposisi emulsi

Jawab : 5. Bagaimana cara pembentukan tetesan


emulsi?
a. Bahan aktif antara lain :
Jawab : Bentuk awalnya merupakan dua
 Poroffin cair
fase yang tidak saling bercampur satu
 Oleum gec aselli
sama lain yaitu fase air dan fase minyak
 Curaubitae semin
karena terdapat tegangan antarmuka
b. bahan tambahan antara lain :
yang sangat tinggi. Ketika dilakukan
 Gom arabikum
pengocokan, kedua fase cair tersebut
 Tragakan
akan terdispersi dalam bentuk tetesan –
 Tilosa
tetesan kecil tetapi belum tercampur
 Natrium karboksilmetilselulosa
secara sempurna karena masih terdapat
4. Cara memprediksi emulsi
tegangan antarmuka. Oleh karena itu di
Jawab :
butuhkan emulgator untuk menurunkan
a.       Jika surfaktan (emulgator) larut dalam air, tegangan antar muka dan memutuskan
maka akan terbentuk emulsi minyak dalam air benang – benang antar kedua fase
(m/a). Begitu juga sebaliknya jika surfaktan sehingga fase air dan fase minyak dapat
bercampur membentuk tetesan –
tetesan terdispersi. Ketika ditambahkan cake yang keras dan sukar
emulgator dan dilakukan pengocokan, tersuspensi kembali”
tergantung fase mana yang lebih cepat
untuk berikatan dengan emulgator, jika 9. Cara mengatasi tegangan antarmuka
Jawab : Emulsi dinyatakan secara
fase air yang lebih cepat berikatan
termodinamik tidak stabil, karena itu,
dengan emulgator maka akan
untuk mencapai kondisi stabilnya
membentuk emulsi tipe minyak dalam
(secara termodinamika), maka
air (m/a). Begitu juga sebaliknya jika
dibutuhkan energi (tenaga) yang dapat
fase minyak yang lebih cepat berikatan
memecah energi bebas permukaan
dengan emulgator maka akan terbentuk
yang berlebihan pada permukaan dan
emulsi tipe air dalam minyak (a/m).
sistem berupaya mengurangi energi
bebas permukaan yang ditimbulkan
6. Koalesen adalah
oleh ketua fase. Energi bebas
Jawab : yaitu pecahnya emulsi karena
permukaan yang tinggi, menyebabkan
film yang meliputi partikel rusak dan
tetes – tetes saling mendekati dan
butir minyak akan koalesen (menyatu).
membentuk tetesan yang saling
Sifatnya irreversibel (tidak bisa
bergabung dan membesar (koalesensi)
diperbaiki).
untuk mereduksi energi bebas yang
bekerja pada antarmuka cairan.
7. Flokulasi adalah
Penggabungan tetes-tetes dispersi pada
Jawab : adalah pembentukan globul
akhirnya menyebabkan pemisahan fase
globul pada emulsi. hal ini disebabkan
dengan batas yang jelas.
ketidakseimbangan emulsi tetapi
lapisan monomolekularnya masih bagus
10. Teori tegangan permukaan
sehingga flokulasi masih dapat
Jawab : Molekul memiliki daya tarik
diperbaiki dengan pengocokan.
menarik antara molekul yang sejenis
yang disebut dengan daya kohesi. Selain
8. Deflokulasi adalah
itu molekul juga memiliki daya tarik
Jawab :  mengendap perlahan dan
akhirnya membentuk sedimen dan menarik antara molekul yang tidak

terjadi agregasi dan selanjutnya sejenis yang disebut dengan daya


adhesi. Daya kohesi suatu zat selalu
sama, sehingga pada permukaan suatu fase internal. Dengan terbungkusnya
zat cair akan terjadi perbedaan partikel tersebut, usaha antar partikel
tegangan karena tidak adanya sejenis untuk bergabung menjadi
keseimbangan daya kohesi. Tegangan terhalang. Dengan kata lain, fase
yang terjadi pada permukaan tersebut dispers menjadi stabil.
dinamakan tegangan permukaan.
Dengan cara yang sama dapat 12. Gejala ketidakstabilan emulsi
dijelaskan terjadinya perbedaan
Jawab :
tegangan bidang batas dua cairan yang
1. Creaming Yaitu terpisahnya emulsi
tidak dapat bercampur. Tegangan yang
menjadi 2 lapisan, dimana yang satu
terjadi antara dua cairan tersebut
mengandung fase dispers lebih banyak dari
dinamakan tegangan bidang batas.
pada lapisan yang lain. Creaming bersifat
Semakin tinggi perbedaan tegangan
reversible artinya bila dokocok perlahan-
yang terjadi pada bidang
lahan akan terdispersi kembali.
mengakibatkan antara kedua zat cair itu
semakin susah untuk bercampur. 2. Koalesan dan cracking ( breaking ) Yaitu
Tegangan yang terjadi pada air akan pecahnya emulsi karena film yang meliputi

bertambah dengan penambahan partikel rusak dan butir minyak akan


garam-garam anorganik atau senyawa- koalesan ( menyatu ). Sifatnya irreversible

senyawa elektrolit, tetapi akan ( tidak bias diperbaiki ). Hal ini dapat terjadi
berkurang dengan penambahan karena: Peristiwa kimia, seperti

senyawa organik tetentu antara lain penambahan alkohol, perubahan pH,


sabun. Didalam teori ini dikatakan penambahan CaO/CaCl2 exicatus. Peristiwa

bahwa penambahan emulgator akan fisika, seperti pemanasan, penyaringan,


menurunkan dan menghilangkan pendinginan, pengadukan.

tegangan permukaan yang terjadi pada


3. Inversi Yaitu peristiwa berubahnya
bidang batas sehingga antara kedua zat
sekonyong-konyong tipe eulsi w/o menjadi
cair tersebut akan mudah bercampur.
o/w atau sebaliknya. Sifatnya irreversible.

13. Jenis kerusakan pada emulsi


11. Lapisan plastis pada emulsifikasi
Jawab : lapisan film yang akan Jawab : yaitu demulsifikasi, creaming dan
membungkus partikel fase dispers atau inversi
keseimbangan molekul antara hidrofik dan
lipofilik
 Emulgator alam
14. Arti emulgator Banyak emulgator alam (tumbuhan,
Jawab : Adalah bagian Berupa zat yang hewan). Bahan alam yang diperkirakan
berfungsi untuk menstabilkan emulsi. hanyalah gelatin, kritin dan kolesterol.
15. Mekanisme kerja emulgator  Padatan terbagi halus
Jawab : Peranan emulgator adalah Bagian emulgator ini membentuk lapisan
sebagai pemberi batas antarmuka khusus disekelilin tetesan terdispersi dan
masing – masing cairan dan mencegah menghasilkan emulsi yang meskipun
penggabungan antar partikel partikel berbutr kasar, mempunyai stabilitas pisik.
sehingga dapat mencegah flokulasi. Hal ini dapat menyebabkan padatan dapat
16. Pembagian emulgator bekerja sebagai emulgator dari efek yang

Jawab : ditimbulkan dari pewarna dan serbuk halus.

 Bahan pengemulsi sintetik


17. Mekanisme aksi yang terjadi pada emulsi
a. Anionik pada sub bagian ini ialah sulfaktan
Jawab :
bermuatan (-)
 Mereduksi tegangan antar muka
Contoh : Na, K dan garam-garam
 Pembentukan film antar muka yang liat
ammonium dari asam oleat dan laurat yang
( penghalang mekanik terhadap
larut dalam air dan baik sebagai bahan
koalesensi )
pengemulsi tipe o/w. Bahan pengemulsi ini
 Pembentukan lapisan listrik rangkap.
rasanya tidak menyenangkan dan
mengiritasi saluran pencernaan
18. Metode pembuatan emulsi
b. Kationik. Aktivitas permukaan pada
Jawab :
kelompok ini bermuatan (+). Komponen ini
1. Metode gom kering atau metode
bertindak sebagai bakterisid dan juga
continental Zat pengemulsi ( gom arab )
menghasilkan emulsi antiinfeksi
dicampur dengan minyak, kemudian
sepertimpada lotion kulit dan krem
tambahkan air untuk pembentukan
c. Non ionic. Merupakan surfaktan tidak
corpus emulsi, baru di encerkan dengan
berpisah ditempat tersebar luas digunakan
sisa air yang tersedia.
sebagai bahan pengemulsi ketika kerja
2. Metode gom basah atau metode Inggris X = 0,115
Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam
air ( zat pengemulsi umumnya larut ) 21. Salep adalah  sediaan setengah padat
agar membentuk suatu mucillago, yang mudah dioleskan dan digunakan
kemudian perlahan-lahan minyak sebagai obat luar

dicampurkan untuk membentuk emulsi,


setelah itu baru diencerkan dengan sisa 22. Penggunaan salep

air. 1. Obat jerawat : resorsinol, sulfur.

3. Metode botol atau metode botol forbes 2. Antibiotic : basitrasin, klortetrasiklin,

Digunakan untuk minyak menguap dan neomisin

zat-zat yang bersifat minyak dan 3. Bahan antifungi: asam benzoate, asam

mempunyai viskositas rendah ( kurang salisilat, zink undecenoat

kental ). Minyak dan serbuk gom 4. Bahan antiinflamasi : betametason

dimasukkan ke dalam botol kering, valerat, flusinolonasetanid

kemudian ditambahkan 2 bagian air, 5. Antipruritic ( obat penghilang rasa gatal

tutup botol kemudian campuran gatal ) : benzokain

tersebut dikocok kuat. Tambahkan sisa 6. Antiseptic : ZnO, merkuri amoniakal

air sedikit demi sedikit sabil dikocok. 7. Astringen : calamine, ZnO


8. Counter iritan : iodin, metil salisilat

19. Bahan tambahan pada emulsi 9. Pengobatan ketombe : asam salisilat

Jawab : tragakan,tilosa,natrium 10. Keratolitik : asam salisilat, sulfur

karboksilmetilselulosa 11. Parasitisida : sulfur

20. Cara perhitungan HLB adalah : nilai HLB 15 12. Protektif : ZnO

dan 4,3 fraksi dari emulgator digunakan 13. Pengobatan prosiasis : coal tar, asam

untuk membuat 50 L emulsi minyak salisilat

mineral dalam air , fraksi dari masing-


23. Jalur penetrasi
masing campuran emulgator yang
1. Antara sel sel stratum corneum
digunakan dapat dihitung jika x adalah total
2. Melalui dinding folikel rambut
campuran emulgator yang mengandung
3. Melalui kelenjar keringat
polisorbat 80 ( 1 – x ). Nilai HLB campuran
4. Melalui kelenjar sebaseus
adalah 5
5. Melalui sel-sel stratum cornemum
15 x + 4,3 ( 1 – x ) = 5
24. Factor-faktor yang mempengaruhi
penetrasi
1. Kondisi kulit : kerusakan kulit seperti
yang disebabkan oleh tergores,
melepuh, terpotong
2. Kelarutan : sifat kelarutan dari penetran
mungkin lebih penting disbanding
ukuran partikel dimana menentukan
kemampuannya untuk berpenetrasi
pada kulit
3. Konsentrasi penentran
4. Hidrasi kulit
5. Pelarut

25. Pembuatan salep

26. Wadah salep

Anda mungkin juga menyukai