Anda di halaman 1dari 19

KULIAH FARMASI FISIKA

EMULSI &
EMULGATOR
Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang tidak stabil secara
termodinamika, yang terdiri atas paling sedikit dua cairan yang tidak
bercampur, salah satu fasenya terdispersi secara seragam dalam bentuk
tetesan-tetesan kecil pada medium pendispersi yang distabilkan dengan
emulgator yang cocok.
Keuntungan sediaan emulsi :
1. Banyak bahan obat yang mempunyai rasa dan susunan yang tidak
menyenangkan dan dapat dibuat lebih enak pada pemberian oral bila
diformulasikan menjadi emulsi.
2. Beberapa obat menjadi lebih mudah diabsorpsi bila obat-obat
tersebut diberikan secara oral dalam bentuk emulsi.
3. Emulsi mudah dicuci bila diinginkan.
4. Formulator dapat mengontrol penampilan, viskositas, dan kekerasan
dari emulsi kosmetik maupun emulsi dermal.
5. Lebih lebih mudah jika pemberian intravena makanan berlemak.
6. Aksi emulsi dapat diperpanjang dan efek emolien yang lebih besar
daripada sediaan lain.
Aplikasi Emulsi di bidang Farmasi :
1. Senyawa-senyawa yang larut lemak seperti vitamin dia
versi lebih sempurna jika dia musikan daripada dibuat
dalam larutan berminyak.
2. Emulsi intravena untuk pasien lemah yang tidak bisa
menerima obat obat secara oral.
3. Emulsi radiopaque sebagai zat diagnostik dalam
pengujian sinar-x.
4. Emulsifikasi digunakan dalam produk aerosol untuk
menghasilkan busa.
5. Contoh propelan yang membentuk fase cair terdispersi di
dalam wadah menguap titik bila emulsi tersebut dikeluarkan
dari wadahnya maka akan menghasilkan pembentukan
busa.
6. Emulsi secara luas digunakan dalam produk farmasi dan
kosmetik untuk pemakaian luar berupa lotion dan krim.
Tipe emulsi :
1. Tipe minyak dalam air : suatu emulsi dimana minyak
terdispersi sebagai tetesan dalam fase air.
2. Tipe air dalam minyak: jika air adalah fase terdispersi
dan minyak adalah medium pendispersi.
3. Emulsi ganda. Tipe emulsi ini ada 3 fase yang disebut
bentuk emulsi air dalam minyak dalam air atau minyak
dalam air dalam minyak atau disebut juga emulsi dalam
emulsi.
Tipe dari emulsi dapat ditentukan dengan cara :

1. Uji pengenceran. Metode ini berdasarkan bahwa suatu emulsi minyak dalam air
dapat diencerkan dengan air dan emulsi air dalam minyak diencerkan dengan
minyak.
2. Uji konduktivitas atau uji hantaran listrik. Emulsi ketika fase kontinu adalah air
dapat dianggap memiliki konduktivitas yang tinggi dibanding emulsi yang fase
kontinyu adalah minyak.
3. Uji kelarutan warna. Suatu pewarna larut air akan larut dalam fase berair dari
emulsi sementara zat warna larut minyak akan ditarik oleh fase minyak. Jadi
ketika pengujian mikroskopik menunjukkan bahwa zat warna larut air menyebar
dalam fase konjungsi maka dapat diasumsikan bahwa tipe minyak dalam air dan
sebaliknya bila menggunakan sejumlah kecil pewarna larut minyak dan terjadi
pewarna fase kontinu maka menunjukkan tipe air dalam minyak
Tipe dari emulsi dapat ditentukan dengan cara :

4. Tes fluoresensi. Banyak minyak jika dipaparkan pada sinar UV maka akan
berfluoresensi. Jika tetesan emulsi dibentangkan dalam lampu fluoresensi dibawah
mikroskop dan semuanya berfluoresensi menunjukkan emulsi air dalam minyak. Tapi jika
emulsi minyak dalam air fluoresensi nya berbintik-bintik.
5. Uji arah creaming. Merupakan fenomena antara dua emulsi yang terpisah dari cairan
aslinya ketika salah satunya mengapung pada permukaan lainnya. Jika berat jenis relatif
tinggi dari kedua fase diketahui maka arah creaming dari fase terdispersi menunjukkan
adanya tipe emulsi m/a. Jika creaming emulsi menuju ke bawah berarti emulsi a/m.
6. Metode kertas saring / CoCl2. Kertas saring dijenuhkan dengan CoCl2 dan
dikeringkan. Warna awal adalah biru berubah menjadi merah muda bila emulsi minyak dalam
air ditambahkan.
Ketidakstabilan Emulsi
Ketidakstabilan emulsi dapat digolongkan menjadi:

1. Creaming & sedimentasi


2. Agregasi dan koalesensi
3. Berbagai perubahan kimia dan fisika
4. Inversi fase. Fungsi dikatakan membalik ketika perubahan emosi dari M/A ke A/M atau
sebaliknya. Inversi kadang-kadang terjadi dengan penambahan elektrolit atau dengan
mengubah rasio fase volume. Sebagai contoh emulsi minyak dalam air yang mengandung
natrium stearat sebagai pengemulsi dapat ditambahkan kalsium klorida karena kalsium
stearat dibentuk sebagai bahan pengemulsi lipofilik dan mengubah pembentukan produk air
dalam minyak. Inversi dapat dilihat ketika emulsi dibuat dengan pemanasan dan
pencampuran dua fase kemudian didinginkan. Hal ini terjadi kira-kira karena adanya daya
larut bahan pengemulsi tergantung pada perubahan temperatur.
EMULGATOR
Teori emulsifikasi
Teori emulsifikasi menjelaskan bagaimana emulsi dapat dibuat sehingga memperlihatkan
suatu tipe emulsi dan kestabilan produk yang baik titik mengingat bahwa emulsi merupakan
sediaan yang tidak stabil secara termodinamika maka untuk mencapai tujuan tersebut
suatu emulsi membutuhkan zat pengemulsi atau emulgator.

Emulgator adalah bahan aktif permukaan yang menurunkan tegangan


antarmuka antara minyak dan air dan mengelilingi tetesan dispersi
dengan membentuk lapisan yang kuat untuk mencegah koalesensi dan
pemisahan fase terdispersi.
Tipe Emulsi
Sifat sifat Emulgator yang diinginkan :
1. Harus efektif pada permukaan dan mengurangi tegangan antarmuka sampai di
bawah 10 dyne/ cm.
2. Harus diabsorpsi cepat di sekitar tetesan terdispersi sebagai lapisan kental
yang dapat mencegah koalesensi.
3. Memberikan tetesan-tetesan yang potensial listriknya cukup sehingga terjadi
saling tolak menolak.
4. Harus meningkatkan viskositas emulsi.
5. Harus efektif pada konsentrasi rendah.
Mekanisme kerja emulgator
1. Penurunan tegangan antarmuka. Emulgator berperan sebagai pemberi batas
antarmuka masing-masing cairan dan mencegah penggabungan antar partikel
partikel sehingga dapat mencegah flokulasi.
2. Pembentuk lapisan antarmuka.
3. Penolakan elektrik. Lapisan antarmuka bertindak sebagai pembatas sehingga
menghalangi penggabungan. Samping itu lapisan yang sama dapat menghasilkan
gaya listrik tolak antara tetesan yang mendekat. Penolakan ini disebabkan oleh
suatu lapisan listrik rangkap yang dapat timbul dari gugus-gugus bermuatan listrik
yang mengarah pada permukaan bola bola yang ter emulsi minyak dalam air.
Pembagian emulgator
A. Berdasarkan struktur kimianya :
1. Bahan pengemulsi sintetik. Anionik, kationik, non ionik
2. Emulgator alam. Berasal dari hewan contohnya gelatin, kuning telur, kasein,
lemak bulu domba dan kolesterol. Berasal dari tumbuhan contohnya karbohidrat
seperti akasia tragakan dan pektin serta derivat selulosa.
3. Padatan terbagi halus.
Pembagian emulgator
B. Berdasarkan mekanisme kerjanya:
1. Lapisan monomolekuler. Emulgator ini mampu menghasilkan emulsi dengan
membentuk lapisan tunggal dari molekul atau ion antarmuka air atau minyak yang
diabsorpsi.
2. Lapisan multi molekular. Lapisan liofilik yang terhidrasi membentuk lapisan multi
molekuler disekeliling tetesan dari minyak yang terdispersi.
3. Lapisan partikel padat. Partikel padat yang kecil dibasahi baik oleh fase cair
dan non cair yang bereaksi sebagai emulgator. Jika partikel terlalu hidrofilik,
partikel tersebut tinggal dalam fase cair tetapi jika terlalu hidrofobik partikel
tersebut terdispersi dengan sempurna dalam fase minyak.
Sifat hidrofilik dan hidropobik dalam satu
molekul menyebabkan surfaktan dapat
berikatan dengan komponen baik bersifat
hidropobik maupun hidrofilik. Interaksi gugus
hidropobik dan gugus hidrofilik dengan fluida,
menyebabkan surfaktan dapat menurunkan
tegangan permukaan antar fase.

Anda mungkin juga menyukai

  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen7 halaman
    Emulsi
    cicilia wolley
    Belum ada peringkat
  • Emulsi Alami
    Emulsi Alami
    Dokumen25 halaman
    Emulsi Alami
    Nur Hanifah
    Belum ada peringkat
  • Laplengkap Emulsi
    Laplengkap Emulsi
    Dokumen38 halaman
    Laplengkap Emulsi
    queen sahara
    Belum ada peringkat
  • Laplengkap Emulsi
    Laplengkap Emulsi
    Dokumen38 halaman
    Laplengkap Emulsi
    Rosyi
    Belum ada peringkat
  • Jwban Emulsi
    Jwban Emulsi
    Dokumen14 halaman
    Jwban Emulsi
    Muhammad Rais
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen19 halaman
    Emulsi
    Jenny Haurissa
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen6 halaman
    Emulsi
    21042 Fildzah Alifah
    Belum ada peringkat
  • Afrizal Emulsi
    Afrizal Emulsi
    Dokumen9 halaman
    Afrizal Emulsi
    Afrizal Thezxemoeng
    Belum ada peringkat
  • Tekcar KLP
    Tekcar KLP
    Dokumen40 halaman
    Tekcar KLP
    yunita mangampa
    Belum ada peringkat
  • Teori Emulsi - C
    Teori Emulsi - C
    Dokumen19 halaman
    Teori Emulsi - C
    nuryanti 23
    Belum ada peringkat
  • Jawaban Emulsi
    Jawaban Emulsi
    Dokumen14 halaman
    Jawaban Emulsi
    wahyu hidayat
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI EMULSI
    OPTIMASI EMULSI
    Dokumen15 halaman
    OPTIMASI EMULSI
    Jihan Zanira
    Belum ada peringkat
  • Oleum Ricini 2
    Oleum Ricini 2
    Dokumen18 halaman
    Oleum Ricini 2
    putri
    100% (1)
  • Emulsifier
    Emulsifier
    Dokumen14 halaman
    Emulsifier
    Deni Rizki Pratama
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen31 halaman
    Emulsi
    Fitrianidila
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen33 halaman
    Emulsi
    bpr.citrahalim
    Belum ada peringkat
  • Sediaan Emulsi
    Sediaan Emulsi
    Dokumen19 halaman
    Sediaan Emulsi
    Lexi ayu Septianingsih
    Belum ada peringkat
  • Contoh Soal Emulsi
    Contoh Soal Emulsi
    Dokumen5 halaman
    Contoh Soal Emulsi
    Nadia Aulia Oktaviani
    100% (1)
  • SEDIAAN EMULSI OPTIMAL
    SEDIAAN EMULSI OPTIMAL
    Dokumen34 halaman
    SEDIAAN EMULSI OPTIMAL
    mayang utari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Emulsifikasi Farfis I
    Laporan Emulsifikasi Farfis I
    Dokumen21 halaman
    Laporan Emulsifikasi Farfis I
    irmaretna
    Belum ada peringkat
  • Literatur Tmeo Tipe Emulsi
    Literatur Tmeo Tipe Emulsi
    Dokumen2 halaman
    Literatur Tmeo Tipe Emulsi
    Muh Nur Tegar
    Belum ada peringkat
  • Formulasi Emulsi
    Formulasi Emulsi
    Dokumen24 halaman
    Formulasi Emulsi
    Izil Napu
    100% (3)
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen25 halaman
    Emulsi
    ela
    Belum ada peringkat
  • Emulsi Teori dan Teknik
    Emulsi Teori dan Teknik
    Dokumen32 halaman
    Emulsi Teori dan Teknik
    Wulan Irtiyana Zahraa
    100% (1)
  • Cara Membedakan Tipe Emulsi
    Cara Membedakan Tipe Emulsi
    Dokumen17 halaman
    Cara Membedakan Tipe Emulsi
    andya gilang prayoga
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen7 halaman
    EMULSI
    Bie Nv
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen16 halaman
    Emulsi
    Glory Claudia Karundeng
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen16 halaman
    Emulsi
    Dwi Handayani
    Belum ada peringkat
  • Emulsi: F Haryanto Susanto
    Emulsi: F Haryanto Susanto
    Dokumen29 halaman
    Emulsi: F Haryanto Susanto
    Irene Caya
    Belum ada peringkat
  • Sub Pokok Bahasan
    Sub Pokok Bahasan
    Dokumen68 halaman
    Sub Pokok Bahasan
    cicinanina raman1616
    Belum ada peringkat
  • Fts Emulsi
    Fts Emulsi
    Dokumen18 halaman
    Fts Emulsi
    jeni
    Belum ada peringkat
  • Emulsi 7
    Emulsi 7
    Dokumen31 halaman
    Emulsi 7
    fika
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen30 halaman
    Emulsi
    Shakkila Tauhid
    Belum ada peringkat
  • Emulsi Acc
    Emulsi Acc
    Dokumen24 halaman
    Emulsi Acc
    Rahmatiya Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Emulsi Part 1
    Emulsi Part 1
    Dokumen46 halaman
    Emulsi Part 1
    Dwi Murni Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Uas Farfis
    Uas Farfis
    Dokumen8 halaman
    Uas Farfis
    Nur Hanifah
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen15 halaman
    EMULSI
    Aidiya Tri Yolanda
    0% (1)
  • Emul Suspen
    Emul Suspen
    Dokumen34 halaman
    Emul Suspen
    Putra Juna
    Belum ada peringkat
  • Emulsi (Koloid Dispersi) PDF
    Emulsi (Koloid Dispersi) PDF
    Dokumen29 halaman
    Emulsi (Koloid Dispersi) PDF
    Achmad Maulana
    Belum ada peringkat
  • Modul Praktikum Emulsifikasi Dan Ketidakstabilan Emulsi Fix
    Modul Praktikum Emulsifikasi Dan Ketidakstabilan Emulsi Fix
    Dokumen20 halaman
    Modul Praktikum Emulsifikasi Dan Ketidakstabilan Emulsi Fix
    BRESCHIA SIMATUPANG
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen14 halaman
    EMULSI
    Habib Primalio Pharmacistow
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen61 halaman
    Emulsi
    Rinaa Burhan Tengker
    Belum ada peringkat
  • Dispersi Kasar (Suspensi Dan Emulsi)
    Dispersi Kasar (Suspensi Dan Emulsi)
    Dokumen32 halaman
    Dispersi Kasar (Suspensi Dan Emulsi)
    Samaria herminwati moniz
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen16 halaman
    EMULSI
    Retri Atika
    Belum ada peringkat
  • Sediaan Obat Bentuk Emulsi
    Sediaan Obat Bentuk Emulsi
    Dokumen22 halaman
    Sediaan Obat Bentuk Emulsi
    Annisa Fitriana
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen27 halaman
    Emulsi
    Hanifa Fidinilah
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen20 halaman
    Emulsi
    nilaAH
    Belum ada peringkat
  • EMULSI PENGARUH HLB
    EMULSI PENGARUH HLB
    Dokumen22 halaman
    EMULSI PENGARUH HLB
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen21 halaman
    Emulsi
    Anna Fitriyah
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen20 halaman
    EMULSI
    FiqiDaynulIqbal
    Belum ada peringkat
  • Resume Emulsi
    Resume Emulsi
    Dokumen8 halaman
    Resume Emulsi
    segaade
    100% (1)
  • Emulsi Paraffin Liquidum
    Emulsi Paraffin Liquidum
    Dokumen25 halaman
    Emulsi Paraffin Liquidum
    Anggun
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen6 halaman
    EMULSI
    Riry Ambarsary
    Belum ada peringkat
  • Teori Emulsi
    Teori Emulsi
    Dokumen64 halaman
    Teori Emulsi
    Wahyuni ayu lestari
    Belum ada peringkat
  • EMULSI Teodas
    EMULSI Teodas
    Dokumen12 halaman
    EMULSI Teodas
    Mutiara Citra Arifin
    Belum ada peringkat
  • 5-6. Emulsi
    5-6. Emulsi
    Dokumen51 halaman
    5-6. Emulsi
    Aas astriani
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen36 halaman
    EMULSI
    Hardyanti Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Emulsi & Suspensi
    Emulsi & Suspensi
    Dokumen13 halaman
    Emulsi & Suspensi
    Rina Nur Azizah
    Belum ada peringkat
  • Antibiotik
    Antibiotik
    Dokumen21 halaman
    Antibiotik
    Nurul S Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Analisis Gugus Fungsi
    Analisis Gugus Fungsi
    Dokumen14 halaman
    Analisis Gugus Fungsi
    Nurul S Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Daftar Table Nama
    Daftar Table Nama
    Dokumen1 halaman
    Daftar Table Nama
    Nurul S Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Materi 1 & 2 KimFar Dasar
    Materi 1 & 2 KimFar Dasar
    Dokumen17 halaman
    Materi 1 & 2 KimFar Dasar
    Nurul S Yusuf
    Belum ada peringkat