Anda di halaman 1dari 2

EMULSI

DEFINISI
• Emulsi : Sediaan farmasi yang mengandung bahan obat cair atau larutan
obat, terdispersi dalam cairan pembawa dan distabilkan dengan zat
pengemulsi atau surfaktan yang cocok.
• Fase terdispersi diubah menjadi tetesan – tetesan kecil yang berukuran 0,1 –
100 mm.
• Menurut FI ed IV, 1995
Emulsi : Sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan
yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan
dengan penambahan zat yang ketiga, yaitu emulgator (emulsifying
emulsifying agent)
agent

KOMPONEN DASAR EMULSI


• Fase Dispersi = fase diskontinu = fase internal
Zat cair yang terbagi – bagi menjadi butiran kecil kedalam zai cair yang lain.
• Fase kontinu = fase eksternal
Zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan pendukung dar emulsi
tsb.
• Emulgator
Bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.

PERSYARATAN EMULSI
Memenuhi syarat
• Stabil & homogen
• Fase internal mempunyai uk partikel yang kecil dan sama besar mendekati
ukuran partikel koloid
• Tidak terjadi creaming atau creaking
• Acceptable

Tidak masuk persyaratan


• Creaming
• Breaking
• Fase inversi 3) Emulsi Campuran
• Flokulasi Emulsi campuran distabilkan menggunakan kombinasi surfaktan hidrofilik
dan hidrofobik.
memiliki 2 tipe :
TIPE EMULSI
 Sistem emulsi minyak / air / minyak (m/a/m) atau o/w/o
1) Emulsi Tipe minyak dalam air (m/a)
• Tetesan minyak yang terperangkap dalam tetesan air yang lebih
• emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air.
besar, dalam fase minyak sebagai fase kontinu.
• air sebagai fase eksternal,
 Sistem emulsi air / minyak / air ( a/m/a) atau w/o/w
• minyak sebagai fase internal
• Tetesan air yang terperangkap dalam tetesan minyak yang lebih
besar, dalam fase air sebagai fase kontinu.
2) Emulsi Tipe air dalam minyak (a/m)
• emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar ke dalam minyak.
• minyak sebagai fase eksternal,
• air sebagai fase internal
4) Mikroemulsi TEORI TERJADINYA EMULSI
• Campuran minyak, air dan surfaktan yang jernih, stabil dan cair, sering 1. Teori Tegangan Permukaan ( Teori surface tension )
dikombinasikan dengan co-surfaktan. • Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang batas
• Berbeda dengan emulsi biasa, mikroemulsi terbentuk dengan mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur.
pencampuran komponan yang sederhana. • Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan
garam anorganik atau senyawa elektrolit, tetapi akan berkurang dengan
penambahan senyawa organik tertentu antara lain sabun.
• Teori ini menunjukkan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan
tegangan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair
tersebut akan mudah bercampur.

2. Teori Oriented Wedge


• Setiap molekul emulgator dibagi menjadi 2 (dua) :
a. Kelompok hidrofilik
b. Kelompok lipofilik
• Semua jenis emulgator memiliki nilai HLB yang tidak sama.
• Teori ini menjelaskan fenomena terbentuknya emulsi karena adanya
kelarutan selektif dari bagian molekul emulsifier, ada bagian yang bersifat
mudah larut dalam air (hidrofil) dan ada bagian mudah larut dalam minyak
(lifofil)

3. Teori Interfasial Film ( Plastic film)


• Untuk memberikan stabilitas maksimum pada emulsi, syarat emulgator
yang dipakai:
a. Dapat membentuk lapisan film yang kuat tapi lunak.
b. Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase
terdispersi.
c. Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup
PEMBENTUKAN EMULSI
semua permukaan partikel dengan segera.
• Proses terbentuknya emulsi, disebut ‘Emulsifikasi”
• Teori ini menjelaskan bahwa, emulgator akan menyelubungi fase
• Emulsifikasi : Proses dinamis dan non-spontan dan membutuhkan energi
terdispersi membentuk film plastis.
untuk menghasilkan droplet2 (tetesan2)
• Proses emulsifikasi biasanya membutuhkan energi mekanik yang cukup
4. Teori Electric Double Layer ( Lapisan Listrik Rangkap )
besar untuk mendispersikan salah satu cairan berupa tetesan kecil dalam
• Teori ini tanpa adanya emulgator. Jika minyak terdispersi ke dalam
fase kontinu.
permukaan air, lapisan air yang langsung berhubungan dengan
permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan
KEUNTUNGAN DAN KERUGUAN EMULSI
berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan
Keuntungan
didepannya.
• Konsistensi mudah dituang
• Dengan demikian seolah-olah partikel minyak dilindungi oleh 2 benteng
• Tidak perlu perbandingan volume fase internal
lapisan listrik yang saling berlawanan.
• Acceptable
• Terjadinya muatan listrik disebabkan oleh salah satu dari ke tiga cara di
• Absorpsi dan penetrasi mudah dikontrol
bawah ini,
• Efek emolient lebih besar
a. Terjadinya ionisasi dari molekul pada permukaan partikel
• Sifat terapeutik meningkat
b. Terjadinya absorbsi ion oleh partikel dari cairan disekitarnya
c. Terjadinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya
Kerugian
• Sediaan kurang praktis
• Mempunyai stabilitas yang rendah
• Takaran dosis kurang teliti
• Tidak tahan lama

Anda mungkin juga menyukai