FARMASETIKA DASAR II
ELSA FITRIA APRIANI, M.FARM., APT
Agenda Perkuliahan
01 PENGERTIAN, KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
04 TEORI EMULSIFIKASI
06 KETIDAKSTABILAN EMULSI
PENGERTIAN
EMULSI
• Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamika yang mengandung
paling sedikit dua fase cair yang tidak bercampur (fase minyak dan fase air), dimana
salah satunya didispersikan sebagai bola-bola atau tetesan-tetesan atau globul dalam
fase cair lain.
• Fase yang diperlihatkan sebagai tetesan adalah fase terdispersi atau fase internal
• Fase yang menunjang cairan dikenal sebagai medium pendispersi atau fase kontinu
Keuntungan Kerugian
KEUNTUNGAN KERUGIAN
METODE PEWARNAAN
Dapat digunakan dua jenis zat warna berdasarkan sifat kelarutannya
Jika zat warna yang digunakan adalah zat larut dalam air seperti metilen biru maka
02 untuk emulsi M/A, zat warna tersebut akan melarut didalamnya dan berdifusi
merata ke seluruh bagian air tersebut. Jika emulsi tersebut bertipe A/M, partikel-
partikel zat warna akan bergerombol di atas permukaan.
Zat warna larut minyak : Larutan Sudan III
Tetesan pada kertas Difusi cepat air Air tidak berdifusi, difusi minyak
saring lambat
BAHAN PENYUSUN
EMULSI
Air Minyak
Komponen
Ketiga
Emulsi secara termodinamika tidak stabil dan dapat kembali
terpisah menjadi minyak dan air dengan fusi atau koalesens
dari tetesan jika tidak distabilkan oleh komponen ketiga.
KOMPONEN KETIGA
Tanpa adanya emulgator maka akan terjadi pemisahan fase dimana fase
minyak akan berada di permukaan atas dan fase air berada di bagian bawah
EMULGATOR
• Emulgator Alam
1. Tumbuhan --- Gom arab, tragakan
2. Hewan --- Kuning telur, adeps lanae
3. Mineral --- Bentonit
• Emulgator Sintetis
Tween, Span, Gliseril monostearat
Tipe Emulgator
Simple
PowerPoint
Designed
PARTIKEL PADAT SURFAKTAN
HALUS TIDAK LARUT
ELEKTROLIT
Surfaktan Anionik
Surfaktan Amfoter
SURFAKTAN KATIONIK
• Surfaktan kationik memiliki gugus hidrofil yang bermuatan positif
seperti Na+, K+, NH4+
• Contohnya : Natrium lauril sulfat, Natrium Oleat, Natrium Stearat,
Trietanolamine
Benzethonium klorida
SURFAKTAN NON IONIK
• Surfaktan non ionik bersifat netral.
• Contoh : Setil alkohol, Stearil alkohol, Gliserol mono stearat, Tween,
Span
SURFAKTAN AMFOTER
• Surfaktan yang memiliki gugus kationik dan anionik di dalam
molekulnya.
• Contohnya : Lesitin
Pengawet Antioksidan
Tokoferol
Teori Tegangan
Permukaan (teori Teori Oriented Wedge
surface tension)
5. Koalesensi
Koalesen adalah peristiwa terjadinya penggabungan globul-globul menjadi
lebih besar.
6. Inversi Fase
Perubahan fase dari M/A menjadi A/M atau sebaliknya.
Peristiwa inversi ini dapat disebabkan oleh suhu dan komposisi bahan penyusunnya. Contoh
: Emulsi M/A distabilkan dengan emulgator natrium stearat dapat diubah menjadi A/M
dengan menambahkan kasium klorida sehingga membentuk kalsium stearat.
Peristiwa inversi hanya terjadi pada emulsi yang menggunakan surfaktan sebagai emulgator
nya dan pada suatu harga HLB yang dekat dengan perubahan sifat hidrofil dan lipofilnya.
• Mortir dan Stamper
Emulsi dengan skala kecil, mortir dengan permukaan kasar
• Botol
Penggojokan yang kuat
• Mixer
Fase dispers dihaluskan oleh pisau mixer yang berputar dengan kecepatan
tinggi, fase dispers berbentuk kecil
• Homogenizer
Fase dispers dilewatkan dalam celah sempit, sehingga partikel
mempunyai ukuran yang sama