Anda di halaman 1dari 28

TEKNOLOGI EMULSI

EMULSI

Oleh :
Hendrix Yulis Setyawan

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
EMULSI
 Sistem heterogen yang mengandung dua fasa cairan :
1. Fasa terdispersi / fasa diskontinu / fasa diam
2. Fasa pendispersi / fasa eksternal / fasa kontinu /
fasa bergerak

Makro emulsi : ukuran globula 0,10 - 0,15 m


• Tampak berwarna opaque dan keruh
• Kurang stabil • Cth: susu sapi, santan
kelapa, lateks, kuning telur

Mikro emulsi : ukuran globula 0,14m - 0,002 m


• Transparan • Relatif lebih
stabil • Cth: colloid mill
minyak minyak

air air

Emulsi Temporer
Orientasi Molekuler Emulsifier
Alasan Penggunaan Emulsi

 Untuk membuat formulasi tunggal yang


komponen penyusunnya tidak dapat bercampur,
misal : pembuatan lotion atau cream
 Untuk mengontrol flavour
 Untuk mengatur kondisi fisik produk, seperti
tekstur dan tingkat kekentalannya
 Untuk menekan biaya produksi
 Mengurangi resiko penggunaan bahan beracun,
misalnya sebagai bahan pencampur insektisida
digunakan air
Tipe Emulsi

a. Tipe minyak dalam air atau oil in water (o/w)


Contoh : • susu • santan •
lateks • lotion • mayonaise •
salad dressing
• es krim • cat

b. Tipe air dalam minyak atau water in oil (w/o)


Contoh : • mentega • margarin •
shortening • lipstik • cream •
coklat batangan • selai kacang • sabun
padat • semir
Metode untuk membedakan antara emulsi o/w
dan emulsi w/o

1. Penampakan visual

• Emulsi o/w biasanya berwarna putih dan agak


creamy

• Emulsi w/o bewarna lebih gelap dan menunjuk-


kan tekstur minyak
2. Metode Dilusi

Meneteskan emulsi dalam permukaan air dan


minyak

• Emulsi o/w jika penyebarannya sempurna

• Emulsi w/o jika tidak terjadi perubahan dan


tetesan emulsi tadi mengapung di permukaan air
3. Metode Pewarnaan
Dapat digunakan dua jenis zat warna berdasarkan sifat
kelarutannya yakni yang larut dalam air dan yang larut dalam
minyak

• Jika yang digunakan zat warna yang larut dalam air


- Emulsi tipe o/w jika antara emulsi dan zat warna dapat
tercampur dengan merata
- Emulsi tipe w/o jika antara emulsi dan zat warna tidak
dapat tercampur rata

• Jika zat warna yang digunakan zat warna yang larut dalam
minyak
- Emulsi yang dapat tercampur merata adalah tipe w/o
- Emulsi yang tidak dapat tercampur merata adalah tipe o/w
4. Metode Penyerapan

 Digunakan kertas filter yang berdasarkan sifat


kapilaritas air yang lebih tinggi daripada minyak,
misal CoCl2

 Benda dengan permukaan licin dapat digunakan


dengan mengamati kecepatan alir emulsinya

 Jika tetesan emulsi ini tersebar berarti emulsi ini


bertipe o/w dan jika tidak tersebar merata berarti
emulsinya bertipe w/o
5. Metode Konduktivitas

 Dengan menggunakan dasar bahwa air memiliki


resistensi yang rendah dan konduktivitas yang
tinggi, sehinggga emulsi tipe o/w menunjukkan
nilai seperti di atas.

 Untuk emulsi tipe w/o maka akan menunjukkan


nilai resistensi tinggi dan konduktivitas yang
lebih kecil.
6. Metode Flourensi Cahaya

 Metode ini berdasarkan sifat cairan dalam


memfluoresensi cahaya.

 Minyak merupakan cairan yang mampu


memfluoresensi cahaya lebih baik dibandingkan
dengan air sehingga emulsi w/o ditunjukkan
apabila cahaya yang dilalui pada emulsi dapat
terflouresensi dengan jelas.

 Kebalikannya, emulsi o/w jika cahaya tidak dapat


terfluoresensi dengan jelas
Tabel. Pembagian Enam Kelompok Besar Tipe Emulsi

Internal Phase Ratio


Kelompok
<30% 30 - 74% >74%
Medium High IPR
w/o Low-IPR w/o
IPR w/o w/o
Medium High IPR
o/w Low IPR o/w
IPR o/w o/w
Konfigurasi Partikel Fasa Terdispersi

1. Random atau Acak

2. Bentuk Bujur Sangkar

3. Segi Enam Sama Sisi


a b c

Konfigurasi partikel fasa terdispersi pada permukaan


(a) Random
(b) Bujur sangkar
(c) Segi enam sama sisi
Konfigurasi bujur sangkar
Konfigurasi segi enam sama sisi
Konfigurasi romboidal decahedron
TERIMA
KASIH
• Menurut FI IV 1995, emulsi atau emulsion adalah suatu sistem
2 fasa, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain
dalam bentuk tetesan kecil.
• Menururt ansel (1981), emulsi adalah suatu dispersi dimana
fasa terdispersi terdiri dari bulatan bulatan kecil yang
terdistribusi keseluruh pembawa yang tidak bercampur
• Menurut remington (pharmaceutical practice), emulsi adalah
sistem heterogen yang terdiri dari tetesan-tetesan cairan yang
terdispersi dalam cairan lain.
• Menurut martin (1971), emulsi adalah
sistem yg secara termodinamika
• tidak stabil dan mengandung dua
cairang yang tidak bercampur, salah
satu cairan terdispersi dalam bentuk
globul-globul dan distabilkan oleh
emulgator.
• B. Tipe Emulsi
• 1. emulsi minyak dalam air (m/a atau o/w
(oil/water)) adalah sediaan emulsi dimana fasa
minyak terdispersi dalam bentuk globul-globul
didalam fasa air
• 2. emulsi air dalam minyak (a/m atau w/o
(water/oil)) adalah sediaan emulsi dimana fasa air
terdispersi dalam bentuk globul-globul didalam fasa
minyak.
• C. Formula Umum
• Secara umum emulsi mengandung :
• zat aktif
• pembawa (air dan minyak)
• emulgator
• zat pembantu (pengawet, antioksidan,
pemanis, pewangi, pewarna, pendapar,
anticaploking, antibusa sesuai
kebutuhan)
• D. Penggolongan Jenis Emulgator
• 1. golongan bahan alam : 
• -polisakarida : akasia (gom arab), tragakan, Na-
alginat, atarch/amilum, caragen, pektin, agar
• -senyawa yang mengandung sterol : beeswax, wool-
fat
• 2. golongan semisintetik : metil selulosa, dan CMC-
Na (CarboxyMethylCelulosa-Na)
• 3. golongan emulgator sintetik : surfaktan
• E. Metode Pembuatan Sediaan Emulsi
• ada 4 metode/cara pembuatan :

metode kontingental (gom kering) : membuat emulsi
primer/awal atau korpus emulsi dengan
perbandingan bahan minyak : air : emulgator (4:2:1)
• metode inggris (gom basah) : cocok untuk emulsi
dengan bahan minyak yang kental, caranya dengan
membuat mucilago yaitu 1 bagian gom dg 2 bagian
air, ditambah minyak sediki2 demi sedikit lalu digerus
cepat.
• metode botol : cocok pada bahan minyak atsiri
maupun minyak dengan kekentalan yang rendah,
caranya dengan mencampurkan 1 bagian emulgator
dalam botol lalu tambahkan 2 bagian minyak atsiri,
lalu kocok hingga terbentuk emulsi, kemudian
tambahkan fasa luar sedikit demi sedikit
• metode penyabunan : cara ini dengan menambahkan
emulgator, minyak bereaksi dengan alkali/basa akan
membentu emulsi.
• Linct

Anda mungkin juga menyukai