Anda di halaman 1dari 5

1.

Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang Fase terdispersi padat → solid aerosol → buangan knalpot
emulsi! Fase terdispersi cair → liquid aerosol → hairspray, obat
Emulsi merupakan sistem laruta atau campuran homogen asma Contoh: awan, obat nyamuk semprot, hairspray,
yang berasal dari kepolaran yang berbeda. Agar insektisida.
bercampur perlu ditambahkan emulsifier yang
b) Liquid emulsi, jelaskan dan berikan
mempunyai gugus hidrofilik dan hidrofobik sehingga
gugus yang polar diikat oleh gugus hidrofilik dan
contohnya
nonpolar dapat berikatan dengan hidrofobik sehingga ke Emulsi cair merupakan suatu campuran yang
dua bahan yang mempunyai keparan berbeda tersebut minimal terdiri dari cairan tidak bercapur dan
dapat bercampur membentuk sistem yang homogen. terdispersi dalam medium cair. Emulsi cair
2. Agar sistim emulsi tersebut, biasanya mengandung campuran dua cairan yang tidak bisa
ditambahkan emulsifier dan stabilizer larut kalo dicampur (contoh: polar & nonpolar).
a) Jelaskan jenis-jenis emulsifier yang anda
Biasanya antara substansi air dan minyak. Contoh:
ketahui!
 Gum Akasia susu, santan, mentega, minyak ikan.
Emulsifier ini dihasilkan dr tanaman. Umumnya c) Solid emulsi, jelaskan dan berikan contohnya
digunakan dalam emulsi obat-obatan, terutama Emulsi padat (gel) merupakan koloid dengan fase
untuk jenis emulsi O/W. Tapi kandungan dr gum pendispersi berupa padatan dan fase terdispersi berupa
ini cukup keras, jadi ga cocok buat produk yg cairan. Contoh: jelly, keju, butter.
lembut kaya lotion & cream 4. Apa yang saudara ketahui tentang type emulsi
 Gelatin berikut dan berikan contohmya
Didapat dr tanaman, contohnya rumput laut.  O/W
Karakteristiknya mirip sama agar, tapi dia bisa Minyak terdispersi dalam air. Contoh: susu,
menyerap air dalam jumlah besar. Gelatine lotion, mayonais
 W/O
berubah jd gel saat suhu 40oC (lebih cepat dari Air terdispersi dalam minyak. Contoh: margarin,
agar), tapi kl dipanasin jd cair lagi. Umumnya mentega, lipstick, sabun batang.
digunakan pada pembuatan obat, kosmetik, dan  W/O/W
makanan Air terdispersi dalam minyak, lalu terdispersi lagi
 Kuning Telur dalam air. Contoh: moisturizer, insektisida, eye
Digunakan sebagai agent pengemulsi dalam shadow
makanan, terutama pada pembuatan kue, roti,  O/W/O
mayonnaise Minyak terdispersi dalam air, lalu terdispersi lagi
 Lecithin/Phospolipids dalam minyak. Contoh: pasta.gigi, kosmetik
Banyak ditemukan dalam biji-bijian dan  S/O/W
digunakan untuk tipe O/W Padatan terdispersi dalam minyak, lalu terdispersi
 Pectin lagi dalam air. Contoh: lipstick, pestisida
Berasal dari buah-buahan dan emulsi yg 5. Apa yang dimaksud dengan demulsifikasi?
dihasilkan kasar. Makanya harus Demulsifikasi adalah pemecahan emulsi menjadi
dikombinasikan sama emulsifier lainnya, minyak dan air dengan mengurangi stabilitas emulsi,
contohnya sama gum akasia yang dilakukan dengan menghancurkan film interface
b) Jelaskan jenis-jenis stabilizer untuk dapat dilakukan dengan menaikkan suhu,
produk emulsi! pengadukan dan menggunakan zat lain yang dapat
Pektin, gum xanthan, CMC menganggu kestabilan.
NB: fungsi stabilizer berperan sebagai penstabil dari 6. Jelaskan kondisi yang dapat mempengaruhi
campuran agar larutan yang kepolarannya berbeda tidak sistim emulsi
mudah bergerak sehingga diperlukan stabilizer
 Tegangan permukaan bahan, semakin
3. Berdasarkan media terdispersi, emulsi dibagi
menjadi 3 tipe, yaitu:
rendah tegangan permukaan semakin baik
a) Gas emulsi, jelaskan dan berikan pencampuran.
contohnya  Ukuran fase terdispersi, dalam pembuatan
Emulsi gas (aerosol) merupakan emulsi dengan fase emulsi diusahakan sekecil mugkin bahkan
pendispersi berupa gas. Bahan yang di despersikan sampai nano. Namun pembuatan nano
dapat berupa cairan atau padatan. Untuk membuat dissuaikan dengan harga produk.
aerosol, diperlukan bahan pembawanya berupa CFC  Viskositas fase pendispersi, semakin rendah
dan CO2. vikositas semakin bagus karena akan
mempermudah pencampuran bahan tersebut.
 Perbedaan densitas antara dua fase,  Absorpsi : menggunakan kertas dg
pengaruhnya semakin kecil perbedaan kapilaritas air yg lebih tinggi drpd minyak,
mengakibatkan semakin cepat stabil. jadi emulsi o/w dong yg terdispersi
 Suhu, perbedaa suhu yang kecil dapat  Konduktivitas: ini juga pake air dgn
meningatkan stabilitas produk. konduktivitas tinggi, jadi ya emulsi o/w yg
pasti nilai konduktivitasnya tinggi sedangkan
 Jenis emulsi yang digunakan dengan emulsi w/o nilai konduktivitasnya lebih
mempertimbangkan kecocokan emulsifier rendah
dengan komponen lain dan tingkat 10. Jelaskan perbedaan karakteristik antara
keasamannya atau pH. makroemulsi, mikroemulsi dan nano emulsi
7. Jelaskan metode demulsifikasi yang saudara
ketahui
 Thermal Method
 Electrical Method
 Mechanical Method
 Chemical Method
Penambahan demulsifier pada emulsi. Misalnya yaitu
aseton, n-butanol, dan 2-propanol yang telah terbukti
berfungsi sebagai demulsifier yang efektif pada
aplikasi tertentu, juga HCl pekat untuk memecah krim
kosmetik
8. Apa yang saudara ketahui tentang foam 11. Jelaskan tujuan penambahan co-sufaktan
Foam adalah koloid dengan fase gas terdispersi dalam pada suatu sistim emulsi
medium cair. Berdasarkan media pendispersinya Surfaktan (surface active agent) merupakan suatu senyawa
dapat dibagi atas foam liquid dan dan solid. kimia yang memiliki kemampuan untuk menurunkan
 Liquid foam, berikan contohnya tegangan permukaan dengan cara mengcoating
Koloid dengan fase terdispersi berupa gas dan Penambahan co surfactant bertujuan memastikan lapisan
fase pendispersi berupa cairan. Umumnya gas permukaan fleksibel sehingga dapat menurunkan tagangan
yang terdispersi merupakan udara atau CO2 yang permukaan.
terbentuk dari fermentasi. Liquid foam memiliki 12. Apa yang dimaksud dengan (ini semuanya
struktur tidak beraturan. demulsifikasi)
Contoh : kocokan telur  Coalescence
 Solid foam, berikan contohnya Hal ini terjadi disebabkan oleh adanya energi bebas
Koloid dengan fase terdispersi berupa gas dan permukaan dan ketidak
fase pendispersi berupa padatan. Stabilitas foam sempurnaan dalam pelapisan globul. Peristiwa ini terjadi
didapatkan dari foaming agent berupa surfaktan. penggabungan menjadi molekul yang lebih besar dari satu
Contoh : sterofoam, roti, batu apung globul dengan globul lainnya.
9. Jelaskan metode pembedaan sistim emulsi o/w  Flocculation
atau w/o? Demulsifikasi yang terjadi ketiks penggabungan kembali
globul terdispersi yang disebabkan adanya energi bebas
permukaan. Peritiwa ini akan membentuk bentuk yag tidak
beraturan dalam sistem emulsi.
 Creaming
Coalescence dan flokulasi secara bersama akan
menyebabkan creaming, yaitu mengapungnya fase minyak.
Hal ini terjadi jika fase minyak memiliki densitas yang lebih
kecil daripada fase air. Definisi lain menyebutkan bahwa
creaming merupakan peristiwa memisahnya emulsi menjadi
2 bagian dengan salah satu bagian mengandung lebih
Pahamin prinsip tiap metode aja biar gampang ingetnya banyak fase dispersi daripada bagian yang lain.
 Dilution : emulsinya ditetesin ke air, jadi  Breaking
pasti emulsi o/w yang terdispersi sempurna Pada peritiwa ini terjadi akibat lapisan-lapisan yang
 Pewarnaan : liat aja dia dikasih ke melapisi bahan telah rusak sehingga kerusakan ini tidak
pewarna yg larut apa, terus sesuain deh dapat dikembalikan. Berbeda dengan creaming masih bisa
sama fase pendispersinya kembali karena globula masih dikelilingi oleh pelapis
13. Hukum stoke’s dapat digunakan untuk 15. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan
membantu atau menjadi pedoman ketidakstabilitas sistim emulsi
pembuatan produk emulsi yang stabil.  Komposisi bahan tidak bagus
Berdasarkan rumus ini,  Ketidakcocokan bahan
 Kesalahan kecepatan dan waktu
pencampuran
 Ketidakcocokan antara ratio fase pendispersi
dan terdispersi
 Kelebihan panas dan evaporasi
 Kesalahan jumlah dan pemilihan emulsifier
 Freezing
berapa nilai V yang diinginkan? SEKECIL-  Mechanical or vibration shock
KECILNYA Apa saja usaha yang dapat dilakukan  Ketidakseimbangan densitas
agar nilai V sesuai dengan yang diinginkan?  Ketidakmurnian emulsi
Usaha agar V sesuai :  Reaksi antar komponen dalam emulsi
↑ viskositas  Penambahan asam atau komponen elektrolit
↓ radius partikel terdispersi 16. Jelaskan metode untuk mempertahankan
↓ perbedaan densitas antara fase terdispersi stabilitas emulsi
a) Pengontrolan penggunaan bahan emulsi sebelum
dengan fase pendispersi
proses berlangsung
14. Jelaskan faktor-faktor yang dapat  Mendispersikan fasa terdispersi dan
mempengaruhi stabilitas emulsi penispersi
a) Stokes law  Pemilihan jenis dan jumlah emulsifier
Menjelaskan faktor yang memengaruhi  Pemilihan jenis dan jumlah stabilizer
emulsi, yaitu viskositas, perbedaan b) Pengontrolan selama proses produksi
densitas 2 fase, dan radius partikel  Pemilihan peralatan yang tepat
terdispersi  Penyesuaian suhu,tekanan , dan waktu
b) Suhu pencampuran selama proses yang optimum
 Pembekuan dpt merusak lapisan pengemulsi untuk pencampuran
yang melapisi globula c) Pengontrolan setelah proses
 Penyimpanan pada suhu yg sesuai
 Pemanasan menyebabkan substansi
 Terlindungi dr sinar matahari
hidrofilik memperbesar ukuran globula,  Terhindar goncangan dan ganggunan mekanik
karena pada pemanasan terdapat uap air lainnya.
yang menyebabkan ikatan semakin terikat 17. Jelaskan emulsifier berikut
dan membesar a) Gum arab/akasia
 Perbedaan suhu antara fase terdispersi dan Emulsifier ini dihasilkan dari getah pohon acasia.
pendispersi menyebabkan ketidakstabilan Banyak digunakan dalam emulsi obat-obatan,
emulsi. Semakin kecil perbedaan semakin terutama untuk jenis emulsi O/W. Tapi kandungan
stabil emulsinya, gitu juga sebaliknya dr gum ini cukup keras, jadi ga cocok buat produk
c) Pemilihan Emulsifier yg lembut kaya lotion & cream ya guys
 Emulsifier yg galarut dalam fase pendispersi b) Gelatin
Didapat dr tanaman, contohnya rumput laut.
hrs dipilih agar emulsi stabil. Ya kalo
Karakteristiknya mirip sama agar, tapi dia bisa
emulsifiernya larut gimana dong dia menyerap air dalam jumlah besar. Gelatine
ngestabilinnya berubah jd gel saat suhu 40oC (lebih cepat dari
Faktor yg dipertimbangkan dlm milih emulsifier : agar), tapi kl dipanasin jd cair lagi. Umumnya
 Reaksi emulsifier dgn komponen lain yg digunakan pada pembuatan obat, kosmetik, dan
juga ada di emulsi tsb makanan
 Keasaman / ph c) Egg yolks
d) Charge effects Digunakan sebagai agent pengemulsi dalam
Dipengaruhi oleh muatan listrik bahan sehingga makanan, terutama pada pembuatan kue, roti,
pemberian muatan listrik dapat memngurangi atau mayonnaise dan sebagainya.
menambah stabilitas dari emulsi akibat dari gaya van d) Lecithin
der wall dan gaya coloumb. Diekstrak dari biji-bijian, kedelai dan
penggunaannya banyak ditemukan sebagai bahan
tamabahan makanan. Emulisifier ini cocok terjadilah pengabungan antara bahan. Penggabungan ini
digunakan sebagai tipe emulsi Oil in water akan membentuk senyawa menjadi lebih besar dan akibat
e) Pectin berat dan gaya grafitasi kotoran dapat mengendap
Berasal dari buah-buahan dan sayuran bagaian kebawah. Di lapisan bawaj terjadi penumpukan kotoran
terbanyak yang digunakan adalah bagian kulitnya. yang tidak larut oleh air.
Namun emulsi yg dihasilkan masih kasar sehingga 21. Surfaktan dapat dibedakan melalui tipenya.
harus dikombinasikan sama emulsifier lainnya Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang
untuk memperbaiki sifatnya, contohnya sama gum  Surfaktan anionic
akasia. Surfaktan anionik bermuatan negatif pada
18. Jelaskan teknik-teknik emulsi yang saudara bagian hidrofiliknya. Aplikasi utama dari
ketahui surfaktan anionik yaitu untuk deterjensi,
a) Tahapan penambahan emulsifier pembusaan dan emulsifier pada produk-produk
Merupakan tahapan saat bahan ditambahkan perawatan diri (personal care product),
emulsifier untuk menghomogenkan bahan. detergen dan sabun. Kelemahan surfaktan
Penambahan ini dapat dipengaruhi oleh jenis anionik adalah sensitif terhadap adanya mineral
emulsifier, jumlah yang digunakan dan saat dan perubahan PH. Contoh surfaktan anionik,
penambahannya dengan bahan lainnya. yaitu linier alkil benzen sulfonat, alkohol sulfat,
b) Kondisi proses alkohol eter sulfat, metil ester sulfonal (MES),
Dapat dipengaruhi oleh tempearatur/suhu, fatty alkohol eter fosfat.
tekanan dan pengadukan campuran. Hal ini perlu  Surfaktan non-ionik
dicari optimasinya agar mencapai kondisi yang Surfaktan nonionik tidak memiliki muatan,
paling optimum sehingga proses pembuatan tetapi mengandung grup yang memiliki afinitas
emulsi dapat berjalan secara efektif dan efisien. tinggi terhadap air yang disebabkan adanya
c) Teknik mixing interaksi kuat dipol-dipol yang timbul akibat
Merupakan teknik yang kita gunakan saat ikatan hidrogen. Aplikasi surfaktan nonionik
pengadukan bahan. Hal yang perlu diperhatikan umumnya pada detergen untuk suhu rendah
adalah tipe pengaduk yang digunakan, jumlah dan sebagai emulsifier. Keunggulan surfaktan
putaran, desain pengaduk dan daya yang ini adalah tidak terpengaruh oleh adanya air sadah
digunakan saat pengadukan. Penting untuk dan perubahan pH. Contoh surfaktan nonionik
dipahami teknik pengadukan ini disesuaikan oleh adalah dietanolamida, alkohol etoksilat,
bahan yang digunakan agar tidak menyebabkan sukrosa ester, fatty alkohol poliglikol eter,
kerusakan pada bahan. Serta juga diperhatikan gliserol monostearat sukrosa distearat, sorbitan
viskositas bahan yang dapat mempengaruhi monostearat, sorbitan monooleat, gliserol
teknik mixing yang digunakan. monooleat dan pr opilen glikol monostearat.
19. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang  Surfaktan kationik
surfaktan Surfaktan kationik bermuatan positif pada bagian
Surfactan merupakan molekul yang memiliki gugus polar hidrofiliknya. Surfaktan kationik banyak
hidrofilik dan hidrophobik sehingga dapat menyatukan digunakan sebagai bahan antikorosi, antistatik,
bahan dengan kepolaran yang berbeda. Surfaktan ini flotation collector, pelunak kain, kondisioner, dan
memiliki muatan sehingga ini yang membedakannya bakterisida. Kelemahan surfakta n jenis ini adalah
dengan emulsifier lain. Bahan ini bekerja dengan cara tidak memiliki kemampuan deterjensi bila di
menurunkan tegangan permukaan cairan. formulasikan ke dalam larutan alkali. Contoh
20. Jelaskan mekanisme pembersihan oleh surfaktan surfaktan kationik, yaitu fatty amina, fatty
amidoamina, fatty diamina, fatty amina oksida,
tertiari amina etoksilat, dimetil alkil amina dan
dialkil metil amina.
 Surfaktan amfoterik
Surfaktan amfoterik memiliki gugus positif dan
negatif pada molekul yang sama sehingga rantai
hidrofobik dikat oleh bagian hidrofilik yang
mengandung gugus positif dan negatif .
Surfaktan amfote rik sangat dipengaruhi oleh
perubahan pH, dimana pada pH rendah berubah
menjadi surfaktan kationik dan pada pH tinggi
akan berubah menjadi surf aktan anionik.
Mekanisme pembersihan dengan surfaktan adalah dengan Surfaktan jenis ini umumnya diaplikasikan pada
mengikat gugus hidropobik dari bahan sehingga
produk sampo dan kosmetik. Contohnya adalah
fosfatidilkolin (PC), fosfatidilet anolamina
(PE), lesitin, asam aminokarboksilat dan alkil
betain.
22. Jelaskan prinsip kerja mixer
Prinsip kerja mixer adalah dengan melakukan
pencampuran secara mekanik sehingga menimbulkan
zona kontak dengan bahan. Gaya mekanik ini dapat
memindahkan posis i bahan kearah vertical dan horizontal
sehingga bahan yang dicampurkan dapat merata.
23. Jelaskan prinsip kerja homogenizer
Prinsip kerjanya dengan melakukan pengadukan sehingga
menghasilkan ukuran droplet yang lebih kecil sehingga
terjadi proses homogenisasi lebih cepat.

Digambarin aja kalau desainnya. Selanjutnya jelasin


hitung2annya dengan kita cari laju perdetiknya yaitu 0,05
liter. Kemudian kita asumsikan waktu tinggal atau waktu
pengadukannya misal 5 menit berarti kita harus
menyediakan dimensi minimal 15 meter kubik. Setelah
itu kita kasih allowance dari si tangki misal 50% jadi kita
menyediakan volume tabung sebesar 22.5 meter kubik.
Nanti ukuran-ukurannya menyesuaikan aja yak
26. Jelaskan jenis-jenis impeller yang saudara ketahui

24. Jelaskan posisi mixer terbaik pada tangki silinder


dibawah ini. Berikan usulan saudara untuk
meningkatkan efektivitas ataupun mempercepat
proses mixing
Dalam kasus ini cylinder tidak memiliki buffle sehingga
aliran pencampuran tidak berlangsung secara sempurna
pada semua bagaian pada cylinder. Berdasarkan gambar
hal yang disarankan adalah dengan memilih gambar
nomor 1 dengan alasan pencampuran lebih sempurna.
Dimana posisi dimiringkan sekitar 45 derajat agar
diperoleh pencampuran lebih sempurna. Saran
perbaikannya adalah dengan impeller diletakkan ditengan
dan diberikan 4 buah buffle yang akan memberikan efek
pengadukan lebih besar. Namun pemberian buffle ini
harus diberikan jarak dengan lantai agar mempermudah
pembersihan dan tidak terjadi endapan pada bagian
tersebut. Bisa juga di optimasi dengan mendesain cylinder
sedikit cekung ke bawah yang akan mempermudah
pembersihan dan pengadukan bisa lebih merata.
25. Saudara diminta untuk mendisain tangki
berbentuk silinder berpengaduk untuk
pembuatan produk emulsi kapasitas 200 m3/jam.
Jelaskan dan gambarkan disain tangki tersebut.

Anda mungkin juga menyukai