Anda di halaman 1dari 10

KERUSAKAN PADA

SEDIAAN EMULSI
Wahyu Utami (20.0605.0016)
Bagus Badrun Tamam (20.0605.0017)
Khalinda Nur’aini (20.0605.0032)
Siti Zaeniyah (20.0605.0033)
Pengetian
Farmakope Indonesia Formularium Nasional
Emulsi adalah sediaan yang Emulsi adalah sediaan berupa
mengandung bahan obat cair campuran terdiri dari dua fase
atau larutan obat, terdispersi dalam sistem dispersi fase
dalam cairan pembawa, dan mcairan yang satu terdispersi
distabilkan menggunakan zat sangat halus dan merata dalam
pengemulsi atau srufaktan yang fase cairan lainnya, umumnya
cocok.
dimantapkan oleh zat
pengemulsi.
Your Logo or Name Here 2
Lanjutan…

Secara umum, emulsi adalah suatu dispersi


dimana fase terdispersi terdiri dari bulatan-
bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh
pembawa yang tidak bercampur yang memerlukan
fase ketiga yaitu zat pengemulsi.

Your Logo or Name Here 3


Komponen Emulsi
A. Komponen Dasar
Fase Dispersi Fase Terdispersi Emulgator
Fase terdispersi atau Adalah bagian yang
Fase dispersi atau
disebut sebagai fase berfungsi untuk
disebut sebagai fase
eksternal/ fase menstabilkan emulsi.
internal/ fase
continue adalah zat Emulgator ada dua
discontinue adalah zat
macam yaitu
cair yang terbagi-bagi cair dalam emulsi yang
berfungsi sebagai emulgator alam seperti
menjadi butiran kecil
bahan dasar tumbuhan (gom arab,
ke dalam zat cair lain
(pendukung) dari tragachan, agar-agar,
emulsi tersebut Chondrus), hewani
(gelatin, kuning telur,
kasein, aseps lanae),
tanah, mineral
(veegum/ magnesium
aluminium silikat), dan
emulgator buatan
seperti sabun, tween
dan span Your Logo or Name Here 4
B. Komponen Tambahan
Corrigen
Terdapat beberapa golongan yaitu corigen actionis
(memperbaiki kerja obat), corigen saporis (memperbaiki
rasa obat), corigen odoris (memperbaiki bau obat), corigen
colouris (memperbaiki warna obat), corigen solubilis
(memperbaiki kelarutan obat)

Preservative (Pengawet)
Pengawet yang digunakan adalah metil dan propil paraben,
asam benzoate, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol,
benzalkonium klorida, fenil merkuri asetas.

Anti Oksidan
Yang biasa digunakan yaitu asam askorbat, a-tocopherol,
asam sitrat, propil gallat, asam gallat.

Your Logo or Name Here 5


Oli in Water Water in Oil in Water
Adalah sistem emulsi
dengan menggunakan Tipe Sitem ini kebalikan
minyak sebagai fase dari Water in oil in
terdispersi dan air
sebagai pendispersi.
Water in Oil Emulsi Oli in Water in Oil water, yaitu sistem
dimana minyak
Contoh, susu, Adalah sistem emulsi Sistem dimana air terdispersi dalam air
mayonnaise, krim dan dengan menggunakan terdispersi dalam lalu air tersebut
adonan roti air sebagai fase minyak lalu minyak didispersikan kembali
terdispersi dan minyak tersebut didispersikan oleh minyak.
sebagai pendispersi. kembali oleh air.
Contoh, mentega dan
margarin

Your Logo or Name Here 6


Kerusakan pada sediaan Emulsi
• 1.creaming
Merupakan bentuk kerusakan emulsi secara
estetika. Creaming terjadi pada zat terdispersi
yang memiliki bobot jenis yang lebih besar
dibandingkan dengan zat pendispersinya.
Kerusakan ini bersifat reversibel dan dapat
diatasi dengan melakukan pengocokan (Farset
2019).
2.Flokulas
Fokulasi terjadi akibat lemahnya gaya tolak
menolak (potensialzeta) antara tetes-tetes
terdispersi, sehingga mengakibatkan tetes
terdispersi tersebut saling berdekatan. Flokulasi
dapat diatasi dengan cara pengocokan tetapi
untuk mencegah pelekatan yang kuat maka
ditambah koloid pelindung (musilago) untuk
melindungi permukaan tetes terdispersi jadi
akan mudah saat pengocokan.
3. Oswald rispening
Oswald rispening adalah jalan untuk menuju
sebuah kolasen (penggabungan tetes terdispersi) Your Logo or Name Here 7
4. Koalesens
Kolasen merupakan suatu bentuk
kerusakan yang diakibatkan oleh
kurangnya srufaktan yang digunakan,
sehingga lapisan pelindung pada
permukaan tetesan lemah. Selain itu,
kerusakan koalesens juga dapat
disebabkan oleh peristiwa kimia seperti
penambahan alkohol atau perubahan pH, 5. Inversi faseInversi fase terjadi
dan peristiwa fisika seperti pemanasan, karena volume fase terdispersi
pendinginan, pengadukan.
hampir sama jumlahnya dengan fase
pendispersi sehingga terjadi
perubahan tipe dari O/W (oil in
water) menjadi W/O (water in oil)
atau sebaliknya

Your Logo or Name Here 8


Cara Mengatasi Kerusakan Emulsi
1. Creaming
Cara Mengatasi: mengubah kecepatan pengendapan tiap fase, mengubah viskositas fase kontinyu, memperkecil
ukuran partikel fase terdispersi (Fauzan 2013).ess

2. FlokulasiCara
Mengatasi: 4. Inversi faseCara
mengubah muatan 3. KoalesensCara mengatasi: mengubah
permukaan droplet, mengatasi: volume relatif tiap
mengubah volume meningkatkan fase, mengubah
relatif tiap fase, tegangan antarmuka campuran emulgator,
mengentalkan fase dengan memilih mengubah proses
kontinyu. campuran emulgator dengan
yang lebih stabil, meningkatkan
mengubah volume tekanan geser dan
relatif tiap fase, mengurangi ukuran
mengentalkan fase partikel.
kontinyu.
Your Logo or Name Here 9
Thank You

Your Logo or Name Here 10

Anda mungkin juga menyukai