Anda di halaman 1dari 5

Kasus

Seorang anak perempuan usia 7 tahun, datang dengan keluhan perut membesar, batuk dan
sesak nafas. Keluhan perut membesar dimulai sejak 2,5 bulan sebelum masuk rumah sakit
disertai dengan benjolan sebesar telur puyuh pada selangkangan dan leher yang tidak terasa
nyeri, panas atau kemerahan. Keluhan perut membesar juga disertai dengan demam naik turun,
pucat, dan penurunan berat badan 3 kg dalam sebulan, tidak dijumpai keluhan pada defekasi
maupun berkemih. Perut semakin membesar, disertai dengan keluhan batuk yang muncul
kurang lebih mulai 2 minggu dan sesak nafas dirasakan terutama jika anak berbaring. Benjolan di
selangkangan dan leher tidak bertambah besar, keluhan demam, pucat serta penurunan berat
badan menetap. Dari riwayat keluarga tidak dijumpai riwayat keganasan dan sakit tuberculosis.

Resume Terapi Oksigen : Nasal Kanul

A. Pengertian tindakan

Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen
pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan nasal kanul, simple mask,
RBM mask dan NRBM mask.

Nasal Kanul adalah plastik, tabung tipis yang memberikan oksigen langsung ke hidung
melalui dua cabang kecil, karena digunakan didalam dan pediatrik pasien dewasa sama
sebagai suatu jenis dukungan pernafasan. Nasal canule digunakan untuk memberi
Oksigen Konsentrasi (FiO2) rendah (bila 24% berikan 1 Liter/menit, bila 28% berikan 2
liter/menit dan bila 35-40% mendapat 4-6 liter/menit).

B. Tujuan Tindakan

1. Mempertahankan dan meningkatkan kadar Oksigen

2. Mencegah atau mengatasi Hipoksia

3. Untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard

4. Membantu kelancaran metabolisme

5. Memberikan Terapi oksigen dengan konsentrasi rendah


C. Indikasi Tindakan

1. gagal nafas
2. gangguan jantung (gagal jantung )
3. kelumpuhan alat pernafasan
4. perubahan pola nafas
5. keadaan gawat(misalnya koma)
6. Trauma paru
7. Metabolisme yang meningkat:luka bakar
8. post operasi
9. keracunan karbon di oksida

D. Prinsip dan Rasional Tindakan

1. Jauhkan Sumber Oksigen dari api atau rokok


R asional: Dapat mendorong terjadinya pembakaran.
2. 2. Periksa Kanula setiap 2 jam dan pertahankan tabung pelembab terisi setiap waktu.
Rasional : Memastikan kepatenan kanula dan aliran oksigen. Mencegah Inhalasi
Oksigen yang tidak dilembabkan.
3. 3. Selalu memonitor pemberian O2 dan reaksi alergi yang muncul secara periodic
Rasional: Mencegah terjadinya keracunan O2 dan semakin sesak nafas.
4. Pemberian Jumlah Oksigen/liter sesuai dengan perintah dokter.
Rasional: Mencegah timbulnya kondisi Hiperpneu karena konsentrasi O2 dalam
darah yang terlalu tinggi.
5. Air yang digunakan pada humidifier harus steril.
Rasional Untuk mencegah infeksi dari organisme yang dapat tumbuh dalam
lingkungan lembab.

E. Alat dan Bahan yang Diperlukan


1. Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap dengan flowmeter dan
humidifier yang berisi aquades sampai batas pengisian
2. Nasal kanul (pemilihan alat sesuai kebutuhan)
3. Plester (jika di butuhkan)
4. Gunting plester (jika di butuhkan)
5. Cotton budd
F. Prosedur Kerja

a. Persiapan perawat

1. Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen ( sesak nafas, nafas cuping


hitung, penggunaan otot pernafasan tambahan, takikardi, gelisah, bimbang dan
sianosis)
2. Perawat mencuci tangan
3. Memakai sarung tangan
b. Persiapan pasien
1. Menyapa pasien (ucapkan salam)
2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler)
c. Prosedur Kerja
1. Siapkan nasal kanul 1 set tabung oksigen ( oksigen central )
2. Hubungkan nasal kanul dengan flowmeter pada tabung oksigen atau oksigen
dinding
3. Bila hidung pasien kotor, bersihkan lubang hidung pasien dengan cotton budd
atau tissu
4. Cek fungsi flowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi oksigen dan
mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
5. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melalui nasal kanul
kepunggung tangan perawat
6. Pasang nasal kanul kelubang hidung pasien dengan tepat
7. Tanyakan pada pasien, apakah aliran oksigennya terasa atau tidak
8. Atur pengikat nasal kanul dengan benar, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu
kendor
9. Pastikkan nasal kanul terpasang dengan aman
10. Atur aliran oksigen sesuai dengan program
11. Alat-alat dikembalikan di tempat semula
12. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
13. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
DAFTAR PUSTAKA
1. Budiono. 2016. Praktek Klinik Keperawatan Dasar Komprehensif. Jakarta : BPPSMDK
KEMENKES
2. Dr.Kusnanto,S.Kp.M.KEs.2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Oksigen.
Surabaya : Fakultas Keperawatan universitas Airlangga
3. https://dediirawandi.files.wordpress.com/2014/08/sop-oksigenasi1.pdf diakses pada tanggal
4 Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai