Anda di halaman 1dari 9

KUIS PENATALAKSANAAN BENCANA DAN KLB KGD

Nama : Elang Rismayanti

NIM : P20620118013

Kelas : 3A Keperawatan

Matkul : KGD

1. Jelaskan perbedaan wabah dan KLB !

Jawab :

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

Kejadian wabah harus ditentukan/dideklarasikan oleh Menteri Kesehatan yang kemudian


harus diikuti oleh penanggulangan wabah sesuai dengan ketentuan yang ada dan dilakukan
secara terpadu (UU Nomor 4 Tahun 1984).

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan
atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. Disamping
penyakit menular, penyakit yang juga dapat menimbulkan KLB adalah penyakit tidak
menular dan keracunan serta keadaan tertentu yang rentan terjadinya KLB yaitu keadaan
bencana dan kedaruratan. (Permenkes No.1501 Tahun 2010).

Tabel Perbedaan antara wabah dan KLB

No. Parameter Wabah KLB


1. Cakupan Terjadi pada beberapa Suatu wilayah tertentu (kabupaten/kota)

2. Pihak yang Menteri Bupati, Kadinkes Kab/Kota, Guberur,


Kadinkes

3. Jenis penyakit Penyakit menular Penyakit menular, penyakit tidak menular,

1
4. Sektor Kesehatan manusia dan Kesehatan manusia

2. Jelaskan tujuan dilakukankan investigasi KLB / Wabah !

Jawab:

Investigasi KLB/wabah yang terjadi baik pada masyarakat dilakukan untuk mengidentifikasi
cara penanggulangan penularan suatu penyakit agar penyakit tersebut tidak meluas dan
menimbulkan kematian yang lebih banyak. Menurut Huang tahun 2004, secara umum
terdapat tiga tujuan utama dalam investigasi KLB/wabah, antara lain:

a) Mengidentifikasi agen penyebab terjadinya KLB/wabah,

b) Mencari sumber infeksi dan cara penularan berdasarkan deskripsi orang, tempat, dan
waktu, serta memformulasikan rekomendasi untuk mencegah penyebaran KLB/wabah.

c) Menemukan faktor risiko

3. Sebutkan Jenis Penyakit yang berpotensi KLB / wabah!

Jawab :

Adapun jenis penyakit menular yang dapat menimbulkan KLB/wabah pada manusia telah
diatur masing-masing pada Peraturan Menteri Kesehatan. Keduanya telah menetapkan ada 17
penyakit, berikut adalah rinciannya :

Pada Manusia (Permenkes Pada Hewan (Kepmentan

Nomor 1501 Tahun 2010) Nomor 4026 Tahun 2013)

Avian Influenza (H5N1) Avian Influenza (H5N1)


Rabie Rabie
Antrak
s Antrak
s
Leptospirosis
s Leptosporiosis
s
Swine Influenza (H1N1) Swine Influenza (H1N1)
Campa Salmonellosis
k Polio Bovine
Difter TB
Toxoplasmosis
i DB Brucellosis (B.abortus)
D
Koler Brucellosis (B.suis)
a Pes Nipah
Pertusi Para
Hepatiti
s Campylobacteriosis
TB
s 2
Meningiti Cysticercosis
Yellow
s Fever Q
Chikungunya BSE (ditulis
Feverkepanjangan)
Malari RVF (ditulis kepanjangan)
a

4. Jelaskan Siklus Penanggulangan Bencana !

Jawab :

Siklus Penanggulangan bencana

lB
u
n
sP
a
g
c trP
e
S
ik a
gsp
in
eK
d
ti
MhD
T
lB
m
ck
u
o
R

A. TAHAP PRA BENCANA

1. Pencegahan

2. Kesiapsiagaan

3. Peringatan dini

4. Mitigasi

B. TAHAP BENCANA
3
1. Tanggap darurat

2. Penanggula-ngan pada kelompok khusus

C. TAHAP PASCA BENCANA

• Pemulihan

• Rehabilitasi

• Rekonstruksi

D. Melanjutkan pemantauan

Wilayah yang pernah mengalami sebuah bencana memiliki kemungkinan besar akan
mengalami kejadian yang sama kembali. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan
terus-menerus untuk meminimalisir dampak bencana tersebut.

a. Kegiatan pra bencana Dalam bidang kesehatan :

Pengkajian terhadap kerentanan penduduk (berapa banyak yang lansia, bumil dan anak-
anak)

1. Membuat perencanaan seperti hospital disaster plan

2. Pengorganisasian

3. Sistem informasi (brosur, leaflet)

4. Pengumpulan sumber daya manusia ( PMI dll)

5. Sistem alarm (peringatan dini)

6. Mekanisme tindakan (Alur, SOP)

7. Pendidikan dan pelatihan penduduk (BHD, dll)

8. Gladi resik (simulasi bencana)

b. Tahap penanggulangan bencana (Tanggap Darurat)

a) Managemen di wilayah bencana (6R)

1. Right information : berpegang pada informasi yang tepat

2. Right time: pada saat waktu yang tepat

3. Right place : di lokasi yang tepat

4. Right person : oleh orang yang tepat


4
5. Right materials : membawa peralatan yang tepat guna

6. Right cordination and cooperation : koordinasi dan kerja sama yang baik

c. Prioritas tindakan pertolongan awal

• Mendirikan posko penanggulangan bencana

• Mengumpukan informasi dari dalam dan luar RS

• Berdasarkan informasi tersebut, melakukan yang dianggap perlu dalam menangani


korban bencana

d. Standar dalam mendirikan posko PB

• Memutuskan apakah suatu kondisi bisa dianggap sebagai suatu bencana

• Siapkah standar kerja sebelum nya (gempa bumi, kebakaran, kecelakaan dengan skala
besar)

• Keputusan adalah di tangan penanggung jawab

e. Fungsi posko penanggulangan bencana (sistem C3)

• Command (komando)

• Control (kontrol)

• Communication (komunikasi

f. Tahap penanggulangan bencana (penanganan pada kelompok khusus/lemah)

a) Ibu hamil dan melahirkan

 Manajemen ibu hamil di bencana

 Managemen neonatus

 Pemenuhan gizi ibu hamil

 Dukungan keluarga untuk ibu hamil dan menyusui pada saat bencana

b) Bayi dan anak beresiko

• Treatment

• Menurunkan kecemasan; terapi bermain, bersekolah

• Mengatasi anak yang kehilngan keluarga dan kerabat

5
• Memenuhi kenutuhan tumbuh kembang

• Memenuhi kebutuhan anak dengan keperluan khusus

c) Penyandang Cacat

• Membantu dalam memenuhi kebutuhan eliminasi, makan dll

Lansia

• Memindahkan lansia ketempat aman

d) PTSD

• Penatalaksanaan kepanikan berlebih

• Pencegahan gangguan

• Penanganan kasus-kasus gangguan kejiwaan di daerah bencana

e) Pengidap penyakit kronik / Menular

Persiapan tempat isolasi, rumah sakit darurat

5. Jelaskan Sistem Manajemen Bencana

Jawab :

Sistem Manajemen Bencana :

A. Sebelum Bencana

1. Situasi tanpa ancaman bencana

a. Planning

b. Pencegahan

c. Pengurangan resiko

d. Pendidikan

e. Training

f. Penelitian

g. Penaatan Tata Ruang

2. Situasi dengan ancaman bencana

a. Mitigasi
6
b. Peringatan dini

c. Kesiap-siagaan

B. Selama Bencana

1. Pengkajian cepat

2. Tingkat kegawatan

3. Bantuan dan Evakuasi

4. Mengatasi kebutuhan dasar

5. Proteksi

6. Recovery

C. Setelah Bencana

Rehasbilitasi dan rekonstruksi :

1. Infrastruktur

2. Sosial

3. Ekonomi

4. Kesehatan

5. Keamanan

6. Lingkungan

6. Jelaskan Karakteristik KLB

Jawab :

Pada situasi dugaan KLB/wabah pada manusia, terdapat kriteria yang harus dipenuhi agar
suatu daerah dapat ditetapkan status KLB/wabahnya. Pada manusia, dijelaskan pada
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501 Tahun 2010, kriterianya sebagai berikut:

1) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau
tidak dikenal pada suatu daerah.

2) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.

7
3) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis
penyakitnya.

4) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun
sebelumnya.

5) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun


menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah
kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.

6) Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama,

7) Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu


periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

Anda mungkin juga menyukai