Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus

Desain penulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah

desain penulisan deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam

masyarakat. Studi kasus yang akan dilaksanakan yaitu terkait dengan

pengelolaan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan memberikan atau

mengaplikasikan rebusan daun seledri (Apium graveolens, Linn) untuk

menurunkan tekanan darah.

B. Subyek Studi Kasus

Subyek dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive

sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara

menetapkan ciri-ciri khusus/ kriteria inklusi yang sesuai dengan tujuan

penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.

Subyek penelitian ini berjumlah 3 pasien dengan kriteria inklusi sebagai

berikut :

1. Pasien dengan hipertensi yang merupakan pasien rumah pelayanan sosial

lanjut usia Pucang Gading Semarang.

2. Laki-laki atau perempuan

3. Bersedia menjadi subyek penelitian

29
30

C. Fokus Studi Kasus

Penelitian ini akan mengkaji lebih lanjut mengenai penerapan pemberian

rebusan daun seledri untuk menurunkan tekanan darah pada penderita

hipertensi lanjut usia dirumah pelayanan sosial lanjut usia Pucang Gading

Semarang.

D. Definisi Operasioal Fokus Studi

1. Air rebusan daun seledri merupakan salah satu tanaman yang mempunyai

khasiat dan manfaat bagi kesehatan tubuh. Daun seledri sebanyak 60gram

dicuci bersih, dipotong kecil dan direbus yang kemudian dimanfaatkan air

rebusan daun tersebut sebagai obat tradisional sebanyak 200ml.

2. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan jenis penyakit pada sistem

kardiovaskuler yang ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah

yang memberikan gejala berlanjut terhadap salah satu atau beberapa target

organ, sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolic lebih dari 90 mmHg.

E. Instrumen Studi Kasus

1. Instrumen/ alat ukur yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu

menggunakan tensimeter dan stetoscope untuk mengukur tekanan darah.

Penulis melakukan Evidence Based Nursing Practice yaitu pemberian air

rebusan daun seledri selama 6 hari dan dilakukan pengukuran tekanan

darah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh air rebusan daun seledri

terhadap penurunan hipertensi.


31

Tabel 3.1 Instrumen Studi Kasus

Aplikasi air Alat dan bahan yang digunakan diantaranya :


rebusan daun 1. Daun seledri 60 gr
seledri 2. Air 400 cc
3. Pisau untuk memotong kecil daun seledri
4. Wajan dan kompor sebagai alat perebus
5. Gelas
Hipertensi Alat dan bahan yang digunakan
1. Tensimeter
2. Stetoscope

2. Standard Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Air Rebusan Daun


Seledri.
Tabel 3.2 SOP Pemberian Air Rebusan Daun Salam
STANDARD REBUSAN DAUN SALAM BAGI PENDERITA
OPERASIONAL HIPERTENSI
PROSEDU
PENGERTIAN Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan jenis
penyakit pada sistem kardiovaskuler yang ditandai
dengan adanya peningkatan tekanan darah yang
memberikan gejala berlanjut terhadap salah satu atau
beberapa target organ, sistolik lebih dari 140 mmHg
dan diastolic lebih dari 90 mmHg.
TUJUAN 1. Memberikan informasi mengenai terapi herbal
untuk hipertensi
2. Menurunkan tekanan darah menjadi normal
INDIKASI Pasien yang memiliki penyakit hipertensi
KONTRA Makan seledri sebelum dan sesudah olahraga berap
INDIKASI dapat menimbulkan alergi ringan hingga alergi berat
pada beberapa orang.
REFERENSI 1. Permadi, A. (2006). 36 Resep Tumbuhan Obat
untuk Menurunkan Hipertensi. Jakarta : Penebar
Swadaya.
2. Soeryoko, Hery (Ed). (2010). 20 Tanaman Obat
Terpopuler Penurun Hipertensi. Yogyakarta : C.V
Andi Offset. 130 halaman.
PROSEDUR A. Persiapan
PELAKSANAAN 1. Bahan
a. Daun seledri 60 gr
b. Air 400 cc
c. Pisau untuk memotong kecil daun seledri
d. Wajan dan kompor sebagai alat perebus
e. Gelas
B. Pelaksanaan
32

1. Cuci bersih seledri


2. Rebus daun seledri
3. Lalu disaring dan diminum
C. Evaluasi
1. Respon pasien
DOKUMENTASI 1. Waktu pelaksanaa
2. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang
dilakukan dan dievaluasi.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena

melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode observasi

dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh data terkait

hipertensi dan yang kemudian ditulis pada lember pemeriksaan.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap

muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Metode

wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data

subjetif dengan cara mengajukan pertanyaan terbuka kepada responden

mengenai masalah kesehatan yang diderita.

3. Dokumentasi keperawatan

Dokumentasi keperawatan merupakan pengumpulan data yang tidak

ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Metode dokumentasi

keperawatan dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi data pasien

berdasarkan dokumen-dokumen yang sudah ada atau riwayat pemeriksaan

pasien.
33

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Penelitian akan dilaksanakan di rumah pelayanan sosial lanjut usia Pucang

Gading Semarang dalam jangka waktu satu minggu tahun 2020.

H. Analisa Data dan Penyajian Data

Analisa data dimulai dengan mengumpulkan data melalui wawancara,

observsi secara langsung. pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang

dalam terapi lainya. Kemudian data yang telah diperoleh dapat dikelompokan

berdasarkan masalah yang dialami pasien dan sesuai kriteria

permasalahanya. Setelah data dikelompokan maka penulis dapat

mengidentifikasikan masalah keperawatanya (Nursalim, 2009).

Dari masalah keperawatan yang timbul akan dilakukan rencana

keperawatan sesuai rencana keperawatan yang telah disusun. Setelah

dilakukan tindakan keperawatan maka didapatkan evaluasi yang nantinya

akan dijadikan sebagai evaluasi keperawatan. Setelah dilakukan pengelolaan

data dan didapatkan hasil penelitian, maka data atau hasil penelitian akan

disajikan dalam bentuk teks hasil penelitian.

I. Etika Studi Kasus

Data etika penulisan karya tulis ilmiah ini guna menjaga kerahasiaan

identitas responden dan keluarga, penulis memperhatikan etika penulisan

ditekankan pada beberapa hal yaitu sebagai berikut :


34

1. Informand consent

Lembar studi kasus berisikan terkait ketersediaan pasien menjadi

responden, tanpa adanya paksaan dan jika responden tidak bersedia maka

peneliti harus menghormti hak responden.

2. Anonim/ tanpa nama

Untuk mejaga indentitas klien, penulis tidak akan mencantumkan nama

klien pada hasil laporan, penulis hanya mencantumkan inisial, jenis

kelamin, tempat tanggal lahir, usia dan kode nomer urut responden.

3. Confidentiality informasi yang telah diperoleh dari responden disimpan

dan dijamin kerahasiaannya, segala informasi atau masalah yang

diberikan oleh responden dijamin hanya digunakan untuk kepentingan

studi kasus ini.

Anda mungkin juga menyukai