Anda di halaman 1dari 7

PERSIAPAN PERAWATAN PERSALINAN IBU

PRIMIPARA DAN MULTIPARA


Nurlinda Samosir*, Siti Saidah Nst**
*Mahasiswa Fakultas Keperawatan
** Dosen Departemen Keperawatan Maternitas Fakultas Keperawatan, USU
Jl. Prof Mass No. 3 Kampus USU Medan 20155, INDONESIA
Phone: 081260538507
E-mail: lindasms88@gmail.com

Abstrak

Persalinan adalah kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan
peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Persiapan Persalinan ialah pada suatu tahap kehamilan bahwa semua
wanita akan menyadari keharusan untuk melahirkan, sehingga pada saat ANC diperlukan. informasi, Mengurangi
kecemasan, Keikutsertaan dalam perencanaan, Berkenalan dengan staf. Perawatan persalinan ada beberapa
pemenuhan kebutuhan secara fisik dan psikologis ibu selama persalinan Kebutuhan. Primipara adalah ibu yang
melahirkan yang pertama kalinya, sedangkan multipara adalah ibu yang pernah melahirkan dua kali atau lebih.
Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali.

Kata kunci: persiapan, perawatan, persalinan, primipara, multipara

PENDAHULUAN Menurut Farrer (2001), persiapan dan


Wanita dewasa pada umumnya perawatan merupakan prosedur dan pola
mengharapkan kehamilan. Seorang wanita akan pelaksanaan dalam kegiatan rutin pada sebagian
merasa bahagia dan bangga apabila mempunyai rumah sakit. Dalam keadaan ini, hak ibu
anak, melahirkan secara normal, dan melewati bersalin untuk memilih bentuk perawatan
masa persalinan berjalan dengan aman, nyaman persalinannya harus selalu dihormati.
dan tanpa komplikasi. Agar sehat dan bahagia Selanjutnya ibu diharapkan untuk turut
dibutuhkan persiapan dan perawatan yang baik, bertanggung jawab dalam mempertimbangkan
sehingga dapat melewati masa persalinan kesejahteraan bayinya dan kondisi fisiknya
selamat dan bahagia. Periode pasca persalinan sendiri ketika menentukan pilihannya itu.
ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai Menurut Kusmiyati (2009), pentingnya
organ-organ reproduksi kembali keadaan dalam proses persiapan dan perawatan
normal. Periode ini disebut puerpurium atau persalinan ialah agar ibu dan janinnya selamat.
trimester empat kehamilan (Bobak, 2004). Mempersiapkan diri dengan berbagai informasi
Menurut Maryuni (2010), persalinan tentang hal-hal yang menyangkut persalinan
atau melahirkan bayi adalah suatu proses adalah salah satu cara untuk menghadapi
normal pada wanita usia subur. Persalinan persalinan, karena itu harus ada kerja sama yang
merupakan persiapan penting yang sangat baik dan penuh pengertian oleh ibu. Persalinan
ditunggu oleh setiap pasangan suami-istri, sebaiknya berlangsung di rumah sakit, atau di
menyambut kelahiran sang buah hati merupakan rumah bersalin yang cukup lengkap peralatan
saat yang membahagiakan setiap keluarga maupun tenaga kesehatan yang terlatih. Jadi bila
bahkan seluruh anggota masyarakat, demi nantinya ditemui kesulitan (komplikasi)
kesejahtera ibu dan janin. sebelum atau sesudah persalinan pertolongan
Menurut Bobak (2004), rasa nyeri pada dapat segera dilakukan dan lebih memadai.
persalinan dalam hal ini adalah nyeri kontraksi Penelitian sebelumnya yang dilakukan
uterus yang dapat mengakibatkan peningkatkan bahwa pada ibu primipara lebih besar rasa
aktifitas sistem saraf simpatis perubahan kecemasannya dibandingkan ibu multipara,
tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dikarenakan baru merasakan persalinan. Begitu
dengan warna kulit dan apabila tidak segera juga ibu primipara seharusnya lebih banyak
diatas maka akan meningkatkan rasa khawatir, melakukan persiapan diri seperti mencari
tegang, takut dan stress. informasi baik dari media maupun dari ibu-ibu
yang pernah melakukan persalinan, hal ini
didorong keinginan ibu untuk mendapatkan merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan
persalinan yang sempurna. Dengan begitu keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan
kecemasan atau pun ketakutan menghadapi bayinya, sedangkan peranan keluarga adalah
persalinan dapat berkurang. Meskipun demikian memberikan bantuan dan dukungan pada ibu
ibu primipara dalam perawatan yang dilakukan ketika terjadi proses persalinan. Dalam hal ini
baik fisik maupun psikologinya perlu informasi peranan petugas kesehatan tidak kalah penting
yang sangat penting dalam merawat keadaan ibu dalam memberikan bantuan dan dukungan pada
agar tetap sehat untuk menjalani persalinan. ibu agar seluruh rangkaian proses persalinan
Dengan demikian ibu primipara sangat berlangsung dengan aman baik bagi ibu
memerlukan dukungan secara personal maupun maupun bagi bayi yang dilahirkan. Persalinan
interpersonal untuk melakukan persiapan dan dan kelahiran normal adalah proses
perawatan secara dini. Untuk ibu multipara pengeluaran yang terjadi pada kehamilan cukup
mungkin persiapan yang dilakukan tidak secara bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
detail lagi karena sudah pernah presentasi belakang kepala yang berlangsung
mempersiapkannya. Begitu juga dengan dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi baik
perawatannya ibu pasti sudah tidak lagi pada ibu maupun pada janin (Sumarah, dkk,
diberitahukan tetapi diberi perawatan yang 2009)
lebih, dikarenakan ibu sudah mengalami
perubahan-perubahan seperti; perut sudah Persalinan adalah proses untuk
melar, payudara tidak kencang lagi, kesehatan mendorong keluar (ekspulsi) hasil pembuahan
semakin menurun, maka dari itu perawatan (yaitu, janin, yang viable, plasenta dan ketuban)
harus lebih dipersiapkan. dari uterus lewat vagina kedunia luar
Normalnya, proses ini berlangsung pada suatu
Angka kematian ibu sangat saat ketika uterus tidak dapat tumbuh lebih
memprihatinkan dan termasuk angka kematian besar lagi, ketika janin sudah cukup mature
tertinggi. Survey demografi dan kesehatan untuk dapat hidup di luar rahim tapi masih
Indonesia (SDKI) angka kematian ibu pada cukup kecil untuk dapat melalui jalan lahir.
tahun 2009 sebesar 307 per 1.000 kelahiran Persalinan normal adalah persalinan yang
hidup ( Angka kematian ibu di Indonesia). terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur
Menurut data statistik di RSUD H.Abdul atau postmatur), mempunyai onset yang spontan
Manan Simatupang Kisaran pada periode bulan (tidak diinduksi), selasai setelah 4 jam dan
Januari sampai April 2012, pasca partum sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan
normal terdapat 125 pasien yang melahirkan partus presipitatus atau partus lama),
normal, SC, induksi dan dirawat di RSUD mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi
H.Abdul Manan Simatupang Kisaran. Dari 125 verteks (puncak kepala) dan oksiput pada
pasien pasca partum normal 33% primipara bagian anterior pelvis, terlaksana tanpa bantuan
dan 67% multipara. artifisial (seperti forceps), tidak mencakup
komplikasi (seperti perdarahan hebat),
Dari survey yang telah didapat, peneliti mencakup pelahiran plasenta yang normal
merasa persiapan dan perawatan persalinan ibu (Farrer, 2001).
primipara dan multipara sangat penting untuk
diteliti karena dari data yang diperoleh oleh Penyebab Mulainya Persalinan
peneliti dilapangan masih banyak ibu yang
belum dapat mempersiapkan diri dalam Penyebab sebenarnya yang membuat
perawatan persalinan. Oleh karena itu peneliti persalinan dimulai masih belum diketahui,
tertarik untuk meneliti persiapan dan perawatan tetapi ada beberapa faktor yang turut berperan
persalinan ibu primipara dan multipara. dan saling terkait (Farrer, 2001) Perubahan
kadar hormon mungkin disebabkan oleh
PEMBAHASAN penuaan plasenta dan terjadi sebagai berikut:

Pengertian Persalinan a. kadar progesteron menurun (relaksasi otot


menghilang)
Persalinan dan kelahiran merupakan b. kadar esterogen dan prostaglandin meninggi
kejadian fisiologi yang normal dalam c. oksitosin pituitaria dilepaskan (pada
kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga kebanyakan kehamilan)
Distensi uterus menyebabkan terjadinya mempunyai konsistensi yang kental dan sulit
hal berikut: dibersihkan dengan cara mengusapnya. Mukus
a. Serabut otot yang teregang sampai batas berasal dari serviks dan selama kehamilan
kemampuannya akan bereaksi dengan berfungsi sebagai sumbat pelindung
mengadakan kontraksib. (operculum; mucuspulg). Kemunculannya
b. produksi dan pelepasan prostaglandin F bahwa serviks sudah mulai berdilatasi.
miometrium. Sejumlah kecil darah dapat menyertai mukus
c. sirkulasi plasenta mungkin terganggu (kadang-kadang darah muncul sendiri). Darah
sehingga menimbulkan perubahan hormonal. ini berasal dari riptura dari pembuluh-pembuluh
Tekana janin kapiler yang halus di dalam serviks (ketika
Kalau janin sudah mencapai batas serviks sudah membuka) dan dari desidua yang
pertumbuhannya di dalam uterus, ia akan ada di bawah korion (ketika desidua terangkat
menyebabkan: dari dinding uterus bagian bawah pada saat
a. Peningkatan tekanan dan ketegangan pada segmen bawah uterus mulai meregang)
dinding uterus, 6. Dilatasi os serviks eksterna yang terjadi
b. stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut secara bertahap merupakan indikator yang
sehingga timbul kontraksi. menunjukkan kemajuan persalinan kalau proses
Faktor-faktor lain berupa: persalinan tersebut disertai dengan kontraksi
a. Penurunan tekanan secara mendadak ketika utrerus. Dilatasi serviks diketahui atau
selaput amnion pecah dipastikan dengan pemeriksaan pervaginam
b. gangguan emosional yang kuat (lewat rantai 7. Presenting part (yang biasanya kepala janin)
korteks-hipotalamus- hipofise) dapat akan mengalami engagement atau terbenam ke
menyebabkan pelepasan oksitosi. dalam panggul. Pada primipara, peristiwa ini
terjadi 3-4 minggu sebelum proses persalinan
Tanda-tanda dini akan persalinan adalah dimulai. Dinding-dinding abdomen pada
(Farrer, 2001). multipara tidak begitu kencang sehingga
1. Lightining yaitu terbenamnya kepala janin ke engagement baru terjadi setelah proses
dalam rongga panggul karena berkurangnya persalinan dimulai
tempat di dalam uterus dan sedikit melebarnya 8. Pembentukan tonjolan ketuban atau bag of
simfisis, keadaan ini sering meringankan forewater (cairan amnion/ketuban yang
keluhan pernapasan serta heartburn dan pada terperangkap dalam serviks di depan presenting
primipara akan terlihat pada kehamilan 36 part) dapat diraba oleh pemeriksa melalui
minggu sementara multipara baru tampak pemeriksaan per vaginam. Tonjolan ini terasa
setelah persalinan dimulai mengingat otot-otot tegang pada saat his dan dapat mengalamin
abdomennya sudah lebih kendor. ruptura. Ruptura selaput amnion dapat terjadi
2. Sering buang air kecil yang disebabkan oleh setiap saat dalam proses persalinan, tetapi
tekanan kepala janin pada kandung kemih biasanya terjadi pada saat kala satu persalinan.
3. Braxton-hicks pada saat uterus yang Ruptura selaput amnion juga dapat terjadi
teregang dan mudah dirangsang itu sebelum persalinan dimulai sehingga peristiwa
menimbulkan distensi dinding abdomen ini tidak bisa dianggap secara kaku sebagai
menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka tanda dimulainya persalinan. Jika cairan amnion
terhadap rangsangan sudah ditemukan sebelum atau sesudah
4. His atau kontraksi uterus yang terjadi secara persalinan dimulai sementara engeagment
teratur dan menimbulkan ketidaknyamanan kepala dalam panggul belum bisa dipastikan
serta kadang-kadang nyeri merupakan tanda pemeriksaan pervaginam untuk mengetahui
persalinan yang sebenarnya kalau his tersebut apakah terjadi prolapsus funikuli.
berlanjut terus dan semakin meningkat
frekuensinya. His dapat dirasakan oleh Tahapan Persalinan
pemeriksa ketika uterus menjadi keras dan Persalinan dibagi menjadi 4 tahap.
tegang. Pasien mungkin mengeluhkan perasaan Pada kala I serviks membuka dari 0-10 cm. kala
terganggu yang mulai dari bagian punggung dan I dinamakan juga dengan kala pembukaan. Kala
kemudiam menyebar sekitar abdomen bawa II disebut juga dengan kala pengeluaran, oleh
5. Show diartikan sebagai terlihatnya mucus karena kekuatan his dan kekuatan mengedan,
atau lendir (lendir tersebut mengandung bercak jalan di dorong keluar sampai lahir. Dalam kala
darah) yang keluar dari vagina. Mukus tersebut III atau disebut jua kala Urie, plasenta terlepas
dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV a. Informasi tentang persalinan. Diharapkan
mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam wanita hamil sudah mempersiapkan diri untuk
kemudian. Dalam kala tersebut diobservasi menghadapi persalinan (Sumarah, dkk, 2009)
apakah terjadi perdarahan post partum (Farrer, Informasi ialah idealnya seorang wanita hamil
2001). sudah melakukan hubungan dengan seorang
Persalinan dibagi menjadi tiga kala bidan/penolong persalinan tertentu agar
yaitu: mendapatkan informasi secara konsisten dan
1. Kala satu yang merupakan stadium dilatasi wanita tersebut akan merasa rileks dan secara
serviks; kala satu berlangsung mulai dari onset bebas akan meminta informasi. Dengan cara
persalinan hingga dilatasi serviks yang lengkap demikian setiap wanita akan mendapat
2. kala dua yang merupakan stadium ekspulsi ; informasi sebanyak yang di inginkan.
kala dua berlangsung mulai dari dilatasi lengkap Diupayakan informasi tersebut diberikan secara
serviks hingga pelahiran bayi informal dan rileks, dan informasi diberikan
3. kala tiga yang merupakan stadium secara individu.
pelepasan dan pelahiran plasenta; kala tiga b. Mengurangi kecemasan ialah meskipun
berlangsung dari saat pelahiran bayi hingga banyak wanita yang mungkin akan merasa
plasenta dan selaput ketuban. sedikit takut tentang beberapa aspek dan
Pada sebagaian rumah sakit, satu atau kehamilan dan persalinan, tetapi ada juga
dua jam sesudah persalinan selesai disebut wanita yang tidak merasa takut akan kehamilan
sebagai kala ‘empat’ (pembagian persalinan dan persalinan. Sering wanita hamil menerima
menjadi kala satu sampai empat juga digunakan informasi yang salah dan tepat pada saat ia
di Indonesia). Periode persalinan ini merupakan dalam keadaan yang rentan, sehingga akan
salah satu perubahan dramatis yang terjadi pada menghantui dan menyebabkan rasa takut
tubuh seorang wanita, ketika berbagai meningkat. Oleh karena itu disarankan pada
komplikasi dari persalinan atau pelahiran semua wanita hamil untuk tidak segan-segan
cenderung terjadi. Komplikasi yang paling mencari informasi pada sumber yang jelas.
sering ditemukan pada stadium ini adalah c. Keikutsertaan dalam perencanaan ialah
perdarahan akibat relaksasi uterus. Komplikasi rencana persalinan sekarang sudah semakin
emerjensi lainnya dapat timbul pada wanita popular. Rencana persalinan dibuat oleh wanita
hamil yang tampak sehat, seperti reaksi hamil bersama bidan yang akan memberi
terhadap obat yang diberikan. Wanita yang baru pertolongan pada saat persalinan. Pasangan-
bersalin dibiarkan dahulu di ruang bersalin atau pasangan yang bisa berpartisipasi dalam
dipindah keruang pemulihan atau ruang kala perencanaan asuhan yang dikehendaki akan
empat tempat tersedianya berbagai fasilitas lebih tenang dalam menghadapi persalinan.
yang sesuai untuk mengatasi keadaan emerjensi; Bidan harus ingat bahwa pasangan yang
observasi dilakukan paling sedikit selama 1 jam pasangan-pasangan tersebut berpendapat bahwa
(Farrer, 2001) sebuah rumah sakit bagaikan benda asing,
Faktor-faktor yang terlibat dalam lingkungan yang belum dikenal dan sangat
persalinan adalah: berhubungan sakit dan mati.
1. Power yaitu kontraksi dan retraksi otot-otot d. Berkenalan dengan staf ialah berkenalan
volunter dari ibu, yaitu kontraksi otot perut dan dengan staf dan ruangan untuk bersalin serta
diafragma sewaktu ibu mengejan dan meneran, melihat-lihat lingkungan akan sangat berguna
2. Passage yaitu bagian tulang panggul, serviks, bagi wanita hamil. Pengguaan alat dijelaskan
vagina dan dasar panggul (displacement). dengan jelas akan mengurangi rasa takut.
3. Passenger yaitu terutama janin (secara khusus Pendekatan secara intim terhadap asuhan yang
bagian kepala janin), selaput dan cairan dirancang agar dapat mengikat kesinambungan
ketuban/amnion. asuhan dari sipemberi asuhan kepada setiap
wanita agar ia mendapatkan rasa aman bahwa
Konsep Persiapan dan perawatan persalinan akan bertemu dengan orang-orang yang sudah
persiapan persalinan dikenal selama kontak dengan penyedia jasa
Persiapan Persalinan ialah pada suatu tahap persalinan. (Sumarah, dkk, 2009)
kehamilan bahwa semua wanita akan menyadari
keharusan untuk melahirkan, sehingga pada saat
ANC diperlukan.
Adapun Prosedur Persiapan pada persalinan rumah sakit memiliki kamar bagi kala satu
antara lain (Farrer, 2001) persalinan.
a. Mencukur rambut di daerah pubis, vulva dan
perine merupakan prosedur rutin pada banyak Perawatan Persalinan
rumah sakit. Sebagian dokter mengeluarkan Dalam perawatan persalinan ada
perintah tetap yang harus dilaksanakan, beberapa pemenuhan kebutuhan secara fisik dan
sebagian lainnya menyerahkan keputusan ini psikologis ibu selama persalinan (Sumarah, dkk,
pada bidan yang melaksanakannya menurut 2009):
kehendak ibu hamil. Mencukur daerah perineum 1. Kebutuhan fisik
merupakan tindakan untuk membersihkan a. kebersihan dan kenyamanan ibu dalam
rambut yang kalau terjadi robekan perineum inpartu akan merasa sangat panas dan
atau episiotomy dapat masuk kedalam luka atau berkeringat oleh karena itu ibu akan
menjadi sumber mikroorganisme penyebab membutuhkan kesempatan untuk mandi atau
infeksi. bersiram, hal ini dapat dilakukan bila ibu masih
b. Enema Seperti halnya mencukur, memungkinkan untuk berjalan. Tetapi bagi ibu
penggunaan enema tidak lagi dilakukan secara yang sudah tidak mungkin untuk melakukan,
rutin dan setelah diberi penjelasan yang maka peran bidan dan keluarga untuk
lengkap, pasien dibiarkan untuk memutuskan membantunya dengan dengan menyeka dengan
sendiri apakah ingin menggunakan enema atau waslap yang dibasahi dengan air dingin pada
tidak. Penggunaan enema tidak dilakukan pada muka, leher dan tangan serta bagian kemaluan
proses persalinan yang sudah pasti atau kalau dibersihkan dengan kapas lembab. Demikian
presenting part belum masuk pintu atas panggul juga baju yang basah karena keringat atau air
sementara ketuban sudah pecah. ketuban perlu diganti dengan yang bersih.
Tujuan pemberian enema kepada wanita dalam Mulut dapat disegarkan dengan kumur-kumur
proses persalinan adalah untuk mengosongkan atau gosok gigi.
usus bagian bawah. Pengosongan usus ini akan: b. Posisi ialah dalam kehamilan ibu sudah aktif
1. Memberikan tempat dalam panggul untuk berproses dalam menghadapi persalinan
turunnya kepala janin. misalnya ibu sudah senam, latihan jalan-jalan,
2. menstimulasi kontraksi (secara refleks). jongkok, ibu akan menggunakan posisi tidur
3. Mencegah kontaminasi oleh feses pada saat senyaman mungkin yang telah dilakukan selama
bayi dilahirkan kehamilan seperti jongkok, merangkak atau
4. memberikan perasaan lebih nyaman selama berdiri.
fase dini puerperium..). Hal ini akan meningkatkan keinginan
Dengan mengingatkan bahwa merubah posisi pada saat persalinan karena
sebelumnya pasien telah mendapatkan enema sudah dilatih pada saat hamil. Hal ini juga
sehingga usus besarnya sudah kosong dan tidak merupakan satu upaya untuk mengatasi
akan mengotori ranjang, maka ia tidak akan kontraksi bila dibandingkan dengan ibu yang
ragu-ragu lagi untuk mengejan ketika saatnya tidak pernah melatih pada saat hamil. Tempat
tiba. Enema tersebut bisa berupa air biasa, air tidur untuk persalinan dirancang secara khusus
sabun, atau salah satu jenis enema yang yang dapat diubah-ubah sesuai dengan
disposable. Jika ibu hamil sudah mengalami his kebutuhan. Posisi alternatif yang digunakan
pemberian enema dapat menimbulkan perasaan dalam persalinan adalah menghindari posisi
yang tidak menyenangkan, khususnya pada telentang, ibu berusaha untuk menggunakan
saat-saat di antara pemberian enema dan posisi senyaman mungkin.
mungkin juga tidak bisa diajak bicara c. kontak fisik ialah selama proses persalinan
c. Higiene Umum, meskipun hal terakhir yang ibu tidak suka dengan bercakap-cakap tetapi
dilakukan oleh ibu hamil sebelim meninggalkan ibu akan merasa nyaman dengan kontak fisik.
rumah adalah mandi, namun setelah pemberian Keluarga hendaknya didorong untuk mau
enema, kebanyakan pasien ingin membersihkan berpegangan tangan, menggosok-gosok
tubuhnya kembali. selama periode persalinan punggungnya, menyeka wajahnya dengan air
dan postnatal. Setiap lesi pada kulit atau mulut dingin menggunakan waslap atau dengan
yang terlihat dicatat dan diberitahukan kepada mendekapnya atau mengelus-elus perutnya,
dokter jika mempunyai arti yang penting. Pasien memijat kaki atau teknik-teknik lain yang
kemudian dipindahkan ke kamarnya. Sebagian Serupa. bila memungkinkan dilakukan
ransangan pada puting susu dan klitoris untuk
mendorong pelepasan oksitosin dan kelenjar merupakan peritiwa yang berbeda, hampir dapat
pituitrin yang akan merangsang kontraksi dipastikan bahwa ia akan menemui paling
menjadi semakin kuat, secara alamiah. Keluarga beberapa dokter yang baru. Tanpa tergantung
didorong untuk membantu merubah posisi tidur pada pengalaman pasien sebelumnya apakah ia
ibu. Bidan hendaknya peka akan keinginan adalah pasien, bidan atau dokter, kita harus
pasangan dan menghormatinya. memastikan bahwa pasien memahami apa yang
d. Pijatan ialah ibu yang mengeluh sakit tengah terjadi dalam proses persalinan,
pinggang atau nyeri selama persalinan mungkin perawatan secara umum yang dapat
merasa pijatan akan sangat meringkan keluhan. diberikan antara lain: (Farrer, 2001)
Bidan/ keluarga dapat melakukan pijatan a. Kenyamanan yaitu Ranjang harus dijaga
melingkar di daerah lumbosarkalis, menekan agar tetap kering, Cairan ketuban dapat
daerah lutut dengan posisi ibu duduk, atau mengalir terus. Perawatan mulut perlu
mengelus-elus di daerah perut. diperhatikan, khususnya jika asupan cairan per
e. Perawatan kandung kemih ialah keinginan oral dibatasi. Pasien akan berterima kasih jika
untuk berkemih pada ibu inpartu sering tangan serta wajahnya sering dibersihkan, dan
terganggu dengan adanya kontraksi, oleh karena pembasuhan vulva dilakukan setiap 4 jam
itu pengamatan terhadap kandung kemih sekali. Nyeri punggung sering dikeluhkan,
haruslah diperhatikan karena dapat menghambat keluhan ini dapat diredakan dengan mengurut
turunnya bagian terendah janin dan kontraksi secara perlahan tapi kuat dari dasar tulang
uterus. Setiap 4 jam kandung kemih harus belakang. Penggunaan bantal keras (bukan
dikontrol dan diupayakan ibu dapat kencing bantal biasa) semakin populer sebagai sarana
sendiri dengan mencoba untuk kencing di pispot yang efektif untuk menyangga punggung
dengan disiram dengan air dingin atau diransang selama persalinan.
dengan membuka kran agar meransang ibu b. Aktivitas yaitu biasanya ibu hamil
untuk ingin kencing. dianjurkan untuk berjalan-jalan sampai proses
2. kebutuhan Psikologi Ibu yaitu pada ibu persalinannya memasuki stadium dimana ibu,
hamil terjadi perubahan psikologi, demikian lebih aman atau nyaman berbaring ditempat
juga pada ibu bersalin. Perubahan psikologi tidur. Bentuk-bentuk kegiatan untuk
pada ibu bersalinan merupakan hal yang wajar, menghilangkan kebosanan atau mengalihkan
hampir semua ibu mengalaminya tergantung perhatian seperti membaca atau merajut dapat
kepekaan dari setiap individu. Meskipun dianjurkan, atau dapat memperbaiki teknik-
demikian ibu memerlukan bimbingan dari teknik relaksasi pernapasan.
keluarga dan petugas penolong persalinan, agar c. Cairan yaitu catatan asupan dan keluaran
ibu dapat menerima keaadaan yang terjadi dan cairan terus dibuat selama proses persalinan.
dapat memahami sehingga ibu dapat beradaptasi Dianjurkan agar pasien minum sedikit-sedikit
terhadap perubahan yang terjadi. tapi sering, jenis minuman yang dianjurkan
Pada ibu bersalin sering merasa cemas, adalah cairan yang jernih tanpa soda, misalnya
memikirkan hal-hal yang akan terjadi antara lain air putih, minuman yang mengandung glukosa,
perasaan sakit, takut menghadapi persalinan, sari buah, sekitar 75 ml per jam. Cairan infus
penolongnya sabar tidak, apakah anaknya cacat. biasanya baru diberikan jika asupan cairan
Banyak pikiran yang menghantui selama terganggu seperti pada keadaan muntah-muntah
persalinan. Hal ini dapat menambah rasa sakit, atau keluaran urinenya jelek.
oleh karena itu ibu bersalin memerlukan teman/ d. Mikturisi yaitu keluaran urine harus dicatat.
pendamping selama persalinan. Ibu hamil harus dianjurkan untuk
Penelitian menunjukkan bahwa mengosongkan kandung kemihnya paling tidak
kehadiran seorang pendamping pada saat setiap 2 jam sekali, karena kandung kemih yang
persalinan dapat menimbulkan efek positif penuh dapat menghalangi kerja uterus dan
terhadap persalinan yang dapat menurunnya memenuhi rongga panggul. Katerisasi hanya
persalinan dengan tindakan. Jika persalinannya dilakukan jika ibu hamil tidak mampu buang air
adalah persalinan pertama, pasien tersebut kecil dan setelah tindakan keperawatan yang
mungkin merasa cemas dan mengkhawatirkan lazim sudah dicoba. Semua urine yang
bagaimana harus bersikap sekalipun sudah dikeluarkan selama persalinan harus
mempersiapkan dengan baik sebelumnya. dikumpulkan untuk pemerikasan aseton dan
Bahkan bagi ibu yang sudah mengalami protein. Jika terlihat renik protein pada stick
persalinan, setiap persalinan mungkin test, urine tersebut didihkan. Pereklamsia dapat
muncul untuk pertama kali pada saat ibu hamil Saran
dalam proses persalinan. Dalam pelayanan keperawatan baik
e. Makanan yaitu penyerapan makanan dari keperawatan komunitas maupun keperawatan
lambung dan usus akan mengalami pelambatan maternitas perlu dipertimbangkan dilakukannya
yang cukup berarti selama persalinan. Makanan penyuluhan bagi ibu bersalin dalam upaya
padat biasanya tidak boleh diberikan selama mengatasi masalah yang berhubungan dengan
persalinan. Sebagai penggantinya dianjurkan persalinan serta faktor yang mempengaruhinya.
makanan cair, berbentuk jeli atau lunak. Informasi yang diberikan akan menggantikan
Biasanya selera makan ibu hanya terhadap ketidaktahuan ataupun memberikan pemahaman
jenis-jenis makanan ringan. yang lebih baik tentang perubahan-perubahan
yang mempengaruhi fisik maupun
Persiapan dan Perawatan Ibu primipara dan psikologisnya.
multipara
Daftar Pustaka
Menurut sumarah, dkk, 2009 dalam
bukunya mengenai persiapan dan perawatan Bobak, ledermilk Jensen. (2004). keperawatan
pada ibu primipara dan multipara adalah pada maternitas. Jakarta: Buku
tahap kehamilan bahwa semua wanita akan Kedokteran, EGC
menyadari keharusan untuk melahirkan,
sehingga pada saat persalinan diperlukan Farrer , Helen. (2001). perawatan maternitas,
informasi tentang perawatan persalinan. Hasil Jakarta: Yasmin asih-Edisi 2, EGC
penelitian menunjukkan ibu primipara lebih
khawatir, tegang, takut, stress dalam Kusmiyati, yuni, dkk. (2009). perawatan ibu
menghadapi persiapan persalinan maupun hamil. Yogyakarta: Fitramaya
perawatan persalinan dibandingkan dengan ibu
multipara. (Bobak, 2004) mengidentifikasi Maryunani, anik. (2010). Perawatan dan pasca
bahwa kelahiran bayi pertama merupakan salah persalinan, dikutip dari situs
satu peristiwa yang paling membuat stress http://www.citrajorney.wordpress.com
dalam kehidupan seseorang. /2009/06/02

Pengalaman melahirkan sebelumnya Manuaba, I.B.G. (2008). ilmu kebidanan,


merupakan hal yang penting bagi ibu multipara penyakit kandungan dan keluarga
yang akan melahirkan. Setiap wanita memiki berencana untuk pendidikan bidan,
pengalaman melahirkan dengan tersendiri, Jakarta: Buku Kedokteran, EGC
pengalaman tersebut bisa bersifat positif
Pemny Simkin, Aneheta. 2005, buku saku
tapi bisa juga negatif, dan pada akhirnya
persalinan, Jakarta: Buku Kedokteran
dapat menimbulkan efek persiapan dan yuyun yuningsih, EGC
perawatan persalinan. Pengalaman yang tidak
memuaskan tentang kelahiran sebelu mnya Musbikin, imam. (2006). Persiapan
dapat menyebabkan citra diri negatif pada ibu menghadapi persalinan. Jakarta: Buku
dan akan menghambat suatu persiapan dan Kedokteran Yuyun Yuningsih, EGC
perawatan persalinan ibu primipara dan
multipara. Sumarah, dkk. (2009). perawatan persalinan,
Yogyakarta: Fitramaya
Simpulan

Bahwa dalam suatu persalinan dibutuhkan suatu


persiapan dan perawatan yang sangat baik dari
ibu primipara dan multipara agar dapat
melakukan persalinan yang lancar begitu juga
bagi keluarga

Anda mungkin juga menyukai