Anda di halaman 1dari 14

ANALYSIS OF SUPPORTING ZONE

ORTHODONSIA

OLEH:
KELOMPOK 1
Ni Putu Frischa Putri Ari (1706122010001)
Made Dhrana Aditya Adhisthanaya (1706122010002)
Kadek Irvan Wahyudi (1706122010003)
Ni Putu Galuh Dharmapatni Giri (1706122010004)
Luh Gede Noni Rismadyani (1706122010005)
Ni Putu Manik Astari (1706122010006)
Iyan Anugrah Nasir (1706122010007)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna rahmat
dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu yang
berjudul “Analysis of Supporting Zone”. Penulis berharap makalah ini dapat
berguna dalam menambah ilmu dan pemahaman pembaca tentang kelainan
sistemik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam karya ini masih terdapat


banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca mengingat tiada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang dapat membangun.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya


dan mohon maaf apabila terdapat kata – kata yang kurang berkenan.

Denpasar, 9 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Analisis Zona Pendukung................................................................................3
2.2 Pengukuran zona pendukung jika terjadi berdesakan gigi insisivus...........5
2.3 Nilai prediksi dari tabel proporsionalitas.......................................................6
2.4 Bagan untuk analisis ruang dalam campuran gigi menggunakan tabel
proporsionalitas............................................................................................................6
2.5 Chart untuk metode tabel prediksi radiologis gabungan..............................7
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam menangani setiap kasus ortodonti, para praktisi harus
menyususun rencana perawatan yang didasarkan pada diagnosis. Untuk
menetapkan diagnosis, ada prosedur standar yang mutlak untuk dilakukan.
Prosedur standar tersebut meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis intra dan
ekstra oral, analisis fungsional, analisis ronsenologis, analisis fotografi,
pemeriksaan radiologis, dan analisis model studi, yang dilakukan baik
secara langsung maupun tidak langsung pada pasien. Setiap komponen data
tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam mendiagnosa sebuah
kasus.
Analisis model studi merupakan salah satu sumber informasi penting
untuk menentukan diagnosis ortodonti. Diagnosis yang menyeluruh akan
menentukan kelengkapan rencana perawatan. Rencana perawatan yang
lengkap dan akurat akan menetukan keberhasilan pereawatan. Selain
menggunakan model studi, analisis juga menggunakan alat bantu lain,
seperti alat bantu ukur, gambaran radiografis dan tabel perkiraan. Analisis
dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan sistem komputerisasi,
dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada berbagai analisis
yang dapat digunakan, namun analisis mana yang akan dipilih sangat
bergantung pada kasus. Macam-macam analisis pada geligi tetap antara lain
untuk melihat hubungan geligi atas dan bawah, kesimetrisan lengkung gigi
dalam arah sagital dan transversal, dan analisis untuk melihat perbedaan
ukuran antara lengkung gigi dengan rahang antara lain Nance, Lundstrom,
Bolton, Howes, Pont, dan diagnostic setup. Serta analisis dalam zona/daerah
pendukung pada fase pertumbuhan gigi campuran.
Analisa zona pendukung merupakan hal yang dilakukan dalam
periode pertumbuhan gigi campuran untuk menentukan perbedaan antara
ruang yang tersedia dan ruang yang dibutuhkan untuk gigi taring permanen

1
yang belum erupsi dan gigi premolar pertama dan kedua. Analisis untuk
geligi campuran antara lain analisis gambaran radiografis, Moyers, dan
Tanaka-Johnston. Keakuratan analisis bergantung pada hasil cetakan model
studi, alat-alat bantu yang digunakan saat pengukuran, penguasaan teknik
analisis, dan pemilihan teknik analisis yang tepat untuk setiap kasus.
Beberapa hasil analisis dapat dibuat dan digunakan secara bersamaan
sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perawatan. Maka
dari itu, penulis tertarik membahas mengenai analisa zona pendukung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam melakukan sebuah analisis
zona pendukung tentunya menggunakan sebuah teknik ataupun metode
dalam pengerjaannya. Ada berapa metode evaluasi yang dapat digunakan
dalam analisa zona pendukung?
1.3 Tujuan
Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui seberapa banyak metode
evaluasi yang dapat digunakan dalam hal analisis zona pendukung.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diberikan adalah ketepatan metode evaluasi
yang digunakan untuk analisis zona pendukung guna mendapatkan hasil
yang akurat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Zona Pendukung

Penilaian zona pendukung (Gambar. 530) dilakukan dalam periode


pertumbuhan gigi campuran untuk menentukan perbedaan antara ruang
yang tersedia dan ruang yang dibutuhkan untuk gigi caninus permanen yang
belum erupsi dan gigi premolar pertama dan kedua. Terdapat empat metode
evaluasi yang berbeda dijelaskan dalam literatur :

 Metode prediksi berdasarkan nilai rata-rata untuk zona pendukung


 Tabel proporsionalitas dengan mempertimbangkan ukuran gigi anterior
 Metode radiologis
 Kombinasi tabel radiologis dan prediksi

Tabel kombinasi metode radiologis-prediksi memperkirakan lebar


gigi yang tidak erupsi paling akurat. Prediksi dari tabel proporsionalitas
adalah metode paling akurat berikutnya. Penentuan radiologis. Tabel
prediksi adalah yang paling banyak digunakan dalam tion adalah yang
paling akurat karena praktik teknis klinis.

Gambar 530. Pengukuran zona pendukung

3
Zona pendukung pada gigi yang telah ditentukan sebagai jarak antara
permukaan distal gigi insisivus permanen lateral dan permukaan mesial
dari gigi molar pertama permanen. Area tersebut terdiri dari gigi caninus
sulung dan molar pertama dan kedua sulung.

Gambar 531. Zona pendukung – nilai rata-rata

Kiri: Perbandingan jarak pada tepi distal gigi insisivus permanen lateral ke
tepi mesial gigi molar pertama permanen di gigi campuran (kiri) dan dalam
gigi permanen (kanan). Nilai rata-rata Menurut AM Schwarz.

Ruang tambahan yang terjadi di zona pendukung selama periode transisi


dikenal sebagai ruang “leeway space” (Nance). Ini lebih besar di mandibula
daripada di lengkung rahang atas.

Kanan: Nilai rata-rata untuk zona pendukung pada laki-laki dan perempuan
menurut investigator berbeda (Schulze 1982).

Prediksi dari Tabel Proportionalitas

4
Tabel predikasi yang paling terkenal untuk memperkirakan ruang yang
dibutuhkan dari caninus permanen tidak erupsi dan premolar pertama dan
kedua adalah Moyers (1967); digunakan sebagai berikut:

1) Penentuan jumlah lebar gigi mesiodistal dari gigi insisivus permanen


bawah (SI1).
2) Di tampilan crowding gigi insisivus: tandai jarak lebar gigi insisivus
pada garis lengkung untuk setiap kuadran mulai dari titik kontak gigi
insisivus sentral bawah (Gambar. 532).
3) Pengukuran jarak dari tanda di daerah anterior (dalam lengkung anterior
yang terbentuk dengan baik dari permukaan distal gigi insisivus lateral
permanen ) ke permukaan mesial molar pertama (ruang tersedia).
4) Membaca dari kemungkinan kebutuhan ruang untuk gigi caninus
permanen dan premolar pertama dan kedua dari tabel prediksi
menggunakan kolom yang menunjukkan lebar terukur gigi insisivus
bawah.
5) Perbedaan antara ruang yang tersedia dan ruang yang dibutuhkan
mengungkapkan situasi ruang dalam milimeter; dalam kasus ruang
yang tidak cukup, dengan nilai minus.
6) Langkah 2 hingga 5 diulang untuk lengkung rahang atas.

Gambar 532.

2.2 Pengukuran zona pendukung jika terjadi berdesakan gigi insisivus

Di setiap kuadran jumlah lebar gigi insisivus sentral dan lateral


diukur dengan pengukur gigi dari titik kontak gigi insisivus sentral dan

5
ditandai. Dalam kasus berdesakan, penandaan dapat meluas ke gigi caninus.
Panjang sebenarnya dari zona pendukung ditentukan sebagai jarak antara.

2.3 Nilai prediksi dari tabel proporsionalitas


Prognosis lebar gigi taring permanen dan pre-molar pertama dan
kedua sehubungan dengan jumlah gigi seri rahang bawah (SI). Tingkat
probabilitas dengan metode ini adalah 75%. Berdasarkan nilai aktual,
persyaratan ruang yang diprediksi untuk gigi yang belum erupsi dari zona
pendukung di mandibula dan lengkung rahang atas dapat dianalisis
(Moyers (USA), Droschl et al. (Austrial).
2.4 Bagan untuk analisis ruang dalam campuran gigi menggunakan tabel
proporsionalitas 
Ruang yang tersedia berkorelasi dengan nilai-nilai dari pemeran
zona pendukung. Ruang yang dibutuhkan adalah nilai prediksi yang
diambil dari tabel untuk  jumlah lebar gigi taring permanen dan gigi
premolar pertama dan kedua.

Metode Tabel Radiologi-Prediksi

6
Gabungan Prosedur ini menggabungkan pengukuran dari gips gigi dan
pengukuran lebar dari radiograf periapikal untuk meningkatkan akurasi
prediksi untuk setiap kasus. Metode Hixon dan Oldfather (1956),
dimodifikasi oleh Staley dan Kerbers (1980) terbatas pada analisis zona
pendukung di mandibula. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

1) Pengukuran ukuran gigi premolar pertama dan kedua yang tidak erupsi
dalam satu kuadran mandibula dari radiografi periodikal.
2) Penentuan lebar gigi mesiodistal dari gigi insisivus sentral dan lateral
bawah pada cetakan studi yang sesuai dengan sisi radiograf.
3) Setelah menambahkan kedua angka tersebut, kemungkinan lebar gigi
taring permanen dan gigi premolar pertama dan kedua untuk kuadran
yang sesuai dapat dibaca dalam grafik prediksi di bawah kolom total
jumlah yang dihitung. Radiografi periapikal yang optimal diambil
dengan teknik kerucut panjang dalam kondisi standar (posisi kepala
dan tabung), diperlukan untuk jenis analisis zona pendukung ini.

2.5 Chart untuk metode tabel prediksi radiologis gabungan.  


Dari sisi yang sama dari gips mandibula, lebar total gigi seri sentral
dan lateral diukur.  Dari radiograf, ukuran total pre-molar pertama dan
kedua ditentukan dengan menggunakan nilai penjumlahan dari kedua
pengukuran, grafik prediksi memberikan angka lebar total gigi taring dan
gigi premolar dari sisi yang sama (diperlukan ruang).  Ruang yang tersedia
adalah nilai yang diukur dari panjang zona pendukung.

7
536Grafik prediksi untuk
analisis ruang zona
pendukung, menurut Hixon
dan Oldfather, dimodifikasi
oleh sumbu X Staley dan
Kerber: Jumlah lebar gigi seri
rahang bawah yang diukur
pada gips gigi dan total lebar
gigi premolar pertama dan
kedua yang diukur pada
periapikal  film.  (Pengukuran
unilateral; baik sisi kanan
atau kiri mandibula
dianalisis).  Sumbu Y:
Prediksi total lebar kaninus
mandibula permanen dan
premolar pertama dan kedua. 
Rumus untuk perhitungan
persamaan regresi adalah
sebagai berikut: E3 + 4 + 5 =
(E 1 + 2 + X4 + X5] x
0,7158)+ 2,1267 (X -
pengukuran dari grafik radio)

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penilaian zona pendukung dilakukan dalam periode pertumbuhan
gigi campuran untuk menentukan perbedaan antara ruang yang tersedia
dan ruang yang dibutuhkan untuk gigi caninus permanen yang belum
erupsi dan gigi premolar pertama dan kedua. Terdapat empat metode
evaluasi yang berbeda dijelaskan dalam literatur yaitu metode prediksi
berdasarkan nilai rata-rata untuk zona pendukung, tabel proporsionalitas
dengan mempertimbangkan ukuran gigi anterior, metode radiologis, dan
kombinasi tabel radiologis dan prediksi.
Ruang tambahan yang terjadi di zona pendukung selama periode
transisi dikenal sebagai ruang “leeway space” (Nance).
Tabel predikasi yang paling terkenal untuk memperkirakan ruang
yang dibutuhkan dari caninus permanen tidak erupsi dan premolar pertama
dan kedua adalah Moyers. Pengukuran zona pendukung jika terjadi
berdesakan gigi insisivus, setiap kuadran jumlah lebar gigi insisivus
sentral dan lateral diukur dengan pengukur gigi dari titik kontak gigi
insisivus sentral dan ditandai dapat meluas ke gigi caninus. Nilai prediksi
dari tabel proporsionalitas merupakan prognosis lebar gigi taring
permanen dan pre-molar pertama dan kedua sehubungan dengan jumlah
gigi seri rahang bawah (SI). 
Bagan untuk analisis ruang dalam campuran gigi menggunakan tabel
proporsionalitas bisa dilakukan dengan Metode Tabel Radiologi-
Prediksi yang merupakan gabungan Prosedur yang menggabungkan
pengukuran dari gips gigi dan pengukuran lebar dari radiograf periapikal
untuk meningkatkan akurasi prediksi untuk setiap kasus Chart untuk
metode tabel prediksi radiologis gabungan diukur lebar total gigi seri
sentral dan lateral pada sisi yang sama dari gips mandibular. Pada

9
radiograf, ukuran total pre-molar pertama dan kedua ditentukan denga
menggunakan nilai penjumlahan dari kedua pengukuran.

3.2 Saran
Bedasarkan rangkuman materi yang telah disusun, diharapkan untuk
kedepannya lebih banyak literatur yang mebahas permasalahan analisis
zona pendukung agar dapat memberikan pengetahuan yang lebih kepada
khusunya mahasiswa kedokteran gigi. Kami mengharapkan makalah ini
dapat memberi manfaat.

10
DAFTAR PUSTAKA

White, L.W. Modern Orthodontic Treatment Planning and Therapy. Edisi I.


California: Ormco Corporation. 1996. hal. 24-27.

Rakosi, T., Orthodontic Diagnosis. New York: Color Atlas of Dental Medicine.
1993. Hal 219-221.

11

Anda mungkin juga menyukai