Anda di halaman 1dari 13

OSTEONECROSIS

OF THE JAW
(ONJ)

Oleh:
Iyan Anugrah Nasir (32/G/21)
Luh Putu Kharisma Yani (33/G/21)
PEMBAHASAN
DEFINISI

ETIOLOGI
OSTEONECROSIS
OF THE JAW PATOFISIOLOGI &
FAKTOR RESIKO
(ONJ)
DIAGNOSIS &
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
DEFINISI
Osteonekrosis Rahang atau Osteonecrosis of The Jaw (ONJ) adalah destruksi tulang
progresif di daerah maksilofasial dengan risiko yang umumnya terjadi pada pasien yang
mendapat terapi bifosfonat oral untuk pengobatan osteoporosis.
ETIOLOGI

Antiresorpsi (termasuk
Bisphosponates dan
Receptor Activator of
Antiangiogenik
Nuclear factor Kappa-
(RANK) B ligand
inhibitors
PATOFISIOLOGIS DAN FAKTOR RESIKO
• Patofisiologi ONJ masih kurang dipahami khususnya mengapa kondisi tersebut
terlokalisasi pada rahang. Patofisiologi kemungkinan bersifat multifaktoral melibatkan
faktor-faktor lain seperti oversuppresi angiogenesis, perubahan fungsi sel mukosa mulut,
flora mikrobial, efek antiinflamasi, dan kecendrungan genetik

• Bedah mulut adalah salah satu faktor risiko terbesar terjadinya MRONJ. Menurut
beberapa penulis, 52-61% pasien melaporkan pencabutan gigi sebagai peristiwa
pencetus terjadinya MRONJ.
GAMBARAN KLINIS DAN RADIOGRAFIS
Pasien biasanya datang ke dokter gigi (bedah mulut)
setelah tiba-tiba timbulnya pembengkakan rahang
yang menyakitkan, mobilitas gigi, halitosis dan tulang
rahang terbuka. sakitnya terus menerus dan parah
dalam intensitas (skor skala analog visual: 7) dan
pembengkakan meningkat secara bertahap sejak
awal.
 Pada pemeriksaan klinis, ada benjolan
terlokalisir, agak keras, pembengkakan lembut
pada daerah tersebut dan kulit di atas
pembengkakan eritematosa.
 Pada pemeriksaan intraoral terlihat adanya
tulang nekrotik yang lembut dengan drainase
multiple sinus terlihat pada daerah puncak
alveolar.
Hasil Radiografis memperlihatkan adanya sklerosis pada soket ekstraksi dan ketidakteraturan
permukaan. Pola trabecular di soket ekstraksi muncul diubah dengan fragmen tulang yang lepas di
dalamnya. Serta adanya reaksi periosteal terlihat jelas
DIAGNOSIS
Menurut America Association of Oral and Maxillofacial Surgeon (AAOMS), untuk menegakkan
diagnosis MRONJ pasien harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Ada riwayat pengobatan saat ini atau sebelumnya dengan agen antiresoprtive atau
antiangiogenic
b) Tulang yang terbuka (exposed tulang) atau tulang yang dapat diperiksa bila ada fistula
intraoral atau ekstraoral di regio maksilofacial yang menetap selama lebih dari 8 minggu
c) Tidak ada riwayat terapi radioasi pada rahang atau penyakit tulang yang metastatik yang
jelas.
DIAGNOSIS BANDING
Osteitis Sinusitis
Alveolar
DIAGNOSIS BANDING
Gingivitis atau Patosis
Periodontitis Periapikal
TATALAKSANA
Tujuan paling penting dari perawatan untuk pasien dengan MRONJ
adalah pengendalian infeksi, perkembangan nekrosis tulang, dan rasa nyeri
• Tahap 0/ Stadium Klinis 0 : diindikasikan perawatan medis (terapi antiseptik,
analgesik, antibiotik, dan antiphlogistic) dan manajemen faktor risiko lokal
• Tahap 1/ Stadium Klinis 1 : jika terdapat tulang yang terbuka dan nekrotik
atau fistula, harus dibilas dengan cairan antiseptik dan ditutup dengan pasta
perekat tiga kali sehari. Apabila tidak ada tandatanda penyembuhan, setelah
delapan minggu dapat dilakukan pembedahan debridemen.
 Tahap 2/ Stadium Klinis 2 : setelah dua minggu dilakukan terapi
medis untuk mengurangi gejala peradangan, debridemen bedah
dapat diindikasikan. Perawatan antibiotik dan antiphlogistik
diberikan dan diperlukan pemeriksaan lanjutan.
 Tahap 3/ Stadium Klinis 3 : osteotomi marginal atau segmental
direkomendasikan untuk kasus yang parah. Pembedahan invasif
diindikasikan hanya jika dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
KESIMPULAN

Osteonekrosis rahang terkait pengobatan atau MRONJ


dapat berkembang pada pasien yang menerima antiresorptif (bifosfonat
dan deno sumab) atau agen antiangiogenik. Sangat penting bagi dokter
gigi untuk memberitahu pasien yang berisiko terjadi MRONJ untuk dapat
mendiagnosis penyakit secara tepat waktu agar dapat berkontribusi
pada pencegahan dan manajemen yang tepat. Pemeliharaan
kebersihan mulut yang baik dan perawatan gigi intensif sebelum dan
selama pengobatan adalah tindakan pencegahan yang bertujuan untuk
mengurangi resiko MRONJ.

Anda mungkin juga menyukai