Anda di halaman 1dari 26

OSTEOMYELITIS RAHANG

Oleh
Yuselia Hartantina Wateriri
Pembimbing :
drg. Meiske E. Paoki, SpBM

SMF GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA 2021
DEFINISI
Osteomielitis merupakan radang tulang yang disebabkan oleh organisme piogenik.
Dapat terlokalisasi atau tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks,
jaringan kanselosa, dan periosteum.

Osteomielitis Rahang

Osteomielitis rahang adalah suatu infeksi yang


sifatnya ekstensif pada tulang rahang, yang
mengenai spongiosa, sumsum tulang,
korteksdan periosteum.
FREKUENSI

01 Mandibula >> Maksila

Tulang konselus mandibula lebih mudah iskemik dan


02 terinfeksi (Kepadatan & suplai nutris tidak adekuat).

Penyakit ini jarang terjadi pada maksila karena


03 maksila adalah tulang kortikal yang tipis dan kaya
akan suplai darah.
ETIOLOGI

PENYAKIT Gingivitis, pyorrhea,


PERIODONTAL Periodontitis

Tersering → Staphylococcus aureus BAKTERI


Kuman lain → Streptococcus, Pneumococcus, Kleb- PENYEBAB
siela spp, Bacteroides spp, dan
bakteri anaerob lainnya
Penyebab lain

1. Bakteri di dalam tulang rahang setelah pencabutan gigi.


Hal ini terjadi karena buruknya daerah operasi pada daerah gigi yang diekstraksi
dan tertinggalnya bakteri di dalamnya.

2. Adanya gangren radiks


Tidak tuntasnya pencabutan gigi sehingga masih ada sisa akar yang tertinggal
didalam tulang rahang, selanjutnya akan memproduksi toksin yang akan
merusak tulang di sekitarnya sampai gigi dan tulang nekrotik di sekitar hilang
3. Akibat penggunaan antibiotik
Osteomielitis dengan gejala adanya inflamasi akibat penggunaan antibiotik
untuk kemoterapi secara intens mengalami peningkatan. Diagnosis
histopatologis osteomielitis diperoleh dari suatu osteomielitis yang terinflamasi
kronis aktif dan reabsorpsi tulang yang dikultur.

4. Pada pembedahan gigi


Trauma wajah yang melibatkan gigi, penggunaan kawat gigi, atau pemasangan
gigi palsu Menyebabkan tekanan pada gigi atau menarik gigi dari soketnya,
dapat menjadi awal osteomielitis
5. Adanya Trauma
infeksi berikut juga bisa disebabkan oleh trauma berupa patah tulang yang
terbuka, penyebaran dari stomatitis, tonsilitis, infeksi sinus,furunkolosis maupun
infeksi hematogen
PATOGENESIS
TANDA & GEJALA KLINIS

Rasa nyeri dan pembengkakan yang sifatnya bervariasi


Adanya limpadenopati regional

Rasa panas dan malaise


Gigi goyang dan sensitif terhadap perkusi

Adanya fistel
Paraestesia n.mentale pada bibir bawah

Trismus jika otot mastikasi terinfiltrasi, pembesaran


mandibula dan rahang asimetris.
Gambar 1. A. Tampak depan, B. Daerah ekstraoral tampak fistel dan pus
Pemeriksaan Radiografi
Pemeriksaan radiologi meliputi foto panoramik, menampakkan gambaran destruksi korteks
dan medula mandibula, serta tampak adanya fistula akar.

Gambar 2. Foto Panoramik, menampakkan


dekstruksi korteks dan medula
mandibula kanan dan fistel akar gigi 43.
Klasifikasi (Topazian & Goldberg)
OSTEOMIELITIS SUPPURATIVE

1. Acute Suppurative Osteomyelitis


Gambaran Klinis :
 Demam tinggi.
 Demam terus-menerus.

 Parastesia atau anastesia bibir bawah.


 Terdapat gigi caries.
Lanjutan …

Gambaran Radiografis :  Kerusakan tulang trabekular


(+),Radiolusen, hilangnya lamina
dura, terdapat lesi yang
berbatas jelas, adanya
sklerosis, sekuester.
 Perubahan yang paling sering
terlihat pada akut osteomielitis
yaitu kerusakan tulang pada
pemeriksaan radiografis.
2. Chronic Suppurative Osteomyelitis
Gambaran Klinis :
 Muncul setelah stadium akut menjadi reda.
 Rasa tidak nyaman, Rasa sakit ↓↓, disertai demam ringan (+/-)
atau malaise.
 Parastesi bibir ↓↓ dan atau hilang.
 Trismus ↓↓, supurasi dan abses lokal tetap ada membentuk fistel
multipel pada mukosa dan kulit.
Lanjutan …

Gambaran Radiografis :

 Adanya sekuster (tulang nekrotik


dengan ukuran bervariasi dari
yang sangat kecil 1 cm sampai yang
mengenai sebagian besar rahang),
yang dikelilingi daerah radiolusen.
OSTEOMIELITIS NON SUPPURATIVE

1. Diffuse Sclerosing Osteomyelitis


Gambaran Klinis :
 Nyeri (+), terjadi inflamasi, adanya abses berisi pus,
fistula,sklerosis, keterbatasan membuka mulut, jaringan lunak
mengalami pembengkakan, hyperplasia periosteal.
Lanjutan …

Gambaran Radiografis :

 Terbentuk sekuester dan infeksi


sudah mengenai tulang kortikal dan
korteks.
2. Focal Sclerosing Osteomyelitis
Insidiensi :
 Anak-anak & remaja >> orang tua.

Etiologi :
 Ekstrasi gigi pulpitis atau nekrosis pulpa.

Gambaran Radiografis :
 Adanya peningkatan radiolusensi yang mengelilingi daerah apkes gigi.
3. Garre’s Osteomyelitis
Gambaran Umum :
 Merupakan tipe dari kronik osteomielitis.
 Lebih sering mengenai mandibula.
 Dapat mengenai anak-anak dan pada usia dewasa muda.
Etiologi :
 Biasanya karena inflamasi periapikal dan akut perikoronitis.
 Infeksi ini menyebar ke permukaan tulang.
Gambaran Radiografis :
 Tulang yang terkalsifikasi dengan baik mengalami proliferasi sehingga terlihat halus dan ditutupi
dengan onion skin (tampilan kulit bawang).
4. Actinomycotic Osteomyelitis and Necrosis
 Merupakan infeksi kronik menifestasi granulomatis dan suppuratif yang
biasanya melibatkan tulang dan jaringan ikat.

Etiologi :
 Kondisi ini selalu bersamaan dengan terapi radiasi untuk karsinoma kepala
dan leher, radiasi menghancurkan sistem makrovaskular tulang.
Gambaran Radiografis :
 Area yang terkena identik dengan osteomielitis suppuratif.
DIAGNOSIS BANDING

Paget’s disease of
Fibrous dsyplasia Osteosarkoma Osteoid osteoma
bone
TERAPI

• Penderita osteomielitis sebaiknya dirawat inap di rumah sakit.


• Penanganan osteomielitis adalah menghilangkan faktor penyebabnya,
yaitu gigi yang terinfeksi segera diekstraksi, bila ada sekuester, tulang
matinya dibuang dengan sekuesterektomi, serta pemberian antibiotik
secara adekuat.
Lanjutan …
• Kombinasi dari insisi, drainase, ekstraksi gigi, dan sekuesterektomi, dan per-
awatan secara medikamentosa dengan antibiotik.
• Antibiotik yang diberikan, yaitu secara intravena dalam dosis tinggi selama 3-
4 hari.

Pembedahan
Sekuesterektom

Gambar 3. A. Tampak klinis intraoral, B. Setelah operasi tam-


pak daerah dekstruksi tulang tembus dari intraoral ke ekstrao-
ral, C. Tampakan intraoral setelah dilakukan penjahitan, D.
Tampakan ekstraoral setelah dilakukan penjahitan, E. Sisa
akar gigi berisi fibrosis.
• Penanganan selanjutnya dapat dilanjutkan secara peroral selama 2-
4 minggu, tergantung dari keparahan penyakit, penyebabnya, dan
respon klinisnya.

• Antibiotik pilihan yang dapat diberikan adalah penicillin 3x10 6


unit/4 jam iv; jika alergi terhadap penicillin, dapat diganti dengan
clindamycin (600 mg/6 jam iv).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai