Anda di halaman 1dari 4

TAHAPAN MERENCANAKAN BENDUNG

(by : rudyanggara@gmail.com, Bantul, DIY)

Bendung merupakan bangunan yang menjadi salah satu komponen utama dalam Sistem D.I
(Daerah Irigasi), terutama dalam sistem irigasi teknis,  dalam merencanakan bendung, seorang
ahli perlu melakukan beberapa analisis yang cukup kompleks, mulai dari aspek hidrologi,
mekanika tanah, stabilitas hingga aspek sosial ekonomi. Untuk mempermudah dalam memahami
aspek perencanaan Bendung, Penulis memberikan skema yang menjelaskan tahapan dalam
merencanakan bendung,  yaitu sebagai berikut. 

(dalam hal ini skema tidak menjelaskan tahapan perencanaan dalam sebuah proyek)

Gambar 1. Skema Tahapan Perencanaan Bendung (Bag 1/2) (Sumber :Penulis, 2020)
Gambar 2. Skema Tahapan Perencanaan Bendung (Bag 2/2) (Sumber :Penulis, 2020)

Penjelasan terkait skema tersebut diatas adalah sebagai berikut :

- Pendahuluan
Merupakan tahap awal dalam setiap perencanaan, disini perencana akan diberi penjelasan terkait
lokasi, latar belakang pekerjaan, serta tujuan awal dari perencanaan

- Survei Lapangan
Tinjauan langsung dilokasi sangatlah diperlukan, guna memberikan gambaran kepada perencana
mengenai kondisi eksisting dari lokasi perencanaan, apabila belum diketahui lokasi potensial,
maka pada tahap ini perencana dapat mendapatkan data (foto, dimensi sungai, kec arus, debit,
dll) yang diinginkan guna menunjang dalam pengambilan keputusan.

- Diskusi Penentuan Lokasi


Setelah dilakukan pengamatan dan memperoleh data yang cukup, sebuah tim akan berdiskusi,
mempertimbangkan dari berbagai aspek ataupun metode, sehingga dapat ditentukan letak pasti
dari rencana bendung yang akan di desain.

- Survei Hidrologi
Data hidrologi yang berkaitan dalam  perencanaan ini yaitu, curah hujan harian (diutamakan 10
tahun terakhir), dan data klimatologi, dari stasiun terdekat (diutamakan 2 stasiun terdekat/ DAS
yg sama)

- Analisis Hidrologi
Besarnya debit banjir pada sungai serta jumlah kebutuhan air pada lahan potensial merupakan
faktor yang sangat berpengaruh dalam menunjang analisis tahap selanjutnya.

- Pengukuran Topografi
Sangat penting supaya dapat diketahui elevasi lahan tertinggi dan terendah yang akan diairi, hal
ini nantinya akan sangat berpengaruh dalam penentuan elevasi mercu bendung.

- Survei Sosial Ekonomi

Data yang didapatkan dalam survei sosial dan ekonomi dapat berupa data primer ataupun
sekunder, melalui wawancara, dokumen dari dinas/kelurahan setempat, ataupun pengamatan
dilapangan.

- Analisis Sosial Ekonomi


Hasil dari survei sosial dan ekonomi kemudian dicatat sebagai bahan pertimbangan didalam
proses perencanaan, meskipun tidak berpengaruh secara langsung, kondisi kebudayaan, serta
lingkungan sekitar masyarakat kemungkinan akan mempengaruhi proses pekerjaan baik pada
saat perencanaan ataupun pelaksanaan, sangat penting sekali untuk memastikan bahwasannya
masyarakat setempat mendukung adanya pembangunan Bendung disuatu lokasi.

- Sketsa Denah dan Penentuan Lokasi Bangunan


Tata letak suatu bangunan utama maupun pelengkap bisa mulai untuk digambarkan, hal ini
dilakukan supaya perencana dapat mengetahui lokasi uji yang akan dilakukan 

- Uji Mekanika Tanah (Survei Mektan)


Pengambilan sampel dapat dilakukan bila telah diketahui letak dari komponen yang akan
direncanakan seperti :
1. Bendung 
2. Tanggul/Talud
3. Intake
4. Kantong Lumpur
5 Kolam Olak

- Hasil Mekanika Tanah 


Hasil mekanika tanah seperti daya dukung, Properti Tanah, Sudut geser, kohesi dll, akan menjadi
parameter utama dalam menunjang analisis stabilitas

- Analisis Bendung
Analisis bendung  setidaknya terdiri atas :
1. Hidraulika : mercu,kolam olak, saluran intake, hidraulika pembilas.
2. Analisis Sedimen : Bendung, Kantong Lumpur
3. Stabilitas : Bendung, Talud, Tanggul
4. Analisis Rembesan (Creepline)
- Desain Bendung
1. Penggambaran bendung beserta bangunan lainnya dapat dilakukan.
2. Penyusunan draft laporan hasil analisis (dokumen perencanaan, nota desain dll)
3. Penyusunan draft Rencana Anggaran Biaya (RAB)

- Diskusi Kesepakatan Desain s/d Akhir


Draft hasil perencanaan kemudian dilaporkan kepada pemilik pekerjaan/dosen/assesor/panitia
penguji, apabila ditolak maka desain harus direvisi sesuai yang diinginkan pemilik pekerjaan,
jika diterima maka semua dokumen didetailkan kembali, lalu dilaporkan lagi, hingga desain yang
direncanakan memasuki tahap akhir. .

Anda mungkin juga menyukai