OD PINGUEKULITIS
Oleh :
Elina Indraswari
H1A 012 016
Pembimbing:
dr. Marie Yuni Andari, Sp.M
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1
LAPORAN KASUS
I. SUBJEKTIF
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. HH
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir/umur : 03 Feb 2001 (16 tahun)
Alamat : Gunung Gondil
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Suku : Sasak
Nomor RM : 315719
Tanggal Periksa : 21 Agustus 2017
B. ANAMNESIS
a) Keluhan Utama
Mata kanan merah
2
d) Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada di keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.
e) Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku menggunakan obat tetes mata insto yang dibeli pasien
sendiri.
f)Riwayat Alergi
Riwayat alergi obat (-), makanan (-) dan minuman (-)
II. OBJEKTIF
A. STATUS GENERALIS
B. STATUS LOKALIS
3
OD OS
Deskripsi: Lesi berwarna putih kekuningan yang kemerahan pada konjungtiva
bulbi, permukaan tidak rata, batas tidak tegas
Palpebra Superior :
Enteropion (-) (-)
Trikiasis (-) (-)
4
Folikel/papil (-) (-)
Sikatriks (-) (-)
Konjungtiva Palpebra Inferior :
Hiperemi
(-) (-)
Folikel/papil (-) (-)
Sikatriks (-) (-)
Lesi berwarna putih
kekuningan yang
kemerahan, permukaan
Konjungtiva Bulbi :
tidak rata, batas tidak
tegas (-)
Injeksi konjungtiva
(+) (-)
Injeksi siliar
(-) (-)
Pterigium
(-)
Kornea Cembung, jernih Cembung, jernih
COA : Kesan dalam Kesan dalam
Hifema (-) (-)
Hipopion (-) (-)
Iris :
Sinekhia (-) (-)
Warna Kecoklatan Kecoklatan
5
- Pembuluh darah
- Pembuluh darah
tampak normal.
tampak normal.
- Pada retina tidak
- Pada retina tidak
ada eksudat
ada eksudat maupun
maupun
perdarahan.
perdarahan.
6
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah
Subjektif :
1. Mata kanan merah
2. Perih pada mata kanan
3. Riwayat sering terpapar sinar matahari dan udara panas
Objektif :
1. Visus naturalis OD 6/15
2. Terdapat lesi putih kekuningan yang kemerahan pada konjungtiva bulbi
3. Injeksi konjungtiva (+)
B. Analisa Kasus
Pada laporan kasus ini, perempuan usia 16 tahun datang ke poliklinik
mata RSUD Gerung dengan keluhan mata kanan merah sejak 1 minggu yang
lalu yang disertai rasa perih. Pasien tidak memiliki keluhan mata keluar
kotoran atau berair. Jika dilihat dari keluhan utama pasien, dapat digolongkan
ke dalam penyakit mata merah dengan penglihatan normal dan tidak kotor.
Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah pterigium, pinguekula,
hematoma subkonjungtiva, dan skleritis.1
Skleritis umumnya disebabkan karena kelainan atau penyakit sistemik.
Mata tampak merah, berair, fotofobia, dan terjadi bilateral. Beberapa pasien
terkadang merasakan sakit yang berat yang dapat menyebar ke dahi, alis, dan
dagu. Keadaan ini tidak sesuai dengan kondisi pasien sehingga diagnosis
skleritis dapat disingkirkan.1
Hematoma subkonjungtiva terjadi ketika satu atau lebih titik darah
muncul di sklera. Konjungtiva terdiri dari pembuluh darah kecil yang jika
pecah akan keluar di antara konjungtiva dan sklera. Hematoma
8
subkonjungtiva dapat terjadi pada keadaan dimana pembuluh darah rapuh dan
dapat terjadi akibat trauma langsung maupun tidak langsung. Tanda yang
tampak yaitu adanya titik-titik merah pada sklera yang dapat berukuran kecil
atau besar. Tanda ini tidak sesuai dengan tanda yang ada pada pasien pada
kasus ini karena yang tampak adalah lesi berwarna putih kekuningan yang
mengalami kemerahan, sehingga diagnosis hematoma subkonjungtiva dapat
disingkirkan.4
Pterigium merupakan pertumbuhan fibrovaskular yang umumnya
terletak pada limbus kornea nasal atau temporal yang dapat tumbuh sampai ke
kornea. Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau
kornea. Hal ini tidak sesuai dengan yang ditemukan pada pasien ini yaitu
tidak adanya lesi yang berbentuk segitiga dan lesih tidak tumbuh sampai ke
kornea. Pterigium dapat tidak memberikan keluhan atau akan memberikan
keluhan mata merah dan adanya gangguan penglihatan. Pada pasien ini, tidak
didapatkan adanya gangguan penglihatan. Pinguekula memiliki bentuk lesi
yang kecil dengan warna putih kekuningan dengan permukaan yang elevasi
dan tidak rata dan dapat timbul di sisi nasal atau temporal. Lesi ini dapat
membesar tetapi tidak tumbuh sampai ke kornea. Pinguekula dapat
mengalami iritasi atau radang sehingga tampak adanya pembuluh darah yang
melebar.1,5
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien ini mengarah pada
pinguekula yang mengalami iritasi atau disebut pinguekulitis. Pada anamnesis
pasien ini, didapatkan adanya keluhan mata merah, rasa panas, dan perih. Jika
pasien hanya mengalami pinguekula tanpa adanya inflamasi, pasien tidak
mengalami keluhan mata merah atau adanya rasa panas dan perih. Riwayat
seperti sering terpapar sinar matahari tanpa pelindung, debu, dan udara panas
merupakan faktor risiko terjadinya pinguekula.
Pada pemeriksaan fisik penderita ini juga mengarah ke pinguekulitis.
Hal ini dapat dilihat dari lesi di konjungtiva bulbi, yaitu lesi menonjol
berwarna putih kekuningan yang kemerahan. Tanda kemerahan atau inflamasi
9
ini dapat timbul karena riwayat terpapar sinar ultraviolet yang berlebihan serta
terpapar debu.
Assessment
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, tanda dan gejala yang terdapat
pada pasien mengarahkan pada OD pinguekulitis.
Planning Tatalaksana
KIE
- Pasien diberikan informasi bahwa yang dialami pasien adalah kelainan pada
konjungtiva yakni berupa infeksi.
- Pasien diberikan informasi bahwa pasien harus menjaga kebersihan tangannya
dengan mencuci tangannya sebelum dan sesudah menyentuh mata kanannya.
- Pasien diberi informasi untuk meminum dan meneteskan obat dengan teratur
untuk mengurangi iritasi pada mata kanan pasien.
- Apabila pasien berpergian keluar, diberi informasi untuk menggunakan
sunglasses untuk melindungi mata dari infeksi.
Prognosis
Quo ad functionam
Prognosis penglihatan pasien dubia ad bonam.
Quo ad vitam
Prognosis nyawa pasien bonam.
10
BAB IV
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12