Anda di halaman 1dari 13

Case Presentation I

OD PINGUEKULITIS

Oleh :
Elina Indraswari
H1A 012 016

Pembimbing:
dr. Marie Yuni Andari, Sp.M

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
2017

BAB I
PENDAHULUAN

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian


belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan dari sel Goblet.
Musin ini bersifat membasahi bola mata terutama kornea. Konjungtiva terdiri dari
tiga bagian, yaitu konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva bulbi yang
menutupi sklera, dan konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan
peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.1

Pinguekula merupakan suatu pertumbuhan yang tampak sebagai lesi


kekuningan pada konjungtiva bulbi. Lesi ini sering muncul di sisi mata dekat nasal.
Pinguekula merupakan deposit dari protein, lemak, atau kalsium. Tidak seperti
pterigium, pinguekula tidak tumbuh sampai ke kornea.2

Pinguekula umumnya tidak membuat keluhan, kecuali terjadi inflamasi atau


radang. Pada keadaan ini, penderita akan mengeluhkan mata merah, panas, perih, dan
terkadang merasa adanya benda asing di sisi mata dekat hidung. Faktor risiko yang
dapat menimbulkan pinguekula adalah adanya iritasi mata kronis dan terpapar oleh
sinar ultraviolet yang berlebihan.3

BAB II

1
LAPORAN KASUS

I. SUBJEKTIF
A. IDENTITAS PASIEN
 Nama : Nn. HH
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Tanggal lahir/umur : 03 Feb 2001 (16 tahun)
 Alamat : Gunung Gondil
 Pekerjaan : Pelajar
 Agama : Islam
 Suku : Sasak
 Nomor RM : 315719
 Tanggal Periksa : 21 Agustus 2017

B. ANAMNESIS
a) Keluhan Utama
Mata kanan merah

b) Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poliklinik mata Rumah Sakit Umum Daerah Gerung
dengan keluhan mata kanan merah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan mata kanannya terasa perih (+), panas (+), namun tidak berair
maupun mengeluarkan kotoran. Pasien menyangkal adanya riwayat trauma,
kelilipan atau kemasukan benda ke dalam mata. Pasien mengatakan bahwa
ia sering terkena sinar matahari dan terpapar udara panas maupun debu.

c) Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami keluhan mata yang lain sebelumnya.
Riwayat penggunaan kacamata sebelumnya (-)

2
d) Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada di keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.

e) Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku menggunakan obat tetes mata insto yang dibeli pasien
sendiri.

f)Riwayat Alergi
Riwayat alergi obat (-), makanan (-) dan minuman (-)

II. OBJEKTIF
A. STATUS GENERALIS

 Keadaan umum : Baik


 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda vital :
o Tekanan darah : 120/80 mmHg
o Frekuensi napas : 20 x/menit
o Frekuensi nadi : 88 x/menit
o Suhu aksila : 37 o C

B. STATUS LOKALIS

3
OD OS
Deskripsi: Lesi berwarna putih kekuningan yang kemerahan pada konjungtiva
bulbi, permukaan tidak rata, batas tidak tegas

Pemeriksaan Mata kanan Mata kiri


Visus 6/15 6/6
Posisi Bola Mata: Hirschberg Orthoforia Orthoforia
Cover-uncover Orthotropia Orthotropia
Lapang Pandang (Konfrontasi) Normal pada segala arah Normal pada segala arah
Gerakan lancar, Gerakan lancar, jangkauan
jangkauan penuh, nyeri penuh, nyeri (-)
(-)
Pergerakan bola mata

Palpebra Superior :
 Enteropion (-) (-)
 Trikiasis (-) (-)

 Pseudoptosis (-) (-)

 Edema (-) (-)


(-) (-)
 Hiperemi
(-) (-)
 Skuama
Palpebra Inferior :
 Enteropion (-) (-)
 Trikiasis (-) (-)

 Pseudoptosis (-) (-)

 Edema (-) (-)


(-) (-)
 Hiperemi
(-) (-)
 Skuama
Konjungtiva Palpebra
Superior:
 Hiperemi (-) (-)

4
 Folikel/papil (-) (-)
 Sikatriks (-) (-)
Konjungtiva Palpebra Inferior :
 Hiperemi
(-) (-)
 Folikel/papil (-) (-)
 Sikatriks (-) (-)
Lesi berwarna putih
kekuningan yang
kemerahan, permukaan
Konjungtiva Bulbi :
tidak rata, batas tidak
tegas (-)
 Injeksi konjungtiva
(+) (-)
 Injeksi siliar
(-) (-)
 Pterigium
(-)
Kornea Cembung, jernih Cembung, jernih
COA : Kesan dalam Kesan dalam
 Hifema (-) (-)
 Hipopion (-) (-)
Iris :
 Sinekhia (-) (-)
 Warna Kecoklatan Kecoklatan

 Bentuk Regular Regular


Pupil :
 Ukuran Normal Normal
 Refleks langsung (+) (+)

 Refleks tidak langsung (+) (+)


Lensa Jernih Jernih
TIO :
 Palpasi Kesan normal Kesan normal
Funduskopi Reflek Fundus (+) Reflek Fundus(+)
- Berbatas tegas, - Berbatas tegas,
bentuk oval, bentuk oval,
berwarna peach. berwarna peach.

5
- Pembuluh darah
- Pembuluh darah
tampak normal.
tampak normal.
- Pada retina tidak
- Pada retina tidak
ada eksudat
ada eksudat maupun
maupun
perdarahan.
perdarahan.

C. GAMBAR MATA PASIEN

6
7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah
Subjektif :
1. Mata kanan merah
2. Perih pada mata kanan
3. Riwayat sering terpapar sinar matahari dan udara panas

Objektif :
1. Visus naturalis OD 6/15
2. Terdapat lesi putih kekuningan yang kemerahan pada konjungtiva bulbi
3. Injeksi konjungtiva (+)

B. Analisa Kasus
Pada laporan kasus ini, perempuan usia 16 tahun datang ke poliklinik
mata RSUD Gerung dengan keluhan mata kanan merah sejak 1 minggu yang
lalu yang disertai rasa perih. Pasien tidak memiliki keluhan mata keluar
kotoran atau berair. Jika dilihat dari keluhan utama pasien, dapat digolongkan
ke dalam penyakit mata merah dengan penglihatan normal dan tidak kotor.
Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah pterigium, pinguekula,
hematoma subkonjungtiva, dan skleritis.1
Skleritis umumnya disebabkan karena kelainan atau penyakit sistemik.
Mata tampak merah, berair, fotofobia, dan terjadi bilateral. Beberapa pasien
terkadang merasakan sakit yang berat yang dapat menyebar ke dahi, alis, dan
dagu. Keadaan ini tidak sesuai dengan kondisi pasien sehingga diagnosis
skleritis dapat disingkirkan.1
Hematoma subkonjungtiva terjadi ketika satu atau lebih titik darah
muncul di sklera. Konjungtiva terdiri dari pembuluh darah kecil yang jika
pecah akan keluar di antara konjungtiva dan sklera. Hematoma

8
subkonjungtiva dapat terjadi pada keadaan dimana pembuluh darah rapuh dan
dapat terjadi akibat trauma langsung maupun tidak langsung. Tanda yang
tampak yaitu adanya titik-titik merah pada sklera yang dapat berukuran kecil
atau besar. Tanda ini tidak sesuai dengan tanda yang ada pada pasien pada
kasus ini karena yang tampak adalah lesi berwarna putih kekuningan yang
mengalami kemerahan, sehingga diagnosis hematoma subkonjungtiva dapat
disingkirkan.4
Pterigium merupakan pertumbuhan fibrovaskular yang umumnya
terletak pada limbus kornea nasal atau temporal yang dapat tumbuh sampai ke
kornea. Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau
kornea. Hal ini tidak sesuai dengan yang ditemukan pada pasien ini yaitu
tidak adanya lesi yang berbentuk segitiga dan lesih tidak tumbuh sampai ke
kornea. Pterigium dapat tidak memberikan keluhan atau akan memberikan
keluhan mata merah dan adanya gangguan penglihatan. Pada pasien ini, tidak
didapatkan adanya gangguan penglihatan. Pinguekula memiliki bentuk lesi
yang kecil dengan warna putih kekuningan dengan permukaan yang elevasi
dan tidak rata dan dapat timbul di sisi nasal atau temporal. Lesi ini dapat
membesar tetapi tidak tumbuh sampai ke kornea. Pinguekula dapat
mengalami iritasi atau radang sehingga tampak adanya pembuluh darah yang
melebar.1,5
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien ini mengarah pada
pinguekula yang mengalami iritasi atau disebut pinguekulitis. Pada anamnesis
pasien ini, didapatkan adanya keluhan mata merah, rasa panas, dan perih. Jika
pasien hanya mengalami pinguekula tanpa adanya inflamasi, pasien tidak
mengalami keluhan mata merah atau adanya rasa panas dan perih. Riwayat
seperti sering terpapar sinar matahari tanpa pelindung, debu, dan udara panas
merupakan faktor risiko terjadinya pinguekula.
Pada pemeriksaan fisik penderita ini juga mengarah ke pinguekulitis.
Hal ini dapat dilihat dari lesi di konjungtiva bulbi, yaitu lesi menonjol
berwarna putih kekuningan yang kemerahan. Tanda kemerahan atau inflamasi

9
ini dapat timbul karena riwayat terpapar sinar ultraviolet yang berlebihan serta
terpapar debu.

Assessment

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, tanda dan gejala yang terdapat
pada pasien mengarahkan pada OD pinguekulitis.

Planning Tatalaksana

- Cendo Tobroson 4 x 1 tetes OD per hari


- Cendo Cenfresh 4 x 1 tetes OD per hari
- Vit.C 1 x 500mg

KIE

- Pasien diberikan informasi bahwa yang dialami pasien adalah kelainan pada
konjungtiva yakni berupa infeksi.
- Pasien diberikan informasi bahwa pasien harus menjaga kebersihan tangannya
dengan mencuci tangannya sebelum dan sesudah menyentuh mata kanannya.
- Pasien diberi informasi untuk meminum dan meneteskan obat dengan teratur
untuk mengurangi iritasi pada mata kanan pasien.
- Apabila pasien berpergian keluar, diberi informasi untuk menggunakan
sunglasses untuk melindungi mata dari infeksi.

Prognosis

 Quo ad functionam
Prognosis penglihatan pasien dubia ad bonam.
 Quo ad vitam
Prognosis nyawa pasien bonam.

10
BAB IV
KESIMPULAN

Seorang perempuan 16 tahun datang ke poliklinik mata RSUD Gerung dengan


keluhan mata kanan merah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien merasakan mata
kanannya perih dan panas. Pasien tidak mengeluhkan adanya mata yang berair atau
mengeluarkan kotoran. Tidak terdapat riwayat trauma atau masuknya benda asing.
Pada pemeriksaan status lokalis mata pasien, visus naturalis OD 6/15 dan visus
naturalis OS 6/6. Terdapat lesi berwarna putih kekuningan yang kemerahan,
permukaan tidak rata dengan batas tidak tegas pada konjungtiva bulbi dekstra sisi
nasal. Pasien ditatalaksanai dengan pemberian Cendo Tobroson 4 x 1 tetes OD per
hari, Cendo Cenfresh 4 x 1 tetes OD per hari, dan Vit.C 1 x 500mg. Prognosis
pengelihatan pasien dubia ad bonam.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas, S. Ilmu Penyakit Mata, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia, 2014.
2. Boyd, K. What is a Pinguecula and a Pterygium (Surfer’s Eye)? Available
from https://www.aao.org/eye-health/diseases/pinguecula-pterygium
3. Kellogg Eye Center. Pinguecula (Yellow Bump on Eye). Available from
http://www.umkelloggeye.org/conditions-treatments/pinguecula
4. Boyd, K. What is a Subconjunctival Hemorrhage? Available from
https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-subconjunctival-hemorrhage
5. Azhar, SS. Acute Red Eye. Am Fam Physician. 2007 Sep 15;76(6):857-858.
Available from http://www.aafp.org/afp/2007/0915/p857.html

12

Anda mungkin juga menyukai