Anda di halaman 1dari 7

RAHASIA BASMALLAH DAN HAMDALAH

Paper Halaqoh

Disajikan pada tanggal 25 april 2019

Pengasuh:

Prof. Dr. Kyai H Achmad Mudlor, S.H

Disusun Oleh:

M Zainur Rojikin

Mahasiswa Semester VII

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Ilmu Keolhragaan

Universitas Negeri Malang

Halaqoh Ilmiah

LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR MALANG

April 2019
BAB 1
PENDAHULUAN

Sebagai pedoman hidup Al-Quran akan dapat difungsikan manakala orang


memahaminya, sebab itu studi Al-Quran dalam arti upaya untuk membedah kandungannya
adalah prasyarat dalam membangun kepribadian Qurani. Basmalah dan Hamdalah adalah dua
ayat Al-Quran yang secara posisionik tercantum dalam pembukaan surat Al Fatihah.
Dikatakan bahwa keduanya adalah ujaran ilahi yang menjadi kunci dalam memandang dan
menyikapi Al-Quran sebagai pedoman hidup umat Islam. Ketetapan keluasaan dan
kedalaman pemahaman orang tentang ujaran itu akan menjadi pangkal tolak bagi dirinya
dalam membangun peradaban dimanapun ia berada. Sebaliknya kedangkalan kealpaan dan
kekeliruan dalam memahami merupakan penyebab utama yang membuat keberadaan dirinya
harus menanggung beban sepanjang hayat (Muhammad 2003).
Hampir-hampir orang tidak sadar untuk apa ia minum, padahal dia tidak terlalu haus
akan bisa jadi seorang minum begitu saja tanpa berpikir bagaimana jikalau tenggorokan ia
mengalami kemacetan, tidak mau menelan air. Begitu pula dengan bersepatu asalkan kaki
masuk kemudian jalan, jarang sekali orang berpikir bagaimana nasib lagi jika di dalam sepatu
ada kalajengking. Begitu segalanya terjadi berulang kali dalam kehidupan ini seperti
layaknya mesin pabrik, belum lagi jika rutinitas itu adalah berbelanja yang telah menjadi
kelatahan, sehingga begitu seringnya seorang tidak pernah berpikir panjang untuk apa ia
membeli A atau B asalkan ia suka barang itu harus dibelinya walaupun ia telah memiliki.
Demikian itu seharusnya tidak boleh terjadi berlarut-larut bagi seorang muslim yang
sadar dan beriman kepada Allah SWT hendaknya hati selalu ingat kepadanya dalam berbagai
tindak tingka laku keseharian karena hidup ini hanya bergantung kepadanya. Untuk itulah
rasulullah menghimbau umatnya untuk memulai segala sesuatu dengan bacaan Bismillah dan
mengakhiri dengan Hamdalah karena sesungguhnya hal itu dapat menyadarkan manusia dari
tindakan rutinitasnya dan kembali berpikir dengan penuh kesadaran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rahasia Basmalah


Dalam suatu hadis Nabi SAW beliau bersabda, Setiap kandungan dalam seluruh
kitab-kitab Allah diturunkan, semuanya ada di dalam Al-Quran dan seluruh kandungan Al-
Quran ada di dalam Al-Fatihah dan semua yang ada dalam Al-Fatihah ada di dalam
Bismillahirrohmanirrohim. Disebutkan dalam hadits lain setiap kandungan yang ada dalam
Bismillahirrohmanirrohim ada di dalam huruf baa, dan setiap yang terkandung di dalam baa
ada di dalam titik yang berada di bawah baa (Syalabi, 1987).
Bagi mereka yang mengikuti jalan menuju "haqiqah", kalimat suci ini merupakan
pembantu pertama yang sangat diutamakan untuk merenungkan Keesaan Ilahi Robbi karena
huruf "Ba" yang dilambangkan oleh titik pengenal kesucian horizontal "Sin" dengan wujud
lengkungan vertikal yang menghadap langit dan "Mim" yang berproses pada suatu tiang
kepasrahan (Syalabi, 1987).
Tiga huruf suci ini secara keseluruhan melambangkan eksistensi universal untuk
menuntun manusia dalam pembangunan kualitas kekuatan dan aliran berbagai elemen agar
setiap muslim mengingatkan ajaran tuhan yaitu dalam bentuk alam semesta, yang benar-
benar muslim atau tunduk kepada kehendak tuhan dengan mematuhi sifat dan hukum
alamnya sendiri-sendiri.
Huruf “Alif” di dalam kalimat “Bismillah” dengan vertikalitasinya melambangkan
kekuatan Tuhan dan prinsip transenden yang darinya segala sesuatu itu berasal, sedangkan
dua huruf “Lam” dalam bentuk kail (mata kail), yang melambangkan suatu peringatan agar
hamba Allah berhati-hati dalam pancingan iblis atau setan dan sekaligus merupakan
pengejawantahan yang dapat dilihat dari firman ilahi, untuk membantu kaum muslim
menembus ke dalam dan ditembusi oleh kehadiran ilahi yang sesuai dengan kapasitas virtual
setiap orang Islam. Hal ini di singgung dalam salah satu Hadis Rasulullah SAW yang
menyebutkan, bahwa “Barangsiapa yang melakukan sesuatu pekerjaan dengan tanpa
diawali bismillah maka tidak akan ada keberkahan di dalam pekerjaan itu”. Karena di
dalam makan dan minumnya manusia iblis akan turut andil di dalamnya, jika tidak di awali
dengan ucapan Bismillah.
Sedangkan mengenai huruf “Ha” (Ha, Marbutoh), yang dilambangkan realitas
lingkaran sebagai Wahyu primordial Tuhan yang merupakan hasil dari pengejawantahan
keesaan pada bidang keanekaragaman ketika buah huruf suci ini merefleksikan kandungan
prinsip keesaan Ilahi kebergantungan seluruh keanekaragaman kepada yang Esa,
kesementaraan dunia dan kualitas-kualitas positif dari eksistensi Cosmos atau makhluk,
sebagaimana firmankan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran:. Yaa Tuhan kami, tidaklah
engkau menciptakan ini dengan sia-sia (Muhammad 2003).
Ketika huruf ini jika digabungkan menjadi kalimat “Allah” itulah alasan mengapa
“Alif” menjadi sumber abjad dan huruf pertama dari nama “Tuhan Yang Maha Kekal” ini.
Allah, yang bentuk visualnya benar-benar menyampaikan doktrin metafisik Islam mengenai
alam realitas, karena dalam bentuk tulis dalam bahasa Arab kita melihat dengan jelas suatu
garis horizontal, yakni gerak penulisannya, kemudian garis tegak lurus dari “Alif” dan “Lam”
semacam garis melingkar, secara simbol dapat disamakan dengan suatu lingkaran “Tauhid”
yang memiliki jiwa orang Islam, “dan sekaligus merupakan suatu teofani dan refleksi dari
keterbatasan kekayaan khasanah Tuhan yang tercipta setiap saat tanpa pernah kehabisan
kemungkinan-kemungkinannya”. Hal ini pula yang menegaskan peran kitab suci Al-Quran
sebagai petunjuk (Al Huda), jalan menuju Tuhan (Muhammad, 2003).
Sebagaimana Rasulullah SAW menggambarkan posisi Bismillah dalam rentetan
keistimewaan yang lain, Rasulullah SAW berkata “Allah menghiasi langit dengan bintang
gemintang, menghiasi malaikat dengan Jibril, menghiasi surga dengan bidadari, menghiasi
para nabi dengan Muhammad SAW, menghiasi hari dengan Jumat, menghiasi malam
dengan Lailatul Qadar, menghiasi bulan dengan Romadhon, menghiasi masjid dengan
Ka'bah, menghiasi mushaf dengan Al-Quran dan menghiasi Al-Quran dengan bismillah”
(Ali,2004).
Untuk itulah Rasulullah SAW menghimbau umatnya untuk memulai segala sesuatu
dengan bacaan bismillah.

(‫ال الَ يُ ْبدَأُ فِ ْي ِه بِبِس ِْم هَّللا ِ فَه َُو أَجْ َذ ُم‬
ٍ َ‫) ُكلُّ أَ ْم ٍر ِذيْ ب‬

Setiap perkara baik yang tidak didahului dengan Bismillahirrohmanirrohim perkara itu
terpotong( percuma atau tidak dianggap tidak ada).
2.2 Rahasia Hamdalah
Lafadz “Alhamdu” merupakan kalimat Isim (kata benda), yang berasal dari kata
“Hamdu”, sebagai bentuk masdar dari fi'il (kata kerja) Hamida/Yahmadu/Hamdan. Hamdu
berarti pujian, yang menunjukkan hasil suatu perbuatan dalam arti yang spesifik, bisa saja
hanya melalui ucapan hanya melalui hati atau hanya melalui perbuatan, namun ketika Hamdu
ditambah huruf Alif Lam, maka bersifat universal atau istighro' yang memiliki arti Segala
Puji yang merupakan kesatuan dari ucapan, hati, perbuatan yang dimaksudkan kepada Dzat,
Sifat, Asma, Af'al-nya yang terdiri dari seluruh makhluk ciptaanNya (Muhammad, 2003).
Kata “Puji” jangan diartikan seperti dalam makna umum “Sanjungan” karena
Sanjungan hanyalah sesuatu yang terlihat oleh Indra dan berlaku pada makhluk yang dilihat
baik, indah, tampan, cantik, pandai, luar biasa dll. Sebab Puji yang dilihat oleh Indra akan
menimbulkan keegoan kesombongan dan merasa lebih tinggi atau lebih hebat dari orang lain.
Dalam kitab Badrul Munir Sebutkan “Zikir dengan memuji Allah, menjadi
pemeliharaan kenikmatan yang dianugerahkan oleh Allah agar nikmat itu tidak lenyap,
sebagaimana dzikir ketika akan berpakaian atau aktivitas lainnya yang berisi pujian kepada
Allah”. Para ‘Arifin (orang-orang yang telah makrifah) menerangkan bahwa lafadz
Alhamdulillah terdiri dari 8 huruf, sama jumlahnya dengan pintu surga. Barangsiapa yang
mengucapkan dengan ikhlas dari hati, Ia berhak memasuki surga dari pintu mana
dikehendakinya. Semua itu sebagai penghormatan baginya. Dan dalam hal ini dia akan
memilih sesuatu dengan apa yang telah ditetapkan, karena ketaatan kepada Allah dan Rasul
yang diikuti oleh rasa Mahabbah yang sejati (Ali, 2004).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari tinjauan literatur yang digunakan maka rahasia Basmallah dan
Hamdallah dapat disimpulkan yaitu;
1. Rahasia Basmalah salah satunya membantu manusia untuk menembus selubung
eksistensi material sehingga memperoleh jalan masuk ke “Barokah” yang terletak di
dalam Firman Ilahi dan untuk mengenyam suatu “Rasa”, bahwa setiap jiwa akan
mengenyam sesuai dengan kapasitas, keterbatasan dan keabadiannya.
2. Alhamdulillah adalah kalimat syukur yang memiliki makna yang dalam, luas dan tak
terbatas, Alhamdulillah adalah wujud perilaku makhluk yang tujuan akhirnya kepada
sang pemberi hidup untuk saling berinteraksi dalam kehidupan dalam manfaat dan
kebaikan, Alhamdulillah adalah puncak segala kenikmatan dan tujuan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Mohammad, Jafri. 2003.Tabir Basmallah dan Hamdalah.Jakarta: Pustaka Zahra

Syalabi. 1987. Al-Qur’an dan Ayat Pilihan. Jakarta: Pustaka Al Husna

Ali, Hilmi. 2004. Resapan Kalam Illahi.Yogayakarta: Mitra Pustaka

Anda mungkin juga menyukai