ABSTRACT: The objects of this research were nonfinancial Merri Dwi Nurrani1,
companies registered on Indonesian Stock Exchange with samples Evita Puspitasari2,
of 79 companies on 2010-2013 (including time lag). Data was Rolland E. Fanggidae 3
1, 2, 3
analyzed usingPooled Least Square regression with Eviews software Jurusan Akuntansi,
as the tool. Using 5% significancy level, this research implied that Universitas Padjadajran
(1) excess cash had positive significant influence on firm Bandung, Jawa Barat
performance, (2) insufficient cash had positive but no significant E-mail: merri_dn@yahoo.com
influence on firm performance, (3) excess cash had negative but no
significant influence on market reaction, and (4) insufficient cash Keywords: Cash, Excess
had negative significant influence on market reaction. These results Cash, Insufficient Cash,
implied that the market responded to insufficient cash more than Firm Performance, Market
excess cash in the companies and firm performance would be Reaction.
increasing because of excess cash due to the decrease of external
financing cost.
ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar Kata Kunci: Cash, Excess
di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel sebanyak 79 Cash, Insufficient Cash,
perusahaan selama tiga periode (termasuk time lag) dengan data Kinerja Perusahaan, Reaksi
tahun 2010-2013 yang terdiri dari semua industri nonkeuangan. Pasar.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
regresi panel berganda Pooled Least Square dengan bantuan
software Eviews. Hasil penelitian dengan menggunakan taraf
signifikansi 5% satu arah menunjukkan bahwa (1) excess cash
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja, (2) insufficient cash
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja, (3) excess cash
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap reaksi pasar, dan (4)
insufficient cash berpengaruh negatif signifikan terhadap reaksi
pasar. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pasar lebih merespon
kondisi kekurangan kas dibanding kelebihan kas, dan bahwa
kelebihan kas dapat membuat kinerja meningkat dengan penurunan
external financing cost.
11
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
12
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
13
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
14
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
atau tidak. Hipotesis yang dapat dibuat dari ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya
kondisi ini yakni: pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2005
H3 :Excess Cash berpengaruh negatif terhadap dalam Darmawan, 2013:134).
CAR.
H4 :Insufficient Cash berpengaruh negatif
terhadap CAR.
RNOA (t-1)
CFI
Var. Kontrol
Jenis Industri CFF
15
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
16
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
28
antarvariabel, dan lebih efisien (Gujarati, Series: Standardized Residuals
24 Sample 2010 2012
2012:237). Observations 207
20
Mean 0.037431
Median -0.029965
HASIL DAN PEMBAHASAN 16
Maximum 1.288741
Minimum -0.984829
4.1 Hasil Penelitian 12
Std. Dev. 0.459068
Skewness 0.377323
4.1.1 Model Penelitian Regresi Data Panel 8
Kurtosis 2.861962
Terlihat bahwa nilaiDW< dL yang berarti ada Y2, diperoleh nilai yang berkaitan dengan uji
autokorelasi positif. Sedangkan untuk model Durbin Watson sebagai berikut:
Terlihat bahwa 4-dU < DW< 4-dL yang berarti Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
hasil autokorelasi tidak dapat disimpulkan. kedua model penelitian ternyata memiliki
masalah autokorelasi. Masalah autokorelasi ini
17
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
bisa disebabkan karena data yang mengandung Berikut adalah output dari Eviews yang akan
time series dan juga adanya variabel dummy. digunakan untuk pengujian hipotesis statistik
Meskipun begitu, dengan menggunakan untuk dua model variabel dependen Y1 dan Y2
Eviews, masalah autokorelasi dapat diatasi
dengan menggunakan model GLS Dari tabel tersebut maka diperoleh persamaan
(Generalized Least Square) dengan linear berganda model Y1 sebagai berikut:
memberikan pembobotan (weighted) pada Y1(t+1)= 0.0015+ 0.5780X1(i,t) +
bagian cross section sehingga penelitian dapat 0.0890X2(i,t) + 0.1593X3(i,t) -
dilanjutkan. 0.1765X4(i,t) - 0.0127X5(i,t) +
0.0812D1(i,t) + 0.2911D2(i,t) +
3. Uji Multikolinearitas 0.2413D3(i,t)+ 0.1819D4(i,t) +
Multikolinearitas terjadi jika koefisien 0.2754D5(i,t) + 0.1504D6(i,t) +
korelasi antarvariabel independen lebih besar 0.0702D7(i,t)
dari 0,6 atau ada juga yang menyatakan lebih Keterangan:
besar dari 0,5; 0,7; 0,8; atau 0,9. Berdasarkan Y: Return on Net Operating Assets(t+1)
hasil pengujian, untuk model Y1 maupun Y2 X1: Excess Cash
hubungan antarvariabel tidak ada yang kuat X2: Insufficient Cash
(tidak sampai mencapai 0,6) sehingga dapat X3: Net Working Capital
disimpulkan bahwa tidak terjadi X4: Leverage
multikolinearitas dalam model penelitian ini. X5: Return on Net Operating Assets
D1: Industry Dummy, 1 jika mining, 0 jika
4. Uji Heteroskedastisitas bukan.
Penggunaan data panel pada software D2: Industry Dummy, 1 jika basic and
Eviews tidak mengizinkan dilakukannya uji chemical, 0 jika bukan.
heteroskedastisitas. Namun, dengan software D3: Industry Dummy, 1 jika miscellaneous,
Eviews ini jika terjadi masalah 0 jika bukan.
heteroskedastisitas, ada cara tertentu dalam D4: Industry Dummy, 1 jika consumer
pengolahan data panel untuk mengatasinya goods, 0 jika bukan.
yakni dengan cara melakukan pembobotan D5: Industry Dummy, 1 jika property and
(weighted). Model regresi data panel dalam real estate, 0 jika bukan.
penelitian ini menggunakan Generalized Least D6: Industry Dummy, 1 jika infrastructure
Square dan menggunakan pembobotan and utilities, 0 jika bukan.
sehingga diasumsikan data terbebas dari D7: Industry Dummy, 1 jika trade, service
masalah heteroskedastisitas. Selain itu, karena and investment, 0 jika bukan.
penelitian ini menggunakan data panel,
menurut Gujarati (2009:7) tidak semua asumsi Sedangkan untuk model Y2 diperoleh hasil
dapat terpenuhi pada setiap tipe data. Faktanya, sebagai berikut.
asumsi homoskedastisitas atau error variance
yang sama, tidak selalu dapat dipertahankan Dari tabel tersebut maka diperoleh persamaan
pada data cross section. Adanya linear berganda model Y2 sebagai berikut:
heteroskedastisitas bukan berarti suatu model Y2 (t+1)= -0.0124 - 0.0329X1(i,t) -
regresi adalah lemah. 0.0146X2(i,t) - 0.0011X3(i,t) +
0.2071X4(i,t) + 0.1081X5(i,t) +
4.1.3 Hasil Pengujian Statistik 0.1206X6(i,t) - 0.0084X7(i,t) +
0.0083X8(i,t- 0.0557D1(i,t) +
18
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
19
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
20
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
rasio MTB.Meskipun begitu, pengaruh negatif variabel industry dummy ini bersifat signifikan
ini tidak signifikan sehingga penyimpangan ini pengaruhnya terhadap CAR. Sisa variabel
diasumsikan tidak bermasalah karena secara Industry Dummy lainnya berpengaruh positif
keseluruhan investor tidak mempertimbangkan untuk basic and chemical, consumer goods,
MTB. property and real estate, dan trade, service and
Informasi laporan keuangan yang investment. Pengaruh negatif dihasilkan dari
diproksikan dengan variabel Cash from industry dummy infrastructure and
Operations, Cash from Investing, dan Cash utilities.Namun dibandingkan mining dan
from Financing secara parsial memiliki miscellaneous industry, variabel-variabel ini
pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR. tidak berpengaruh signifikan secara parsial
Hal ini membuktikan bahwa informasi yang terhadap CAR.
disajikan laporan arus kas sangat dibutuhkan
oleh investor.Namun terdapat satu KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN
penyimpangan prediksi tanda dari ketiga SARAN
variabel ini. CFO dan CFF memang 5.1 Kesimpulan
diprediksikan berpengaruh positif sedangkan Penelitian ini bertujuan untuk
variabel CFI diprediksikan berpengaruh negatif menemukan apakah variabel independen yang
karena penggunaan kas untuk investasi lebih terdiri dari Excess Cash dan Insufficient Cash
menggambarkan kondisi yang baik memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan
(perusahaan banyak berinvestasi). Dari hasil uji yang diukur dengan Return On Net Operating
parsial ini CFI berpengaruh positif karena CFI Assets (RNOA) dan terhadap reaksi pasar yang
yang positif (perusahaan banyak menjual diukur dengan Cumulative Abnormal Return
investasi) bisa juga menunjukkan cara (CAR) dengan menggunakan variabel kontrol
perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari Net Working Capital, Leverage, RNOA,
selisih harga investasinya. Market-to-Book, Cash Flow Information, Issue
Variabel kontrol Issue Equity Dummy Equity Dummy, Acquirer Dummy, dan Industry
berpengaruh negatif, yang berarti pasar Dummy.Penelitian dilakukan pada perusahaan-
merespon negatif terhadap penerbitan saham perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar
yang dilakukan perusahaan, sedangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
Acquirer Dummy berpengaruh positif, yang 2010-2013.Model penelitian diestimasikan
berarti pasar merespon positif jika perusahaan dengan menggunakan Pooled Least Square
melakukan akuisisi. Namun kedua variabel ini (PLS) – Generalized Least Square.
tidak berpengaruh signifikan terhadap CAR Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
sehingga bisa disimpulkan kedua kondisi pada bab sebelumnya, berikut beberapa hal
tersebut tidak begitu diperhatikan investor. yang dapat disimpulkan:
Berkenaan dengan jenis perusahaan, 1. Variabel independen Excess Cash
investor memberikan respon negatif jika berpengaruh positif dan signifikan
perusahaan merupakan mining industry dan terhadap variabel dependen RNOA
respon positif untuk perusahaan miscellaneous karena kondisi Excess Cash sesuai
industry.Pergerakan indeks saham mining dengan precautionary motive dan dapat
memangsedang mengalami penurunan di membuat perusahaan siap dengan
periode ini. Sedangkan sektor miscellaneous kesempatan investasi di masa yang akan
yang meliputi perusahaan sejenis Astra dan datang yang dapat meningkatkan kinerja.
sebagainya termasuk yang diminati investor Selain itu dengan kas yang banyak,
karena perkembangannya yang baik. Kedua
21
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
22
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
Firdaus, M. 2011. Ekonometrika, Suatu Jurnal Akuntansi Vol. 4 No. 2, hal. 135-
Pendekatan Aplikatif. Edisi Kedua. 152.
Jakarta: Bumi Aksara. Akbari, M. A., S. Rahmani, R.Ahmadi, and H.
Gujarati, D. N. 2007a.Dasar-Dasar Shababi. 2014. Deviation from Optimal
Ekonometrika.Edisi Ketiga. Jilid 1. Level of Cash Holdings and Cumulative
Diterjemahkan oleh: Julius A. Mulyadi. Abormal Returns. Universal Journal of
Jakarta: Penerbit Erlangga. Accounting and Finance.Vol. 2 No. 4,
Gujarati, D. N. andD. C. Porter . 2009.Basic pp 88-96.
Econometrics.Fifth Edition. Singapore: Bates, T. W., K. M. Kahle, and R. M. Stulz.
The McGraw-Hill. 2009. Why Do U.S. Firms Hold So
Gujarati, D. N. dan D. C. Porter. 2012. Dasar- Much More Cash than They Used To?
Dasar Ekonometrika. Buku 2, Edisi 5. The Journal of Finance.Vol. LXIV, No.
Diterjemahkan oleh: Raden Carlos 5, pp 1985-2021.
Mangunsong. Jakarta: Salemba Empat. Christina, Y. T. dan E. Ekawati. 2014. Excess
Harmono.2011. Manajemen Keuangan; Cash Holdings dan Kepemilikan
Berbasis Balanced Scorecard, Institusional pada Perusahaan
Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Manufaktur yang Terdaftar di BEI.
Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara. Jurnal Manajemen Strategi Bisnis dan
Ikatan Akuntan Indonesia.2012. Standar Kewirausahaan Vol. 8 No. 1, hal 1-10.
Akuntansi Keuangan No. 2: Laporan Mikkelson, W. H. and M. M. Partch. 2003. Do
Arus Kas.Jakarta: Salemba Empat. Persistent Large Cash Reserves Hinder
Kuncoro, M. 2009. Metode Riset untuk Bisnis Performance? Journal of Financial and
& Ekonomi; Bagaimana Meneliti dan Quantitative Analysis. Vol. 38 No. 2,
Menulis Tesis?Edisi 3.Jakarta: Penerbit pp. 275-294.
Erlangga. Nelvianti. 2013. Pengaruh Informasi Laporan
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Arus Kas, Laba, dan Ukuran
Penerbit Ghalia Indonesia. Perusahaan terhadap Abnormal Return
Rosadi, D. 2012. Ekonometrika & Analisis Saham pada Perusahaan Manufaktur
Runtun Waktu Terapan dengan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
EViews. Yogyakarta: Penerbit Andi Artikel skripsi persayaratan wisuda,
Subramanyam, K. R. dan J. J. Wild. 2013. Universitas Negeri Padang.
Analisis Laporan Keuangan.Edisi Oler, D. K. and M. P. Picconi. 2014.
10.Buku 2. Diterjemahkan oleh: Dewi Implications of Insufficient and Excess
Yanti. Jakarta: Penerbit Salemba Cash for Future Performance.
Empat. Contemporary Accounting Research.
Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Vol. 31 No. 1, pp. 253-283.
Yogyakarta: Penerbit Andi. Saddour, K. 2006. The Determinants and The
Sunyoto, D. 2013. Metodologi Penelitian Valaue of Cash Holdings: Evidence
Akuntansi. Bandung: PT Refika from French Firms. Entre de
Aditama. Recherches sur la Gestion.University
Jurnal: Paris Dauphine.
Agustina, L. dan F. Kianto.2012. Pengaruh Sadeghi, Z., M. A. Jahanshahi, and A. K.
Informasi Laba Akuntansi terhadap Darranji. 2014. Measuring Excess Cash
Abnormal Return pada Perusahaan Balance and Studying Its Relationship
yang Tergabung dalam Indeks LQ45. with Stock Return in Companies
23
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
24
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom
25