PENDHULUAN
3.1 Kesimpulan
Pemilu merupakan salah satu cara pemilihan dalam sistem demokrasi, dalam sistem
demokrasi kekuasaan berada ditangan rakyat, rakyat berperan untuk memilih seseorang untuk
mengisi jabatan politik tertentu. Jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari jabatan
presiden/eksekutif, wakil rakyat/legislatif di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa.
masayarakat dalam sistem demokrasi dituntut untuk senantiasa berpartisipasi aktif dalam sistem
politik, dalam hal ini masayarkat dituntut untuk menggunakan hak pilih nya dalam pemilihan
umum Untuk memilih seorang calon pemimpin melalui proses pemilihan umum yang memiliki
political will. pemilihan pemimpin nasional tersebut adalah bagian dari pendekatan perencanaan
pembangunan nasional. Pendekatan politik dalam perencanaan memandang bahwa pemilihan
Presiden adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya
berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon presiden.
Rencana pembangunan pada akhirnya merupakanpenjabaran dari agenda-agenda
pembangunan yang ditawarkan Preesiden.Konsepsi inilah yang menyebabkan kontestasi
pemilihan pemimpin nasional menjadi faktor penting dalam menentukan masa depan
rencana pembangunan nasional.. Untuk mewujudkan target dan tujuan pembangunan disuatu
negara, di butuhkan figur seorang pemimpin yang memiliki political will, political will adalah
adanya kemauan politik dari pemerintah atau para pengambil kebijakan. apabila tidak memiliki
political will tentunya akan menghambat dalam pembanguann, khusus nya bagi negara-negara
berkembang seperti negara Indonesia.