Anda di halaman 1dari 10

Visi:

Pada tahun 2025 menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang unggul dalam penguasaan
asuhan keperawatan dengan masalah neurosain melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan

KEPERAWATAN NEUROSAINS III


(PADA KEPERAWATAN JIWA)

Disusun Oleh:
FAUZIAH HANDAYANI
P3.73.20.1.17.014

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
PENGKAJIAN UMUM (BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL)

(KEPERAWATAN JIWA)

Kasus:

Ny. D 23 tahun dirawat di ruang penyakit dalam RSCM Gedung A Lt. 2. Ny. D didiagnosa
CA Cervix Stadium 3. Ny. D mengeluh semalam tidak bisa tidur karena merasa cemas akan
dilakukan operasi pengangkatan rahim. Ny.D merasa sedih dan khawatir karena jika
rahimnya diangkat tidak akan bisa memiliki anak, dan takut tidak bisa menikah karena tidak
akan ada pria yang bisa menerima kondisinya. Ny.D juga merasa malu kepada orang sekitar
yang menganggap bahwa kanker serviks ini disebabkan karena sering berganti-ganti
pasangan seksual. Pasien mengatakan bagaimana hidup saya selanjutnya suster apa yang
harus saya lakukan dengan kondisi ini. TD: 130/90 mmHg, Nadi: 100x/menit, RR: 22x/menit,
Suhu:36.8oC

A. Tanggal masuk RS : 15 Juni 2020


Tanggal pengkajian : 16 Juni 2020
Ruang rawat : RSCM Gedung A Lt. 2
Diagnosa Medis : CA Cervix Stadium 3
B. Identitas Pasien
1. Inisial Pasien : Ny.D
2. Usia : 23 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pendidikan : S1
5. Pekerjaan : Karyawan Swasta
C. Data Biologis
1. Pola Nutrisi
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit di rumah makan sebanyak 3-4 kali dalam
sehari, yaitu dengan sayur dan laukpauk. Pasien mengatakan saat dirumah
sering makan mie instan dan minuman manis
b) Selama sakit
Pasien mengatakan diit dari rumah sakit tidak pernah dihabiskan. Keluarga
pasien mengatakan sejak sakit pasien tidak mau makan dan hanya minum susu
yang diberikan dari rumah sakit itupun tidak habis.
2. Pola Cairan dan Elektrolit
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit di rumah minum air putih 7-8 gelas sehari,
dan sering minum minuman manis
b) Selama sakit
Pasien mengatakan di rumah sakit minum air putih sebanyak 3-4 gelas sehari,
dan minum susu sebanya ½ gelas. Keluarga pasien mengatakakn pasien
semenjak sakit susah makan dan minum.
3. Pola Eliminasi
a) Sebelum sakit
Pasien BAB teratur dan lancer 1x sehari dengan WC jongkok. Warna feses
kuning kecoklatan dan berbentuk padat lunak. pasien BAK sebanyak 5-6 kali
dalam sehari dengan warna urine bening dan berbau khas urine.
b) Selama sakit
Pasien mengatakan selama sakit BAB nya menjadi tidak lancar 2-3 hari sekali
dengan konsistensi lunak berwaarna kuning dan berbau khas. Pasien BAK
menggunakan pempers dan dalam sehari mengganti pempers sebanyak 3 kali.
4. Pola Aktifitas, Tidur dan Istirahat
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan biasanya melakukan aktifitas dasar seperti makan,minum,
toileting, berpakaian dengan mandiri. Pasien mengatakan tidur selama 8 jam
sehari.
b) Selama sakit
Pasien menagtakan selama di rumah sakit tidak bisa tidur karena merasa cemas
akan dilakukan operasi pengangkatan rahim, dan seluruh aktivitas pasien
dibantu oleh keluarga dan juga perawat.
D. Data Psikologis
Pasien mengeluh semalam tidak bisa tidur karena merasa cemas akan dilakukan
operasi pengangkatan rahim. Pasien merasa sedih dan khawatir karena jika rahimnya
diangkat tidak akan bisa memiliki anak, dan takut tidak bisa menikah karena tidak
akan ada pria yang bisa menerima kondisinya. Pasien juga merasa malu kepada orang
sekitar yang menganggap bahwa kanker serviks ini disebabkan karena sering
berganti-ganti pasangan seksual
E. Data Sosial dan Spiritual
Hubungan keluarga dengan pasien sangat baik, itu terbukti pasien selama dirumah
sakit selalu di tunggu oleh keluarganya secara bergantian. Akan tetapi pasien juga
merasa malu kepada orang sekitar yang menganggap bahwa kanker serviks ini
disebabkan karena sering berganti-ganti pasangan seksual. Pasien dan keluarga
menganut agama islam, keluarga mengatakan selalu berdoa untuk kesembuhan
pasien.
LEMBAR RESUME PASIEN

Inisial Pasien : Ny.D


Umur : 23 tahu
Ruang Rawat/RS : RSCM Gedung A Lt. 2
DATA FOKUS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data Subjektif:
1. Pasien mengeluh semalam tidak bisa
tidur karena merasa cemas akan
dilakukan operasi pengangkatan
rahim
2. Pasien mengatakan nafsu makannya
menurun
3. Pasien merasa khawatir tidak bisa
menikah karena tidak akan ada pria
yang bisa menerima kondisinya Ansietas
4. Pasien merasa khawatir karena jika
rahimnya diangkat tidak akan bisa
memiliki anak
Data Obektif:
1. Pasien tampak cemas dan gelisah
2. Pasien tampak sering murung dan
menangis
3. TD: 130/90 mmHg, Nadi:
100x/menit, RR: 22x/menit,
Suhu:36.8oC
Data Subjektif:
1. Ny.D merasa sedih dan khawatir
karena jika rahimnya diangkat tidak
akan bisa memiliki anak, dan takut
tidak bisa menikah karena tidak akan
ada pria yang bisa menerima
kondisinya
2. Pasien mengatakan tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain karena Gangguan Citra Tubuh
merasa malu kepada orang sekitar
yang menganggap bahwa kanker
serviks ini disebabkan karena sering
berganti-ganti pasangan seksual
Data Objektif:
1. Pasien akan dilakukan tindakan
operasi pengangkatan rahim
2. Pasien tampak sering murung dan
menangis
Data Subjektif:
1. Pasien mengatakan sudah
kehilangan perannya sebagai
seorang wanita karena tidak bisa
memiliki anak akibat penyakit
yang dideritanya
2. Pasien mengatakan mengalami
penurunan nafsu makan dan
insomnia Kehilangan dan Berduka
Data Objektif:
1. Pasien tampak berbicara dengan
nada sedih
2. Pasien tampak kurang berminat
untuk mengobrol atau berbicara
dengan orang lain
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Tindakan Keperawatan


Keperawatan
Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1. Membina hubungan saling percaya
keperawatan selama 3x24 jam 2. Membantu klien mengenal ansietas
diharapkan ansietas dapat 3. Mengajarkan teknik nafas dalam
teratasi dengan KH: a) Ciptakan lingkungan yang
1. Klien dapat mengenal tenang
ansietas b) Usahakan tetap rileks dan
2. Klien dapat mengatasi tenang
ansietas melalui latihan c) Menarik nafas dalam dari
relaksasi hidung dan mengisi paru-paru
3. Klien dapat dengan udara melalui hitungan
memperagakan dan 1,2,3
menggunakan latihan d) Perlahan-lahan udara
relaksasi untuk mengatasi dihembuskan melalui mulut
ansietas. sambil merasakan ekstrimitas
4. Melibatkan Keluarga atas dan bawah rileks
dalam latihan yang telah e) Anjurkan bernafas dengan irama
disusun normal 3 kali
f) Menarik nafas lagi melalui
hidung dan menghembuskan
melalui mulut secara perlahan-
lahan
g) Membiarkan telapak tangan dan
kaki rileks
h) Usahakan agar tetap konsentrasi
/ mata sambil terpejam
i) Pada saat konsentrasi pusatkan
pada hal-hal yang nyaman
j) Anjurkan untuk mengulangi
prosedur hingga ansietas terasa
berkurang
4. Mengajarkan relaksasi otot
5. Melatih pasien prosedure hipnosis
5 jari
a) Atur posisi klien senyaman
mungkin
b) Pejamkan mata dan lakukan
teknik napas dalam secara
perlahan sebanyak 3 kali. Minta
pasien untuk relaks
c) Minta pasien untuk menautkan
ibu jaridengan jari telunjuk, dan
minta pasiun untuk
membayangkan kondisi dirinya
ketika kondisi begitu sehat
d) Tautkan ibu jari dengan jari
tengah minta pasien
membayangkan ketika
mendapatkan hadiah atau barang
yang sangat disukai
e) Tautkan ibu jari kepada jari
manis, bayangkan ketika Anda
berada di tempat yang paling
nyaman, tempat yang membuat
pasien merasa sangat Bahagia
f) Tautkan ibu jari dengan jari
kelingkng, bayangkan ketika
Anda mendapat suatu
penghargaan
g) Tarik nafas, lakukan perlahan,
lakukan selama 3 kali
h) Buka mata kembali.
Gangguan Citra Setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikan persepsi pasien tentang
Tubuh keperawatan selama 3x24 jam citra tubuhnya, dulu dan saat ini.,
diharapkan gangguan citra perasaan tentang citra tubuhnya
tubuh dapat teratasi dengan dan harapan tentang citra tubuhnya
KH: saat ini
1. Mengidentifikasi citra 2. Motivasi Pasien untuk
tubuhnya melihat/meminta bantuan keluarga
2. Meningkatkan penerimaan dan perawat untuk melihat dan
terhadap citra tubuhnya menyentuh bagian tubuh secara
3. Mengidentifikasi aspek bertahap
positif diri 3. Diskusikan aspek positif diri
4. Mengetahui cara-cara 4. Bantu Pasien untuk meningkatkan
untuk meningkatkan citra fungsi bagian tubuh yang
tubuh terganggu (misalnya menggunakan
5. Melakukan cara-cara anus buatan dari hasil kolostomi)
untuk meningkatkan citra 5. Ajarkan Pasien meningkatkan citra
tubuh tubuh dengan cara:
6. Berinteraksi dengan orang a) Motivasi Pasien untuk
lain tanpa terganggu melakukan aktivitas yang
mengarah pada pembentukkan
tubuh yang ideal
b) Gunakan protese, wig (rambut
palsu),kosmetik atau yang
lainnya sesegera
mungkin,gunakan pakaian yang
baru.
c) Motivasi pasien untuk melihat
bagian yang hilang secara
bertahap.
d) Bantu pasien menyentuh bagian
tersebut.
6. Lakukan interaksi secara bertahap
dengan cara:
a) Susun jadual kegiatan sehari-
hari
b) Motivasi untuk melakukan
aktivitas sehari-hari dan terlibat
dalam aktivitas keluarga dan
social
c) Motivasi untuk mengunjungi
teman atau orang lain yang
berarti atau mempunyai peran
penting baginya
d) Berikan pujian terhadap
keberhasilan Pasien melakukan
interaksi
Kehilangan dan Setelah dilakukan tindakan 1. Membina hubungan saling percaya
Berduka keperawatan salama 3x24 jam dengan Pasien
diharapkan perasaan 2. Berdiskusi mengenai kondisi
kehilangan dan berduka dapat Pasien saat ini (kondisi pikiran,
teratasi dengan KH: perasaan, fisik, sosial, dan spiritual
1. Membina hubungan saling sebelum/ sesudah mengalami
percaya dengan perawat peristiwa kehilangan dan hubungan
2. Mengenali peristiwa antara kondisi saat ini dengan
kehilangan yang dialami peristiwa kehilangan yang terjadi).
Pasien 3. Berdiskusi cara mengatasi berduka
3. Memahami hubungan yang dialami
antara kehilangan yang 4. Memberi informasi tentang
dialami dengan keadaan sumber-sumber komunitas yang
dirinya tersedia untuk saling memberikan
4. Mengidentifikasi cara-cara pengalaman dengan seksama.
mengatasi berduka yang 5. Membantu Pasien memasukkan
dialaminya kegiatan dalam jadual harian.
5. Memanfaatkan faktor 6. Kolaborasi dengan tim kesehatan
pendukung jiwa di Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai