Tujuan :
1. Menentukan berat jenis dan persentase berat air yang dapat diserap agregat
4. Dapat menentukan kadar air agregat halus kering permukaan jenuh air
Peralatan
Piknometer
Kerucut terpancung
Penumbuk
Saringan no. 4
Oven
Cawan porselin
Hot plane
Desikator
Bahan
Prosedur Pelaksanaan :
Timbang agregat dalam keadaan SSD seberat 500 gram dan masukkan
kedalam piknometer.
beratnya.
Isi kembali piknometer dengan air sampai tanda batas, lalu timbang
beratnya.
Percobaa
B1 (gram) B2 (gram) B3 (gram) B4 (gram)
n
Keterangan :
Percobaan I
Kesimpulan
ANALISA AYAK
Tujuan :
Agar dapat menghitung agregat halus dan agregat kasar menjadi agregat
ayakan.
Peralatan
Mesin Penggetar
Kuas
Wad
Bahan
Prosedur Pelaksanaan
berat tetap.
3. Timbang benda uji yang lolos dari ayakan 4 mm sebanyak 500 gr.
sebagai berikut : 0,125 mm; 1 mm; 2 mm; ayakan paling kasar diletakkan
paling atas
Kemudian getarkan ayakan tersebut dengan mesin penggetar selama 15
menit.
berat total.
Berat Persen %
Ayakan % Lolos
Tertahan Tertahan Tertahan
(mm) Kumulatif
(gram) (%) Kumulatif
4 0 0 0 100
2 31.80 6.36 6.36 93.64
1 101.30 20.26 26.62 73.38
0,5 230.70 46.14 72.76 27.24
0,25 107.80 21.56 94.32 5.68
0,125 19.40 3.88 98.20 1.80
Pan 9.00 1.80 100 0
Jumlah 500 298.26
Analisa Data / Perhitungan
Pemeriksaan AGREGAT KASAR
Tujuan :
Secara umum praktikum ini bertujuan untuk mengetahui berat jenis dan
persentase berat air yang terkandung ( daya serap ) oleh agregat kasar, dihitung
Peralatan
Timbangan dengan ketelitian
Penjepit
Wadah tahan panas
Oven
Ember
Alat pembagi
Desikator Bejana gelas
Kain penyerap
Bahan Agregat kasar
Prosedur Pelaksanaan :
Rendam benda uMji dalam air pada suhu kamar menggunakan ember
selama 24 jam.
Keluarkan benda uji tersebut dari dalam air, kemudian lap dengan kain
tertentu.
Bersihkan bejana dari benda uji dan masukkan lagi air sampai tanda batas.
Percobaa
B1 (gram) B2 (gram) B3 (gram) B4 (gram)
n
Keterangan :
B1 = berat benda uji kering permukaan.
B2 = berat bejana berisi benda uji + air.
B3 = berat bejana berisi air.
B4 = berat benda uji kering oven.
Analisa Data
Percobaan I
Kesimpulan
Bj. Kering Oven = 2,78 gr/cm3
Bj. SSD = 2,79 gr/cm3
Daya Serap = 0,16 %
ANALISA AYAK
Tujuan :
Dengan praktikum ini diharapkan dapat menghitung perbandingan agregat kasar
menjadi agregat yang mempunyai gradasi yang diinginkan. Disamping itu dapat
pula untuk :
Prosedur Pelaksanaan :
Timbang benda uji sebanyak 0.4 kali besar butiran maximum yang dinyatakan
lebih dari 500 gram, maka yang tembus diayak lagi dengan menggunakan
Catatan :
Gradasi Agregat
umumnya terdiri dari saringan berukuran 3/4'', 1/2'', 3/8'', No.4, No.8, No.16,
terjadi dalam agregat campuran, campuran agregat yang baik adalah agregat yang
terdiri dari agregat berukuran besar sampai kecil secara merata, hal tersebut
dikarenakan rongga yang terbentuk oleh agregat berukuran besar akan diisi oleh
harus melalui satu set saringan. Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan
kawat per inchi persegi dari saringan tersebut. Gradasi agregat dinyatakan dalam
Persentase ini ditentukan dengan menimbang agregat yang lolos atau tertahan
Gradasi seragam / menerus (uniform graded) Gradasi agregat dengan ukuran yang
hampir sama. Gradasi seragam disebut juga gradasi terbuka (open graded) karena
hanya mengandung sedikit agregat halus sehingga terdapat banyak rongga atau
ruang kosong antar agregat. Campuran beraspal yang dibuat dengan gradasi ini
bersifat porus atau memiliki permeabilitas yang tinggi, stabilitas yang rendah dan
agregat kasar dan halus dalam porsi yang berimbang. Agregat dengan gradasi
rapat akan menghasilkan lapis perkerasan dengan stabilitas tinggi, kedap air, berat
volume besar.
agregat dengan satu fraksi hilang atau sedikit sekali. Agregat bergradasi senjang
umumnya digunakan untuk lapisan perkerasan lentur yaitu gradasi celah (gap
yang lebih besar dibandingkan gradasi terbuka. Dari segi kelelehan, kekakuan
adalah suatu hal yang penting karena akan mempengaruhi tegangan dan regangan
yang diderita campuran beraspal panas akibat beban dinamik lalu lintas. (Utomo,
R. Antarikso, 2008).
antara ukuran saringan dinyatakan pada sumbu horizontal dan persentase agregat
yang lolos saringan tertentu dinyatakan pada sumbu vertikal, dengan gradasi
agregat yang ditentukan pada Spesifikasi Bina Marga 2010 dapat dilihat pada
Tabel 5.
4. tebal lapisan minimum sama dengan dua kali ukuran agregat maksimum.
5. gradasi dapat terjadi apabila distribusi agregat tidak merata antara agregat
Berat jenis Agregat adalah perbandingan antara berat volume agregat dan
berat volume air. Agregat dengan berat jenis kecil, mempunyai volume yang
besar. Atau berat yang ringan. Terdapat beberapa jenis dari berat
jadi merupakan berat agregat kering + berat air yang dapat meresap ke
berat agregat kering, dan volume agregat yang tak dapat diresapi aspal.
Pengukuran volume agregat dalam proses penentuan berat jenis agregat
air akan berkurang sebanyak berat zat cair yang dipindahkan. Pengujian berat
jenis agregat halus dilaksanakan mengikuti SNI, Metode Pengujian Berat Jenis
agregat, Bk.
Volume agregat yang masif dan yang tak dapat diresapi air diresapi aspal
dalam air.