Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN KEPERAWATAN

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN


AKUT (ISPA)

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : ½
PUSKESMAS drg. Mahreni Nasution
PANGKALAN LADA NIP. 198206072008032002

1. Pengertian Infeksi Saluran Pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran


pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru
yang berlangsung kurang lebih 14 hari.
Asuhan keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik
keperawatan  yang dilangsung diberikan kepada pasien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi
proses keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,
merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
keperawatan dan evaluasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang
serta tanggung jawab keperawatan.

2. Tujuan Pemberian asuhan keperawatan kepada pasien dengan infeksi saluran


pernafasan atas (ispa) secara komprehensif
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pangkalan Lada
4. Referensi
5. Prosedur / 1. Petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran.
Langkah-langkah 2. Petugas memeriksa kelengkapan Rekam medis, bila belum
lengkap dilakukan klarifikasi kependaftaran.
3. Perawat memanggil nama pasien sesuai urutan.
4. Perawat mengucapkan salam atau menyapa pasien.
5. Perawat mengkompirmasi ulang nama, umur dan alamat pasien.
6. Perawat mempersilahkan pasien ke meja perawat.
7. Perawat melakukan anamnesa untuk mengetahui keluhan pasien
Meliputi : (tanda dan gejala)
a.
8. Perawat mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan.
9. Petugas mempersilahkan pasien untuk di lakukan pemeriksaan
Berat Badan dan tinggi badan.
10. Petugas mempersilahkan pasien ke ranjang periksa untuk di
lakukan pemeriksaan Tekanan Darah, Suhu Badan, pengukuran
deyut nadi, dan pernafasaan.
11. Petugas mendokumentasikan anamesa dan hasil pemeriksaan
Berat badan, Tinggi badan, pengukuran tekanan darah, suhu
badan, pengukuran nadi, dan pernafasan.
12. Petugas mempersilahkan pasien ke meja dokter.
13. Petugas meberikan Rekam medis kepada dokter.
14. Dokter melakukan anamesis pasien.
15. Dokter melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien.
16. Petugas mempersilahkan pasien kembali ke meja dokter.
17. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
laboratorium jika di perlukan.
18. Petugas mengantarkan pasien ke ruang Laboratorium beserta
rekam medis.
19. Petugas laboratorium mengantarkan Rekam medis dan
mempersilahkan pasien kembali ke ruang pemeriksaan umum.
20. Petugas memanggil pasien kembali ke ruang pemeriksaan umum
dan mempersilahkan ke meja dokter.
21. Dokter menyampaikan hasil pemeriksaan penunjang.
22. Dokter menegakkan diagnosa (CELFAGIA) dan menyampaikan
hasil pemeriksaan penunjang pada pasien.
23. Dokter memberikan terapi dan komunikasi, informasi, dan edukasi
tentang (celpagia)
24. Dokter mendokumentasikan hasil anamesa, pemeriksaan tanda-tanda
vital, pemeriksaan fisik, terapi,dan KIE.
25. Dokter meminta tanda tanggan ke pasien sebagai bukti telah
menyampaikan KIE di dalam Rekam Medis.
26. Petugas mempersilahkan pasien kembali ke meja petugas.
27. Dokter memberikan rekam medis kepada petugas.
28. Petugas menuliskan diagnosa keperawatan pasien dengan (Celpagia) di
rekam medis bagian asuhan keperawatan berupa :
a. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan
sekret.
b.
29. Petugas memberikan penyuluhan, penangan (CELPAGI) dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan dalam Rekam medis
30. Petugas mempersilahkan pasien untuk ruang farmasi untuk mengambil
obat.
31. Petugas mendokumentasikan data pasien dan hasil pemeriksaan ke
dalam register ruang pemeriksaan umum.
32. Petugas mengembalikan Rekam medis ke pendaftaran.
6. Diagram Alir

7. Unit Terkait 1. Poli umum


2. Loket obat
3. Pendaftaran.
8. Dokumen Terkait Rekam medis
Register poli

1. Rekaman Historis Perubahan


No Hal Yang dirubah Isi Perubahan Mulai BerlakuTanggal

Anda mungkin juga menyukai