Anda di halaman 1dari 21

MODUL

Attestr Services and Reports

Modul ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing II Kelas AE
Dosen Pengampu : Fatchur Rohman,S.E.,M.Pd.

Oleh
Siska Rizki Amalia 171120001988
Fery Rahma Pradika 171120002014
Vina Verantika 171120002017

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat-Nya makalah
yang berjudul Attestr Services and Reports ini dapat terselesaikan dengan tepat pada
waktunya dan sesuai dengan yang diharapkan, modul ini untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Auditing II.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini baik itu bantuan secara moral maupun material. Kami menyadari
dalam penulisan modul ini banyak terdapat kesalahan, segala kritik dan saran kami terima
demi kebaikan dalam penulisan modul kedepannya. Semoga modul ini dapat memberikan
manfaat dan dapaat menjadi tambahan informasi untuk menambah wawasan kita dalam hal
pengetahuan. wawasan yang luas akan membuat kita menjadi pribadi yang bijak dalam
menyikapi suatu hal apapun.

Jepara, 18 Juni 2020

Penulis

ii
RINGKASAN

Dalam Praktik Akuntansi Publik, seorang akuntan public bias diminta untuk
melakukan berbagai jenis penugasan. Akuntansi public bias diminta untuk melakukan
berbagai penugasan bertingkat jaminan audit atau pemeriksaan termasuk pelaporan khusus
yang dicakup oleh standar auditing, dan penugasan-penugasan atestasi yang di cakup oleh
standar atestasi. Selain itu, akuntan public bias diminta juga untuk melakukan penugasan
dengan tingkat jaminan yang lebih rendah dari tingkat jaminan yang diberikan audit. Bentuk
jaminan yang diminta umunya adalah :
1. Tingkat jaminan review bahwa tidak terdapat hal yang membuat auditor
berkesimpulan bahwa asersi telah menyesatkan
2. Prosedur yang disepakati Bersama yang menghasilkan prosedur yang dilakukan serta
temuan auditor sebagai hasil prosedur tersebut
3. Komplikasi yang tidak memberi jaminan tentang apakah asersi bebas dari salah saji
material.
Jenis Jenis Informasi Keuangan Prospektif menurut SAT 200.06 ada 2 yaitu :
Ø Prakiraan Keuangan
Menyajikan Pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggungjawab atas laporan
keuangan, hasil usaha dan aliran kas. Didasarkan pada kondisi yang diharapkan ada
dan tindakan yang diharapkan akan dilakukan. Untuk penggunaan lebih untuk umum
Ø Proyeksi Keuangan
Menyajikan Pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggungjawab atas dasar
asumsi hipotesis,posisi keuangan, hasil usaha dan aliran kas. Proyeksi keuangan
menyangkut satu/dua hipotesis. Digunakan oleh perusahaan sendiri atau pihak ketiga
yang telah bernegosiasi dengan perusahaan.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii

RINGKASAN ...................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv

KAJIAN TEORI .................................................................................................................... 5

A. Tingkat Jaminan ............................................................................................................. 5


B. Jenis-Jenis Penugasan ..................................................................................................... 5
C. Penugasan-Penugasan PSA Lainnya .............................................................................. 6
D. Standar Atestasi .............................................................................................................. 7
E. Pelaporan Tentang Informasi Keuangan Prospektif ....................................................... 8
F. Pelaporan Pengendalian Intern ..................................................................................... 10
G. Atestasi Kepatuhan ....................................................................................................... 11
H. Jasa Akuntansi dan Review .......................................................................................... 11
IMPLIKASI........................................................................................................................ 14

A. Penerimaan dan Pelaksanaan Penugasan Atestasi ........................................................ 14


KESIMPULAN ................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 18

LAMPIRAN PLAGIARISM .................................................................................................. 19

iv
KAJIAN TEORI
A. Tingkat Jaminan
Pada umumnya akuntan public memberi 4 tingkat jaminan yang saling
berkaitan dengan suatu penugasan. Dalam hal tertentu, satu jenis penugasan
dapat diberikan ke-4 tingkatan jaminan tersebut oleh akuntan public. 4
tingkat jaminan tersebut adalah :
1. Jaminan tingkat audit (Pemeriksaan)
Tugas akuntan public disini adalah untuk memperikan pernyataan positif
berupa suatu pendapat tentang asersi yang dibuat manajemen berdasarkan
standar professional.
2. Jaminan tingkat review
Akuntan public disini bertugas memberikan pernyataan yang bersifat
jaminan negative yang mana tidak ada hal-hal yang menjadikan auditor
yakin jika asersi yang disusun manajemen berdasarkan standar
professional tidak menyesatkan.
3. Prosedur yang disepakati bersama
Penyampaian ringkasan temuan oleh akuntan public berdasarkan
penerapan prosedur yang disepakati Bersama atas asersi manajemen yang
telah diatur.
4. Tidak ada jaminan
Tugas Tingkatan ini dimaksudkan untuk membantu manajemen dalam
menyiapkan informasi yang akan dimasukkan dalam suatu asersi.
B. Jenis-Jenis Penugasan
Standar profesioanl yang ditetapkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)
dimaksudkan untuk keseragaman kualitas jasa yang diberikan agar para pemakai jasa
dapat memahami peredaran berbagai jenis dan tingkatan jasa yang diberikan masing-
masing jasa tersebut. Standar professional yang yang berkaitan dengan jasa-jasa ini
adalah :
1. Pernyataan Standar Auditing (PSA)
Merupakan interprestasi atas standar auditing dan biasanya berkaitan dengan
asersi tentang elemn laporan keuangan. Penugasaan dalam bab ini adalah
pelaporan laporan keuangan yang disusun atas basis akuntansi komprehensif
lain yang bukan termasuk prinsip akuntansi yang berlaku, pelaporan elemn
tertentu, rekening atau unsur suatu laporan kuangan.
5
2. Pernyataan Standar Atestassi (SAT)
Merupakan kerangka umum untuk berbagai jasa atestasi yang semakin
banyak dilakukan profesi akuntansi. Standar dan interprestasi dirancang
untuk memberikan pedoman professional untuk menciptakan adanya
kosistensi dan kualitas standar jasa atestasi dan membahas pelaporan
laporan kauangan prospektif, laporan pengendalian intern, atestasi kesesuian
dan yang erkaitan dengan manajemen.
3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (SAR)
Merupakan jasa yang berkaitan dengan review atau kompilasi laporan
kauangan pada entitas non public dan memberikan pedoman bagi para
akuntan tentang standar dan prosedur yang harus diterapkan pada kedua
jenis penugasan. Jasa ini dilakukan pada entitas non public.
C. Penugasan-Penugasan PSA Lainnya
Laporan khusus adalah laporan yang dihasilkan dari suatu audit atas data
keuangan historis selain dari laporan keuangan yang disusun berdasarkan
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Istilah laporan khusus oleh
PSA No.41 adalah laporan audit tentang :
1. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi
komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Ada 4 basisi komprehensif yaitu :
a) Basis akuntansi yang digunakan oleh satuan usaha yang
melaporkan untuk memenuhi persyaratan pelaporan keuangan
suatu badan pemerintahan yang berwenang untuk mengatur
satuan usaha.
b) Basis akuntansi yang diharapkan digunakan oleh satuan usaha
untuk mengisi SPT Pajak Penghasilan untuk periode laporan
keuangan
c) Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas , serta
modifikasi basis kas yang memiliki dukungan kuat
d) Rangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan kuat yang
diterapkan ke semua pos material yang tampak dalam laporan
keuangan
Harus ada 4 paragraf yang harus ada dalam laporan khusus auditor
yaitu:
6
a) Pendahuluan, sama dengan laporan keuangan bentuk baku namun
judul laporan keuangan yang berbeda
b) Lingkup, sama dengan bentuk baku
c) Penjelasan, merujuk kepada catatan atas laporan keuangan
d) Pendapat, berisi pendaat auditor tentang kewajaran penyajian
laporan keuangan.
2. Unsur,akun atau pos laporan keuangan
Biasanya data ini mencakup royalti, sewa , partisipasi laba dan
penyisihan untuk pajak penghasilan
a) Audit
Hasil akhir dari audit adalah pernyataan tentang kewajaran
laporan keuangan. Sepuluh standar auditing berlaku apabila
disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
atau basis akuntansi komprehensif lain.
b) Prosedur yang disepakati
Untuk memastikan jika semua pihak memahami prosedur yang
telah disepakati dan bertanggungjawab atas kecukupan prosedur
tersebut maka akuntan biasanya mengkomunikasikan secara
langsung kepada yang bersangkutan. Hasil dari penerapan
prosedur yang disepakati harus disajikan akuntan dalam bentuk
temuan.
3. Kepatuhan dengan aspek perjanjian kontrak atau persyaratan peraturan
yang berkaitan dengan laporan keuangan autiding
Jaminan auditor mengenai kepatuhan bias disajiakn terpisah. Bahsa
laporan haruslah membatasi pendistribusian informasi tentang jaminan
negative hanya kepada pihak-pihak tertentu
4. Penyajian keuangan untuk memenuhi perjanjian kontrak atau ketentuan
peraturan
D. Standar Atestasi
Standar atestasi terbagi menjadi 3 yaitu standar umum, standar pekerjaan
lapangan dan standar pelaporan. Perbandingan standar pada setiap kategori
memperlihatkan bahwa standar ini merupakan pengembangan yang luas dari standar
auditing. Standar atestasi secara khusus dapat dikatakan bahwa :

7
1. Tidak hanya terbatas pada laporan keuangan historis saja jaid mencakup
fungsi yang lebih luas
2. Akuntan public memungkinkan memberi jaminan atas atestasi dibawah
tingkat pernyataan pendapatan
3. Memberi kemungkinan jasa atestasi disesuaikan dengan kebutuhan
spesifikasi pemakai laporan berdasarkan prosedur yang disepakati dan
pemakaian terbatas
Standar umum menetapkan batas jasa atestasi. Penugasannya adalah :
a. Akuntan public haruslah mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan
asersi
b. Asersi dapat diukur secara konsisten dan rasional menggunakan kriteria yang
telah ditetapkan
Artinya adalah atestasi harus disajikan dalam bentuk tulisan.
Standar pekerjaan lapangan mengharuskan auditor untuk memahami tentang
pengendalian intern. Standar ini ditiadakandari standar pekerjaan lapangan karena
ada 2 alasan yaitu :
a. Jika dapat dipahami, maka kegiatan itu merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan pengumpulan bukti yang cukup diminta oleh standar pekerjaan
lapangan yang kedua
b. Kegiatan pendapatan pemahaman tentang pengendalian intern tidak dapat
diterapkan pada setiap penugasan atestasi
Standar pelaporan tentang konsistensi dan pengungkapan informatif dalam
standar auditing dicakup dalam standar pelaporan atestasi keduayang
mengkehendaki suatu kesimpulan tentang kesesuaian penyajian asersi
Penugasan-Penugasan yang dilaksanakan berdasarkan standar atestasi, ada 4
tipe penugasan atestasi :
1. Proyeksi dan prakiraan keuangan
2. Pelaporan tentang pengendalian intern satuan usaha
3. Atestasi kepatuhan
4. Pembahasan dan analisis manajemen
E. Pelaporan Tentang Informasi Keuangan Prospektif
Informasi keuangan prospektif biasanya diberikan dalam penawaran public
obligasi dan sekuritas lainnya. Selain bank dan Lembaga keuangan yang meminga
proyeksi laba perkiraan di masa depan dalam hal pemberian kredit ke nasabah,
8
instansi pemerintah kadang juga meminta hal yang sama namun untuk keperluan
pengajuan permohonan bantuan atau kontrak dengan pemerintah.
a. Jenis Jenis Informasi Keuangan Prospektif menurut SAT 200.06 ada 2 yaitu :
1. Prakiraan Keuangan
Menyajikan Pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggungjawab atas
laporan keuangan, hasil usaha dan aliran kas. Didasarkan pada kondisi yang
diharapkan ada dan tindakan yang diharapkan akan dilakukan. Untuk
penggunaan lebih untuk umum
2. Proyeksi Keuangan
Menyajikan Pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggungjawab atas
dasar asumsi hipotesis,posisi keuangan, hasil usaha dan aliran kas. Proyeksi
keuangan menyangkut satu/dua hipotesis. Digunakan oleh perusahaan
sendiri atau pihak ketiga yang telah bernegosiasi dengan perusahaan.
b. Pemeriksaan laporan keuangan prospektif
Pemeriksaan ini mencakup jasa profesioanl menurut SAT 200.27 yaitu :
Ø Menilai penyusunan laporan prospektif
Ø Menilai hal-hal yang mendasari asumsi
Ø Meilai penyajian laporan keuangan prospektif mengenai kesesuaian nya
dengan pedoman penyajian laporan keuangan prospektif
Ø Menerbitkan laporan pemeriksaan
c. Komplikasi
Penugasan dari komplikasi adalah untuk membantu manajemen dalam
menyiapkan suatu prakiraan atau proyeksi. Prosedur yang harus dilakukan adalah:
Ø Menumbuhkan pengertian dengan klien dalam bentuk tulisan tentang jasa
yang akan dilakukan
Ø Mengajukan pertanyaan terkait prinsip akuntansi yang digunakan untuk
penyusunan laporan keuangan prospektif
Ø Mencari tahu bagaimana para pihak yang berwenang dalam hal ini
mengidentifikasi factor kunci dan pengembangan asumsinya
Ø Membuat daftar asumsi signifikan pihak yang bertanggungjawab untuk
menjadi dasar bagi laporan keuangan prospektif dan mempertimbangkan
factor penghilang nyata yang dijadikan sebagai dasar hasil prospektif
Ø Mempertimbangkan ketidakonsistenan internal yang nyata

9
Ø Membaca laporan keuangan prospektif termasuk ringkasan asumsi
signifikan
F. Pelaporan Pengendalian Intern
Pedoman yang diberikan SAT 500 untuk memeriksa dan melaporkan asersi
manajemen tentang aspek-aspek pengendalian :
1. Efektivitas rancangan dan pelaksanaan pengendalian intern suatu perusahaan
2. Efektivitas rancangan dan pelaksanaan suatu segmen dari pengendalian
intern suatu perusahaan
3. Hanya kecocokan rancangan pengendalian intern suatu perusahaan
4. Efektivitas rancangan dan pelaksanaan pengendalian intern suatu perusahaan
berdasarkan kriteria
Kondisi untuk pengenalan penugasan
Akuntan independent harus melaksanakan penugasan diatas apabila manajemen:
1. Menerima tanggungjawab tentang efektivitas pengendalian intern suatu
usaha
2. Menilai efektivitas pengendalian intern dengan menggunakan kriteria masuk
akal untuk pengendalian intern yang efektif dibentuk oleh badan yang diakui
3. Terdapat bukti audit yang cukup dikembangkan untuk mendukung evaluasi
manajemen
4. Menyajikan asersi tertulis tentang efektivitas struktur pengendalian intern
Manajemen bertanggungjawab untuk membentuk dan memelihara struktur
pengendalian intern yang efektif. Manajemen dapat menugasi praktisi untuk
mengumpulkan informasi untuk melakukan evaluasi
Standar pelaporan
Bentuk laporan praktisi tergantung atas cara yang dilakukan oleh manajemen
dalam menyajikan asersi tertulis
Ø Jika disajikan dalam laporan yang terpisah asersinya maka laporan
praktisi ini akan dipandang pantas untuk didistribusikan secara umum
dan praktisi harus menggunakan bentuk laporan yang dijelaskan
Ø Namun jika disajikan dalam satu surat representasi kepada praktisi maka
harus dibatasi distribusi laporannya hanya untuk manajemen

10
G. Atestasi Kepatuhan
Bidang jasa lain yang semakin banyak diminta untuk diberikan akuntan public
dari bidang pengatur dan pihak lainnya adalah jasa yang berkaitan dengan kepatuhan
satuan usaha terhadap oersyaratan tertentu
Penugasan prosedur yang disepakati
Ø Kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan tertentu
Ø Efektivitas pengendalian intern terhadap kepatuhan
Ø Untuk mengurang resiko terjadi kesalahpahaman antara para pemakai akuntan
independen
Penugasan Pemeriksaan
Dalam pemeriksaan akuntan independent menentukan prosedur-prosedur yang
akan dilakukan dan bukti diperlukan untuk memberi dasar yang layak guna
memebrikan pernyataan pendapat. Lebih kompleks dalam hal penetapan tingkat
matrealitas dan dalam penetapan dan pencapaian komponen risiko bawaan, risiko
pengendalian dan resiko deteksi dalam resiko atestasi.
Analisis Pembahasan Oleh Manajemen
Akuntan independent bisa menerbitkan laporan pemeriksaann/Review tentang
APM. Tujuan penugasan ini adalah untuk mengumpulkan bukti sebagai dasar bagi
praktisi untuk melaporkan apakah informasi yang diketahui praktisi menyebabkan ia
mempercayai bahwa :
1. Penyajian APM tidak mencakup dalam semua hal material, undur yang
diwajibkan
2. Jumlah keuangan historis yang tercantum didalam tidak diperoleh secara akurat
3. Informasi, peraturan estimasi dan asumsi dipakai sebagai dasar oleh satuan
usaha tidak memberikan basis yang memadai untuk pengungkapan yang terdapat
didalamnya
H. Jasa Akuntansi dan Review
Standar jasa akuntansi dan review dirinci dalam bentuk Pernyatan Standar Jasa
Akuntansi dan Review (PSAR). Dalam setiap penugasan yang dilaksanakan
berdasarkan PSAR , akuntan harus memberi pengertian kepada perusahaan secara
tertulis tentang jasa yang akan dilakukan. Penjelasan berisi tentang sifat dan
keterbatasan jasa yang diberikan . jasa ini jauh lebih sedikit daripada audit dan
mengakibatkan hal-hal berikut :

11
1. Penugasan tidak dapat diandalkan untuk bias mengungkapkan adanya
kekeliruan, kecurangan atau tindakan melawan hukum
2. Akuntan akan memeberi informasi kepada manajemen pada tingkat yang
sesuai bila menemukan kekeliruan material atau kecurangan serta tindakan
melawan.
Review atas laporan keuangan
Tujuan penugasan review atas laporan keuangan perusahaan nonpublic adalah
untuk melakukan prosedur pengajuan pertanyaan dan prosedur analisis yang
menghasilkan dasar memadai bagi akuntan public untuk memberikan jaminan terbatas
bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan
agar laporan tersebut sesuai basis komprehensif akuntansi lainnya.
Komplikasi Laporan Keuangan
Tujuan penugasan komplikasi adalah untuk menyajikan dalam bentuk laporan
keuangan informasi yang disajikan manajemen tanpa usaha untuk memberikan
sesuatu pernyataan jaminan apaun terhadap laporan tersebut. Maka dari itu penting
untuk auditor untuk memiliki kesamaan pengertian mengenai tujuan penugasan ini
dan bahwa komplikasi tidak dapat diandalkan untuk menemukan kecurangan.
(M.B.A., 2002)

12
13
IMPLIKASI
A. Penerimaan dan Pelaksanaan Penugasan Atestasi
PSAT no 2 , Standar Atestasi (SAT 100.1) Merumuskan penugasan atestasi
sebagai berikut :
Suatu penugasan atestasi adalah penugasan yang didalamnya praktisi (akuntan
public) dikontrak untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan
kesimpulan tentang keandalan asersi-asersi

Seseorang akuntan public hanya boleh menerima penugasan atestasi yang dapat ia
selesaikan sesuai dengan standar atestasi. Dalam melaksanakan penugasan atestasi,
akuntan public harus :
1. Mengumpulkan bukti-bukti untuk mendukung asersi
2. Menilai secara objektif pengukuran dan pengkomunikasian individu yang
membuat asersi
3. Melaporkan temuan-temuannya. Penugasan atestasi tertulis dan bersifat analitis,
kritis, dan investigative

Beberapa contoh jasa professional yang diberikan oleh para praktisi yang tidak
termasuk dalam penugasan atestasi :
1. Penugasan konsultasi manajemen yang didalam nya praktisi dikontrak untuk
memberikan nasihat kepada klien
2. Praktisi di kontrak untuk membela klien
3. Praktisi dikontrak untuk mengisi surat pemberitahuan pajak tahunan pajak
penghasilan
4. Praktisi dikontrak untuk melakukan komplikasi laporan keuangan namun tanpa
memeriksa ataupun mereview
5. Praktisi berperan utaman untuk membantu klien
6. Praktisi dikontrak untuk saksi ahli dalam akuntansi
7. Praktisi dikontrak untuk memberikan suatu pendapat sebagai seorang ahli
mengenai prinsip akuntansi

B. Perubahan Penugasan
Pada saat akuntan sedang melaksanakan pemberian jasa profesionalnya,
akuntan kadang-kadang akan diminta klien untuk mengubah jenis penugasan menjadi

14
penugasan lainnya. Perusahaan tersebut bias membawa penugasan ke tingkat yang
lebih timggi. Apabila tingkat jaminannya lebih tinggi dari tingkat jaminan dalam
penugasan sebelumnya . akuntan public dapat menyetujui ini jika :

1. Terdapat bukti yang cukup untuk mendukung tingkat jaminan yang leih
tinggi
2. Diperkirakan penugasan pengganti akan dapat diselesaikan sesuai dengan
standar profesional

15
KESIMPULAN

Pada umumnya akuntan public memberi 4 tingkat jaminan yang saling berkaitan dengan
suatu penugasan. Dalam hal tertentu, satu jenis penugasan dapat diberikan ke-4 tingkatan
jaminan tersebut oleh akuntan public. 4 tingkat jaminan tersebut adalah :
1. Jaminan tingkat audit (Pemeriksaan)
2. Jaminan tingkat review
3. Prosedur yang disepakati bersama
4. Tidak ada jaminan

Laporan keuangan yang disusun berdasarkan dengan basis akuntansi komprehensif selain
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Ada 4 basisi komprehensif yaitu :
Ø Basis akuntansi yang digunakan oleh satuan usaha yang melaporkan untuk memenuhi
persyaratan pelaporan keuangan suatu badan pemerintahan yang berwenang untuk
mengatur satuan usaha.
Ø Basis akuntansi yang diharapkan digunakan oleh satuan usaha untuk mengisi SPT
Pajak Penghasilan untuk periode laporan keuangan
Ø Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas , serta modifikasi basis kas yang
memiliki dukungan kuat
Ø Rangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan kuat yang diterapkan ke semua pos
material yang tampak dalam laporan keuangan

Penugasan-Penugasan yang dilaksanakan berdasarkan standar atestasi, ada 4 tipe penugasan


atestasi :
Ø Proyeksi dan prakiraan keuangan
Ø Pelaporan tentang pengendalian intern satuan usaha
Ø Atestasi kepatuhan
Ø Pembahasan dan analisis manajemen

Jenis Jenis Informasi Keuangan Prospektif menurut SAT 200.06 ada 2 yaitu :
Ø Prakiraan Keuangan

16
Menyajikan Pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggungjawab atas laporan
keuangan, hasil usaha dan aliran kas. Didasarkan pada kondisi yang diharapkan ada
dan tindakan yang diharapkan akan dilakukan. Untuk penggunaan lebih untuk umum
Ø Proyeksi Keuangan
Menyajikan Pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggungjawab atas dasar
asumsi hipotesis,posisi keuangan, hasil usaha dan aliran kas. Proyeksi keuangan
menyangkut satu/dua hipotesis. Digunakan oleh perusahaan sendiri atau pihak ketiga
yang telah bernegosiasi dengan perusahaan.

17
DAFTAR PUSTAKA


M.B.A., D. A. (2002). Auditing (Pengauditan) Buku 2. Yogyakarta: YKPN.

18


LAMPIRAN PLAGIARISM

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai