Disusun Oleh:
Kelompok II, 6C
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Memahami Konsep Keluarga Sejahtera.
2) Memahami Pelaksanaan Keluarga Sejahtera di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Keluarga Sejahtera menurut Badan Kependudukan
Berencana Nasional (BKKBN) berdasarkan Undang - Undang
Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009 yakni keluarga
yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan
yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar
keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (BKKBN, 2015).
Tingkat kesejahteraan keluarga dapat diukur dengan
beberapa indicator. Tahapan dan indikator keluarga sejahtera
berdasarkan data dari BKKBN (2016) diantaranya: keluarga pra
sejahtera, keluarga sejahtera I. keluarga sejahtera II, keluarga
sejahtera III, hingga akhirnya keluarga sejahtera.
Peraturan pemerintah No. 21 tahun 1994 pasal 2,
menyatakan bahwa penyelenggaraan pembangunan keluarga
sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga
dan keluarga berencana yang diselenggarakan secara
menyeluruh dan terpadu oleh pemerintah, masyarakat, dan
keluarga.
Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi
keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan seta
mengandung kemampuan fisik- meteril guna hidup mandiri
dan mengencangkan diri dan keluarganya untuk hidup
harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir
dan batin.
DAFTAR PUSTAKA
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jpg/article/download/3030/2586
diunduh 23 Maret 2020.