PENGANTAR MANAJEMEN
33119125
2020
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dengaNya di susun summary ini,
untuk memberi pengetahuan dasar bagi bagi para pemula yang berminat untuk
mempelajari ilmu manajemen. Pemahaman yang memadai tentang pengetahuam dasar
akan menjadi sangat penting terutama pada mereka yang meniti karir di bidang ilmu
ekonomi manajemen. Dengan istilah yang selalu di pakai misalnyanya membangun
sebuah bangunan, kekuatan fondasi dari bangunan tersebut akan menjadi faktor yang
sangat menentukan kokoh atau tidak bangunan di atasnya.
Kiranya summary ini dapat berguna bagi para pembaca yang membaca isi
summary ini.
Page 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN……………………………………………………………………....... 5
BAB I SEJARARAH MANAJEMEN……………………………………………......... 6
Sejarah Perkembangan Manajemen ................................................................. 7
Aliran Perkembangan Manajemen ................................................................... 8
Teori ManajemenKlasik ................................................................................... 10
Teori Manajemen Modern ................................................................................ 13
Aliran Kuantitatif ............................................................................................. 15
Pendekatan Sistem PendekatanKontingensi ................................................... 15
BAB II MANAJEMEN
Konsep dasar Manajemen…………………………………………………… 18
Siapa Yang MembutuhkanManajemen ............................................................ 22
Peran Manajemen Dalam Organisasi ............................................................... 25
Mengapa Manajemen Dibutuhkan ................................................................... 26
PengertianManajemen ...................................................................................... 34
Fungsi-fungsi Manajemen ................................................................................ 34
Teori Manajemen ............................................................................................. 35
Pendekatan DalamManajemen ......................................................................... 44
Page 3
BAB IV PENGORGANISASIAN
Pengertian Organisasi ...................................................................................... 59
Unsur-unsur Organisasi ................................................................................. 59
Tujuan Organisasi ............................................................................................ 59
Bentuk-bentuk Organisasi ............................................................................... 60
Prinsip Organisasi ............................................................................................ 61
Teori Organisasi .............................................................................................. 68
BAB V STAFFING
Pengertian Staffing .......................................................................................... 74
Fungsi Staffing ................................................................................................. 74
BAB VI KEPEMIMPINAN
Pengertian Kepemimpinan .............................................................................. 81
Peran Kepemimpinan ..................................................................................... 82
Teori Kepemimpinan ...................................................................................... 82
Pendekatan Terhadap Kepemimpinan ........................................................... 84
Page 4
PENDAHULUAN
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata
cara penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan manajer.
Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi),
teori manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran
pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang
lingkup dan perkembangan ilmu manajemen. Makalah ini juga membahas tentang
terjadinya perkembangan (evolusi) ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen
dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan
aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang merupakan
cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan
produks sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana
sumber daya manusia yang berada dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah
mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang perkembangan (evolusi)
manajemen yang telah rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari
berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai untuk
menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang manajer menghadapi
situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat
keputusan yang baik.
Page 5
BAB 1
SEJARAH MANAJEMEN
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa
orang melihat (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern akhir. Dalam istilah
tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda.
Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern.
Beberapa penulis juga melacak pemikiran manajemen pada perdagang-pedangang
dari Sumeria dan pembangun piramida Mesir.
Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut
dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan
berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk
manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir
manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan
Page 6
menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya
dikerjakan sesuai rencana.
Page 7
1.1. BEBERAPA ALIRAN DALAM PERKEMBANGAN MANAJEMEN
Sebelum sejarah yang disebut zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi
revolusi industry pada abad ke-19, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan
suatu pendekatan manajemen yang sistematik.
Perkembangan Awal Teori Manajemen
Ada dua tokoh manajemen, yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang
akan dibahas disisni, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage.
a. Robert Owen (1771-1858)
Ia menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia
mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akan
menaikkan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling
menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital machines”.
b. Charles Babbage (1792-1871)
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui
spesialisasi. Ia banyak mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi-
operasi pabrik menjadi lebih efisieen. Dia percaya bahwa aplikasi prinsi-prinsip
ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dan menurunkan biaya.
Page 8
sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar tersebut
adalah :
Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, sehingga misalnya
metode yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
Pemilihan yang ilmiah terhadap pekerja, sehingga setiap pekerja dapat
diberi tanggung jawab atasa tugas yang paling cocok baginya.
Pendidikan dan perkembangan ilmiah untuk para pekerja.
Kerja sama yang erat dan bersahabat di antara manajemen dan pekerja.
Page 9
3. Adanya staf yang cakap.
4. Disiplin.
5. Balas jasa yang adil.
6. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat, dan ajeg – sistem
informasi dan akuntansi.
7. Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja.
8. Adanya standar-standar dan skedul-skedul metode dan waktu setiap
kegiatan.
9. Kondisi yang distandardisasi.
10. Operasi yang distandardisasi.
11. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
12. Balas jasa efisiensi – rencana insentif..
Page
10
3. Fungsi keuangan, yaitu fungsi untuk mengatur jumlah dana, cara
memperoleh, dan menggunakannya secara efisien.
4. Fungsi personalia, yaitu fungsi untuk menyediakan tenaga kerja, baik
dalam jumlah, mutu, dan biaya yang tepat.
5. Fungsi costabel/administrasi dalam arti sempit, yaitu fungsi untuk
mencatat seluruh kegiatan perusahaan secara teratur dan sistematis.
6. Fungsi kepemimpinan/administrasi, yaitu fungsi merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan/memberi instruksi, mengoordinasi, dan
mengawasi seluruh proses kegiatan dalam perusahaan.
Page
11
11. Keadilan – harus ada kesamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stabilitas staf organisasi – tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi
tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.
13. Inisiatif – bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan
meyelesaikan rencananya, walaupun beberapa kesalahan mungkin terjadi.
14. Esprit de Corps (semangat korps). – “kesatuan adalah kekuatan”,
pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan dan
rasa memiliki dari para anggota.
b. James D. Mooney
Ia mendefinisikan organisasi sebagai sekelompok, dua atau lebih, orang
yang bergabung untuk tujuan tertentu. Menurut Mooney, untuk merancang
organisasi perlu diperhatikan empat kaidah utama, yaitu :
Koordinasi (syarat-syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling
melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin);
Prinsip skalar (proses skalar mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh
sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi
fungsional);
Prinsip fungsional (adanya fungsionalisme bermacam-macam tugas yang
berbeda);
Prinsip staf (kejelasan perbedaan antara staf dan lini).
c. Mary Parker Follett (1868 – 1933)
Follett berpendapat bahwa agar manajemen dan pekerja benar-benar dapat
menjadi bagian dari suatu kelompok, pandangan tradisional harus ditinggalkan, ia
percaya bahwa kepemimpinan seharusnya tidak datang dari kekuatan otoritas
formal (tradisional) tetapi dari keahlian dan pengetahuan manajer yang lebih
tinggi.
d. Oliver Sheldon (1894 – 1951)
Menurut Sheldon, manajemen pada umumnya wajib memperlakukan para
pekerjanya secara adil dan layak, dan diluar itu setiap manajer harus
menggabungkan nilai-nilai manajemen ilmiah dengan etika pelayanan bagi
masyarakat.
e. Chester I. Barnard (1886 – 1961)
Menurut Barnard, manusia berkumpul di dalam organisasi untuk
mendapatkan hal-hal yang tidak mampu mereka kerjakan sendiri, namun dalam
Page
12
mencapai tujuan organisasi mereka harus memuaskan kebutuhan pribadinya juga.
Barnard adalah pelopor dalam penggunaan pendekatan “system” untuk
pengelolaan organisasi.
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. jalur
pertama perkembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai
perilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal
Page
13
sebagai aliran kuantitatif (operation research dan management science atau
manajemen operasi).
Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
manajemen modern adalah sebagai berikut:
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat
(peranan, prosedur , prinsip).
2. Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
Page
14
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja tehadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.
Setelah dibicarakan ketiga aliran utama dalam bidang manajemen, ada lima
kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya di masa mendatang,
yaitu
1. Dominan. Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling
berguna.
2. Divergence. Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
Page
16
3. Convergence. Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-
batasan di antara mereka cenderung kabur.
4. Sintesa. Maidng-masing aliran berintegrasi.
5. Proliferation. Akhirnya ada kemungkinan muncul lebih banyak aliran
lagi.
Waren Haynes dan Joseph L. Massie dalam bukunya Management Analysis:
Concept and cases, membedakan enam aliran teori mnajemen, yaitu:
a. Aliran akuntansi manajerial.
b. Aliran ekonomi manjerial.
c. Aliran thesis organisasi.
d. Aliran hubungan manusiawi dan perilaku manusia
e. Aliran kuantitatif (matematik dan statistic).
f. Aliran teknik industri.
Page
17
BAB II
MANAJEMEN
BATASAN MANAJEMEN
Berikut ini disajikan pendapat para ahli mengenai batasan manajemen yang amat
berbeda
1. Jhon D.Millett membatasi manajemen is the process of directing and facilitating the
work of people organized in formal groupsto achieve a desired goal (adalah suatu
proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang di organisasikan
dalam kelompok formal untuk mencapi tujuan (siswanto, 1987: 4)
Millet lebih menekankan bahwa manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu
rangkaian aktivitas yang satu sama lain berurutan.
1). Proses pengarahan (process of directing), yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk
memberikan petunjuk atau intruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada
orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan.
2). Proses pemberian fasilitas kerja (process of facilitatingthe work), yaitu rangkaian
kegiatan untuk memberikan sarana dan prasarana serta jasa yang memudahkan
pelaksanaan pekerjaan dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang
terorganisasi dalam kelompok formal untuk pencapaian suatu tujuan.
Page
18
untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam batasan manajemen di atas prosesnya
meliputi:
1). Perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan;
Mungkin;
4). Pengendalian, yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan
Organisasi.
dimaksudkan untuk satu jenis organisasi saja, tetapi dapat diterapkan pada
Untuk kepentingan pembahasan lebih lanjut dalam buku ini,manajemen diberi batasan
sebagai berikut.
Page
19
Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai
tujuan.
1. Elemen Sifat
a. Manajemen sebagi suatu seni
Yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam
aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan.
b. Manajemen sebagai suatu ilmu
Yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasikan dan di organisasikan
untuk mencapai kebenaran umum (general purposes).
Page
20
2. Elemen Fungsi
a. Perencanaan
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegitan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu
pada suatu jangka waktu /periode tertentu serta tahapan/langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Pengorganusasian
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian tugas kerja yang
direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekrjaan, penentu
hubungan pekerjaan yang baik di antara mereka, serta pemberian lingkungan dan
fasilitas pekerjaan yang kondusif.
c. Pengarahan
Yaitu suatu rangkaian untuk memberikan petunjukatas intruksi dari seorang atasan
kepada bawahan atau vkepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok
formal dan untuk pencapaian tujuan bersama.
d. Pemotivasian
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang atasan
dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta, dorongan
kepada bawahan untuk dapat melakukan suatu kegiatan yang semestinya.
e. Pengendalian atau pengawasan
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu
pekerjaan dapat dilakasanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
tahapan yang harus dilalui. Dengan demikian, apabila ada kegiatan yang tidak
sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut, diadakan sesuai dengan suatu
tindakan perbaikan (corrective actions).
3. Elemen sasaran
a. Orang (manusia)
Yaitu mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsure
integral dari organisasi atau badan tempat ia bekerja sama untuk mencapai tujuan.
b. Mekanisme kerja
Yaitu tata cara dan tahapan yang harus dilalui orang yang mengadakan kegiatan
bersama untuk mencapai tujuan.
4. Elemen tujuan
Page
21
Yaitu hasil akhir yang ingin dicapai atas suatu pelaksanaan kegiatan. Dalam arti luas,
tujuan mengandung hal seperti objective, purpose, mission, deadline, standard,
target, dan quota. Tujuan merupakan rangkaian dalam proses perencanaan, dan juga
merupakan elemen penting dalam proses pengendalian.
Page
22
pekerjaan. Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di
antaranya yaitu :
(1). Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and
Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling)
• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing)
• Pengawasan (Controlling)
• Pelaksanaan (Activating)
• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing)
• Pengawasan (Controlling)
• Pengarahan (Directing)
Page
23
(4). Untuk Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-
tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-
pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan,
pelanggan, konsumen, masyarakat dan pemerintah.
(5). Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat
diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum digunakan
adalah dengan melihat efisiensi dan efektivitasnya.
Kaidah adalah kebenaran fundamental atau kebenaran yang dapat dipercaya
pada suatu masa tertentu, yang menjelaskan dua atau lebih perangkat kejadian
(variabel). Kaidah adalah juga suatu pernyataan atau kebenaran yang fundamental
untuk digunakan sebagai pedoman berpikir atau melakukan kegiatan. Kaidah-kaidah
ada yang sifatnya preskriptif (menganjurkan), deskriptif (menggambarkan atau
menunjukkan apa adanya, dan normatif) (Sigit, 1984). Prinsip adalah suatu
pernyataan yang berlaku umum bagi sekelompok gejala atau fenomena tertentu yang
mampu menjelaskan kejadian. Konsep adalah gambaran abstrak tentang suatu gejala
atau fenomena, baik gejala sosial maupun gejala alami (Ibnu Samsi, 1988).
Page
24
Efektivitas dan efisiensi adalah pedoman utama dan merupakan norma dalam
manajemen, artinya harus diusahakan dan harus dilaksanakan. Efektivitas
berhubungan dengan pencapaian tujuan. Apakah tujuan telah dicapai dan apakah
tujuan itu tepat ? Efektivitas tidak bersangkutan dengan pengorbanan untuk
pencapaian tujuan. Sedangkan efisiensi berhubungan dengan pengorbanan untuk
mencapai tujuan itu. Pengorbanan dimaksud disini adalah berupa pikiran, waktu,
tenaga, uang, ruang, alat, bahan, dan lainnya. Efisiensi adalah perbandingan terbaik
antara usaha dan hasil yang diperoleh dari usaha tersebut. Apabila yang dilakukan
oleh manajer ternyata menunjukkan dengan cara yang tidak efisien dengan hasil yang
tidak efektif, maka yang dilaksanakan itu bukanlah manajemen dalam arti yang benar,
melainkan disebut kesalahan manajemen atau mismanajement.
Page
25
2.1. MANAJEMEN DI BUTUHKAN KARENA
Page
26
2.2. PENGERTIAN MANAJEMEN
Page
27
1. Keputusan yang diambil didasarkan pada prinsip-prinsip umum
manajemen. Dengan adanya pendidikan dan program pelatihan tercermin
adanya prinsip manajemen tertentu yang reliable (dapat dipercaya /
dipertanggungjawabkan).
2. Status professional dicapai karena performance, dan bukan karena
fanatisme.
3. Kegiatan seorang professional diatur oleh suatu kode etik yang kuat guna
melindungi klien.
Page
28
d. Ordway Tead
Manajemen adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan
menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi didalam mewujudkan
tujuan yang telah ditetapkan.
e. Haiman
Mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan
bersama.
f. George R. Terry
Mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan
terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
Tingkatan manajer
Organisasi atau badan usaha umumnya mempunyai sedikitnya tiga jenis
jenjang manajemen, yaitu manajemen puncak, manajemen menengah dan menajemen
pelaksana.
1. Manajer Lini-Pertama
Manajer Lini-Pertama adalah manajemen yang bertugas menjalankan
rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah.Tingkatan yang paling
rendah dalam organisasi dimana seseorang bertanggung jawabatas pekerjaan
orang lain disebut manajemen lini-pertama(first-line) atau tingkat pertama (first
level). Manajemen lini pertama hanya membawahi pekerja oparasional; ia tidak
membawahi manajer lain. Contoh manajer lini pertama adalah “mandor” atau
pengawas produksi dalam pabrik, pengawas teknik dibagian riset, dan kepala
bagian tata usaha kantor besar. Manajer lini pertama seringkali disebut
supervisor.
2. Manajer Menengah/Madya
Istilah Manajer menengah dapat mencakup lebih dari satu tingkatan dalam
organisasi. Tanggungjawabnya yang utama adalah mengarahkan kegiatan
pelaksanaan kebijakan organisasi dan menyelaraskan tuntutan atasan dengan
Page
29
kecakapan bawahan. Manajer pabrik dalam sebuah pabrik elekronika adalah
contoh manajer menengah.
3. Manajer puncak.
Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi. Manajemen
puncak, yang terdiri atas kelompok yang relatif kecil, bertanggungjawab atas
keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan yang khas bagi manajer puncak
adalah “chief executive officer/direktur utama, “presiden direktur”, “senior vice-
president”.
Sesuai dengan perbedaan tingkat-tingkat manajer itu, maka corak kegiatan manajer
itu dapat dibedakan atas empat macam, yaitu sebagai berikut:
a. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain. Istilah ‘orang” mencakup tidak
hanya para karyawan dan atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam
organisasi. Disamping itu, “orang” juga termasuk individu-individu dari luar
organisasi – langganan, penyedia (supplier), konsumen atau langganan, pengurus
serikat karyawan, pejabat dan karyawan kantor-kantor pemerintah, dan
sebagainya.
b. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling
bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas. Setiap manajer akan
menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan kebutuhan organisasional yang
semuanya ini bersaing untuk memperebutkan sumber daya-sumber daya
organisasi (manusia,material, atau bahkan waktu manajer). Karena berbagai
Page
30
sumber daya tersebut selalu terbatas, manajer harus menjaga keseimbangan di
antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional.
c. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Para majaer
ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tersebut secara sukses. Mereka
biasanya dievaluasi atas dasar seberapa baik mereka mengatur tugas-tugas yang
harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga bertanggung jawab atas kegiatan-
kegiatan para bawahannya. Sukses atau kegagalan bawahan adalah cerminan
langsung sukses atau kegagalan manajer.
d. Manajer harus berfikir secara analaitis dan konsepsual. Untuk menjadi pemikir
yang analitis, manajer harus ammpu merinci dan memisah-memisahkan suatu
masalah menjadi komponen-komponen masalah, menganalisis komponen-
komponen tersebut, dan kemudian mencari penyelesaian yang layak (feasible)
dengan akurat. Dan yang lebih penting bagi manajer adalah menjadi pemikir yang
konsepsual, yang mampu memandang keseluruhan tugas dan mengkaitkan suatu
tugas dengan tugas-tugas lain.
e. Manajer adalah seorang mediator. Organisasi terdiri dari dari orang-orang, dan
kadang-kadang mereka saling tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bila hal itu
terjadi dalam suatu unit kerja atau organisasi, maka bisa menurunkan semangat
kerja dan produktivitas, atau bisa merusak suasana kerja, atau bahkan para
karyawan yang cakap bisa meninggalkan organisasi. Kejadian-kejadian seperti ini
menurut peranan manajer sebagai mediator (penengah).
f. Manajer adalah seorang politisi. Seperti apa yang akan dilakukan politisi dalam
mengkampanyekan program-programnya, manajer harus mengembangkan
hubungan-hubungan baik untuk mendapatkan dukungan atas kegiatan-kegiatan
usulan-usulan atau keputusan-keputusannya. Setiap manajer yang efektif
“memainkan politik” dengan mengembangkan jaringan kerjasama timbal balik
dengan para manajer lain dalam organisasi.
g. Manajer adalah seorang diplomat. Manajer mungkin harus berperan sebagai
wakil (representatif) resmi kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan
organisasional. Manajer juga mungkin mewakili organisasi dalam berurusan
dengan kontraktor, langganan, pejabat pemerintah, atau personalia organisasi lain.
h. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit. Organisasi selalu menghadapi
banyak masalah (misal, kesulitan financial, masalah personalia, dan sebagainya).
Page
31
Manajer adalah orang yang akan diharapkan dapat menemukan pemecahan
berbagai masalah sulit dan mengambil berbagai keputusan yang akurat.
Page
34
Penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen akan dibahas lebih lanjut pada bab
berikutnya.
Page
35
Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter
drucker pada awal tahun 1950-an. Aliran ini memfokuskan pemikiran pada
hasil-hasil yang dicapai, bukan pada interaksi kegiatan karyawan.
6. Aliran Manajemen Mutu
Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk
mencapai kepuasan pelanggan (konsumen). Oleh karena itu, focus utama aliran
manajemen mutu adalah pelanggan, sebagai pihak yang berhak mengatakan
apakah barang atau jasa yang dihasilkan bermutu atau tidak.
a. Riset pasar
Pasar merupakan indicator pemberi informasi yang memengaruhi
bodng-bidang lainnya. Dalam riset pasar harus benar-benar diadakan penelitian
dan sedapat mungkin dihindari pengambilan kesimpulan yang salah. Riset
pasar yang dilakukan berbeda untuk setiap jenis pasar.
b. Segmentasi, targeting, positioning
Segmentasi adalah proses identifikasi sekelompok konsumen
homogeni yang akan dilayani perusahaan.
Adapun langkah-langkah menyusun rencana bisnis intinya meliputi :
1. Memanfaatkan peluang binis dengan cara mencari ide untuk memenuhi
peluang yang ada.
Ada enam sumber ide yaitu :
Konsumen ( maupun calon konsumen )
Perusahaan yang sudah ada
Saluran distribusi
Pemerintah
R dan D
Motivasi positif
Page
38
2. Menentukan jenis bisnis yang akan dilakukan
3. Menetapkan produk yang akan dibuat untuk menjadi komoditi bisnis
4. Melakukan segmentasi pasar dengan survei penjualan.
5. Menyusun langkah-langkah antisipasi dan rencana pengembangan bisnis
berdasarkan hasil segmentasi pasar dan survei penjualan.
Menuliskan semua langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan praktik bisnis
yang matang.
Page
39
mudah. Kepuasan jangka panjang dapat terpenuhi dengan memperhatikan
hal-hal berikut :
1. Mutu barang. Barang yang dipasarkan harus memenuhi standar mutu
yang sesuai dengan keinginan konsumen.
2. Mudah mendapatkan produk tersebut.
3. Pelayanan purnajual. Barang yang dijual harus selalu diikuti
penggunaanya. Jika ada kesulitan dalam penggunaannya maka
konsumen harus mendapatkan kepastian kepada siapa hal itu
dilaporkan.
3. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan
langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana
penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi-fungsi utama dari para
manajer keuangan adalah merencanakan untuk (planning for),mendapatkan dan
menggunakan dana-dana dengan cara-cara tertentu sehingga aktivitas-aktivitas
organisasi akan tercapai melalui efisiensi yang paling maksimal. Hal-hal yang
berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber dana,
manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana.
a. Sumber Dana
Manajer keuangan harus dapat memilih sumber dana yang akan
digunakan dalam perusahaan. Sumber dana itu dapat berasal dari
dalam perusahaan dan dari luar perusahaan.
1. Dana dari dalam perusahaan. Perusahaaan dapat memperoleh
dana dari perusahaan dengan kebijakan menahan pembagian
deviden.
2. Dana dari luar perusahaaan. Perusahaan dapat memperoleh dana
dari luar seperti pasar modal, pinjaman dari bank, dan sumber-
sumber lainnya.
b. Penggunaan Dana
Dana yang ada dalam perusahaan, baik yang bersumber dari dalam
perusahaan maupun dari luar perusahaan hainrus digunakan sebaik
mungkin. Hal ini bertujuan agar nilai perusahaan semakin meningkat
Page
40
pada masa yang akan datang. Dana itu dapat digunakan untuk hal-hal
berikut:
1. Penanaman modal jangka pendek. Penanaman modal jangka
pendek diwujudkan dalam usaha-usaha yang bersifat sementara,
seperti pembelian surat berharga, tabungan, dan penanaman
modal lainnya.
2. Penanaman modal jangka panjang. Penanaman modal jangka
panjang diwujudkan dalam usaha-usaha yang bersifat permanen,
seperti pembangunan gedung bertingkat.
c. Pengawasan penggunaan dana
Dana yang digunakan diawasi penggunaanya, agar sesuai dengan
rencana dan tujuan ynag ditetapkan. Kesalahan penggunaan dana
dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Untuk efisiensi dan
efektivitas, sebaiknya perusahaan menetapkan pola penggunaan dana
yang disertai pola pengawasannya.
4. Manajemen Personalia
Manusia dalah unsur terpenting dalam keberhasilan suatu usaha. Dalam
mengatur para karyawan pimpinan (manajer) tidak boleh berpikir bahwa
karyawan-karyawan tersebut hanya merupakan salah satu faktor biaya.
Seharusnya karyawan dipandang dari sudut kemanusiaan, yaitu manusia yang
ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhannya agar mendapatkan kepuasan
materiil maupun immaterial dari perusahaan tempat ia bekerja. Karyawan
tidak hanya ingin memenuhi kebutuhan ekonominya saja.
Manajer personalia melakukan dua fungsi, yaitu fungsi manajerial dan
fungsi operatif.
Hal-hal berhubungan dengan manajemen personalia antara lain sebagai
berikut :
a. Penerimaan pegawai
Penerimaan pegawai harus dapat menjaring sumber daya manusia yang
sesuai dengan kebutuhan. Langkah-langkah yang diperlukan pada
penerimaan pegawai adalah sebagai berikut :
1. Analisis jabatan
2. Seleksi penerimaan pegawai
3. Pelatihan dan pendidikan
Page
41
b. Penilaian pegawai
Pegawai sebagai bagian dari perusahaan harus dinilai atas prestasi dan
kemampuannya dalam melakukan pekerjaan. Penilaian harus
didasarkan atas sikap yang objektif.
c. Promosi dan mutasi
Setelah mengadakan penilaian atas pegawai yang bersangkutan, ada
beberapa kemungkinan sebagai akibat dari penilaian tersebut.
1) Pertimbangan untuk memberhentikan. Tindakan ini terpaksa
dilakukan Karena yang bersangkutan tidak layak menjadi pegawai
perusahaan tersebut. Memberhentikan seseorang harus dengan
alasan yang jelas dam masuk akal.
2) Dipindahkan ke lingkup pekerjaan yang lebih sempit. Tindakan ini
dilakukan sebagai akibat kesimpulan penilaian terhadap seseorang
yang dianggap tidak mampu lagi mengisi jabatan lama yang
lingkupnya lebih luas. Sebagai jalan keluar, ia diberi jabatan yang
lebih rendah atau lebih sempi lingkupnya.
3) Dipindahkan ke jabatannyang lain. Tindakan ini dilakukan karena
seseorang tidak cocok pada pekerjaannya yang sekarang, sehingga
ia dipindahkan ke pekerjaan baru yang masih satu level.
4) Promosi. Promosi adalah pemberian kepercayaan kepada seseorang
untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Promosi akan memberi
motivasi kepada seseorang untuk bekerja lebih giat.
d. Motivasi
untuk bekerja secara maksimal ia peri diberi motivasi. Motivasi itu antara
lain diberikan dalam bentuk penghargaan terhadap prestasinya, pujian,
kepastian pengembangan diri pada perusahaan, dan penghargaan bahwa
ia adalah pribadi yang diperhitungkan keberadaannya.
e. Kompensasi
Karyawan harus diberikan balas jasa yang cukup dan pantas atau
kontribusi mereka terhadap pencapaian tujuan organisasi.
f. Integrasi
Setelah pegawai diperoleh, dikembangkan dan diberi balas jasa yang
cukup, harus dilakukan pengintegrasian antara kepentingan-kepentingan
individu, masyarakat, dan organisasi.
Page
42
g. Mempertahankan
Jika fungsi-fungsi sebelumnya telah tercapai dengan memuaskan, amka
tibalah waktunya untuk mengekalkan situasi tersebut.
h. Memisahkan diri
Jika fungsi operatif pertama seorang amnajer personalia adalah
mendapatkan tenaga kerja, maka fungsi akhirnya adalah melepaskan dan
mengendalikan tenaga kerja tersebut ke dalam masyarakat.
i. Manajemen produksi
Manajemen produksi adalah kegiatan mengatur penciptaan dan
penambahan kegunaan (utility) barang atau jasa.
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian layanan dibidang
administrasi, penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain.
Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut.
a. Pengadministrasian kegiatan
Kegiatan dalam organisasi besar sangat banyak dan beragam, sehingga
perlu dilengkapi dengan pengadministrasian terpadu. Bentuknya adalah
bahwa setiap bagian masih mempunyai hubungan dengan bagian
administrasi, baik menyangkut data kepegawaian, hubungan keluar,
hubungan dengan pemerintah, maupun hubungan jaringan komputer pusat
dengan bagian-bagian lain.
b. Pemakaian alat-alat perkantoran
Pemakaian alat-alat kantor harus efektif dan efesien agar dapat menunjang
kemajuan organisasi. Setiap bagian harus diatur untuk mengggunakan
berbagai peralatan yang ada.
c. Pemeliharaan organisasi
Manajemen administrasi harus memikirkan keserasian dan efektivitas
organisasi secara keseluruhan. Berkaitan dengan itu, manajemen
administrasi harus dapat menyediakan informasi yang dibutuhakan seperti
data akuntansi dalam pengambilan keputusan ekonomi. Agar dapat
menyediakan informasi yang dibutuhkan, manajemen administrasi juga
harus melakukan pengarsipan yang baik. Arsip harus dikelola sedemikian
rupa sehingga setiap orang yang membutuhkan informasi dapat
Page
43
memperolehnya. Dengan informasi yang lengkap, organisasi dapat
beroperasi dengan baik.
Page
45
BAB III
PERENCANAAN
3.1. PENDAHULUAN
Page
46
3.2. PENGERTIAN PERENCANAAN
Page
47
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang
mencoba untuk memaksimumkan efektivitas secara total dari organisasi
sehingga apa yang dibutuhkan tercapai. Dengan demikian perencanaan
paling tidak harus memiliki tiga aspek utama yaitu :
Page
48
Manajer harus bertindak proaktifdan membuat hal-hal terjadi dan buka
sebaliknya, bertindak reaktif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan
perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer untuk berfikir ketika
mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi.
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi
standar kinerja untuk masa yang akan datang. Tanpa perencanaan, standar
performa mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif.
Untuk pengembangan standar kerja.
Page
49
tercapai tidaknya apa yang direncanakan, akhirnya tergantung pada
tenaga-tenaga kerja.
6. Bagaimana. Menjawab pertanyaan bagaimana, berhubungan dengan
metode-metode atau cara-cara yang akan dipakai dalam pelaksanaan
tugas. Penentuan dan pembuatan metode-metode harus dipikirkan
secara matang, sebab metode yang akan dipakai, akan menentukan
berhasil tidaknya, dan tercapai tidaknya tujuan yang ditetapkan.
Page
50
1. Rencana sekali pakai (single use plans) adalah rencana satu kali yang
secara spesifik didisain untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang
unik.
2. Rencana siaga (standing plans) adalah rencana berkelanjutan yang
memberikan panduan untuk aktivitas yang dilakukan.
Dilihat dari jenjang manajemen, perencanaan dibagi atas menjadi tiga jenjang
sebagai berikut :
1. Perencanaan jenjang atas (top-level)
Pada jenjang ini, perencanaan lebih bersifat strategis, yaitu memberi
petunjuk umum , merumuskan tujuan, mengambil keputusan, dan memberi
petunjuk pole penyelesaian, dan bersifat menyeluruh. Perencanaan jenjang
atas lebih menekannkan pada tujuan jangka panjang dari perusahaan.
Perencanaan ini menjadi tanggungjwab manajemen puncak.
2. Perencanaan jenjang menengah (middle-level)
Pada jenjang ini, perencanaan lebih bersifat administrative menyangkut
cara-cara menempuh dan bagaimana tujuan dari perencanaan itu dapat
dilaksanakan. Perencanaan jenjang menengah menjadi tanggung jawab
manajemen menengah (madya)
3. Perencanaan jenjang bawah (low-level)
Pada jenjang ini, perencanaan lebih memfokuskan untuk menghasilkan,
sehingga perencanaan mengarah pada pelaksanaan atau operasional.
Perencanaan jenjang bawah menjadi tanggug jawab manajemen pelaksana.
Page
51
2. Merumuskan sasaran untuk seluruh perusahaan dan kemudian bagi setiap
unit di bawahnya. Sasaran merupakan titik akhir dari semua tindakan , di
mana penekanan-penekanan penting harus diletakkan dan apa yang harus
dicapai oleh jaringan strategi, kebijaksanaan, prosedur, peraturan,
anggaran, dan program.
3. Menentukan premis yaitu meramalkan /memikirkan tentang lingkungan
macam apa yang aka nada pada saat rencana dilaksanakan nanti, baik
lingkungan interen maupun ekstern.
4. Menentukan arah tindakan-tindakan alternative yaitu menginventarisasi
tindakan-tindakan yang dapat/mungkin diambil untuk mencapai sasaran
organisasi.
5. Mengevaluasi tindakan-tindakan alternative. Dalam hal ini kita lihat
untung ruginya alternative-alternatif tersebut dengan mengingat berbagai
factor dari sududt premis-premis serta tujuan.
6. Memilih satu alternative yang memutuskan alternatifmana yang akhirnya
kita terima berdasarkan evaluasi tersebut. Dapat terjadi pula yang dipilih
bukan hanya satu alternative tetapi beberapa. Langkah ini sebetulnya
langkah pengambilan keputusan.
7. Merumuskan rencana-rencana turunan. Pada langkah pemilihan alternatih
di atas biasanya perencanaan belum lengkap maka di buat rencana yang
diturunkan/di jabarkan dari rencana pkok sehingga menjadi lebih lengkap
dan operasional.
8. Menganggarkan yaitu mengisi rencana-rencana tersebut dengan angka-
angka misalnya unit atau rupiah yang akan dicapai.
Hasil dari proses perencanaan (planning) adalah rencana (plan). Kita mengenal
beberapa tipe rencana yaitu :
1. Maksud atau misi. Maksud (purpose) adalah tujuan luas yang berlaku
bukan hanya bagi organisasi tertentu tapi berlaku bagi semua organisasi
yang sejenis. Misi (mission) suatu organisasi adalah tujuan khusus yang
membedakan suatu organisasi dari organisasi lain yang sejenis.
Page
52
2. Sasaran. Sasaran adalah target yang harus dicapai oleh suatu organisasi
dalam rangka mencapai tujuan. Jadi sasaran lebih spesifik daripada misi.
3. Strategi. Startegi adalah penentuan terhadap tujuan utama berjangka
panjang dan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan dan pemilihan cara-cara
bertindak dan pengalokasian sumber-sumber yang diperlukan untuk
mewujudkan tujuan-tujuan tersebut.
4. Kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah pernyataan-pernyataan umum yang
merupakan pedoman didalam berpikir dan bertindak dala pengambilan
keputusan.
5. Prosedur. Prodesur adalah rencana dalam arti kata ia merupakan metode
yang biasa digunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan.
6. Peraturan. Peraturan adalah tindakan-tindakan yang dituntut untuk
dilakukan dan dipilih dari beberapa alternative yang ada.
7. Program. Program adalah gabungan dari tujuan-tujuan, kebijaksanaan-
kebijaksanaan, prosedur-prosedur, peraturan-peraturan, pemberian tugas,
langkah-langkah yang akan diambil, sumber-sumber yang akan digunakan
dan unsur-unsur lain yang diperlukan untuk melaksanakan arah tindakan
tertentu.
8. Anggaran. Anggaran adalah suatu rencana yang menggambarkan hasil yang
diharapkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka.
3. Mengadakan kemungkinan-kemunkinan
Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa
kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah
diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesaian,
besarnya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain
sebagainya.
Page
54
4. Membuat sintesa
Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan
yang ada dengan cara mengkawinkan sintesa dari kemungkinan-
kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyai
kelemahan-kelemahan.
Page
55
3.13. HAMBATAN DALAM MENETAPKAN TUJUAN DAN PERENCANAAN
DAN CARA MENGATASINYA.
Keengganan yang lazim dari para anggota organissi untuk menerima rencana
karena perubahan yang akan ditimbulkan. Terdapat tiga alasan mengapa anggota
organisasi dapat menolka perubahan-perubahan yang akan terjadi.
Page
56
mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan
pembuatan rencana.
Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu
memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari
waktu ke waktu.
2. Komunikasi dan Partisipasi
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat yang tinggi, tujuan dan rencana
tersebut harus dikomunikasikan kepada pihak ynag lain dalam organisasi.
Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan
mengimplementasikan rencana harus didengar pendapatnya dalam
mengembangkan startegi tersebut. Setiap orang hamper selalu memiliki
informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang
biasanya lebih berkomitmen pada rencana yang pembentukkannya mereka
bantu bahkan ketika suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau
menggunakan staf perencanaan, manajer dari berbagai tingkat dalam
organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.
3. Konsistensi / Revisi / dan Pembaruan
Tujuan seharusnya konsistensi baik secara horizontal maupun secara
vertical. Konsistensi secara horizontal berarti bahwa tujuan seharusnya
konsistensi diseluruh organisasi / dari satu departemen ke departemen lainnya.
Konsistensi vertical berarti bahwa tujuan seharusnya konsistensi dari atas
hingga ke bawah organisasi: tujuan strategis, taktis, dan operasional harus
selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang
dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara
berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisis dan memperbaharui
dengan frekuensi yang semakin sering.
4. Sistem Penghargaan yang efektif
Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baiik karena menetapkan
tujuan dan rencana yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena
kegagalan terkadang berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian
manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai
tujuan tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.
Page
57
3.14. PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Page
58
BAB IV
PENGORGANISASIAN
Perkataan organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah Latin
organum berarti alat, bagian, anggota, atau badan. James D. Monney mengatakan
bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu
tujuan bersama, sedangkan Chester I. Barnard memberi pengertian organisasi
sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang di lakukan oleh dua orang atau
lebih.
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi itu
didefinisikan sebagai sekelompo orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu
atau beberapa tujuan tertentu.
Page
59
setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus
(spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan.
Ada beberapa tujuan pengorganisasian, yaitu :
a) Membantu koordinasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada
unit kerja secara koordinatif agar tujuan organisasi dapat
dilaksanakan dengan mudah dan efektif.
b) Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan
dengan menempatkan seorang manajer yang berkompetensi
dalaM setiap unit organisasi.
c) Maksimalisasi manfaat spesialisasi, yaitu dengan konsentrasi
kegiatan, maka dapat membantu seorang menjadi lebih ahli
dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu. Spesialisasi pekerjaan
dengan dasar keahlian dapat menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi, sehingga kemanfaatan produk dapat memberi
kepuasan dan memperoleh kepercayaan masyarakat pengguna.
d) Penghematan biaya, artinya dengan pengorganisasian maka
tumbuh pertimbangan yang berkaitan dengan efisiensi. Dengan
demikian pelaku organisasi selalu berhati-hati dalam setiap
menambah unit kerja baru yang notabene menyangkut
penambahan tenaga kerja yang relatif banyak membutuhkan
biaya tambahaan berupa gaji/upah.
e) Meningkatkan kerukunan antarmanusia, artinya dengan
pengorganisasian maka masing-masing pekerja antar unit kerja
dapat bekerja saling melengkapi, mengurangi kejenuhan,
menumbuhkan rasa saling membutuhkan, dan mengurangi
pendekatan materialistis
Page
60
2. Bentuk vertical. Bentuk vertikal agak menyerupai pyramid, yaitu dalam
hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertical
berwujud tegak sepenuhnya.
3. Bentuk horizontal. Bagan ini digambarkan secara mendatar. Aliran
wewenang dan tanggung jawab di gambarkan dari kiri ke kanan.
4. Bentuk lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu
jabatan dengan jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran panjang sekali
digunakan dalam praktek.
Page
61
Setelah pembagian aktivitas dilakukan harus dilakukan dengan
wewenang supaya suatu bagian dapat menjalankan aktivitas-aktivitasnya
dan dituntut tanggung jawabnya.
5. Prinsip rentang manajemen
Perlu diperhatikan bahwa efisiensi dan efektivitas pengendalian
bawahan langsung dipengaruhi oleh rentang manajemen, yaitu beberapa
bawahan langsung yang dapat diawasi secara efisien dan efektif;
jumlahnya bergantung pada kondisi dan situasi yang dihadapi.
6. Prinsip tingkat pengawasan
Berjalannya suatu organisasi tidaj dapat dijamin mencapai tujuan bila
tidak ada pengawasan. Oleh karena itu, penyususnan organisasi perlu
dilakukan dengan memperhatikan suatu pengawasan dimudahkan.
7. Prinsip kesatuan perintah
Dalam organisasi seorang bawahan hanya mempunyai seorang
atasan. Bawahan hanya menerima perintah dari atasannya dan hanya
bertanggung jawab kepada atasannya.
Page
63
berdasarkan sifat dan jenis fungsi yang harus dilaksanakan.
Ciri-ciri orgnaisasi fungsional sebagai berikut:
a. Terdapat pemisahan yang tegas dalam pemberian tugas.
b. Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi, sebab tugas-tugas
sudah cukup jelas.
c. Koordinasi hanya perlu dilaksanakan di pimpinan jenjang atas.
Organisasi fungsional memiliki kebaikkan sebagai berikut :
Pembidangan tugas-tugas jelas.
Spesialisasi karyawan daaot dikembangkan dan digunakan semaksimal
mungkin.
Digunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang, sesuai dengan fungsi-
fungsinya.
Di lain pihak, organisasi fungsional juga memiliki beberapa kelemahan, antara
lain sebagai berikut:
Karena adanya spesialisasi, sukar mengadakan tour of duty.
Para karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan
koordinasi.
3. Organisasi garis dan staf, adalah bentuk organisasi yang memberi wewenang
pada pimpinan untuk memberi komando pada bawahan.
Organisasi garis dan staf memiliki kebaikan sebagai berikut :
Dapat digunakan oleh setiap organisasi besar, apaun tujuannya, betapa pun luas
tugasnya, dan betapa pun kompleks susunan organisasinya.
Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dapat di ambil karena adanya
staf ahli.
Perwujudan “the right man in the right place” lebih mudah dilaksanakan.
Kelemahan sistem organisasi garis dan staf antara lain sebagai berikut:
Karena karyawan tidak saling mengenal, solidaritas sukar diharapkan.
Karena rumit dan kompleksnya susunan organisasi koordinasi kadang-kadang
sukar diterapkan.
Page
65
2. Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan
seperti yang direncanakan.
3. Koordinasi kegiatan, menunjukan prosedur-prosedur yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam
organisasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang
menunjukan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
5. Ukuran satuan kerja menunjukan jumlah karyawan dalam
suatu kelompok kerja.
Page
66
Adalah beberapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara
efektif oleh seseorang manajemen atau atasan
Stuktur flat dan tall
Flat (dasar), tall (tinggi) digunakan untuk menggambarkan pola menyeluruh
rentang kendali dan tingkatan manajemen.
Sentralisasi dan desentralisasi.
Rantai wewenang kalar.
Ini bersangkutan dengan jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dan secara
otomatis pada kapan saja seorang individu dijadukan bawahan pada seorang
atasan.
Kesatuan perintah.
Kesatuan perintah terutama dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi.
Page
67
bergejolak. Organisasi dalam lingkungan berubah mungkin dapat
menggunakan kombinasi dua sistem yaitu:
Sistem mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi terperinci
menjadi tugas-tugas yang terpisa dan terspesialisasi.
Sistem organik berarti individu-individu lebih cenderung bekerja dalam
suatu kelompok dari pada bekerja sendiri.
Page
68
3. Kewenangan melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan.
4. Garis kewenanagan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hirarkis.
5. Sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas yang ditetapkan
secara formal, mengatur tindakan-tindakan dan fungsi-fungsi jabatan
dalam organsiasi.
6. Prosedur bersifat formal dan impersonal. Perlu adanya catatan tertulis
demi kontinuitas, keseragaman (uniformitas), dan untuk maksud-
maksud transaksi.
7. Disiplin.
8. Anggota organisasi harus memisahkan kehig=dupan pribadi dan
kehidupan organisasi.
9. Pegawai yang dipilihuntuk bekerja berdasarkan kualifikasi teknis.
10. Kenaikan jabatan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.
Teori neo-klasik
Hugo Munsterberg
Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karateristik
individu dalam organisasi-organisasi. Sebagai tambahan
Page
70
Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh factor-faktor sosial dan
budaya terhadap organisasi.
Percobaan Hawthorne
Percobaan Hawthorne merupakan kristalisasi teori neoklasik.
Percobaan pertama meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan
(cahaya) dalam pekerjaan terhadap produktivitas kerja atau efisiensi
para karyawan.
Percobaan kedua: April 1927 percobaan ini melibatkan kelompok
kecil pekerja, yang terdiri dari enam orang gadis pekerja pada
perakitan listrik.
Dari hasil penelitian: hubungan sosial atau manusiawi diantara
peneliti dan penyelia lebih penting dalam menentukan produktivitas.
Kontribusi penting studi Hawthorne
Organisasi adalah suatu sistem terbuka di mana segmen-segmen
teknis dan manusiawi saling berkaitan erat. Studi tersebut juga
menekankan pentingnya sikap karyawan.
Pembagian Kerja (Division of Labor)
Teori neoklasik mengemukakan perlunya :
Struktur organisasi
Struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran
(frictions)
Pandangan neoklasik terhadap organisasi formal
Titik tekanan teori neoklasik adalah pada 2 elemen pokok dalam
organisasi perilaku individu dan kelompok pekerja fenomena
Page
71
organisasi informal orang-orang yang bergabung menjadi suatu
kelompok, kelompok alamiah yang terbentuk sebagai hasil interaksi
diantar parakaryawan. Faktor-faktor yang menentukan munculnya
organisasi formal :
1) Lokasi
2) Jenis pekerjaan
3) Minat (interests)
4) Masalah-masalah khusus
Page
72
5. Lingkungan fisik
Page
73
BAB V
STAFFING
Page
74
memperoleh orang-orang yang tepat dalam posisi yang tepat pada waktu yang
tepat. Langkah-langkah tersebut :
1. Perencanaan sumber daya manusia
Ada 4 langkah pokok perencanaan sumber daya manusia :
1. Perencanaan untuk kebutuhan masa depan.
2. Perencanaan untuk keseimbangan masa depan.
3. Perencanaan untuk pengadaan dan seleksi atau untuk
pemberhentian sementara.
4. Perencanaan untuk pengembangan.
2. Rekrutmen
Rekrutmen dimaksudkan untuk menyediakan sekelompok calon
yang cukup besar sehingga organisasi dapt menyeleksi karyawan yang
memenuhi syarat yang sesuai dengan kebutuhan. Rekrutmen terbagi 2
yaitu perekrutan secara umum yang paling cocok untuk karyawan
operasional. Perekrutan umum mengikuti prosedur standar yang relatif
sederhana. Perekrutan khusus terutama digunakan untuk eksekutif
tingkat atas atau spesialis. Dalam perekrutan khusus, para calon
mendapat perhatian secara pribadi dalam suatu kurun waktu yang lama.
3. Pemilihan dan penempatan
Jika telah ditentukan kualifikasi manajer yang dibutuhkan, maka
seleksi (pemilihan) manajer adalah salah satu langkah yang paling
menetukan dalam proses pengelolaan. Pada umumya proses seleksi itu
adalah sebagai berikut :
1. Pengisian formulir-formulir,
2. Tes psikologi
Tes yang paling banyak digunakan dapat dikelompokkan ke
dalam empat kelompok :
a. Tes intelegensi yang dirancang untuk mengukur kemapmuan
mental dan daya ingat, kecepatan berpikir, dan kemampuan
melihat hubungan antara situasi dan masakah yang rumit.
b. Tes kecakapan (proficiency) dan bakat (aptitude) yang disusun
untuk menemukan ketrampilan yang dimiliki sekarang, dan
kemungkinan untuk mempelajari baru.
Page
75
c. Tes kejujuran (vocational) yang dirancang untuk menunjukkan
bidang yang paling cocok bagi pelamar.
d. Tes kepribadian (personality) yang dirancang untuk
mengungkapkan sifat-sifat pribadi pelamar dan caranya
mempengaruhi orang lain, sehingga memberikan ukuran
kemungkinan untuk menjadi pemimpin.
3. Wawancara pendahuluan,
4. Pengumpulan data-data pribadi (biografis),
5. Pengujian (testing),
6. Wawancara yang lebih mendalam,
7. Pemeriksaan referensi-referensi prestasi,
8. Pemeriksaan kesehatan,
9. Keputusan pribadi,
10. Orientasi jabatan.
4. Induksi dan Orientasi
Induksi dan orientasi dirancang untuk memberikan kepada manajer /
karyawan baru informasi yang dibutuhkanagar dapat bekerja dengan baik
dan efektif dalam organisasi. Biasanya, induksi dan orientasi akan
membawa tiga macam informasi :
Informasi umum tentang pekerjaan biasa sehari-hari.
Tinjaun tentang sejarah, tujuan, operasi dan produk atau jasa
organisasi, serta bagaimana sumbangan kerja karyawan
terhadap kebutuhan organisasi.
Penyajian terinci, mungkin lewat brosur, mengenai
kebijaksanaan organisasi, aturan kerja dan tunjangan untuk
karyawan.
5. Pemindahan dan pemisahan
Pemindahan terdiri dari promosi, mutasi, dan demosi.
a. Promosi
Ialah memberi kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada
karyawan daripada kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya. Dengan
kata lain promosi ialah kenaikan jabatan/pangkat dari jabatan yang lebih
rendah ke jabatan yang lebih tinggi.
Page
76
Dasar-dasar promosi ialah: 1) Senioritas karyawan, yaitu sudah berapa
lama seorang karyawan bekerja pada perusahaan tersebut, 2) Penilain
kecapakan karyawan, yang dapat dilihat pada table penilaian karyawan.
Pemberian promosi kepada karyawan akan dapat ;
(1) Mendorong motivasi karyawan,
(2) Menaikkan semangat/ gairah kerja karyawan,
(3) Menaikkan moral dan efisiensi kerja karyawan,
(4) Mewujudkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat.
b. Mutasi/Transfer
Mutasi ialah memindahkan karyawan dari jabatan yang satu
jabatan yang lain dalam satu tingkatan organisasi secara horizontal tanpa
adanya peningkatan tanggung jawab, kekuasaan maupun gaji.
Mutasi karyawan dapat terjadi atas kehendak pihak :
a) Atasan/pimpinan/perusahaan,
b) Karyawan yang bersangkutan
Tujuan mutasi karyawan atas kehendak :
1. Atasan/pimpinan/perusahaan
a. Untuk mewujudkan penempatan karyawan pada jabatan yang
setepat-tepatnya, sehingga ia mendapatkan kepuasaan kerja
setinggi mungkin dan dapat memberikan prestasi
yangsetinggi-tingginya.
b. Untuk mengilangkan rasa bosan pada karyawanpada jabatan
yang semula.
c. Untuk menjamin kepercayaan karyawan, bahwa mereka tidak
akan diberhentikan, karena kurang cakap dalam jabatan
semula.
2. Karyawan yang bersangkutan
Untuk meningkatkan prestasi kerja dan semangat kerja
darinya, karena:
a. Karyawan yang bersangkutan merasa tidak dapat bekerja sama
dengan karyawan lainnya.
b. Lingkungan di mana karyawan tersebut bekerja kurang sesuai
dengan fisiknya.
c. Keinginannya sendiri.
Page
77
Dasar mutasi :
1. Atas hasil penilaian kecakapan (ini pada umunya).
2. Senioritas.
3. Analisis jabatan. Jadi antara analisis jabatan
sebelumnya harus ada hubungannya dengan jabatan
yang baru.
d. Demosi
Demosi ialah memberi kekuasaan dan tanggung jawab yang
lebih kecil kepada karyawan daripada kekuasaan dan tanggung
jawab esbelumnya. Dengan kata lain demosi ialah penurunan
jabatan dari jabatan yang lebih tinggi ke jabatan yang lebih
rendah. Dasar demosi atas hasil penilaian kecakapan.
e. Separasi/pemisahan
Separasi ialah memisahkan karyawan dari
perusahaan, termasuk didalamnya: 1) pemberhentian/pemutusan
hubungan kerja (PHK). Pemberhentian dapat berasal dari pihak
karyawan dengan alasan tidak cukupnya motivasi serta fasilitas
yang diberikan kepadanya, dan juga berasal dari perusahaan
dengan alasan situasi perekonomian dimana perusahaan tidak
mampu lagi memberi gaji, karyawan sudah tidak lagi bermanfaat
lagi bagi perusahaan baik di tinjau dari sudut material maupun
dari sudut moral perusahaan, misalnya karyawan tidak cakap,
tidak jujur, sering absen/izin,mungkir, sering sakit-sakitan,
mengganggu ketentraman kerja, merugikan nama baik/
membocorkan rahasia perusahaan, 2) pemensiunan. Menurut
Undang-undang Pensiun Pegawai No. 20 Tahun 1952, yang
dapat dipensiunkan adalah antara lain yang :
1. sudah tua,
2. invalid,
3. Tidak dapat bekerja dalam jabatan apapun karena
sakit,
4. Diremajakan,
5. Diretuling (menata kembali karyawan).
6. Latihan dan Pengembangan
Page
78
Ada bermacam-macam pendekatan pelatihan yang digunakan
manajer, di antaranya :
a. Pendekatan metode pelatihan ditempat kerja (on the job training),
meliputi:
Rotasi pekerjaan, dimana karyawan, selama jangka waktu
tertentu bekerja pada serangkaian pekerjaan dengan demikian
belajar berbagai macam keterampilan.
Tugas belajar (intership), di mana pelatihan kerja di
kombinasikan dengan pengajaran dalam kelas.
Magang (apprenticeship), di mamna pelatihan kerja di bawah
bimbingan rekan sekerja yang sangat trampil.
b. Pelatihan diluar tempat kera ( off the job training) terjadi diluar
temapt kerja yang actual tetapi berusaha meniru kondisi pekerjaan
yang sebenarnya.
Ada empat metode pengembangan di tempat kerja.
Melatih (coaching) latihan bagi seorang bawahan oleh atasan
langsung, cara ini merupakan teknik pengembangan
manajemen yang paling efektif.
Rotasi pekerjaan meliputi penggeseran manajer dari satu
jabatan ke jabatan lain, sehingga mereka dapat memperluas
pengalaman dan membiasakan diri mereka sendiri dengan
berbagai aspek dari operasi perusahaan.
Latihan jabatan adalah metode mengembangkan manajer.
Petatar (trainee) mendapatkan posisi staf yang langsung
dibawah manajer.
Kegiatan kerja yang terencana berupa memberikan petatar
tugas pentung sebagai alat untuk mengembangkan pengalaman
dan kemampuan mereka.
7. Penilaian prestasi
Penilaian kerja adalah salah satu tugas manajer yang paling penting,
namun juga merupakan hal yang diakui terus terang oleh kebanyakan
manajer sebagai sesuatu yang sukar mereka tangani secara memadai.
Penilaian Informal dan Formal
Page
79
Penilaian prestasi dapat diartikan proses kesinambungan dalam
memberikan kepada bawahan umpan baliktentang seberapa baik mereka
melakukan kerja mereka untuk organisasi.
Penilaian formal terjadi setiap setengah atau setahun sekali secara
formal. Penilaian ini mempunyai maksud :
Memungkinkan bawahan mengetahui secara formal bagaimana
prestasi mereka dinilai.
Mengetahu bawahan yang memerlukan latihan tambahan.
Mengetahui bawahan yang berhak atas kenaikan nilai.
Memegang peranan penting untuk mengidentifikasi bawahan yang
merupakan calin untuk promosi.
Page
80
BAB VI
KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan
tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang
yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi
pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tana menanyakan alasan-
alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif mebuat rencana-
rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk
mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, page 23).
Yang penting dari defenisi tersebut adalah :
Page
81
masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial. Fungsi
pertama menyangkut pemberiam saran penyelesaian, informasi dan pendapat.
Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok
berjalan lebih lancar – persetujuan dengan kelompok lain, penengahan
perbedaan pendapat dan sebagainya.
Teori kepemimpinan
Teori sifat
Page
82
Teori ini menekankan pada atribut-atribut pribadi yang melekat pada diri para
pemimpin yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Pada teori ini aspek
yang perlu diperhatikan antara lain :
- Intelegensia (IQ)
- Kepribadian yang mencakup kesiagaan, integritas pribadi dan percata diri.
- Karekteristik fisik meliputi usia, tinggi badan, berat badan, dan penampilan.
Teori Kepribadian Perilaku
Menurut teori ini perilaku memiliki andil dalam menentukan keefektifan
kepemimpinan seseorang.
a. Hasil studi University of Michigan
Penelitian mereka menghasilkan teori tipe kepemimpinan berdasarkan
letak pusat yang mempengaruhi kepemimpinan.
Pemimpin yang Job Centered : pemimpin yang menerapkan
pengawasan ketat sehingga bawahan melakukan tugas melalui
prosedur yang ditetapkan. Tipe ini lebih mengandalkan paksaan,
imbalan dan hukuman untuk mempengaruhi sifat dan prestasi
organisasi.
Pemimpin yang Employee Centered : pemimpin yang berpusat
pada bawahan, mendelegasikan keputusan pada bawahan dan
membantu bawahan dalam memuaskan kebutuhan organisasi.
b. Hasil Studi Ohio State University
Mereka menyimpulkan bahwa perilaku pemimpinan mempengaruhi
dalam pelaksanaan kepemimpinan. Mereka menyimpulkan dua pola pemimpin
dalam menjalankan organisasi.
Membentuk struktur : melibatkan perilaku dimana pemimpin
mengorganisasikan dan mendefinisikan hubungan-hubungan dalam kelompok,
cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang jelas, dan
menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang akan berorientasi pada tujuan
organisasi.
Konsiderasi : melibatkan perilaku yang menunjukkan persahabatan, saling
percaya, interaksi, menghargai, kehangatan dan komunikasi kelompok.
Kepemimpinan Situasional
Page
83
Pada teori ini dikemukakan bahwa pemimpin memahami perilaku, sifat bawahannya
dan situasi sebelum menggunakan gaya kepempinan tertentu.
Prinsip sebagai paradigm terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi
pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau
organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi,
realisasi dan konsekuensi.
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R.
Coney) sebagai berikut :
1. Seorang yang belajar seumur hidup.
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Mempunyai
pengalaman yang baik maupunyang buruk sebagai sumber belajar.
2. Beorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan
prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi
pelayanan pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energy yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat, menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain.
Oleh karena itu seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energy yang positif,
seperti :
Percaya pada orang lain.
Keseimbangan dalam kehidupan.
Melihat kehidupan sebagai tantangan
Sinergi
Latihan mengembangkan diri sendiri.
Page
84
1. Ditinjau dari sigi kondisi pemimpin, dalam hal ini dapat dilihat keadaan sebgai
berikut :
a. Kemampuan daya pikir
b. Keseimbangan emosi atau perasaan
c. Keuletan dan tanggung jawab
d. Kefasihan berbicra
2. Ditinjau dari segi pengikut
Lebih banyak dipengaruhi oleh factor-faktor psikis daripada faktor-faktor fisik. Saat
ini, pada umumnya orang-orang mau mengikuti pemimpin lebih banyak disebabkan
merasakan adanya perhatian adanya perhatian, kewibawaan, dan perlakuan yang baik
dari seorang pemimpin.
3. Ditinjau dari segi lingkungan
Dalam pendekatan ini tercakup adanya tiga aspek yakni :
a. Pemimpin dengan sifat-sifat psikisnya.
b. Pengikut dengan berbagai persoalannya, sikapnya, serta kebutuhan-
kebutuhannya, dan
c. Situasi kelompok yang pemimpin dan pengikut berkembang.
Diantara sifat-sifat pemimpin yang diperlukan, sikap dan watak dari pengikut, serta
situasi dan kondisi yang ada, harus terdapat kecocokan. Tanpa adanya kecocokan
dari ketiga factor tersebut, akan sulit menciptakan keharmonisan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Page
85
(a). stimulasi konflik dalam satuan satuan kerja
(b). Pengurangan atau penekanan konflik jika terlalu tinggih atau menurunkan
produroduktivias .
Ada dua metode yaitu : pendekatan efektif yang pertama dengan menganti tujuan
yang menimbulkan persainagn dengan tujuan dapat di terima oleh kelompok yang
ada. Mengalihkan perhatian mereka untuk menghadapi ancaman atau musuh
organisasi mereka.
(a). Pemisahan
(b). Arbitrasi
(e). Penyuapan
Page
86
Robert Tannenbaum dan Warren H. Schmidt mengemukakan bahwa para manajer
harus mempertimbangkan tiga (3) kelompok kekuatan sebelum memilih gaay
kepemimpinan itu yaitu :
» pengetahuan
» tipe organisasi
» desakan waktu
Page
87
BAB VII
KOORDINASI
Page
88
Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
unsure-unsur manajemen (6 M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam
mencapai tujuan organisasi.
Adapun syarat-syarat khusus umum yang ada dalam koordinasi adalah sebagai berikut :
a. Sense of cooperation ( perusahaan untuk bekerja sama), ini harus dilihat dari sudut
bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.
b. Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara
bagian-bagian, agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan.
c. Team Spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian saling menghargai.
d. Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang ikut disertakan atau dihargai, umumnya
akan menambah kegiatan yang bersemangat.
Page
89
4. Konsep kesatuan tindakan.hal ini adalah inti dari koordinasi. Kesatuan usaha, berarti
bahwa harus mengatur sedemikian rupa usaha-usaha tiap kegiatan individu sehingga
terdapat adanya keserasian di dalam mencapai hasil.
5. Tujuan koordinasi adalah tujuan ersama, kesatuan dari usaha meminta suatu
pengertian kepada semua individu, agar ikut serta melaksanakan tujuan sebagai
kelompok di mana mereka bekerja.
Page
90
Koordinasi mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi, tidak
dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga
menyumbang penyampaian tujuan. Cara-cara mengadakan koordinasi antara lain :
1. Memberikan keterangan langsung dan secara sahabat.
2. Mengusahkan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh
anggota, tidak menurut masing-masing individu anggota dengan tujuannya
sendiri-sendiri. Tujuan itu adalah tujuan bersama.
3. Mendorong para anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide, saran-saran
dan lain sebagainya.
4. Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan
penciptaan sasaran.
5. Membina human relations yang baik antara sesama karyawan.
6. Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan para bawahan.
Koordinasi itu sangat penting dalam suatu organisasi, adapun faktor-faktor yang
membuat koordinasi itu menjadi penting adalah sebagai berikut :
Ada tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang efektif, yaitu sebagai berikut :
1. Mekanisme-mekanisme pengkoordinasian dasar
Mekanisme-mekanisme dasar untuk pencapaian koordinasi adalah komponen-
komponen vital manajemen yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
Page
91
a. Hirarki manajerial. Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang formal,
hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas dapat menumbuhkan
integritas bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang
tepat.
b. Aturan dan prosedur. Aturan-aturan dan prosedur-prosedur adalah kkeputusan-
keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin,
sehingga dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan
pengawasan rutin.
c. Rencana dan penetapan tujuan. Pengembangan rencana dan tujuan dapat
digunakan untuk pengkoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan organisasi
terhadap sasaran-asarfan yang sama.
1. Sistem informasi vertikal. Sistem informasi vertikal adalah peralatan melalui mana
data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan organisasi, komunikasi dapat terjadi di
dalam atau di luar rantai perintah.
2. Hubungan-hubungan latera (horizontal). Melalui pemotongan rantai perintah,
hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan
Page
92
dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi dibutuhkan ada. Ada beberapa hubungan
lateral, yang dapat diperinci sebagai berikut :
a. Kontak langsung, antara individu-individu yang dapat meningkatkan efektivitas
dan efesiensi kerja.
b. Peranan penghubung, yang menangani komunikasi antar departemen sehingga
mengurangi panjangnya saluran komunikasi.
c. Panitia dan satuan tugas, panitia biasanya diorganisasi secara formal dengan
pertemuan yang dijadwalkan teratur.
d. Pengintegrasian peranan-peranan, yang dilakukan oleh manajer produk atau
proyek perlu diciptakan bila suatu produk, jasa atau proyek khusus memerlukan
tingkat koordinasi yang tinggi dan perhatian yang terus menerus dari seseorang.
e. Peranan penghubung manajerial, yang mempunyai kekuasaan menyetujui
perumusan anggaran oleh satuan-satuan yang diintegrasikan dan implementasinya.
f. Organisasi matriks, suatu mekanisme yang baik bagi penanganan dan
penyelesaian proyek-proyek yang kompleks.
Ada 4 tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja dalam individu dan departemen,
yaitu :
1. Perbedaan dala orientasi terhadap tujuan tertentu.
2. Perbedaan dalam orientasi waktu.
3. Perbedaan dalam orientasi antarpribadi.
4. Perbedaan dalam formalitas struktur
Page
93
BAB VIII
CONTROLLING
Page
94
3. Terry (dalam Sujamto, 1986: 17) menyatakan pengawasan adalah untuk
menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan
mengambil tindakan-tindakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar
hasilnya sesuai dengan rencana.
1. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan
hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pokok yang
harus diselesaikan oleh staf.
2. Fungsi pengawasan harus difahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang sangat
penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3. Standar untuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf akan
terus dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan reward
kepada mereka yang dianggap mampu bekerja.
1. Menetapkan Standar
Menurut definisinya, standar adalah kriteria yang sederhanauntuk prestasi kerja,
yakni titik-titik yang terpilih di dalam seluruh program perencaan untuk mengukur
prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan
yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasai setiap langkah untuk
proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
2. Mengukur Prestasi Kerja
Pengukuran prestasi kerja terhadap standar secara ideal hendaknya dilakukan atas
dasar pendangan ke depan, sehingga penyimpangan-penyimpangan tang mungkin
Page
96
terjadi dari standar dapat diketahui lebih dahulu. Jika tidak memiliki kemampuan
seperti itu, penyimpangan-penyimpangan harus dapat diketahui sedini mungkin.
3. Membetulkan Penyimpangan
Jika standar ditetapkan untuk mencerminkan struktur organisasi dan apbila
prestasi kerja diukur dalam standar ini, mka pembetulan terhadap penyimpangan yang
negativf dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahu dengan tepat, terhadap
bagian manakah dri pelaksanaan tugas oleh individu dan kelompok kerja, tindakan
koreksi itu harus dikenakan.
Page
97
dimaksudkan suatu pengawasan bilamana orang-orang yang melakukan pengawasan
itu adalah orang-orang diluar organisasi bersangkutan.
d. Cara Mengumpulkan Fakta-fakta Guna Pengawasan
Berdasarkan cara bagaimana mengumpulkan fakta-fakta guna pengawasan, maka
pengawasan itu dapat digolongkan atas :
1) Personal observation (personal inspection)
2) Oral report (laporan lisan)
3) Written report (laporan tertulis), dan
4) Control by excepti
Page
98
BAB IX
MOTIVASI
Motivasi adalah proses psikologis yang mendasar dan merupakan salah satu
unsur yang dapat menjelaskan perilaku sesorang. Motivasi berasal dari kata movere
dalam bahasa Latin yang berarti “bergerak atau menggerakkan”. Motivasi atau motif
berarti dorongan atau alasan. Motivasi adalah kekuatan psikologis/jiwa yang
menentukan arah perilaku seseorang di dalam organisasi, tingkat usaha seseorang, dan
tingkat ketekunan seseorang dalam menghadapi hambatan.
Dari pengertian motivasi tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi memiliki
tiga komponen utama, yaitu a) kebutuhan, kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidakseimbangan antara yang dimiliki dari yang diharapkan, b) dorongan, dorongan
merupakan kegiatan mental untuk melakukan sesuatu, c) tujuan, tujuan adalah hal
yang ingin di capai oleh individu.Pengaruh motivasi terhadap seseorang tergantung
seberapa besar motivasi itu mampu membangkitkan motivasi seseorang untuk
berperilaku.
Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrisik dan motivasi ekstrinsik
(Suryabrata, 1994:72), a) motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berfungsi karena
adanya rangsangan dari luar; dan b) motivasi intrisik, yaiu motivasi yang berfungsi
meskipun tidak mendapat rangsangan dari luar.
Page
99
Motivasi dapat bersumber dari dalam atau luar diri (intrinsic danextrinsic
motivation). Motivasi intrisik adalah perilaku yang dilakukan untu kepentingan
/tujuannya sendiri. Sumber motivasi sesungguhnya dari melakukan perilaku dan
motivasi datang dari melakukan pekerjaan itu sendiri. Motivasi ekstrinsik adalah
perilaku yang dilakukan untuk mendapatkan material atau social rewards atau untuk
menghindari hukuman
Menurut Lau dan Shani (1992) dalam Zuhdi (2006), terdapat dua pendekatan
umum dalam mempelajari motivasi, yaitu teori isi dan teori proses.
a. Teori isi adalah teori yang menjelaskan mengenai profil kebutuhan yang
dimiliki seseorang. Teori ini berusaha mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat meningkatkan motivasi kerja.
b. Teori proses menjelaskan proses munculnya hasrat seseorang untuk
menampilkan tingkah laku tertentu. Teori ini berkaitan dengan identifikasi
variabel dalam motivasi dan berkaitan variabel-variabel tersebut.
Page
100
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori
tentang motivasi, antara lain :
1. Teori-teori kebutuhan (Need Theories)
Teori kebutuhan adalah pelengkap dari teori harapan dengan menyelidiki
dalamnya outcome memotivasi pekerja untuk meningkat sampai level yang tinggi.
Teori kebutuhan menganjurkan untuk memotivasi seseorang agar memberikan input
yang bernilai bagi pekerjaan dan kerja dengan level tinggi, manajer harus menetapkan
kebutuhan seseorang yang sedang mencoba memuaskannya dalam pekerjaan dan
menjamin bahwa seseorang menerima outcome yang membantu untuk memuaskan
kebutuhan ketika seseorang bekerja dengan level tinggi dan membantu organisasi
untuk mencapai tujuannya. Beberapa teori kebutuhan, antara lain Abraham Maslow’s
hierarchy of need, Cliton Aldefer’s ERG theory, Frederick herzberg’s motivator
hygiene theory, dan David McClelland’s needa for achievement, affiliation and
power.
b. Lima Tingkatan Kebutuhan Maslow
Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow bahwa orang termotivasi untuk
melakukan sesuatu karena didasari adanya kebutuhan dalam dirinya, yang terbagi
menjadi lima kebuttuhan. Maslow mengusulkan bahwa level terendah dari
kebutuhan yang tak terpenuhi adalah motivasi yang paling utama dan hanya satu
tingkat kebutuhan motivasi dalam sbatu waktu.
1. Physiological needs adalah kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan
manusia untu bertahan hidup atau juga disebut kebutuhan dasar atau pokok.
2. Safety needs adalah kebutuhan akan rasa aman yang meliputi keamanan akan
perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, kestabilan atau kepastian bekerja,
dan lingkungan yang aman serta jamunan hari tua (economic security)
3. Belongingness needs atau social needs adalah kebutuhan sosial yang berupa
kebutuhan-kebutuhan seseorang untuk diterima dalam kelompok tertentu yang
menyenangkan bagi dirinya, kebutuhan akan interaksi sosial, persahabatan,
kasih saying, dan cinta dalam lingkungan kerja.
4. Self-esteem needs adalah kebutuhan untuk merasa baik tentang diri sendiri dan
kemampuannya, dihormati oleh orang lian, serta menerima pengakuan dan
penghargaan.
Page
101
5. Self-actualization needs adalah kebutuhan aktualisasi diri berupa kebutuhan
yang muncul dari seseorang dalam proses pengembangan potensi dan
kemampuannya untuk menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya.
2. Teori ERG Alderfer
Sejalan dengan dua teori kebutuhan terdahulu, Alferder mengelompokkan
kebutuhan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) kebutuhan keberadaan yang berkaitan
dengan kebutuhan untuk bisa tetap bertahan hidup; (2) kebutuhan berhubungan
yang merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasan dalam berinteraksi
dalam lingkungan hidup dan juga lingkungan kerja; dan (3) kebutuhan
berkembang yang merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan
intrisik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya.
Aldefer mengusulkan bahwa kebutuhan lebih dari satu level dapat memotivasi
dalam waktu yang sama secara terperinci seperti berikut :
1. Kebutuhan existence adalah kebutuhan manusia untuk diakui eksistensinya atau
disebut juga kebutuhan dasar atau pokok.
2. Kebutuhan relatedness adalah kebutuhan untuk memiliki hubungan antarpribadi
yang baik, berbagi pikiran dan perasaan, dan memiliki komunikasi terbuka dan
timbak balik.
3. Kebutuhan growth adalah kebutuhan untuk pengakuan dan pengembangan diri
dalam pekerjaan yang kreatif dan produktif.
3. Teori Motivator-Hygiene Herzberg
Teori ini membedakan antara motivator needs (berhubungan dengan sifat dasar
pekerjaan itu sendiri) dan hygiene needs (berhubungan dengan keadaan jasmani dan
jiwa di mana pekerjaan dilaksanakan).
Menurut teori ini, factor-faktor yang mendorong aspek motivasi adalah
keberhasilan, pengakuan sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang,
serta kesempatan untuk meraih kemajuan dan pertumbuhan.
Kebutuhan motivator berhubungan sifat pekerjaan itu sendiri, dan bagaimana
menantangnya pekerjaan itu. Kebutuhan hygiene berhubungan dengan keadaan fisik
dan psikologis/jiwa yang melaksanakan pekerjaa.
4. Teori Kebutuhan McClelland
Penelitian McClelland memberikan tiga kebutuhan yang dapat dipuaskan di
pekerjaan, yaitu :
Page
102
1. Need for achievement adalah tingkat ketika seseorang memiliki keinginankuat
untuk menyelesaikan tugas yang menantang dengan baik dan menemukan ukuran
pribadi untuk keunggulan.
2. Need for affiliation adalah tingkat ketika individu membina dan memelihara
hubungan antarpribadi yang baik, menjadi disukai, dan memiliki teman serta
bergaul baik denga mereka.
3. Need for power adalah tingkat ketiak individu ingin mengendalikan dan
memengaruhi lainnya.
2. Teori yang menekankan Proses
a. Teori harapan (Expectancy Theory)
Teori harapan ini mengatakan bahwa motivasi akan tinggi apabila pekerrja
percaya tingkat yang tinggi dari usaha akan mengarahkan kepada performa
(kemampuan kerja) yang tinggi dan performa yang tinggi akan mengarahkan
kepada perolehan outcome yang diinginkan pekerja.
b. Teori Equity
Teori Equity adalah teori motivasi yang memusatkan pada persepsi keadilan
seseorang atas outcome pekerjaan mereka dibandingkan dengan input kerja
mereka.
a. Equity (adil) adalah keadilan, tidak berat sebelah, dan kejujuran dalam
pemberian hak kepada seluruh anggota organisasi.
b. Inequity adalah kurang adi.
c. Underpayment inequity adalah ketidakadilan yang ada ketika seseorang
merasakan bahwa perbandingan outcome-input miliknya lebih kecil dari
perbandingan acuan.
d. Overpayment inequity adalah ketidakadilan yang ada ketika seseorang
merasakan bahwa perbandingan outcome-input lebih besar dari perbandingan
acuan.
Page
103
Upah digunakan untuk memotivasi tinfkat pekerja, garis depan, dan manajer
menengah, dan bahkan top manajer seperti CEO. Upah dapat digunakan untuk
mendorong orang melakukan perilaku yang membantu organisasi mencapai
tujuannya, dan juga dapat digunakan mendorong orang untuk bergabung dan tinggal
di suatu organisasi. Teori-teori ini menyarankan untuk meningkatkan motivasi ke
level yang tinggi.
1. Menggunakan kenaikan Gaji atau Bonus
a. Dasar Penetapan Upah
1. Kinerja pribadi jika performa pribadi dapat dengan akurat ditetapkan.
2. Kinerja kelompok jika ketika anggota organisasi bekerja sama dengan sangat
dekat dan performa pribadi tidak dapat secara tepat ditetapkan.
3. Kinerja organisasi jika pencapaian tujuan organisasi tergantung pada anggota
yang bekerja lekat bersama-sama dan bekerja sama antara satu dengan yang lain.
b. Kenaikan gaji atau Bonus
Bonus cenderung lebih berdampak secara motivasi dibanding kenaikan gaji karena
tiga alasan, yaitu :
1. Ciri khas gaji didasarkan bukan hanya pada performa saja, melainkan factor
lainnya.
2. Kenaikan gaji yang sekarang mungkin dipengaruhi oleh factor lainnya selain
performa.
3. Karena organisasi jarang mengurangi gaji, tingkat gaji cenderung berubah lebih
kecil daripada perubahan pada tingkat performa.
Page
104
DAFTAR PUSTAKA
Stoner A.F. James. 1990. Manajemen. Edisi 2 (Revisi) Jilid 2. Diterjemahkan oleh:
Sirait Alofns. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Page
105
Page
106