Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ELISABETH WOLA

KELAS : B/ AKUNTANSI

NO REG : 33117069

TUGAS : AKUNTANSI MANAJEMEN

ANALISIS BIAYA VOLUME DAN LABA

A. Pengertian Analisis Biaya Volume dan Laba

Analisis biaya, volume, dan laba merupakan alat yang berguna untuk perencanaan dan
pembuatan keputusan. Analisis biaya, volume, dan laba menekankan pada hubungan antara
biaya, volume dan laba itu sendiri (kuantitas penjualan). Analisis BVL juga merupakan alat yang
berguna untuk mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan perencanaan penjualan
dan membantu perusahaan dalam memecahkan permasalahan tersebut. Analisis BVL juga dapat
digunakan untuk membantu memecahkan masalah penting lainnya, misalnya tentang
perencanaan jumlah unit produk yang seharusnya dijual agar perusahaan mencapai titik impas
(break-even point), perhitungan dampak penurunan biaya tetap terhadap titik impas dan
perhitungan dampakn kenaikan harga jual terhadap laba. Biaya, volume, dan laba merupakan
tiga elemen pokok dalam penyusunan laporan laba rugi sebuah perusahaan. Dalam menjalankan
kegiatan operasinya, sebuah perusahaan manajemen akan berupaya memperoleh dan
mengalokasikan sumber dengan cara yang paling murah dari segi biaya dan paling banyak
memberikan manfaat dalam mencapai tujuan perusahaan.

Pemahaman mengenai aplikasi konsep biaya, volume, dan laba dapat digunkan oleh manajemen
sebagai dasar untuk merencanakan komposisi tingkat volume, biaya, dan laba yang
menguntungkan. Sebagai komponen yang saling berhubungan komposisinya harus berada pada
titik yang optimal. Studi mengenai hubungan antara pendapatan, biaya, volume, dan laba
dikenal sebagai analisis hubungan biaya-volume-laba.

Hal yang menjadi elemen utama dalam analisis mencakup :

• Harga jual produk

• Volume penjualan atau tingkat aktivitas

• Biaya variabel per unit

• Total biaya tetap

• Komposisi dari kombinasi produk terjual

Perhitungan manajerial yang dapat dibuat berdasarkan analisis ini dapat berupa analisi impas,
perencanaan penjualan dengan target laba tertentu, titik penutupan usaha, peningkatan laba,
pemilihan struktur biaya, dan lain sebagainya.

Penggunaan analisis biaya, volume, dan laba dalam sebuah organisasi bisnis didasarkan pada
asumsi-asumsi bahwa

1. Harga jual kostan sepanjang kisaran relevan tertentu. Maksudnya, suatu hasil perhitungan
dengan menggunakan model hubungan biaya volume dan laba hanya akan valid pada satu
tingkat harga tertentu. Apabila harga berubah, maka hasil perhitungan yang dihasilkan tidak
dapat lagi digunakan sebagai acuan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemn yang relevan.

2. Biaya bersifat linier dalam setiap kisaran relevan dan dapat dibagi secara akurat kedalam
elemen-lemen biaya variabel dan biaya tetap.

3.Dalam perusahaan yang menghasilkan dan menjual banyak produk, bauran penjualannya
konstan. Misalnya pada suatu saat tertentu sebuah perusahaan menjual dua jenis produk dengan
komposisi 10 unit produk A 15 unit produk B pada saat yang bersamaan. Apabila pada
kesempatan lain, misalnya komposisi penjualan berubah menjadi 7 unit produk A dan 10 unit
produk B, maka perhitungan impas untuk komposisi pertama tidak berlaku lagi bagi periode
dengan komposisi baru tersebut. Pada prinsipnya bahwa analisis ini valid digunakan bila
komposisi volume penjualan produk bergeser dalam kisaran proporsi yang konstan.
4 Dalam perusahaan pabrikan tingkat persediaan tidak berubah dalam pengertian bahwa selisih
tingkat persediaan awal dan persediaan akhir periode signifikan.

B. Dasar Analisis Biaya Volume dan Laba

Pengetahuan dasar yang sangat menentukan dalam analisis biaya, volume, dan laba adalah
pemahaman tentang penyusunan laporan laba rugi dengan menggunkan pendekatan variable
costing. Pendekatan ini menghasilkan suatu model laporan laba rugi dimana biaya
diklasifikasikan menurut perilakunya. Agar lebih informatif, maka sebaiknya laporan laba rugi
diuraikan dalam bentuk laporan pejualan secara total dan penjualan per unit. Selain itu juga
diperlukan juga hasil analisis vertikal yang menunjukan presentase biaya variabel dan resiko
margin kontribusi dari nilai penjualan.

Informasi marjin kontribusi menjadi faktor penting pada banyak keputusan dalam sebuah
perusahaan seperti produk apa yang akan diproduksi atau dijual, kebajikan harga mana yang
akan diikuti, strategi pemasaran yang akan digunakan, jenis fasilitas produktif apa yang akan
dibeli.

Hubungan konsep biaya, volume, dan laba dalam perencanaan laba dapat digunakan untuk
menghitung titik impas, target laba, margin keamanan, komposisi biaya untuk memaksimumkan
margin kontribusi, dan untuk mengantisipasi titik penutupan usaha

C. Analisis Impas

Analisis impas merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak mendapat laba dan
juga tidak menderita rugi. Dalam suatu grafik, titik impas dapat ditemukan pada titik
perpotongan garis pendapatan dan garis total biaya. Titik impas berada pada posisi total
pendapatan sama dengan total biaya atau sebagai titik di mana total margin kontribusi sama
dengan total titik impas ini selanjutnya dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan,
metode margin kontribusi, dan metode grafik, baik dalam hitungan unit penjualan maupun
penjualan dalam satuan mata uang tertentu yang digunakan dalam transaksi bisnis.
Metode grafik, selain menggunakan dua pendekatan di atas, analisis impas juga dapat di buat
menggunakan grafik. Grafik tersebut dapat dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Buat garis horizontal (x) untuk menunjukkan jumlah unit produk dan sebuah garis vertikal (y)
untuk menunjukkan nilai penjualan biaya.

2.Tarik sebuah garis lurus ke kanan atas dengan kemiringan 45 derajat yang ditarik dari titik 0
perpotongan garis x dan y sebagai garis penjualan.

3.Buat garis horizontal untuk menunjukkan jumlah biaya tetap pada berbagai level unit
penjualan.

4.Buat garis untuk menunjukkanjumlah biaya pada berbagai level unit penjualan yang ditarik
dari perpotongan garis y dengan garis biaya tetap. Daerah yang berada di antara garis ini dengan
garis biaya tetap di bawahnya menunjukkan kisaran biaya variabel.

5. Buat titik impas pada perpotongan garis penjualan dan garis total biaya. Tarik garis ke kiri
untuk menunjukkan jumlah penjualan dalam satuan uang. Dari titik perpotongan garis penjualan
dan total biaya tarik garis vertical ke bawah sampai pada sumbu x untuk menunjukkan titik
impas dalam unit penjualan.

6. Arsir segitiga di sebelah kanan atas grafik sebagai daerah laba. Arsir daerah segitiga di sebelah
kiri bawah titik impas sebagai daerah rugi. Daerah arsiran ini menunjukkan bahwa penjualan
yang lebih kecil dari titik impas akan menimbulkan rugi dan sebaliknya penjualan yang lebis
besar akan memberikan laba.

D.Analisis Target Laba

Analisis target dalam aplikasi hubungan biayaya volume dan laba pada dasarnya sama dengan
analisis titik impas. Perbedaannya hanya terletak pada jumblah laba yang di perhitungkan dalam
formulanya. Dalam perhitungan titik himpastertega laba sama dengan nol , sementara dalam
analisis target laba seperti yang di maksut di atas jumblah laba yang di perhitungkan dalam
formulanya di sesuaikan dengan jumblah iabayang di inginkan , biasanya lebih besar.

E. Margin Keamanan
Margin keamanan ( margin ofsafety) merupakan kelebihan penjualan yang dianggarkan realisali
di atas titik impas. Hasil perhitungannya menunjukkan jumlah sampai seberapa besar penjualan
dapat turun sehingga sampai pada titik impas. Perhitungannya dapat dinyatakan dalam unit,
satuan uang, dan presentase.

F.Pemilihan Struktur Biaya

Agar dapat mempertahankan stabilitas labanya, perusahaan memerlukan analisis stuktur biaya.
Untuk itu di antaranya perlu dipertimbangkan faktor-faktor levarage operasi, stuktur komisi
penjualan, dan bauran penjualan. Levarage operasi merupakan suatu ukuran kemampuan
managemen memanfaatkaan biaya tetap dalam suatu organisasi agar mencapai tingkat laba
tertentu. Model ini dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang berapa besarnya
kenaikan laba jika terjadi kenaikan penjualan dalam jumlah persentase tertentu.

Anda mungkin juga menyukai