Jtptunimus GDL Sugiartohu 8101 3 Babivk o PDF
Jtptunimus GDL Sugiartohu 8101 3 Babivk o PDF
BAB IV
A. Pembahasan
1. Pengkajian
yang menjurus tentang rokok, klien juga meniru perilaku merokok dari
39
40
merokok, tetapi tidak ada satupun teori yang dianggap mutlak benar.
dalam sehari-hari.
2. Diagnosa Keperawatan
karena ayah klien juga perokok. Maka pada pembahasan ini ditegakan
3. Perencanaan
4. Implementasi
rokok dan bahaya rokok bagi remaja yaitu bau nafas seperi asbak, mata
layu, gusi hitam, gigi menguning, sulit untuk bergaul dengan remaja
penurunan dalam nilai olahraganya karena tidak bisa berjalan jauh atau
karena ketika remaja sakit maka mereka akan lebih sulit baginya untuk
perilakunya, terlihat lebih tua dari usianya karena orang yang mulai
soal keseluruhan.
5. Evaluasi
didapatkan data dari klien saja karena data dari ayah klien tidak
didapatkan karena tidak pernah ketemu antara penulis, klien dan ayah
klien.
mengetahui jika merokok itu perilaku yang salah dan tidak ada
dari yang 1 bungkus 2 hari sekarang menjadi 3 batang per hari, klien
mengingatkan pada ayah klien jika merokok itu tidak baik buat
dengan benar.
bergaul jika masih merokok, gigi klien dapat menguning jika terus
merokok, gusi klien juga terlihat hitam jika masih merokok dan mata
pun layu.
erjalan jauh san berlari cepat karena merokok, klien juga mengetahui
mengetahui akan lebih sulit sembuh ketika klien sakit karena system
pun mengetahui kalau merokok akan membuat lebih tua dari usianya
karena akan cepat muncul garis-garis di wajah serta kulit lebh kering
B. Simpulan
Dari pengkajian klien dapat jujur jika klien adalah seorang perokok,
seperi asbak, mata layu, gusi hitam, gigi menguning, sulit untuk
kesehatan.
merokok.