Anda di halaman 1dari 9

SOAL SKB KESEHATAN UMUM MINGGU 1 + JAWABAN

1) Yang menjadi tujuan dan sasaran Hari Kesehatan Nasional ke-55 tahun 2019 adalah, kecuali...
a. Pemerintah pusat dan daerah
b. Petugas Kesehatan
c. Organisasi masyarakat dan Profesi
d. Dunia Usaha
e. Pengabdi Masyarakat

Sumber: Buku Panduan HKN 12 November 2019

2) Program yang tidak diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan yaitu ...


a. Jaminan Kecelakaan Kerja
b. Jaminan Hari Tua
c. Jaminan Kesehatan
d. Jaminan Kematian
e. Jaminan Pensiun

Sumber: UU 24 Tahun 2011 tentang BPJS pasal 6 ayat 2

3) Besaran pembayaran perbulan yang dibayar di muka oleh BPJS kesehatan kepada faskes tingkat
pertama berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar disebut...
a. Tarif Kapitasi
b. Tarif Nonkapitasi
c. Tarif Indonesia- case based
d. Tarif people based
e. Tarif standar fasilitas
Sumber: Permenkes 28 tahun 2014 pedoman pelaksanaan program JKN dan Peraturan Badan
Penyelenggara JamSosKes Nomor 2 tahun 2015

4) Kondisi tertentu yang menjadi bahan pertimbangan pembangunan lebih dari 1 puskesmas dalam
satu kecamatan yaitu
a. Kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, aksesibilitas
b. Kebutuhan pelayanan, jenis penyakit, jumlah penduduk
c. Jumlah penduduk, aksesibilitas, jumlah tenaga kesehatan
d. Jumlah penduduk, jenis penyakit dan jumlah tenaga kesehatan
e. Benar semua

Sumber: Pasal 10 ayat 3. PMK no 43 th 2019 ttg puskesmas

5) Pasal 75 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur setiap orang dilarang melakukan
aborsi, namun larangan tersebut dikecualikan berdasarkan
a. Kehamilan akibat pemerkosaan
b. Janin menderita penyakit genetic berat
c. Janin mempunyai cacat bawaan yang menyulitkan hidup
d. Indikasi medis yang mengancam nyawa ibu/janin
e. Benar semua

Sumber: Pasal 75 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


6) Fokus pemerintah terhadap pemberatan penyakit menular berikut yaitu...
a. Hipertensi
b. Varisella
c. Leptospirosis
d. Filariasis
e. Malaria

Sumber: RPJMN Kesehatan 2020-2024. Sesuai dengan indikator dalam RPJMN bidang kesehatan
utamanya pengendalian penyakit menular dengan fokus pada TBC, HIV/AIDS dan malaria
serta penyakit tidak menular.

7) Upaya dan pencegahan tersier penggunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara
a. Penyuluhan bahaya narkoba
b. Penyebaran leaflet bahaya dan cara menghindari narkoba
c. Deteksi dini anak yang menyalahgunakan narkoba
d. Pemeriksaan Kadar Narkoba
e. Konseling dan bimbingan social kepada pengguna
Sumber:
Pencegahan Primer
Ditujukan pada anak-anak dan generasi muda yg belum pernah menyalahgunakan narkoba.
Semua sektor masyarakat yg berpotensi membantu generasi muda utk tdk menyalahgunakan
narkoba.
1. Kegiatan
Kegiatan pencegahan primer terutama dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, penerangan dan
pendidikan. (Sumber: Pedoman P4GN, 2007, hal:70)
Pencegahan Sekunder
Ditujukan pada Anak-anak atau generasi muda yg sudah mulai mencoba-coba menyalahgunakan
narkoba. Sektor-sektor masyarakat yg dapat membantu anak-anak, generasi muda berhenti
menyalahgunakan narkoba.
1. Kegiatan
Kegiatan pencegahan sekunder menitikberatkan pd kegiatan deteksi secara dini terhadap anak
yg menyalahgunakan narkoba, konseling perorangan dan keluarga pengguna, bimbingan sosial
melalui kunjungan rumah. (Sumber: Pedoman P4GN, 2007, hal: 71)
Pencegahan Tersier
Ditujukan pada korban narkoba atau bekas korban narkoba. Sektor-sektor masyarakat yg bisa
membantu bekas korban Narkoba utk tidak menggunakan Narkoba lagi.
1. Kegiatan
Kegiatan pencegahan tersier dilaksanakan dalam bentuk bimbingan sosial dan konseling
terhadap yg bersangkutan dan keluarga serta kelompok sebayanya, penciptaan lingkungan sosial
dan pengawasan sosial yg menguntungkan bekas korban utk mantapnya kesembuhan,
pengembangan minat, bakat dan keterampilan kerja, pembinaan org tua, keluarga, teman dmn
korban tinggal, agar siap menerima bekas korban dgn baik jgn sampai bekas korban kembali
menyalahgunakan Narkoba. (Sumber: Pedoman P4GN, 2007, hal: 73)
8) Yang termasuk tenaga kesehatan kecuali...
a. Tenaga medis
b. Tenaga Psikologi klinis
c. Tenaga kesehatan lingkungan
d. Tenaga keterapian fisik
e. Tenaga keteknikan mesin kesehatan

Sumber: Menurut UU No. 36 tahun 2014 pasal 11 tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi :
a. tenaga medis;
b. tenaga psikologi klinis;
c. tenaga keperawatan;
d. tenaga kebidanan;
e. tenaga kefarmasian;
f. tenaga kesehatan masyarakat;
g. tenaga kesehatan lingkungan;
h. tenaga gizi;
i. tenaga keterapian fisik;
j. tenaga keteknisian me dis;
k. tenaga teknik biomedika;
l. tenaga kesehatan tradisional; dan
m. tenaga kesehatan lain.

9) Uu kesehatan tentang tenaga kesehatan harus menolak jika menerima gratifikasi terdapat pada
a. UU No. 36 tahun 2009 (kesehatan)
b. Permenkes 24 tahun 2005 (tidak ada permenkes nomor ini)
c. Permenkes 75 tahun 2014 (Puskesmas)
d. UU No. 36 tahun 2014 (Tenaga Kesehatan)
e. Permenkes No. 14 tahun 2014 (Pengendalian Gratifikasi Di Lingkungan Kementerian
Kesehatan)

10) Rehabilitasi awal bagi pecandu narkoba adalah


a. Rehabilitasi mental
b. Rehabilitasi obat
c. Rehabilitasi mental social
d. Rehabilitasi medis
e. Rehabilitasi social

Tahap-tahap rehabilitasi bagi pecandu narkoba :


1. Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi), tahap ini pecandu diperiksa seluruh kesehatannya
baik fisik dan mental oleh dokter terlatih. Dokterlah yang memutuskan apakah pecandu
perlu diberikan obat tertentu untuk mengurangi gejala putus zat (sakau) yang ia derita.
Pemberian obat tergantung dari jenis narkoba dan berat ringanya gejala putus zat. Dalam
hal ini dokter butuh kepekaan, pengalaman, dan keahlian guna memdeteksi gejala
kecanduan narkoba tersebut.
2. Tahap rehabilitasi nonmedis, tahap ini pecandu ikut dalam program rehabilitasi. Di
Indonesia sudah di bangun tempat-tempat rehabilitasi, sebagai contoh di bawah BNN
adalah tempat rehabilitasi di daerah Lido (Kampus Unitra), Baddoka (Makassar), dan
Samarinda. Di tempat rehabilitasi ini, pecandu menjalani berbagai program diantaranya
program therapeutic communities (TC), 12 steps (dua belas langkah, pendekatan
keagamaan, dan lain-lain.
3. Tahap bina lanjut (after care), tahap ini pecandu diberikan kegiatan sesuai dengan minat
dan bakat untuk mengisi kegiatan sehari-hari, pecandu dapat kembali ke sekolah atau
tempat kerja namun tetap berada di bawah pengawasan.

Sumber: SIRENA(Sistem Informasi Rehabilitasi Narkoba) BNN

11) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyusun rencana strategis (Renstra) tahun 2020-2024 dan
tidak ada lagi stunting menjadi salah satu fokus perbaikan masalah kesehatan di Indonesia. Menteri
Kesehatan Nila Moeloek saat menggelar workshop Renstra di Bogor, Jawa Barat Sabtu (27/7)
mengatakan perbaikan masalah kesehatan di Indonesia memang banyak kendala yang dihadapi,
maka Renstra ini adalah rencana yang mengungkit pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.
Berikut yang merupakan Visi Renstra Kemenkes 2020-2024 adalah...
a. Terwujudnya Indonesia Maju berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong
royong
b. Terciptanya Masyarakat yang sehat, mandiri, berdaya yang berlandaskan gotong royong
c. Memberdayakan masyarakat dan mengutamakan pembangunan kesehatan
d. Terwujudnya masyarakat sehat, produktif, mandiri & berkeadilan untuk menuju Indonesia Maju
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong
e. Membentuk masyarakat yang berkepribadian, beretika dan berasaskan gotong royong

12) Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, Kemenkes menetapkan misi sebagai
berikut: Kecuali...
a. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh
penduduk Indonesia
b. Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan kesehatan
c. Menyelesaikan masalah stunting yang memang sudah menjadi fokus Menkes
d. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya kesehatan
e. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif

13) Tujuan prioritas RPJMN 2020-2024 diantaranya sebagai berikut, kecuali ..


a. Peningkatan KIA, KB dan kesehatan Reproduksi
b. Perbaikan sistem dan layanan pasien BPJS
c. Perbaikan gizi masyarakat
d. Peningkatan pengendalian penyakit

Sumber: Renstra Kemkes 2020-2024

14) Dibawah ini yang merupakan tujuan strategis Kemenkes 2020-2024 adalah ...
a. Peningkatan cakupan kesehatan mental masyarakat
b. Peningkatan status kesehatan balita
c. Peningkatan pembudayaan masyarakat hidup sehat melalui pemberdayaan masyarakat dan
pengarusutamaan kesehatan
d. Peningkatan pencegahan dan pengendalian Stunting pada balita
e. Peningkatan tata kelolah BPJS
Sumber: Renstra Kemkes 2020-2024

15) Yang bukan merupakan indikator sasaran strategis meningkatnya promosi kesehatan dan masyarakat
adalah
a. Meningkatnya posyandu aktif dari 60% menjadi 85%
b. Meningkatnya posbindu aktif sebesar 100%
c. Menurunnya jumlah penduduk yang kurang melakukan aktivitas fisik kurang
(150 menit per minggu) dari 33.5% menjadi 30 %
d. jawaban a dan b benar
e. Menurunnya kasus gizi buruk dan penyakit menular
Sumber: Renstra Kemkes 2020-2024
Indikator sasaran meningkatnya promosi kesehatan dan masyarakat yaitu :
a.Meningkatnya posyandu aktif dari 60% menjadi 85%
b.Meningkatnya posbindu aktif sebesar 100%
Menurunnya jumlah penduduk yang kurang melakukan aktivitas fisik kurang

16) Berikut yang bukan merupakan pencegahan Stunting adalah...


A. Pola asuh
B. Pola bermain
C. Pola makan
D. Sanitasi
E. Pola asuh dan sanitasi
17) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan level penyebaran COVID-19 menjadi pandemi,
Rabu, 11 Maret 2020. Dibawah ini yang merupakan makna pandemi adalah...
A. wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.
B. Wabah ganas yang berjangkit di banyak negara
C. Penyakit yang berstatus resiko tinggi
D. Wabah yang terjadi tiba-tiba di banyak negara
E. Virus yang paling banyak membuat isolasi
Sumber: KBBI. Pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana atau meliputi geografi
yang luas. Artinya, virus Corona telah diakui menyebar luas hampir ke seluruh dunia.

18) Terdapat Lima jenis imunisasi wajib diberikan sesuai usia anak dan jadwal yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, serta tentunya berdasarkan pertimbangan dokter. Ini terdapat dalam Peraturan Menkes
no ...
A. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.42 Tahun 2013
B. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.12 Tahun 2018
C. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.42 Tahun 2015
D. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.18 Tahun 2013
E. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.12 Tahun 2017

19) Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I). Merupakan ...
A. Tujuan jangka panjang imunisasi
B. Tujuan jangka pendek imunisasi
C. Tujuan jangka menengah imunisasi
D. Tujuan Umum imunisasi
E. Tujuan khusus imunisasi
Sumber: Permenkes 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi

20) Berikut ini yang merupakan pembagian jenis imunisasi yang benar adalah...
A. Imunisasi wajib dan Khusus
B. Imunisasi wajib dan Rutin
C. Imunisasi pilihan dan khusus
D. Imunisasi rutin dan pilihan
E. Imunisasi wajib dan pilihan
Sumber: Permenkes 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
Jenis imunisasi terbagi atas 2 yaitu imunisasi wajib dan imunisasi pilihan. Imunisasi wajib
terdiri atas imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus.
Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan
kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular tertentu, yaitu
vaksin MMR, Hib, Tifoid, Varisela, Hepatitis A, Influenza, Pneumokokus, Rotavirus, Japanese
Ensephalitis, dan HPV.

21) Peraturan yang mengatur penggunaan obat generik di pelayanan kesehatan adalah ...
A. Permenkes no HK. 02.02/ Menkes/068/I/2010
B. Permenkes no HK. 202/ Menkes/068/I/2010
C. Permenkes no HK. 02.02/ Menkes/08/I/2010
D. Permenkes no HK. 06.02/ Menkes/068/I/2010
E. Permenkes no HK. 02.02/ Menkes/068/I/2018

22) Pasal 142 UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menekankan upaya perbaikan gizi dilakukan pada
seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada
kelompok rawan, kecuali...
A. bayi dan balita
B. tulang punggung keluarga
C. remaja perempuan
D. ibu hamil
E. ibu menyusui

Anda mungkin juga menyukai