Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah “ Hakekat Studi Dakwah ”
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Studi Ilmu Dakwah.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini baik itu masalah waktu,
sarana, dan lain – lain. Oleh sebab itu, selesainya makalah ini bukan semata – mata karena
kemampuan kami saja, banyak pihak yang mendukung dan membantu kami. Dalam
kesempatan ini kami selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada pihak –
pihak yang memberikan konstribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Apabila ada kesalahan
dan kekurangan dalam penyusunan makalah, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat lebih baik lagi.
Jakarta, 2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai manusia, kita harus berkembang menjadi lebih baik. Perkembangan diri
terhadap pengetahuan islam yang bertambah diperoleh melalui dakwah. Seseorang yang
telah dewasa mempunyai tanggung jawab atas keagamaannya yaitu dengan cara dakwah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan dakwah?
2. Apa urgensi dakwah di dalam islam?
3. Apa sajakah hakekat dakwah?
4. Apa yang dimaksud dengan ilmu dakwah?
C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian dakwah
2. Dapat mengetahui urgensi dakwah dalam islam
3. Dapat mengetahui apa saja kakekat dakwah
4. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan ilmu dakwah
BAB II
PEMBAHASAN
Hakekat Studi Dakwah Page 3
A. DEFINISI DAKWAH
Pengertian dakwah bagi kalangan awam disalahartikan dengan pengertian yang
sempit terbatas pada ceramah, khutbah atau pengajian saja. Pengertian dakwah bisa kita
lihat dari segi bahasa dan istilah. Berikut akan dibahas pengertian dakwah secara
etimologis dan pengertian dakwah secara terminologis.
1. Pengertian dakwah secara etimologis
Kata dakwah adalah derivasi dari bahasa Arab “Da’wah”. Kata kerjanya da’aa
yang berarti memanggil, mengundang atau mengajak. Ism al-fa’ilnya (red. pelaku)
adalah da’I yang berarti pendakwah. Di dalam kamus al-Munjid fi al-Lughoh wa
al-a’lam disebutkan makna da’I sebagai orang yang memangggil (mengajak)
manusia kepada agamanya atau mazhabnya. Merujuk pada Ahmad Warson
Munawir dalam Ilmu Dakwah karangan Moh. Ali Aziz (2009:6), kata da’a
mempunyai beberapa makna antara lain memanggil, mengundang, minta tolong,
meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong, menyebabkan,
mendatangkan, mendoakan, menangisi dan meratapi. Dalam Al-Quran kata
dakwah ditemukan tidak kurang dari 198 kali dengan makna yang berbeda-beda
setidaknya ada 10 macam yaitu mengajak dan menyeru, berdoa, mendakwa
(menuduh), mengadu, memanggil, meminta, mengundang, malaikat Israfil, gelar,
dan anak angkat.
Dari makna yang berbeda tersebut sebenarnya semuanya tidak terlepas dari unsur
aktifitas memanggil. Mengajak adalah memanggil seseorang untuk mengikuti kita,
berdoa adalah memanggil Tuhan agar mendengarkan dan mengabulkan
permohonan kita. Mendakwa/menuduh adalah memanggil orang dengan anggapan
tidak baik. Mengadu adalah memanggil untuk menyampaikan keluh kesah.
Meminta hampir sama dengan berdoa hanya saja objeknya lebih umum bukan
hanya Tuhan. Mengundang adalah memanggil seseorang untuk menghadiri acara.
Malaikat Israfil adalah yang memanggil manusia untuk berkumpul di padang
Masyhar dengan tiupan Sangkakala. Kata memanggil pun dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia meliputi beberapa makna yang diberikan Al-Quran yaitu
mengajak, meminta, menyeru, mengundang, menyebut dan menamakan. Maka bila
digeneralkan makna dakwah adalah memanggil.
a. Dakwah adalah perintah mengadakan seruan kepada sesama manusia untuk kembali
dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar dengan penuh kebijaksanaan dan
nasihat yang baik (Aboebakar Atjeh, 1971:6).
b. Dakwah adalah menyeru manusia kepada kebajikan dan petunjuk serta menyuruh
kepada kebajikan dan melarang kemungkaran agar mendapat kebahagiaan dunia
dan akhirat (Syekh Muhammad Al-Khadir Husain).
c. Dakwah adalah menyampaikan dan mengajarkan agama Islam kepada seluruh
manusia dan mempraktikkannya dalam kehidupan nyata (M. Abul Fath al-
Bayanuni).
d. Dakwah adalah suatu aktifitas yang mendorong manusia memeluk agama Islam
melalui cara yang bijaksana, dengan materi ajaran Islam, agar mereka
mendapatkan kesejahteraan kini (dunia) dan kebahagiaan nanti (akhirat) (A.
Masykur Amin)
Dari definisi para ahli di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa dakwah adalah
kegiatan atau usaha memanggil orang muslim mau pun non-muslim, dengan cara
bijaksana, kepada Islam sebagai jalan yang benar, melalui penyampaian ajaran
Islam untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar bisa hidup damai di dunia
dan bahagia di akhirat. Singkatnya, dakwah, seperti yang ditulis Abdul Karim
Zaidan adalah mengajak kepada agama Allah, yaitu Islam.
Pada masa hidup Rasuluh saw, dakwah terbagi atas 2 jenis, yaitu dakwah secara
rahasia/tersembunyi ( Sirriyatud Dakwah) dan dakwah secara terang-terangan
( Jahriyatud Dakwah). Dakwah secara rahasia terpaksa dilakukan karena penganut Islam
Dakwah atau ajakan kepada Tauhid sebenarnya terjadi tidak hanya di zaman hidup
nabi saw, namun pada semua nabi Allah, yaitu sejak nabi Adam as hingga nabi Isa as. Ini
menunjukkan bahwa pada dasarnya para nabi dan rasul itu diutus untuk menyembah
hanya kepada Allah swt, Tuhan Yang Satu, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Hanya
saja syariatnya yaitu hukum atau aturannya berbeda-beda, sesuai dengan kitab yang
diturunkan kepada nabi-Nya. Dalam hal ini, Islam, tentu saja merujuk kepada Al-Quran
dan hadist.
Uniknya, dakwah bukanlah monopoli para nabi. Perintah ini juga berlaku untuk
semua manusia. Namun tentu saja sesuai kemampuan dan kapabilitas masing-masing.
Jadi sungguh tidak benar jika ada yang berpendapat bahwa orang Islam itu yang penting
baik prilakunya dan menjalankan ibadah pribadinya, seperti shalat, puasa, zakat dan
pergi haji. Akan tetapi tidak sedikitpun terbersit di dalam hatinya untuk berdakwah.
Islam adalah way of life, cara pandang hidup, bukan sekedar ajaran budi pekerti
dan sejumlah aturan pribadi yang memisahkan antara kehidupan pribadi dengan
kehidupan bermasyarakat. Islam adalah sebuah pandangan apa itu hidup dan kehidupan,
yang memiliki ikatan erat antara manusia dengan Tuhannya, antara manusia dengan
manusia lainnya serta antara manusia dengan alam sekitarnya.
Oleh karena itu hukum Islam sangat dibutuhkan agar umat Islam bisa beribadah
dengan baik, agar ada hukum yang bisa dijadikan pakem sekaligus payung untuk
Uniknya lagi, segala aktifitas kehidupan, bila disandarkan kepada Allah SWT,
nilainya adalah ibadah. Karenanya berdakwah bukan hanya memberikan tausiyah
sebagaimana yang biasa diberikan para pendakwah seperti uztad/uztadzah. Namun juga
pemberian contoh keteladanan, seperti kedisiplinan, menjaga silaturahim, menghormati
orang-tua atau yang lebih tua, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dll. Itu semua
bisa bernilai dakwah.
“Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan
tangannya. Jika dengan tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya;
dan jika dengan lisan tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya; dan ini adalah
selemah-lemah iman.” (HR. Muslim).
Bahkan bagi para Muslimah yang tinggal di negara minoritas Muslim, dengan
berhijab saja bisa menjadi dakwah dan mempunyai nilai tersendiri. Apalagi bila bisa
mengerjakan shalat atau membaca Al-Quranul Karim di tempat umum, tentu akan lebih
baik lagi.
Jadi dakwah itu tergantung situasi dan lingkungan yang didakwahi ( mad’u). Selain
dengan contoh dan keteladanan, dakwah bisa juga dilakukan melalui tulisan di blog,
ataupun ‘status’ di jejaring sosial, seperti FB misalnya. Itu sebabnya untuk berdakwah
tidak harus menunggu hingga sepintar atau sesholeh para dai dan ulama kenamaan.
C. HAKEKAT DAKWAH
Disitu disebutkan dengan jelas bahwa kegiatan dakwah itu tidak ada unsur
paksaan. Dakwah islam adalah ajakan yang tujuannya dapat tercapai hanya dengan
persetujuan tanpa ada paksaan dari objek dakwah. Karena tujuannya untuk
menyakinkan objek dakwah bukan memaksa objek dakwah, seseorang yang
dengan suka rela atau penuh kesadaran telah memilih suatu agama maka yang
bersangkutan telah berkewajiban untuk melaksanakan ajaran tersebut secara
sempurna.
2. Rasionalitas
Dalam islam, manusia merupakan makhluk Allah yang lebih unggul dibanding
makhluk lain. Kelebihan manusia terletak pada akal yang dianugerahkan Allah
kepadanya, akallah yang membuat manusia memiliki kebudayaan, dan peradaban
yang tinggi, Begitu penting peranan akal dalam kehidupan manusia maka
3. Univesal
Secara universal, dakwah artinya bahwa objek dakwah islam adalah semua
manusia tanpa mengenal batasan sedikit pun. Islam memandang bahwa semua
orang memiliki kewajiban untuk mendengarkan bukti dan menerima sebuah
kebenaran. Islam mengandung ajaran-ajaran yang berlaku untuk semua tempat dan
zaman, Karakteristik dan kualitas dasar-dasar ajaran islam yang mengandung nilai-
nilai universal, antara lain berkaitan dengan tauhid, etika, moral, bentuk dan sistem
pemerintahan, sosial politik dan ekonomi, partisipasi dan demokrasi, keadilan
sosial, perdamaian, pendidikan dan intelektualisme, etos erja, lingkungan hidup,
dan sebagainya.
D. ILMU DAKWAH
اسQQتباط واالقتبQQة من االسQQرق العلميQQتئ الطQQالمية بشQQدعوة االسQQة الQQه عن كيفيQQعلم يبحث في
واالستقراء ليكون الحق قائماوالقسط
Ilmu yang membahas tata cara dakwah islamiyah dengan menggunakan metode ilmiah
baik istinbat, iqtibas, maupun istiqra, untuk menegakan keadilan dan hak. Pengertian
Lain: Ilmu yang Mengkaji Proses Dakwah secara sistematis, logis, empiris, teologis dan
filosofis.
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik
perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu
ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah
disebut "Da'i" sedangkan yang menjadi obyek dakwah disebut "Mad'u". Setiap Muslim
yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "Da'i".
A. KESIMPULAN
Dakwah adalah kegiatan atau usaha memanggil orang muslim mau pun non-
muslim, dengan cara bijaksana, kepada Islam sebagai jalan yang benar, melalui
penyampaian ajaran Islam untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar bisa hidup
damai di dunia dan bahagia di akhirat. Singkatnya, dakwah, seperti yang ditulis Abdul
Karim Zaidan adalah mengajak kepada agama Allah, yaitu Islam.
Dakwah adalah ajakan agar manusia mau beriman kepada Allah SWT, mengakui
bahwa Ia-lah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, taat kepada-Nya, melaksanaka
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dan itu semua dilaksanakan
dengan mencontoh apa yang telah dilakukan Rasulullah Muhammad saw.
Hadits yang memerintahkan umat islam untuk melakukan dakwah yaitu:
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”. (QS.Al-Hijir [15]:
94).
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung “. (QS.Ali Imran(3) :104).
Adapun hakekat dakwah yaitu :
1. Kebebasan
2. Rasionalitas
3. Universal
Ilmu dakwah adalah ilmu yang membahas tata cara dakwah islamiyah dengan
menggunakan metode ilmiah baik istinbat, iqtibas, maupun istiqra, untuk menegakan
keadilan dan hak.
B. SARAN
Disarankan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar memiliki
wawasan yang lebih luas tentang materi tersebut. Semoga makalah ini mudah dipahami
dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
₰ https://vienmuhadi.com/2014/02/26/urgensi-dakwah-dalam-islam/
₰ Sitibilqisadawiyah.blogspot.co.id
₰ Remajasampit.blogspot.co.id/2012/04/hakikat-dakwah.html
₰ Sangpenyairharapan.blogspot.co.id/2012/10/hakikat-dakwah.html
₰ Citraendahsblog.blogspot.co.id/2010/07/hakikat-ilmu-dakwah_29.html