Disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan ni’mat dan karunia – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah keperawatan disaster yang berjudul “ Kebakaran Hutan dan Lahan “.
Sholawat serta salam marilah kita limpah curahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya dihari akhir kelak.
Amin Amin Ya Robalalamin.
Dalam penulisan makalah ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar –
sebesarnya kepada pihak – pihak yang telah membantu, khususnya kepada :
Tentunya penyusunan dalam makalah ini, masih sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca, guna perbaikan makalah – makalah kami yang selanjutnya.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Penyusun
Daftar Pustaka-------------------------------------------------------------------------------iii
1.1---------------------------------------------------------------------------------Lat
ar Belakang ----------------------------------------------------------------------1
1.2---------------------------------------------------------------------------------Ru
musan Masalah------------------------------------------------------------------2
1.3---------------------------------------------------------------------------------Tuj
uan---------------------------------------------------------------------------------3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bencana kebakaran hutan bisa terjadi?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga terjadinya
kebakaran hutan?
3. Bagaimana peran perawat pre, impact, dan post bencana kebakaran
hutan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses bencana kebakaran terjadi
sehingga dapat dilakukan pencegahan.
2. Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
terjadinya kebakaran hutan.
3. Untuk mengetahui dan dapat mengaplikasikan tindakan-tindakan
tersebut jika memang terjadi bencana maupun cara pencegahannya.
1. Faktor Alam
Kebakaran hutan secara alami banyak dipicu oleh petir, lelehan lahar
gunung api, dan gesekan antara pepohonan. Sambaran petir dan gesekan
pohon bisa berubah menjadi kebakaran bila kondisi hutannya
memungkinkan, seperti kekeringan yang panjang. Di hutan-hutan
subtropis seperti Amerika Serikat dan Kanada, sambaran petir dan gesekan
ranting pepohonan sering memicu kebakaran. Namun di hutan hujan tropis
seperti Indonesia, hal ini sedikit mustahil. Karena terjadinya petir biasanya
akan diiringi oleh turunnya hujan atau petir terjadi di sepanjang hujan.
Sehingga sangat tidak mungkin menimbulkan kebakaran.
Kebakaran hutan yang dipicu kegiatan manusia bisa diakibatkan dua hal,
secara sengaja dan tidak sengaja. Kebakaran secara sengaja kebanyakan
dipicu oleh pembakaran untuk membuka lahan dan pembakaran karena
eksploitasi sumber daya alam. Sedangkan kebakaran tak disengaja lebih
disebabkan oleh kelalaian karena tidak mematikan api unggun,
pembakaran sampah, membuang puntung rokok, dan tindakan kelalaian
lainnya.
C. Kajian Bahaya
1. Prediksi cuaca untuk mengetahui datangnya musim kering atau kemarau.
2. Monitoring titik api serta menetapkan daerah rawan kebakaran hutan dan
lahan.
3. Pemetaan daerah rawan bencana kebakaran berdasarkan kejadian masa
lalu dan meningkatnya aktivitas manusia untuk mengetahui tingkat
kerawanan suatu kawasan.
4. Pemetaan daerah tutupan lahan serta jenis tanaman sebagai bahan bakaran.
5. Pemetaan tata guna lahan.
D. Klasifikasi Kebakaran
Kelas A:
Termasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan yang mudah terbakar
biasa con-tohnya kertas, kayu, karet, maupun plastik. Cara mengatasinya bisa
dengan mengguna-kan air untuk menurunkan suhunya sampai di bawah titik
Kelas B:
Kebakaran pada kelas ini adalah yang melibatkan bahan seperti pada
cairancombustible dan cairan flammable, contohnya bensin, minyak tanah,
gemuk, oli,dan bahan serupa. Cara mengatasinya dengan menggunakan bahan
seperti foamlebih disarankan.
Kelas C:
Yang termasuk dalam kebakaran ini adalah alat-alat yang dijalankan oleh
listrik.Untuk mengatasi kebakaran dengan penyebab ini harus menggunakan
bahan pemadam kebakaran yang non konduktif agar terhindar dari sengatan
listrik.Yang terbaik adalah menggunakan CO2 atau halon, namun karena sifat
darihalon yang merusak lingkungan maka pemadan dengan bahan halon sudah
tidak lagi diproduksi. Sebagai catatan kebakaran kelas c bisa dipadamkan oleh
bahan pemadam kebakaran kelas a dan b asalkan listrik terlebih dahulu
dimatikan.
Kelas D:
Termasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan logam yang
mudahterbakar (contohnya magnesium, titanium, zirconium, sodium dan
potasium).Bahan pemadam nya adalah powder khusus kelas d.
Kelas K:
Yang termasuk dalam kebakaran kelas ini adalah yang melibatkan media
memasak misal nya minyak goreng (baik yang berbahan dasar tumbuhan
atauhewan). Untuk mengata-sinya bisa menggunakan serbuk kimia basah
yangkhusus untuk kebakaran kelas ini. Perencanaan / penempatan alat atau
fasilitas pemadam, sehingga jika kebakaranterjadi dapat segera dipadamkan
dan diatasi.
DAMPAK KEBAKARAN
a) Bencana adalah titik awal upaya mitigasi bagi bencana serupa berikutnya.
b) Upaya mitigasi itu sangat kompleks, saling ketergantungan dan melibatkan
banyak pihak.
c) Upaya mitigasi aktif lebih efektif dibandingkan upaya mitigasi pasif.
d) Sumber daya terbatas, maka prioritas harus diberikan kepada kelompok
rentan.
e) Upaya mitigasi memerlukan pemantauan dan evaluasi yang terus menerus
untuk mengetahui perubahan situasi.
a) Pastikan agar semua pintu keluar bebas dari bahan-bahan mudah terbakar.
b) Jangan biarkan sampah menumpuk.
c) Gunakan wadah yang tepat untuk menyimpan atau menuangkan bahan cair
mudah terbakar.
d) Simpan cairan mudah terbakar ditempat aman dari sumber nyala api.
e) Pastikan kabel dan peralatan listrik tidak rusak.