Anda di halaman 1dari 6
Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT2004) ‘Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 24 ~25 Agustus 2004 ISSN : 1411-6286 SISTEM PENGOLAHAN SIGNAL SEBAGAI PENGUKURAN KECEPATAN MOTOR MENGGUNAKAN WIRELESS M. Herdi, A. Sofwan Faculty of Industry Technology, Majoring in Electrical Engineering National Institute of Science and Technology Phone : 0815-8729851, e-mail : herdiaxl@yahoo.com Abstrak System pengukwran kecepatan jarak jauh adalah alat yang dirancang untuk mengetahui ‘Recepatan putaran suatu mesin dari jarak jauh. Alat ini terdapat 2 bagian rangkaian yaitu : rangkaian transmitter (pengirim) dan rangkaian receiver (penerima) sinyal informasi. Dimana bagian pemancar ini merupakon kendali dari alat tersebut yang juga menghasilkon sinyal termodudasi frekuensi (FM) yang akan ditransmisikan melalui FSK (Frekuensi shift keying) untuk merubah data dari sinus ke digital untuk ditumpang pada alat pengirim dan bagian penerima dapat menerima dan mendeteksi ‘Sinyal termodlasi frekuensi (FM) menjadi sinyal informasi yang diperlihatkan pada display (dalam RPM). Dengan demikian hasil pengukuran dari mesin tersebut dapat dilihat dari jarak jah, Alat ini ‘mengukur 4 buah motor yang diaplikasikan ke mesin industri. 1. Pendahuluan Penggunaan Optocopler sebagai tranducer pengubsh sinyal cahaya yang mewakili informasi kecepatan motor menjadi sinyal listrik memang telah umum digunakan. Namun dengan sedikit modifikasi maka informasi data tersebut dapat dikirimkan secara wireless yaitu dengan menggunakan XR2206 sebagai transmitter dan XR2211 sebagai receiver schingga dapat membantu pengontrolan sebuah device dari jarak jauh. Data yang dihasilkan oleh optocoupler akan diproses oleh perangkat mikrocontroller pada bagian transceiver dan melalui XR2206 data tersebut dipancarkan untuk kemudian diterima oleh ‘agian receiver yang diwakili oleh XR221 1. Seperti halnya rangkaian transmitter pada bagian receiver juga terdapat microcontroller sebagai pengolah sinyal. Adapun jenis microcontroller yang digunakan pada bagian transmitter dan receiver yang digunakan disini adalah AT89CS1 dari keluarga MCS-S1. Sinyal data yang dihasilkan oleh microcontroller pada bagian receiver akan ditampilkan dalam bentuk ‘nga dengan menggunakan penampil Seven Segmen. Adapun Biok diagram dari rangkaian lengkap seperti di bawah ini. a DISPLAY Oem] m= ty ue Le ZH oe, L[osrar] feeor [*Losrar ] oo = Posey | Gambar 1. Blok diagram Sistem Pengolahan Sinyal Sebagai pengukuran kecepatan Motor ‘menggunakan system Wireless. 185 Sistem Pengolahan Signal Scbagai Pengukuran Kecepatan Motor Menggunakan Wireless Proceedings, Komputer dan Sistem Inelijen (KOMMIT2004) ‘Auditorium Universites Gunadarma, Jakarta, 2425 Agustus 2004 ISSN : 1411-6286 2. Penjelasan Blok Diagram Motor yang digunaken sebanyak 4 unit, bisa berupa motor AC maupun DC yang banyak dipakai pada dunia industri, sedangkan sensor yang digunakan adalah jenis optocoupler. Pada Optocoupler sendiri verdapat bagian transmitter berupa LaserDiode dan receiver berupa FotoTransistor atau sejenisnye. Dengan perakitan yang sedemikian rupa dan dengan bantuan Shaft Encoder (gambar 1.2) yang dirakit secara Khusus maka bagian receiver akan menerima informasi sinyal cahaya yang ‘kecepatannya bervariasi tergastung dari kecepatan putaran motor pada saat itu. Fototransistor pada ‘optocoupler akan menghasilian sinyal “Low” bagi AT89CSI yang berarti ada informasi yang datang. ‘Namua sebelum sinyal output dari optocoupler tersebut menuju AT89C51_sinyal tersebut terlebih dahulu di masukkan ke TDM (Time Division Multiplexing) yaitu sebuah bagian yang menerima input dalam jumiah tertentu dan mengeluarkan sebuah output dari fungsi input tersebut berdasarkan urutan ‘waktu tertentu. Sinyal keluaran dari TDM merupakan informasi dari motor yang akan diukur kecepatannya dan sinyal tersebut diteruskan ke kaki T/Co dari AT89CS1 untuk diolah. T/C) dari ‘ATS9CS1 digunakan sebagai counter sehingga setiap ada masukan pada kaki tersebut maka ATB9CS1 ‘akan menghitungnya. Hasil hitungan dalam satu menit tersebut adalah kecepatan (rpm) dari putaran motor yang diukur pada saat itu (dalam hal ini ditentukan olch TDM). | | M Gambar 2. a.Gambar Optocoupler menggunakan intemal Laser Diode dan Fototransistor, b.gimbar Shaft Encoder sederhana dengan 4 lubang. c. gambar lengkap pemasangan Optocoupler dengan Shaft Encoder dan Motor. Setelah ATS9CSI selesai mengolah data yang diterima pada pin T/C) data tadi akan dikirimkan kebagian Modulator FSK (Frequency Shift Keying) secara serial melalui port serial dalam hal ini adalah kaki Tx (Tarsmitter). 3. Modulator FSK ‘Komponen inti pada rangkaian Moduletor FSK disini menggunakan XR2206 yang menggunakan frekuensi mark dan space sebagai pengkodenya. Frekuensi mark yang disebut kemudian sebagai fl ‘mewakili logic 1 (high) sedangkan frekuensi space yang disebut kemudian sebagai 2 mewakili logic 0 (ow) C-— a 4° ai mom Gambar 3, Rangkaian Modulator FSK menggunakan IC XR 2206 ‘Sistem Pengolahan Signal Sebagai Pengukuran Kecepatan Motor Menggunakan Wireless 186 Proceedings, Komputer dan Sistem lntelijen (KOMMIT2004) ‘Auditorium Universisas Gunadermne, Jakarta, 24 ~25 Agustus 2004 ISSN : 1411-6286 ‘Untuk mencari nila f dapat digunakan persamaan berikut : PV o ‘Sedangkan untuk mencari nilai 2 dapat digunakan persamaan berikut : AVpac hie 2 4. Demodulator FSK Rangkaian yang paling umum digunaken untuk demodulasi sinyal FSK biner adalah phase locked loop (PLL) yang ditunjukan dalam blok diagram pada gamber. Suatu demodulator FSK PLL bbekerja sangat mirip dengan demodulator PLL-FM. Sesuai input ke PLL bergeser diantara frekuensi mark dan space, de eeror voltage pada output fase komparator mengikuti pergeseran freknensi. Karena ‘hanya ada dua freluensi input ( mark dan space ) maka disini ada dua output error voltage. Satu ‘mewakili suatu logic 1 dan Isinnya mewakili suatu logic 0 sehingga frekwensi natural pada PLL dibuat sama untuk frekuensi center pada modulator FSK, sebagai suatu hasil perubahan dalam de error voltage mengikuti perubahan dalam input frekuensi analog dan disekitar 0 V de =}: Gambar 4, Modulator PLL FSK 5. Pertimbangan bandwith pada FSK ‘Sebagaimana system Komunikasi elektronik yang lain bandwith merupakan hal yang penting dalam merancang sebuah pemancar FSK. System ini memiliki kesamaan dengan system modulasi FM analog. Gambar di bawah ini memberikan ilustrasi sebuah diagram blok pemancar FSK. 187 Sistem Pengolahan Signal Sebagai Pengukuran Kecepatan Motor Menggunakan Wireless Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT2004) ‘Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 24-25 Agustus 2004 ISSN: 1411-6286 Gambar 5. Modular FSK biner Pada gambar di atas menunjukan sebush modulator FSK biner, yang mana memiliki kemiripan dengan modulator FM dan ini seringkali berupa VCO (voltage controlled oscillator). Input rate tercepat ada pada perubahan angka 1/0 secara beruntun, yang dalam hal ini digambarkan sebagai bentuk gelombang persegi, sebagai konsekuensinya hanya frekuensi fundamental yang dipakai sebagai -acuan, Saat ini terjadi nilai frekuensi modulasi tertinggi sebanding dengan setengah input rate. i sedemikian hingga jatuh tepat ditengah diantara frekuensi 1 menggeser VCO daro kondisi frekuensi rest menjadi frekuensi mark dan logika 0 menggeser frekuensi VCO dari rest menjadi space, sebagai konsekuensinya perubahan keadaan input 1/0 secara berurutan menyebabkan deviasi frekuensi dari mark ke space. Dalam modulator FSK. biner Af merupakan puncak deviasi frekuensi pada carrier dan nilainya sebanding dengan besarnya beda frekuensi antara mark dan rest. Nilai ini sebanding dengan setengah eda antara mark dan space puncak dari deviasi frekuensi tergantung dari amplitude sinyal pemodulasi. Dalam sinyal digital biner semua logika 1 memiliki level tegangan yang sama, demikian pula halnya dengan semua logika 0 sebagai konsekuensinya pada system FSK memiliki frekuensi deviasi yang konstan dan selalu pada nilai maksimum. Gambar 6, Frekuensi pada FSK, Output pada modulator FSK dikaitkan dengan input biner dapat ditunjukan dengan gambar di atas. Disini logika 0 berkaitan dengan frekuensi space (fs) dan logike 1 berkaitan dengan frekuensi mark (fm) sedangkan frekuensi cartier dinyatakan sebagai fc. Frekuensi deviasi dinyatakan dengan ‘hubungan berikut ini : Jm-f_\ Of ay Meni @ Dimana tb merupakan waktu untuk satu bit dalam satuan detik sedangkan besarnya fin dan fo dinyatakan sebagai : frm fo- Of = fot © ‘Sistem Pengolahan Signal Sebagai Pengukuran Kecepatan Motor Menggunakan Wireless 188 Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT2004) ‘Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 24~25 Agustus 2004 ISSN : 1411-6286 fix fer of = ford © dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa FSK tersusun dari dua gelombang sinusoida pada frekuensi fm dan fs. Gelombeng pulsa sinus memiliki spectrum frekuensi untuk sinyal FSK yang dapat digambarkan sebagai fungsi (sin x)'x sebagai konsekuensinya kita dapat mewakili spectrum output untuk sinyal FSK seperti ditunjukan paga gambar di bawah ini, bentuk bandwith pada FSK dapat owe fine 2. (6-28) =f fee 2al ay) © 7h & cm IN Gambar 7. Spectrum frekuensi FSK 6. Demodulator FSK. Rangkaian demodulator FSK menggunakan XR2211 yang merupakan sistem phase locked Joop (PLL). Gamber memperlihatkan rangkaian demodulator FSK, * sav our 4.—¢— ee oe > Input SK . : 20k0hm or 4 4 Siahm | L 540m | 5} woon 6 -——_ 20a 20 +5y °° ‘10m 1008 ‘Gambar 8. Rangkaian Demodulator FSK Komponen yang dapat diukur adalah Ro, R1, dan Co. Harga-harga ini ditentukan dari frekuensi ‘mark (f1) dan frekuensi space (/2) dengan perhitungan sebagai berikut: 189 Sistem Pengolahan Signal Sebagai Pengukuran Kecepatan Motor Menggunakan Wireless Proceedings, Komputer dan Sistem intelijen (KOMMIT2004) ‘Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 24 ~25 Agustus 2004 ISSN : 1411-6286 (f+ $2) * 2 _ 200 +2200) 2 = 1700 Hz RO dan CO digunakan untuk menentukan frekuensi tengah dari VCO dimana CO ditentukan sebesar 27 nF dari nilai tersebut dapat ditentukan RO dengan perhitungan: R= co. 70 ° wo Setelah proses pendemodulasian sinyal data FSK selesai maka, sinyal data biner yang asli -yang berasal dari AT89C51 pada bagian transmitter siap untuk diolah pada microcontroller AT89CS1 ada bagian receiver dengan memasukkannya melalui kaki / pin Rx (komunikasi dilakukan secara serial). Sinyal data tadi akan diolah sedemikian rupa sesuai dengan program yang dirancang dan untuk ‘kemudian siap ditampilkan pada bagian penampil dalam hal ini menggunakan 4 buah seven segmen. 7. Kesimpulan System pengukuran kecepatan jarak jauh adalah alat yang dirancang untuk mengetahui kkecepatan putaran suatu mesin dari jarak jauh. Alat ini terdapat 2 bagian rangkaian yaitu : rangkaian ‘Transmitter ( pengirim ) dan rangkaian Receiver ( Penerima ) sinyal informasi, dimana bagian Pemancar ini merupakan kendali dari alat tersebut yang juga menghasilkan sinyal termodulasi frekuensi (FM) yang akan ditransmisikan melalui FSK dan bagian penerima dapat menerima dan mendeteksi sinyal termodulasi frekvensi(FM) menjadi sinyal informasi yang diperlihatkan pada display (dalamj RPM) dengan demikian hasil pengukuran dari mesin tersebut dapat dilihat dari jarak Jjauh. Alat ini mengukur 4 buah motor yang bisa diaplikasikan ke mesin industri untuk membantu engawasan dan controlling agar dapat memudahkan untuk mengetahui sedini mungkin masalah ataupun gangguan pada mesin tersebut. & Daftar Pustaka 1] Paulus Andi Nalwan, Teknik Antarmuka dan Pemograman Mikrokontrofér AT89CS1 Ewe smn B] www.aldes.com [4] www.bataraelektrindo.com Sistem Pengolahan Signal Sebagai Pengukuran Kecepatan Motor Menggunakan Wireless 190

Anda mungkin juga menyukai