Anda di halaman 1dari 9

PELACAKAN KERUSAKAN KOMPONEN DALAM

RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Pengujian Komponen Aktif

Pengujian yang akan dilakukan disini sebagian besar adalah pengujian saat ada tegangan
kerja (pada suatu rangkaian), sehingga jika ada kerusakan pada suatu rangkaian, tidak
tergesagesa melepas solderan suatu komponen tapi bisa dilakukan pengukuran terlebih
dahulu untuk meyakinkannya.

2.6.1. Dioda.
 Tegangan maju dioda silicon, germanium, Schottky, tunel, dan zener harusnya
tidak lebih dari 1,1V (dalam rangkaian). Tetapi bila lebih dari nilai tersebut
menandai adanya dioda terbuka, yang harus dilepaskan, diuji, dan diganti.
 Jika suatu dioda mengalirkan arus tetapi drop tegangan dioda nol atau hanya
beberapa milivolt, berarti dioda hubung singkat. Pindahkan,uji, dan ganti.
 Dioda penyearah yang hubung singkat dapat merusak dioda lain , kapasitor filter,
dan trafo daya, maka harus dicek sebelum memberikan catu daya.

2.6.2. Transistor
 Transistor yang menunjukkan tegangan maju basis-emitter lebih dari 1,1V (basis positif
untuk NPN, basis negatif untuk PNP) mempunyai junction base-emitter yang terbuka
dan harus diganti.
 Transistor yang telah melewati tahap pengetesan dapat diputuskan bahwa transistor
tersebut dalam keadaaan baik. Cara pengetesannya sbb:

Gambar 2.56(a):
Hubung singkat antara basis ke emitter menyebabkan tegangan kolektor menjadi naik dan
sama dengan VCC dan VRC turun ke nol, kecuali jika transistor dibiaskan secara normal pada
cut off.
Gambar 2.56(b):

Jika beban kolektor mempunyai resistansi yang mendekati nol, arus turun pada resistor emiter.
Hubung singkat antara B-E menyebabkan VRE turun, kecuali jika transistor dibiaskan secara
normal pada cut off.

Jika dua transistor diparalel, kedua-duanya harus dioffkan untuk mengamati turunnya
VRC.
Jika basis diatur secara langsung oleh transistor, maka diperlukan meng-off-kan Q1 sebelum Q2
dapat diuji oleh metoda ( a) atau ( d).

Jika transistor dihentikan pemberian bias-nya dan VC = VCC, resistor ditambahkan dari VCC ke
basis untuk mengonkan transistor . Hitung R untuk memastikan bahwa IB< 1 Ma untuk sinyal
yang kecil dan IB< 100 mA untuk transistor daya. Penambahan RB menyebabkan VC turun.
Pada rangkaian transistor aktif, sinyal kolektor terbalik dari sinyal basis walau pun distorsi. Jika
penurunan tegangan kolektor ketika tegangan basis naik, dan sebaliknya, pada dasarnya
ransistor berfungsi.

FET

Kerusakan FET seringkali ditandai dengan adanya tegangan gate yang tidak normal.
Pentrigeran gate ditentukan dari jaringan resistif yang sederhana dan tegangan yang
diharapkan dapat dihitung, karena untuk FET yang baik memiliki I G = 0 (arus pada gate = 0),
seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.57. Jangan lupa efek beban pada meter. Deviasi yang besar dari VG yang diinginkan
menunjukkan arus gate mengalir. Jika FET tersebut merupakan FET insulated-gate, itu artinya
FET tersebut rusak. Hal itu terjadi jika sambungan pada FET rusak, atau diberi trigger maju
pada gatesource. Periksa tegangan VGS 0.6V
Tes beda phase dapat digunakan Gambar 2.56 (f) .

 Junction FET dapat dites diluar rangkaian dengan ohm meter antara gate dan source (R
kecil pada satu polaritas dan R besar jika sebaliknya). Dengan menghubung singkat kan
gate-source, resistansi beberapa ratus ohm antara drain-source, polaritas manapun.
 FET insulated-gate dapat diperiksa untuk substratesource dan untuk resistansi
gatesource. Resistansi drainsource (gate dihubungkan ke source) harus berkisar dari
beberapa ratus ohm untuk jenis depletion dan tak hingga untuk jenis enhancement.

SCR
 SCR yang ON harus menunjukkan tegangan 0,1V hingga 1,5V antara anoda dan
katodanya atau ketika konduksi anoda-katoda positif. SCR rusak hubung singkat bila
tegangannya mendekati nol.
 VGK seharusnya tidak pernah di atas +1,2V saat ada tegangan kerja. Jika terjadi, berarti
gate rusak terbuka.
 Terjadinya hubung singkat antara gate-katoda menyebabkan SCR tetap ditrigger,
melewatkan tegangan positif dari anoda-katoda seperti pada gambar 2.58. Jika tegangan
positif tidak muncul saat diberi sinyal sinus antara anoda dan katodanya, berarti beban
terbuka atau SCR yang hubung singkat.
Dengan Ohmmeter seharusnya SCR menunjukkan hubungan seperti sebuah dioda antara
gatekatoda (satu polaritas hambatannya kecil dan sebaliknya), dan hambatan amat besar
(terbuka) untuk kedua polaritas anoda-katoda. Lihat gambar 2.59.

Dengan Ohmmeter dapat juga dilakukan sebagai berikut: polaritas + Ohmmeter ke anoda SCR
dan satunya lagi ke katoda menunjukkan harga besar sekali, kemudian dalam kondisi demikian
hubung- Kan sebentar colok pada anoda (tanpa terlepas dari anodanya) ke gate, maka
penunjukan Ohmmeter akan kecil (beberapa puluh Ohm).
2.6.5. U J T
 Biasanya rusak karena tegangan emiter tidak dapat mencapai tingkat penembakan atau
karena rangkaian pengisian memberi terlalu banyak arus sehingga UJT menahannya.
 Sebaiknya kaki emiter tidak disolder dan ukur VC seperti yang ditunjukkan pada gambar
2.60. Jika tegangan tersebut tidak lebih dari 0,85VB2 periksa rangkaian pengisian dan C.
Selanjutnya, hubungkan milliameter dari C ke B1.
 Jika arus melebihi spesifikasi arus lembah UJT, maka rangkaian pengisian member
banyak arus, sehingga UJT on.

Pengecekan dan Pengujian Rangkaian


2.7.1. Pengujian Kesinambungan

Sejumlah masalah dapat diketahui dengan pemeriksaan jalur PCB memiliki


resistansi mendekati nol. Ohmmeter dengan skala Rx1 dapat digunakan untuk ini.
● Dengan alat penguji yang dapat didengar seperti gambar 2.61 mata dapat terus mengawasi
rangkaian. Gunakan penunjuk jarum untuk menembus lapisan oksida yang membentuk isolator,
dan pastikan bahwa instrumen yang diuji sedang mati. Berikut adalah beberapa kemungkinan
tempat-tempat untuk kerusakkan kesinambungan :
Dua ujung kabel (konduktor atau konektor yang patah). Kaki IC dan jalur rangkaian pada PCB
menjadikan koneksi yang tidak baik, terutama jika IC menggunakan soket. Dua ujung jalur yang
panjang dan tipis pada PCB. Kontak saklar atau relay yang di am atau bergerak (kontak saklar
yang bengkok, patah atau berkarat).

a)

b)
c)

d)

Gambar (a) sampai (c) menunjukkan distribusi tegangan pada rangkaian seri di bawah keadaan
normal, kondisi hubung singkat, dan terbuka. Untuk mengetrace rangkaian seri yang hubung
singkat atau terbuka, dengan osiloskop atau voltmeter dari ground ke A, gerakkan ke B, C, D, E,
dan F. Tegangan yang mengedrop hingga menuju tegangan nol diamati pada titik F.
a. Rangkaian seri normal dan tegangan ke ground
b. Rangkaian di hubung singkat menunjukkan tidak ada tegangan yang
melewati elemen yang dihubung singkat
c. Rangkaian terbuka mendrop semua tegangan yang melewati rangkaian
yang diputus

Anda mungkin juga menyukai