Arus dari mesin mengalir ke elektrode melalui co-axial cable, yaitu suatu kabel yang terdiri dari
serangkaian kawat ditengah yang diselubungi oleh selubung logam yang dikelilingi suatu benda isolator
Kawat dan selubung logam yang dikelilingi suatu benda isolator. Kawat dan selubung logam tadi berjalan
sejajar dan membentuk sebagai kabel output dan kabel bolak-balik dari mesin. Konstruksi kabel
semacam ini diperlukan untuk arus frequensi yang sangat tinggi dan panjangnya tertentu untuk suatu
pengobatan.
Co-axial kabel ini menghantarkan arus listrik kesebuah area dimana gelombang mikro dipancarkan dan
untuk mencegah pancaran gelombang di luar emiter. Area ini dipasang suatu reflektor yang dibungkus
dengan bahan yang dapat meneruskan gelombang magnetik. Kontruksi ini dimaksudkan untuk
mengarahkan gelombang ke jaringan tubuh yang disebut emiter, direktor atau aplikator atau sebagai
elektrode.
b. Efek Fisiologis
1) Perubahan Temperatur
b) Reaksi general
Dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi dipertimbangkan karena penetrasinya dangkal ±3 cm dan
aplikasinya lokal.
c) Efek konsensual
Timbulnya respon panas pada sisi kontra lateral dari segmen yang sama setelah pengobatan lebih dari
20 menit. Dengan penerapan MWD, penetrasi dan perubahan temperature lebih terkonsentrasi pada
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung cairan dan darah.
2) Jaringan ikat
Meningkatkan elastisitas jaringan ikat menjadi lebih baik seperti jaringan collagen kulit, otot, tendon,
ligament dan kapsul sendi akibat menurunnya viskositas matrik jaringan tanpa menambah panjang
serabut kolagen, tetapi terbatas pada jaringan ikat yang letak kedalamannya ±3cm.
3) Jaringan otot
Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus melalui normalis nocicensorik.
4) Jaringan syaraf
c. Efek Terapeutik
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedative, serta perbaikan metabolisme.
3) Kontraktur jaringan
Dengan penigkatan elastisitas jaringan lunak, maka dapat mengurangi proses kontraktur jaringan.
Apabila elastisitas dan ambang rangsang jaringan saraf semakin membaik, maka konduktivitas jaringan
saraf akan membaik pula.
Dengan efek-efek dari Microwave Diathermy (MWD) maka akan terjadi peningkatan sirkulasi,
normalisasi jaringan otot dan tendon, serta pebaikan metabolisme sehingga persepsi nyeri pada jaringan
ikat akan menurun.
1) Indikasi :
2) Kontra indikasi :
Micro Wave Diathermy (MWD) merupakan suatu alat sebagai pengobatan yang menggunakan
stessor fisis berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus bolak-balik ber-frekuensi 2450
MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm.
Pada dasarnya prinsip dari produksi gelombang mikro sama dengan arus listrik bolak-balik frekwensi
tinggi yang lain. Tetapi untuk memperoleh frekwensi yang lebih tinggi lagi diperlukan valve (tabung
khusus) yang disebut magnetron dan magnetron ini memerlukan waktu untuk pemanasan, ini dibuat
secara normal sehingga unit ini tidak dapat di aplikasikan sampai unit ini cukup panas. Arus dari mesin
mengalir ke elektrode melalui co-axial cabel. Co-axial kabel ini menghantarkan arus listrik ke sebuah
area dimana gelombang mikro dipancarkan. Area ini dipasang suatu reflektor yang dibungkus dengan
bahan yang dapat meneruskan gelombang elektromagnetik.
Co-axial cabel manghantarkan arus listrik ke sebuah area dimana gelombang mikro dipancarkan. Area
ini dipasang suatu reflektor yang dibungkus dengan bahan yang dapat meneruskan gelombang
elektromagnetik. Kontruksi ini dimaksudkan untuk mengarahkan gelombang ke jaringan tubuh, yang
disebut dengan emitter. Emitteryang sering disebut juga elektrode atau magnetode terdiri dari serial,
reflektor dan pembungkus. Emitter ini bermacam-macam bentuk dan ukurannya serta sifat energi
elektromagnetik yang dipancarkan. Antara emitter dan kulit di dalam teknik aplikasi terdapat jarak
berupa udara. Pada emitter yang berbentuk bulat maka medan elektromagnetik yang dipancarkan
berbentuk sirkuler dan paling padat di daerah tepi. Pada bentuk segi empat medan elektromagnetik
yang dipancarkan berbentuk oval dan paling padat di daerah tengah. Energi elektromagnetik yang
dipancarkan dari emitter akan menyebar, sehingga kepadatan gelombang akan semakin berkurang pada
jarak yang semakin jauh berkurangnya intensitas energi elektromagnetik juga disebabkan oleh
penyerapan jaringan. Jarak antara kulit dan emitter tergantung pada beberapa faktor antara lain: jenis
emitter, output mesin, dan spesifikasi struktur jaringan yang diobati.
4. Efek Fisiologis
a. Perubahan panas
b) Meningkatkan vasomotion sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhirnya terjadi
vasodilatasi lokal.
2) Reaksi general
Kemungkinan dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal ± 3 cm dan aplikasinya lokal.
b. Jaringan ikat
Dapat meningkatkan elastisitas jaringan ikat, seperti jaringan collagen, kulit, otot, tendon, ligament
dan capsul sendi akibat menurunnya viskositas matrik jaringan tanpa menambah panjang matrik, tetapi
terbatas pada jaringan ikat yang letak kedalamannya ± 3 cm.
c. Jaringan otot
Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus otot lewat normalisasi nocisensorik.
d. Jaringan syaraf
Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan syaraf, meningkatkan konduktivitas syaraf serta
meningkatkan nilai ambang rangsang.
5. Efek Terapeutik
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedatif, serta perbaikan metabolisme.
Apabila elastisitas dan treshold jaringan saraf semakin membaik, maka konduktivitas jaringan. Ini
dimaksudkan sebagai persiapan sebelum pemberiam latihan
Dengan peningkatan elastisitas jaringan lemak, maka dapat mengurangi proses kontraktur jaringan.
Ini dimaksudkan sebagian persiapan sebelum pemberian latihan.
6. Kontra Indikasi
Kontra indikasi dari MWD yaitu: pemakaian implant pacemaker, adanya logam dalam jaringan dan
permukaan jaringan, gangguan pembuluh darah, gangguan sensibilitas, pendarahan, CA dengan
metafase, jaringan yang banyak cairan dan malignant tumor serta trombosis vena.
7. Prosedur Penerapan
a. Persiapan alat
1) Bersihkan dan rapikan semua peralatan yang akan digunakan baik sebelum dan sesudah digunakan
pasien.
2) Pastikan semua peralatan mesin maupun elektrode yang ada berfungsi dengan baik dan siap
dioperasikan, sehingga tidak membahayakan pasien dan terapist.
b. Persiapan penderita
1) Panggil penderita dengan ramah dan sopan, serta masukan ke tempat terapi sesuai kondisi dan
diagnosa.
2) Lakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan keluhan yang dialami penderita dengan teliti dan
cermat.
3) Sebelum pemberian terapi, pasien terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai cara kerja alat,
indkasi dan kontra indikasinya.
c. Pelaksanaan terapi
1) Pilih posisi pasien se-rileks mungkin baik posisi tidur atau duduk.
2) Minta kepada pasien membebaskan pakaian pada daerah yang akan di terapi.
3) Beri penjelasan setiap melakukan tindakan fisioterapi apa yang akan di rasakan kepada penderita.
4) Dalam pelaksanaan terapi utamakan prinsip aman, nyaman dan keselamatan pasien.
d. Operasional MWD
Elektroda di tempatkan pada daerah yang di terapi, intensits subthermal, dengan lama waktu pemberian
terapi 15 menit dan frekuensi selama 6 kali.