Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Bisnis dan Manajemen (Bisma)

ISSN 1978-3108 (Print) ISSN 2623-0879 (Online)


Vol. 13 No. 1 , 2019, pp. 43 - 51
Jurnal Bisnis dan Manajemen
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BISMA
Jurnal Bisma, Vol. 13 No. 1, 2019, pp 43 - 51

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN,


DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Febriani Florentin Sinaga 1, Matrodji Mustafa 2


1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Jakarta

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan hutang, kebijakan
dividen, dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai variabel intervening pada perusahaan pembiayaan. Populasi penelitian ini
adalah seluruh perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2015 dan 2016. Menggunakan teknik purposive sampling, dari jumlah
populasi sebanyak 15 perusahaan pembiayaan, hanya 12 perusahaan yang digunakan
sebagai sampel penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data keuangan
yang tersedia di website BEI. Data dianalisis menggunakan analisis jalur dengan dua
persamaan yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan faktor-faktor
yang mempengaruhi profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan
hutang, kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaan, dan profitabiltas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Sementara itu, diantara
kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan pertumbuhan perusahaan, hanya kebijakan
dividen yang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Kata Kunci : Kebijakan hutang, kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas

Abstract This study aims to analyze the effect of debt policy, dividend policy, and company growth on
company value, with profitability as the intervening variable, in the finance companies
listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The population of this study was all finance
companies listed on IDX for the period of 2015 and 2016. The purposive sampling method
was used in this study with the sample consisted of 12 finance companies. Data used were
financial data sourced from the website of IDX. Data were analyzed using path analysis
with two equations, i.e., the factors affecting company value and the factors affecting
company profitability. Results of the study showed that debt policy, dividend policy,
company growth, and profitability have no significant effect on company value. This study
also found that debt policy and company growth have no significant effect on profitability,
while dividend policy significantly affects profitability.

Keywords : Debt policy, dividend policy, company growth, profitability

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Mercu Buana Jakarta
E-mail : febri_ffnaga@gmail.com
Sinaga dan Mustafa Jurnal Bisma
Vol. 13 No. 1, 2019

Pendahuluan Tabel 1. PBV Financial Intitution yang


Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Dengan perkembangan yang terjadi saat ini, Financial 2012 2013 2014 2015 2016
banyak investor yang membutuhkan dana Intitution
Bank 1,81 0,96 0,62 1,45 1,35
untuk melakukan investasi. Lembaga Finance -0,34 -0,28 1,15 1,18 1,03
keuangan hadir untuk menyediakan jasa Company
Securities 1,48 2,54 1,54 1,39 2,56
sebagai perantara antara pemilik modal dan Insurance 0,86 1,03 1,17 1,54 1,94
pasar uang. Other 2,36 2,83 1,3 1,59 1,61
Total 6,17 7,08 5,78 7,15 8,49
Kehadiran lembaga keuangan inilah yang
memfasilitasi arus peredaran uang dalam Sumber : www.idx.co.id
perekonomian, dimana uang dari investor Tabel 1 memberikan indikasi mula-mula
dikumpulkan dalam bentuk tabungan, bahwa lembaga keuangan mempunyai tren
sehingga risiko dari para investor ini beralih yang menarik. Pada tahun 2012 dan 2013
pada lembaga keuangan yang kemudian prosentase PBV pada finance company berada
menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pada posisi yang kurang baik dibandingkan
pinjaman hutang kepada yang membutuhkan. lembaga keuangan lainnya. Namun pada tahun
2014, PBV pada finance company mengalami
Investor juga akan menilai kinerja mendatang kenaikan menjadi 1,15. Menurut Gordon dan
perusahaan. Dengan adanya prospek yang Lintner (1956), perhitungan rasio PBV
menjanjikan di masa yang akan datang, maka dilakukan dengan menurunkan dari metode
investor akan semakin tertarik menanamkan valuasi diskonto dividen dengan faktor
modalnya. Harapan para investor, perusahaan pertumbuhannya dan dikenal dengan Gordon
dapat memberikan kemakmuran bagi investor Growth Model.
melalui investasi yang dilakukannya (Dewi
dan Wirajaya, 2013). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
nilai perusahaan. Faktor yang pertama adalah
Semakin tinggi tingkat kemakmuran pemilik kebijakan hutang. Menurut Mogdiliani dan
perusahaan maka akan meningkatkan nilai Miller, nilai perusahaan ditentukan oleh
perusahaan (Mayogi dan Fidiana, 2016). Nilai struktur modal. Kebijakan hutang sangat
perusahaan ini menjadi sangat penting karena sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan.
mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin
memberikan pengaruh terhadap persepsi tinggi pula harga saham.
investor terhadap perusahaan.
Herawati (2013) mengungkapkan bahwa pada
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan
suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar dana dan pemenuhan dana tersebut dapat
hutang. Dengan demikian, penambahan dari berasal dari sumber intern ataupun ekstern.
jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang Kebijakan hutang perlu dikelola karena
perusahaan dapat mencerminkan nilai penggunaan hutang yang tinggi akan
perusahaan (Kusumajaya, 2011; Dewi dan meningkatkan nilai perusahaan karena
Wirajaya, 2013). Tabel berikut merupakan penggunaan hutang dapat menghemat pajak.
nilai industri keuangan dengan menggunakan Penggunaan hutang yang tinggi juga dapat
PBV sebagai indikator. menurunkan nilai perusahaan karena adanya
kemungkinan timbulnya biaya kepailitan dan
biaya keagenan. Kebijakan hutang itu sendiri
diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER).

Tinggi rendahnya hutang yang digunakan


tidak mempengaruhi harga saham pasar
namun karena kondisi pasar, investor juga
tidak hanya memperhatikan dari hutang yang
digunakan namun cenderung lebih
memperhatikan bagaimana manajer mengolah

44
Sinaga dan Mustafa Jurnal Bisma
Vol. 13 No. 1, 2019

kebijakan hutang dengan efektif dan efisien yang menjadi tolak ukur kemampuan
pada perusahaan sehingga menghasilkan nilai perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
perusahaan yang baik. total modal sendiri yang digunakan. Dalam
penelitian ini, yang digunakan untuk
Faktor-faktor lain yang menentukan PBV telah mengukur profitabilitas perusahaan adalah
dikaji oleh peneliti sebelumnya yang meliputi ROE, karena ROE mengukur kemampuan
kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaan perusahaan memperoleh laba yang tersedia
dan profitabilitas. Berdasarkan kamus besar bagi para pemegang saham dalam bentuk
Bahasa Indonesia, dividen berarti sejumlah penyertaan modal sendiri yang ditanamkan
uang sebagai hasil keuntungan yang oleh pemegang saham.
dibayarkan kepada pemegang saham (dalam
suatu Perseroan). Apabila saldo laba Dalam perkembangannya, keberadaan
didisitribusikan kepada pemegang saham lembaga perbankan tidak mencukupi
maka saldo laba akan berkurang sebesar nilai kebutuhan akan dana yang sangat dibutuhkan
yang didistribusikan tersebut. oleh masyarakat. Oleh karena itu diperlukan
adanya alternatif pembiayaan lainnya selain
Faktor yang ketiga adalah pertumbuhan bank. Adanya alternatif pembiayaan lainnya
perusahaan (growth). Pertumbuhan (growth) dimaksud dibutuhkan mengingat akses untuk
adalah seberapa jauh perusahaan mendapatkan dana dari bank sangat terbatas.
menempatkan diri dalam sistem ekonomi Mengantisipasi hal tersebut, maka pemerintah
secara keseluruhan atau sistem ekonomi pada tahun 1988, membuka peluang bagi
untuk industri yang sama (Machfoeds dalam berbagai badan usaha untuk melakukan
Safitri dan Suwitho, 2015). Pertumbuhan kegiatan-kegiatan pembiayaan sebagai
perusahaan merupakan kemampuan alternatif lain untuk menyediakan dana guna
perusahaan untuk meningkatkan size yang menunjang pertumbuhan perekonomian
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan oleh
faktor eksternal, internal, dan pengaruh iklim suatu lembaga yang disebut lembaga
industri (Herawati, 2013). Pertumbuhan pembiayaan.
perusahaan yang cepat akan mengakibatkan
besarnya kebutuhan dana bagi perusahaan Berikut adalah daftar perusahaan pembiayaan
untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan yang terdaftar di BEI disajikan dengan PBV
untuk pembiayaan mendatang maka semakin sebagai indikator nilai perusahaan.
besar keinginan perusahaan untuk menahan
laba. Jika investasi dilakukan dengan tepat, Tabel 2. PBV Finance Company yang
maka pertumbuhan perusahaan akan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
mendatangkan laba dimasa depan. Finance
2012 2013 2014 2015 2016
Company
Faktor yang keempat adalah Profitabilitas. Adira
Dinamika 2,87 1,95 1,35 1,77 0,8
Profitabilitas merupakan kemampuan laba Finance Tbk.
yang dihasilkan oleh perusahaan. Manajer Amstelco
-20,9 -16,8 0 0 0
keuangan yang menggunakan pecking order Indonesia
Batavia
theory dengan laba ditahan sebagai pilihan Prosperindo 1,31 0,96 1,9 2,79 1,9
pertama dalam pemenuhan kebutuhan dana Finance Tbk.
dan hutang sebagai pilihan kedua serta BFI Finance
1,83 1,08 1,12 1,08 1,09
Indonesia
penerbitan saham sebagai pilihan ketiga akan Tbk.
Buana
selalu memperbesar profitabilitas untuk Finance Tbk. 0,78 1,15 1,16 1,59 1,63
meningkatkan laba. Profitabilitas sangat Clipan
0,75 0,62 0,55 0,54 0,3
diperhatikan oleh calon investor maupun Finance
Indonesia
Danasupra
pemegang saham karena berkaitan dengan Tbk.
erapacific 0,88 1,52 1,71 1,67 1,85
harga saham yang akan diterima (Mayogi, Tbk.
HD Finance
2016). Tbk. 1,7 1,63 1,33 - -
Intan
- - - 1,67 1,13
Salah satu ukuran profitabilitas yang Baruprana
Finance
IndomobilTbk.
digunakan adalah Return On Equity (ROE) - - 1,58 1,85 1,06
multi Jasa
Tbk.

45
Sinaga dan Mustafa Jurnal Bisma
Vol. 13 No. 1, 2019

Finance tahun 2015 dan 2016 dalam situs resmi BEI


2012 2013 2014 2015 2016
Company yaitu www.idx.co.id.
Mandala
Multifinance 1,61 0,89 0,81 0,65 0,38
Populasi dan Sampel Penelitian
Tbk.
Magna
Finance Tbk. - - - 0,93 0,72
Radana
Populasi yang digunakan adalah seluruh
Bhaskara - - - 1,04 0,85 perusahaan pembiayaan yang terdaftar di BEI
Finance Tbk. selama kurun waktu penelitian tahun 2015
Tifa Finance
Tbk 1,05 1,08 1,24 0,05 0,51 dan 2016. Karakteristik populasi harus
Trust Finance mewakili sampel, artinya ciri atau keadaan
1,9 1,09 0,85 0,79 0,71
Indonesia populasi harus tergambarkan dalam sampel
Tbk. multi
Verena
0,71 0,47 0,36 0,29 0,56 (Kadir, 2016:119). Sampel diperoleh dengan
Finance Tbk.
menggunakan purposive sampling, dimana
Wahana
ottomitra 1,15 0,83 0,92 0,75 0,37 sampel digunakan apabila memenuhi kriteria
multiartha yaitu perusahaan pembiayaan yang terdaftar
Tbk.Total
-0,34 -0,28 1,15 1,18 1,03 di BEI tahun 2015 dan 2016.
Sumber : www.idx.co.id
Tabel 3. Kriteria Pengambilan Sampel
Perusahaan pembiayaan yang bergerak dalam No Keterangan Jumlah
bidang jasa pemenuhan pembiayaan Jumlah perusahaan
1 15
kebutuhan masyarakat saat ini dianggap pembiayaan
memiliki rate yang cukup tinggi, dibandingkan Perusahaan yang tidak
2 (3)
dengan perbankan. Kendati demikian, memiliki laporan lengkap
perusahaan pembiayaan dapat tetap tumbuh. Jumlah perusahaan yang
12
menjadi sampel
Sumber : www.idx.co.id
Metodologi
Berdasarkan data perusahaan pembiayaan
Jenis Penelitian yang terdaftar di BEI diketahui bahwa jumlah
perusahaan pembiayaan pada periode 2015
Berdasarkan sifatnya, jenis data yang dan 2016 sebanyak 15 perusahaan. Dari
digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah tersebut, sebanyak 12 sampel
kuantitatif. Data kuantitatif adalah data perusahaan yang memenuhi kriteria yang
berupa angka hasil dari suatu pengukuran, diajukan dalam penelitian ini dan dapat dilihat
observasi, dan pembilang yang dapat dalam tabel berikut:
dianalisis menggunakan metode statistik,
untuk memperoleh kecenderungan, prediksi Tabel 4. Daftar Sampel Penelitian
hubungan antarvariabel, komparasi hasil No Finance Company
dengan perbandingan kelompok, sehingga 1 Adira Dinamika multi Finance Tbk.
dapat ditampilkan dalam bentuk data-data 2 Batavia Prosperindo Finance Tbk.
statistik (Riadi, 2016 : 48). 3 BFI Finance Indonesia Tbk.
4 Buana Finance Tbk.
Objek dalam penelitian adalah perusahaan 5 Clipan Finance Indonesia Tbk.
pembiayaan dengan alasan bahwa perusahaan 6 Danasupra Erapacific Tbk.
HD Finance Tbk. (Radana Bhaskara
pembiayaan adalah perusahaan keuangan 7
Finance, Tbk.)
non-bank yang saat ini cukup berkembang 8 Mandala Multifinance Tbk.
pesat di Indonesia. Data yang diperlukan 9 Tifa Finance Tbk
dalam penelitian ini yaitu kebijakan hutang, 10 Trust Finance Indonesia Tbk.
kebijakan dividen, total aset, profitabilitas dan 11 Verena Multi Finance Tbk.
nilai perusahaan. Dengan demikian, sumber 12 Wahana Ottomitra multiartha Tbk.
data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber: www.idx.co.id
Data sekunder tersebut berasal dari laporan
Secara keseluruhan, berdasarkan rumusan
tahunan perusahaan pembiayaan yang
masalah dan hipotesis penelitian terlihat
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
bahwa hubungan antara variabel yang
menjadi fokus penelitian ini menunjukkan

46
Sinaga dan Mustafa Jurnal Bisma
Vol. 13 No. 1, 2019

hubungan yang melibatkan variabel endogen, Model diagram jalur yang digunakan dalam
variabel eksogen, dan variabel intervening. penelitian ini disertai persamaan
Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji strukturalnya disajikan sebagai berikut:
dengan menggunakan analisis jalur (path
analysis). Analisis data menggunakan SPSS
sebagai alat untuk analisa.

Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur (Path Analysis) merupakan


teknik analisis yang digunakan untuk
mempelajari hubungan kausal antara variabel
bebas dan variabel tak bebas. Hubungan
Gambar 1. Diagram Jalur
kausal disusun dalam bentuk model hipotetik
yang didasarkan pada substansi keilmuwan Persamaan struktural untuk diagram di atas
yaitu landasan teoritis dan/atau pengalaman adalah sebagai berikut:
peneliti. Pengujian hipotesis menggunakan
teknik analisis jalur sangat bergantung pada
kuat lemahnya teori yang mendasari model
hipotetik yang disusun (Kadir, 2016:240).
Hasil dan Pembahasan
Diagram Jalur dan Koefisien Jalur
Pengujian hipotesis menunjukkan seberapa
Menurut Kadir (2016 : 242), besarnya jauh pengaruh satu variabel bebas secara
pengaruh langsung variabel eksogen terhadap individual dalam menerangkan variabel-
variabel endogen dinyatakan dengan koefisien variabel tersebut.
jalur. Notasi atau simbol dari koefisien jalur
dituliskan sebagai pij di mana i menyatakan Tabel 5. Ringkasan hasil pengujian
akibat (endogen) dan j menyatakan sebab hipotesis dengan SPSS dengan Data DER,
(eksogen). Sebagai contoh dalam penelitian ini DPR, Asset Growth, ROE dan PBV tahun
notasi p41 dimaknai sebagai pengaruh 2015
langsung variabel X1 terhadap variabel X4 Pengaruh
begitupula notasi py berarti pengaruh Koefisi
langsung p-
en jalur thitung Simpulan
langsung variabel X terhadap variabel Y. antar
(pij)
value
Koefisien jalur ekivalen dengan koefisien variabel
X1  X4 0,014 0,049 0,481 Tidak
regresi sebagai estimator terhadap koefisien
Signifikan
beta (β) untuk skor baku. Koefisien-koefisien X2  X4 0,600 2,172 0,019 Signifikan
ini biasanya dicantumkan pada diagram jalur X3  X4 -0,034 2,369 0,454 Tidak
tepat pada setiap garis jalur yang nilainya Signifikan
dalam bentuk numerik. Dengan demikian, X1  Y -0,283 - 0,176 Tidak
untuk mengestimasi koefisien jalur, misalnya 0,988 Signifikan
X2  Y 0,353 1,177 0,135 Tidak
variabel eksogen (X1), ( X2), (X3) terhadap Signifikan
variabel intervening (X4) dapat diestimasi X3  Y -0,397 - 0,101 Tidak
dengan kolerasi sederhana (p41) = bx1x4 ; 1,368 Signifikan
(p42) = bx2x4 ; dan (p43) = bx3x4, . Jika X4  Y 0,138 0,365 0,363 Tidak
Signifikan
variabel endogen (Y) dipengaruhi oleh
Sumber: Output SPSS (diolah)
variabel eksogen (X1), (X2), dan (X3) maka
koefisien jalur X1 terhadap Y selanjutnya X2
terhadap Y dan X3 terhadap Y diestimasi oleh
besarnya koefisien bij dalam regresi skor
baku, yaitu py1 = bx1y ; py2 = bx2y ; dan py3 =
bx3y.

47
Sinaga dan Mustafa Jurnal Bisma
Vol. 13 No. 1, 2019

Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian χ2tab = χ2(0,05;1) = 3,84. Karena W = -2,754 < 3,84
hipotesis dengan aplikasi SPSS, model kausal atau H0 diterima. Dengan demikian, model
empiris X1, X2, X3, dan X4 dengan Y, divisualkan yang diperoleh adalah sesuai atau cocok
adalah sebagai berikut: (model fit) dengan data.

Dalam pasar modal yang efisien, harga suatu


saham mencerminkan informasi yang
memiliki hubungan dengan aktivitas
manajemen dan prospek perusahaan di masa
yang akan datang, dan ketika muncul
informasi baru tentang perusahaan tersebut
maka harga saham akan berubah untuk
mencerminkan adanya informasi baru
Gambar 2. Hasil Koefisien Diagram Jalur
tersebut.
Sumber: data diolah
Dalam menguji validitas model di dalam Capital market yang efficient adalah capital
analisis jalur digunakan koefisien determinasi market dimana harga-harga surat berharga
total, diukur dengan: (security prices) akan disesuaikan secara cepat
dengan masuknya informasi baru. Informasi
tentang saham misalnya tercermin dalam
Pe1  1  R2 harga saham. Pada efficient capital market,
semua informasi mengenai saham tersebut
 1 0,359 2 sudah tercermin didalam harga. Menurut
Fama (1970), terdapat tiga kategori efficient
capital market berdasarkan jenis informasi
 0,641
yang membuat harga saham berubah, yaitu
efisiensi pasar bentuk lemah, efisiensi pasar
Pe2  1 R2 bentuk setengah kuat, dan efisiensi pasar
bentuk kuat.
 1 0,00 2 Efisiensi pasar bentuk Lemah mempunyai
hipotesa bahwa semua informasi berkenaan
1 dengan pergerakan harga-harga saham yang
lalu sudah tercermin pada harga sekarang.
1  Rm
2
Q  Past security-market (historical public)
1  Re
2
information didalamnya termasuk historical
sequence of price, rates of return, trading-
dengan koefisien determinasi untuk model 1 volume data dan informasi lainnya pada pasar
masing-masing pada struktural 1 dan saham tersebut. Teori ini hanya meliputi data
struktural 2, yaitu: historis mengenai harga dan volume.

Rm  1  (1  1,360 )(1  0,158) Efisiensi pasar bentuk setengah kuat


2

mempunyai hipotesa bahwa semua informasi


Re  1  (1  1,359 )(1  0,00)
2
yang sudah diterima oleh publik (all publicly
available information) mengenai prospek dan
0,46112 kinerja perusahaan harus sudah tercermin
Q   1,2845 didalam harga saham. Disini harga saham
0,359
tidak hanya mencerminkan past prices tetapi
Dengan ukuran sampel (n) = 12, dan juga semua informasi yang masuk ke publik.
banyaknya koefisien jalur yang tidak Disini harga akan disesuaikan dengan
signifikan (d) = 1, maka statistik uji Chi-Square masuknya informasi ke publik seperti berita
dengan W = -(n-d) ln Q = -(12-1) ln (1.2845) = pendapatan perusahaan pada semester atau
-2,754. Dari tabel Chi-Square dengan db = d = 1 kuartal yang baru lewat, rencana merger
pada taraf signifikansi α =0.05 di dapat harga perusahaan, dan lain-lain.

48
Sinaga dan Mustafa Jurnal Bisma
Vol. 13 No. 1, 2019

Efisiensi pasar bentuk kuat mempunyai Teori perusahaan (theory of the firm)
hipotesa bahwa semua informasi yang relevan menjelaskan bahwa maksud dan tujuan utama
baik public information maupun inside perusahaan adalah untuk memaksimumkan
(privately held) information sudah tercermin kekayaan atau nilai perusahaan (firm value).
didalam harga saham (harga saham saat ini Menurut Michell Suharli dalam Hidayati
telah mencerminkan semua public and private (2010), dalam penilaian perusahaan
information yang relevan). mengandung unsur proyeksi, asuransi,
perkiraan dan judgement. Nilai dari
Selain itu, Modigliani dan Miller dengan MM perusahaan bergantung tidak hanya pada
theory berpendapat bahwa struktur capital kemampuan menghasilkan arus kas, juga
yang dipilih perusahaan tidak mempunyai bergantung pada karakteristik operasional
pengaruh terhadap nilai perusahaan dan keuangan dari perusahaan yang diambil
(Marharetha dan Ramadhan, 2010). Jika alih. Beberapa variabel kuantitatif yang sering
terdapat pajak atas laba maka menurut MM, digunakan untuk memperkirakan nilai
nilai perusahaan dengan hutang (levered firm) perusahaan yaitu nilai buku, nilai appraisal,
sama dengan nilai perusahaan tanpa hutang nilai nilai pasar saham, nilai chop-shop, dan
(unlevered) ditambah nilai sekarang dari nilai arus kas.
penghematan pajak (interest tax shield).
Penggunaan hutang menyebabkan nilai Nilai buku per lembar saham (BV) digunakan
perusahaan meningkat artinya semakin untuk mengukur nilai shareholder equity atas
banyak penggunaan hutang maka semakin setiap saham, dan besarnya nilai BV dihitung
tinggi nilai perusahaan. The cost of equity dengan cara membagi total shareholder equity
meningkat dengan penggunaan leverage. dengan jumlah saham yang beredar. Adapun
WACC (weighted average cost of capital) akan komponen dari share holder equity yaitu agio
mengecil dengan meningkatnya leverage. saham (paid up capital in excess of par value)
dan laba ditahan (retained earning).
Teori lain, Trade-off theory memperhitungkan
keuntungan penggunaan hutang berupa Nilai appraisal suatu perusahaan dapat
bertambahnya nilai perusahaan dari diperoleh dari perusahaan appraisal
penghematan pajak dan biaya yang tercipta independent. Teknik yang digunakan oleh
berupa bunga yang lebih tinggi dan perusahaan appraisal sangat bergam
bankruptcy serta agency cost. Agency cost bagaimanapun nilai ini sering dihubungkan
timbul karena penggunaan hutang membatasi dengan biaya penempatan. Metode analisis ini
gerak manajemen dalam mengelola sering tidak mencukupi dengan sendirinya
perusahaan (Harjito, 2011). karena nilai aktiva individual mempunyai
hubungan yang kecil dengan kemampuan
Dengan demikian penggunaan hutang perusahaan secara keseluruhan dalam
sekalipun dapat meningkatkan nilai kegunaan dalam menghasilkan earnings dan
perusahaan namun ada batasannya. Esensi kemudian nilai going concern dari suatu
trade-off theory dalam struktur modal adalah perusahaan. Bagaimanapun nilai appraisal
menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan dari suatu perusahaan akan bermanfaat
yang timbul sebagai akibat penggunaan sewaktu digunakan dalam penghubungan
hutang (Harjito, 2011). Sejauh manfaat lebih dengan metode penilaian yang lain.
besar, tambahan hutang masih diperkenankan.
Apabila pengorbanan karena penggunaan Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan
hutang sudah lebih besar, maka tambahan dalam kuotasi pasar modal adalah pendekatan
hutang sudah tidak diperbolehkan. Trade-off lain untuk memperkirakan nilai bersih dari
theory telah mempertimbangkan berbagai suatu bisnis. Apabila saham didaftarkan
faktor seperti corporate tax, biaya dalam bursa sekuritas utama dan secara luas
kebangkrutan, dan personal tax, dalam diperdagangkan, sebuah nilai pendekatan
menjelaskan mengapa suatu perusahaan dapat dibangun berdasarkan nilai pasar.
memilih struktur modal tertentu (Husnan Pendekatan nilai pasar adalah salah satu yang
dalam Kusumawijaya, 2011). paling sering dipergunakan dalam menilai
perusahaan besar. Bagaimanapun nilai ini

49
Sinaga dan Mustafa Jurnal Bisma
Vol. 13 No. 1, 2019

dapat berubah secara cepat. Faktor analisis Saran


berkompetisi dengan pengaruh spekulatif
murni dan berhubungan dengan sentimen Penelitian ini terbtas pada perusahaan
masyarakat dan keputusan pribadi. pembiayaan semata, kedepan semoga
penelitian ini dapat dikembangkan dengan
Pendekatan “Chop-Shop” untuk valuasi perusahaan keuangan yang lain.
pertama kali diperkenalkan oleh Dean
Lebaron dan Lawrence Speidell of Daftar Referensi
Batterymarch Financial Management. Secara
khusus, ia menekankan untuk Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Wirajaya, Ary. 2013.
mengidentifikasi perusahaan multi industri Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan
yang dibawah nilai akan bernilai lebih apabila Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E-
dipisahkan menjadi bagian-bagian. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 4
Nomor 2.pp 358-372.
Pendekatan arus kas untuk penilaian Fama, Eugene, 1970, Efficient Capital Markets – A
dimaksudkan agar dapat mengestimasi arus review of theory and empirical work, Journal
kas bersih yang tersedia untuk perusahaan of Finance. Vol. 25, No. 2
yang menawarkan sebagai hasil merger atau
Harjito, D Agus. 2011. Teori Pecking Order dan
akuisisi. Nilai sekarang dari arus kas ini
Trade-Off dalam Analisis Struktur Modal di
kemudian akan ditentukan dan akan menjadi Bursa Efek Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis. Vol
jumlah maksimum yang harus dibayar oleh 15 No 2, pp 187-196.
perusahaan yang ditargetkan. Pembayaran
awal kemudian dapat dikurangi untuk Herawati, Titin. 2013. Pengaruh Kebijakan Dividen,
Kebijakan hutang, dan Profitabilitas, terhadap
menghitung nilai bersih sekarang dari merger.
nilai perusahaan. Jurnal Universitas Negeri
Padang.
Kesimpulan
Hidayati, Eva Eko. 2010. Analisis Pengaruh DER,
DPR, ROE, dan Size Terhadap PBV Perusahaan
Berdasarkan uraian pada bab-bab
Manufaktur yang Listing di BEI Periode 2005-
sebelumnya, maka dapat disimpulkan 2007. Tesis. Program Studi Magister
Kebijakan hutang tidak memiliki pengaruh Manajemen. Program Pascarsarjana.
terhadap nilai perusahaan pembiayaan yang Universitas Diponegoro. Semarang.
terdaftar di BEI pada tahun 2015 dan 2016.
Gordon dan Lintner . 1956, Distributio Of Incomes
Kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh
Of Corporations among dividens, Retained
terhadap nilai perusahaan pembiayaan yang Earnings and Taxes”, The American Economic
terdaftar di BEI pada tahun 2015 dan 2016. Review 46, 97-113.
Pertumbuhan asset tidak memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan pembiayaan yang Margaretha, Farah dan Ramadhan, Aditya Rizky.
2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
terdaftar di BEI pada tahun 2015 dan 2016.
Struktur Modal Pada Industri Manufaktur di
Profitabilitas tidak memiliki pengaruh Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan
terhadap nilai perusahaan pembiayaan yang Akuntansi. Vol 12 No 2 pp 119-130.
terdaftar di BEI pada tahun 2015 dan 2016.
Kebijakan hutang tidak memiliki pengaruh Kadir. 2016. Statistika Terapan – Konsep, Contoh,
terhadap profitabilitas perusahaan dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel
dalam Penelitian. Edisi Kedua. Raja Grafindo
pembiayaan yang terdaftar di BEI pada tahun
Persada. Jakarta.
2015 dan 2016. Kebijakan dividen memiliki
pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan Kusumawijaya, Dewa Kadek Oka. 2011. Pengaruh
pembiayaan yang terdaftar di BEI pada tahun Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan
2015, namun ada pengaruh kebijakan dividen Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
terhadap profitabilitas perusahaan
Indonesia. Tesis. Program Studi Manajemen,
pembiayaan yang terdaftar di BEI tahun 2016. Program Pascasarjana. Universitas Udayana.
Pertumbuhan perusahaan tidak memiliki Denpasar.
pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan
pembiayaan yang terdaftar di BEI pada tahun Mayogi, Dien Gusti, dan Fidiana. 2016. Pengaruh
Profitabilitas, Kebijakan Dividen dan
2015 dan 2016.

50
Sinaga dan Mustafa Jurnal Bisma
Vol. 13 No. 1, 2019

Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan.


Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol.5, No.1.
Riadi, Edi. 2016. Aplikasi Lisrel untuk Penelitian
Analisis Jalur. Andi. Yogyakarta.
Safitri, Hazlina dan Suwitho. 2015. Pengaruh Size,
Growth, dengan Kebijakan Dividen sebagai
Variabl Moderating Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,
Vol.4, No.6.

51

Anda mungkin juga menyukai