Anda di halaman 1dari 2

Pemateri: Ustadz Dr Firanda andirja LC Ma

Pencatat: Ahmad Solikin

Nomor HP: 0 8 5 2 7 4 3 2 1 9 0 7

Alamat: Desa Tanjung Rejo RT 7 RW 4 Kecamatan. Margo tabir Kabupaten. Merangin provinsi. Jambi

Tema kajian: agar lelahmu menjadi ibadah

Bismillahirohmanirohim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Para pemirsa ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak
terasa ya hari-hari Ramadhan sudah kita lewati sebagian besarnya dan tinggal sedikit lagi dan
insya Allah sebentar lagi kemudian akan habis. Allah berfirman ‫ اياما معدودات‬hari-hari yang ber
hilang yang sebentar maka sungguh bahagia orang-orang yang mengisi hari-hari yang sedang
dilewati dengan banyak ibadah dan hendaknya jangan dia lemas tetapi terus semangat, karena
di penghujung Inilah kita dituntut untuk rajin beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
tujuan daripada ramadhan adalah untuk meraih ketakwaan sebagaimana yang telah Allah
sebutkan dalam alquran ‫ون‬َ ُ‫ِين مِنْ َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬
َ ‫ِب َعلَى الَّذ‬
َ ‫ص َيا ُم َك َما ُكت‬
ِّ ‫ِب َعلَ ْي ُك ُم ال‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ُكت‬

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu
bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183) jadi agar ibadah kita di bulan Romadhon
bernilai kita berusaha mencapai tujuan dari pada bulan Ramadan tersebut
tidak kita tidak mencapai ketakwaan maka seakan-akan keletihan dahaga,
lapar Yang kita jalani selama ini tidak mencapai tujuan, dan seberapa sering
Allah mensyariatkan syariat-syariat untuk mencapai ketakwaan seperti
diantaranya adalah puasa agar bertakwa dan contohnya lagi shalat
‫صاَل َة َت ْن َهى َع ِن ْال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬
َّ ‫إِنَّ ال‬

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al
‘Ankabut: 45)

Demikian juga Naik Haji

‫ث َولَ ْم َي ْفس ُْق َر َج َع َك َما َولَ َد ْت ُه أ ُ ُّم ُه‬


ْ ُ‫َمنْ َح َّج َفلَ ْم َيرْ ف‬

“Siapa yang haji dan tidak berkata jorok dan tidak berbuat fasik, dia akan kembali seperti dilahirkan
ibunya. Jadi ini sebenarnya ibadah-ibadah ini ini mempunyai tujuan kalau seseorang menjalankan
ibadah ibadah tersebut baik puasa maupun salat maupun haji ternyata tidak mencapai tujuan maka
nilai ibadah tersebut menjadi kurang berarti, contoh seorang salat kemudian dia bermaksiat
kemudian dia melakukan dosa-dosa besar, atau seorang berhaji setelah berhaji ya sombong angkuh,
pamer sana sini berarti ini dia nilai ibadahnya tidak ia dapatkan sama iya berpuasa tetapi suka
berbohong, suka bermaksiat maka ketakwaan tersebut tidak dia dapatkan, sehingga sarana-sarana
ibadah ini tidak menghantarkan dia kepada tujuan dan hal itu menjadi di sangat menyedihkan, dan
Nabi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengingatkan bahwasanya berpuasa Hurairah,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫اج ٌة فِى أَنْ َي َد َع َط َعا َم ُه َو َش َرا َب ُه‬


َ ‫ْس هَّلِل ِ َح‬
َ ‫ور َو ْال َع َم َل ِب ِه َفلَي‬ ُّ ‫َمنْ لَ ْم َيدَ عْ َق ْو َل‬
ِ ‫الز‬
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak
butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).

Ini menunjukkan bahwasanya puasa nya sah tetapi tidak bernilai di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala
karena apa? Karena tidak mencapai ketaqwaan yang Allah inginkan dari puasa tersebut dan ini
perkataan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

ُ‫صا ٔ ِى ٍم َح ُّظ ُه مِنْ صِ َيا ِم ِه ْالج ُْو ُع َو ْال َع َطش‬


َ َّ‫رُب‬
“Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja.”
(HR. Ibnu Majah no.1690 dan Syaikh Albani berkata, ”Hasan Shahih.”)

Oleh karenanya orang yang menjalankan ibadah suatu contohnya yang ada pada rukun-rukun Islam
yaitu seperti Naik Haji salat puasa maka yang ia tuju adalah Taqwa maka puasanya bisa
mengantarkan pada ketakwaan atau tidak tanda tanya untuk membicarakan tentang ini saya ingin
menyampaikan dua hikmah besar untuk meraih ketakwaan, karena kalau kita ditanya siapa sih orang
yang dikatakan bertakwa? Orang yang bertakwa secara sederhana adalah orang yang menjalankan
kewajiban kepada Allah kemudian kepada sesama orang yang bertaqwa kepada Allah yakni apa yang
diperintahkan oleh Allah maka akan ia kerjakan dan apa yang Allah larang mata ia akan menjauhinya
dia menjaga diri dia tidak maksiat, kemudian ia menjalankan kewajiban kepada ada orang-orang
yang memiliki hak kepadanya seperti ia wajib berbakti kepada orang tuanya nya dan wajib
menafkahi istrinya anaknya dan berbuat baik kepada kakaknya dan tetangganya pada pegawainya
kepada bosnya ia menjalankan kewajiban dia, Jadi kalau dia sudah menggabungkan an-nur
hubungan dia dengan Allah dengan baik dan hubungannya dengan manusia lain maka ialah orang
yang bertakwa orang yang sholeh, makanya ketika Allah berfirman tentang orang wanita
sholehdisebutkan Allâh SWT. dalam Al-Qur-ân:

ُ ‫ب ِب َما َحفِظ هَّللا‬


ِ ‫ات ل ِْلغَ ْي‬
ٌ ‫ات َحافِ َظ‬
ٌ ‫ات َقا ِن َت‬
ُ ‫َفالصَّال َِح‬

Artinya :

“Maka wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allâh, lagi memelihara diri ketika suaminya tidak
ada, oleh karena Allâh telah memelihara mereka…”.

(Surah An-Nisâ’ (4):34)

Jadi tatkala kita ditanya Siapakah lelaki yang bertakwa itu lelaki yang bertakwa itu nyala yang ia
menjaga hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjaga hubungannya dengan
sesamanya, puasa mengajarkan kita menjalin hubungan dengan Allah subhanahu wa ta’ala dengan
baik dan mengajarkan kita berbuat baik kepada kaum muslimin Komang Jika dengan kaum muslimin
saja kita berbuat baik apalagi dengan saudara kerabat seharusnya jauh lebih baik tentu saja
demikian, disinilah kita diajarkan keikhlasan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan diajarkan berbuat
baik kepada sesama nama manusia Inilah yang dikatakan oleh Syekh asyakni yang berkata orang
yang bahagia ialah orang yang menjalin hubungan baik dengan Allah dan menjalin hubungan baik
dengan manusia Al Insanqq

Anda mungkin juga menyukai