Penjelasan :
2
Kategori 2 = masyarakat yang melakukan screening mandiri melalui RECON
dan dikategorikan PDP Ringan, karena mengeluhkan gejala demam dengan/tanpa gejala
ringan seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokkan, dan dengan/tanpa salah satu dari faktor
resiko berpergian ke area transmisi lokal atau kontak dengan orang terkonfirmasi positif
COVID-19.
3
ETIKA KOMUNIKASI
1. Apabila pertama kali menghubungi komunikan, relawan dapat memulai
pembicaraan dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu, sampaikan
nama dan status sebagai relawan
4
e. Melakukan konfirmasi pemahaman komunikan dengan meringkas poin-
poin utama
5. Dalam memberikan materi edukasi, komunikator dapat menyarankan
komunikan untuk mencatat, dan sampaikan poin-poin penting secara perlahan
6. Jika ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh komunikator, hindari
menjawab tanpa sumber yang terpercaya. Komunikator dapat menjawab
dengan “Mohon maaf Ibu/Bapak/Kakak, saat ini saya belum dapat menjawab
pertanyaan tersebut, izinkan saya mencari informasi dari narasumber kami,
kemudian saya akan menyampaikannya kepada Ibu/Bapak/Kakak, apakah
Ibu/Bapak/Kakak bersedia dihubungi kembali?”
7. Menutup pembicaraan dengan berterima kasih, salam, dan doa untuk
kesehatan bersama, dan dapat ditambahkan dengan pesan spesifik untuk
mengajak komunikan mendukung upaya menghentikan wabah
5
MEMULAI SESI WAWANCARA, VERIFIKASI
DATA DAN MENAWARKAN TELE-KIE
Awali dengan berdoa terlebih dahulu sebelum memulai sesi pendampingan dengan
komunikan.
1. Perkenalan
1
b. Awali dengan pertanyaan terbuka, “Bagaimana kondisi
Ibu/Bapak/Kakak?” atau “Bagaimana kabar Ibu/Bapak/Kakak saat ini?
Apakah ada keluhan?”
2
c. Berikan waktu komunikan untuk menyampaikan kondisi atau bercerita.
Catat dan konfirmasi.
3
i. Apabila komunikan adalah seorang wanita dan sudah menikah,
dapat ditanyakan “Apakah saat ini Ibu/Kakak sedang
mengandung? Berapa minggu/bulan?”
ii. Untuk semua komunikan, dapat ditanyakan:
1. “Apakah Ibu/Bapak/Kakak pernah berobat dan dinyatakan
oleh dokter memiliki penyakit tertentu?”
2. Berikan waktu komunikan untuk menyampaikan kondisi
atau bercerita. Catat dan konfirmasi.
3. Apabila belum disebutkan, dapat ditanyakan:
a. Kencing manis / diabetes
b. Darah tinggi / hipertensi
c. Penyakit jantung
d. Penyakit paru
e. Penyakit ginjal
f. Penyakit keganasan / tumor / kanker
g. Penyakit imun / daya tahan tubuh terganggu
4. Tanyakan “sejak kapan Ibu/Bapak/Kakak mengidap
kondisi tersebut?” dan “apakah ada obat-obatan yang rutin
diminum? Apa saja?”
4
vii. Urin hanya sedikit atau tidak sama sekali
Dan apabila dicurigai terdapat RED FLAGS / TANDA BAHAYA
komplikasi maka segera eskalasi kepada Case Manager.
5
iii. Pemberian materi edukasi disesuaikan dengan jawaban dari
pertanyaan.
6
MELAKUKAN TELE-KIE DAN MATERI
EDUKASINYA
1
a. Apakah virus Corona dapat bertahan lama di benda atau
permukaan?
Virus Corona (SARS-Cov-2) ini tidak jauh berbeda dengan virus SARS-
Cov lainnya dalam hal berapa lama dapat bertahan di benda. Studi
penelitian hingga kini, membuktikan bahwa virus Corona (SARS-Cov-2)
lebih stabil pada bahan plastik dan stainless steell (>72 jam), kardus (24
jam) dan penelitian lain membuktikan virus dapat ditemukan pada
gagang pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari, namun
tidak pada sampel udara dari tempat tinggal seseorang yang positif
COVID-19. Namun hal ini bervariasi tergantung kondisi seperti suhu,
kelembapan. Oleh karena itu, tetap jaga kebersihan tangan, hindari
menyentuh wajah, mata, hidung dan mulut, serta dapat membersihkan
benda-benda yang sering kita gunakan seperti telepon genggam, dan
sebagainya.
2
dan terapkan physical distancing serta sebisa mungkin tetap di rumah
dan tidak berpergian dahulu.
3
jaga kesehatan, kebersihan tangan dan hindari menyentuh wajah, mata,
hidung dan mulut.
4
tidak berpelukan maupun berciuman, hindari penggunaan transportasi
publik, dan hindari keramaian.
b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
- Sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir,
selama minimal 20 detik. Lakukan gerakan mencuci tangan dengan
baik. Sebagai alternatif, dapat menggunakan handrub atau hand
sanitizer berbahan alkohol minimal 70%.
- Apabila terpaksa bepergian keluar rumah, setiba dirumah langsung
mencuci tangan dan mandi serta mengganti pakaian
- Melakukan etika bersin dan batuk, yaitu menutup mulut dan hidung
dengan tisu, kemudian langsung dibuang dan mencuci tangan.
Apabila tidak terdapat tisu, dapat menggunakan siku tangan, bukan
telapak tangan. Apabila sudah sering bersin dan batuk, mulailah
menggunakan masker dan tetap di rumah
- Hindari menyentuh mata, mulut dan hidung dengan tangan yang
belum dicuci
- Membersihkan benda dan permukaan terutama yang sering disentuh
menggunakan cairan desinfektan. Contoh barang yang sering
disentuh seperti telepon genggam, gagang pintu, tombol lampu, dan
lainnya. Cairan desinfektan adalah cairan yang mengadung alkohol
minimal 70% atau hipoklorit 0,5%.
c. Berpikir positif, jangan panik
d. Jaga daya tahan tubuh
Suplemen vitamin C dan D dapat dikonsumsi dan jangan berlebihan.
Hindari merokok dan alkohol serta perbaiki pola tidur.
e. Makan makanan yang bergizi dan bersih
f. Istirahat yang cukup
g. Isi hari dengan aktifitas fisik yang cukup / olahraga di rumah
h. Berjemur telah diteliti dapat berperan dalam meningkatkan daya tahan
tubuh, namun hingga kini tidak ada bukti berjemur dapat mencegah
mengidap COVID-19. Oleh karena itu, berjemur dengan durasi
5
secukupnya 10-15 menit dibawah matahari yang tidak menyengat harus
tetap dibarengi dengan menjaga kebersihan diri.
6. Saya sepertinya memiliki gejala, apakah saya boleh minta resep obat?
Mohon maaf Ibu/Bapak/Kakak, karena resep obat tidak dapat diberikan oleh
relawan dalam pendampingan. Namun kami dapat berkonsultasi dengan
narasumber kami, terkait gejala-gejala yang ibu alami dan apakah narasumber
kami yang adalah dokter-dokter dapat memberikan rekomendasi obat-obatan
peringan gejala yang dapat dibeli tanpa resep obat.
6
7. Apakah saya harus selalu menggunakan masker?
Hingga kini, WHO merekomendasikan penggunaan masker terutama masker
medis tidak dilakukan oleh semua orang, hanya mereka yang memiliki gejala
seperti bersin, batuk, demam, sesak serta hanya digunakan oleh tenaga medis.
Namun, kita dapat menggunakan masker non-medis seperti masker kain
sebagai alternatif apabila tidak bergejala. Tentu hindari menyentuh bagian luar
masker, dan cuci bersih setiap kali selesai digunakan.
7
batuk, pilek/ bersin, nyeri tenggorokkan dan lemas, serta 80% pengidap
COVID-19 memiliki gejala ringan. Beberapa pasien positif COVID-19 juga
mengeluhkan nyeri otot/ pegal-pegal, diare, mual/ muntah, nyeri perut, nyeri
kepala, dan mata merah (namun penelitiannya hingga kini terus berkembang).
1 dari 6 penderita COVID-19 mengalami gejala berat, gejala berat diantaranya
sesak nafas, nafas cepat (menarik nafas lebih dari 30 kali per menit), saturasi
oksigen kurang dari 93% tanpa bantuan oksigen.
Oleh karena itu jangan panik, tetap waspada dan perhatikan kesehatan kita
masing-masing dan orang terdekat, hubungi pusat perbantuan relawan dan
rumah sakit atau call center 119 ext 9 atau 117 apabila membutuhkan bantuan
medis.
11. Apakah saya bisa sembuh apabila mengidap COVID-19? Dan apakah saya
bisa memiliki gejala berat apabila mengidap COVID-19?
Kebanyakan pasien positif COVID-19 dapat sembuh dan tidak berarti apabila
positif COVID-19 maka akan mengidapnya seumur hidup. Seseorang positif
COVID-19 dapat memiliki gejala berat, yang dapat meningkatkan resiko
diantaranya apabila berumur 60 tahun ke atas, bayi baru lahir, memiliki
penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, kanker, asma,
penyakit paru obstruktif kronis, penyakit hati/ liver, penyakit ginjal dan lainnya.
12. Saya memiliki penyakit penyerta, dan telah dinyatakan positif COVID-19,
apakah saya harus menghentikan konsumsi obat untuk penyakit
penyerta saya?
8
Tidak, penghentian obat yang sudah rutin diminum tidak boleh dilakukan
sendiri, segera hubungi dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Karena penyakit penyerta ini harus dikontrol agar tidak memperburuk gejala
COVID-19.
14. Saya sepertinya memiliki gejala yang mencurigai COVID-19, apa yang
harus saya lakukan?
Setelah Ibu/Bapak/Kakak menjawab pertanyaan pengecekan mandiri, dan
setelah saya tanya-tanya tadi, betul sekali Ibu/Bapak/Kakak memiliki gejala
yang serupa dengan COVID-19. Selain itu, Ibu/Bapak/Kakak juga memiliki
faktor resiko ... (sesuai yang dijawab pada poin 5.e).
Apabila kategori 2, 3, 4 dan 5: Oleh karena itu yang Ibu/Bapak/Kakak perlu
lakukan adalah tetap tenang, dan lakukan langkah-langkah hidup bersih dan
sehat serta physical distancing (pada poin 3). Selain itu terus melakukan
pemantauan mandiri setiap harinya termasuk pengukuran suhu dan gejala
pernafasan selama 14 hari kedepan. Kemudian mencari bantuan/
menghubungi kami kembali apabila keluhan bertambah berat.
Apabila kategori 1: Oleh karena itu yang Ibu/Bapak/Kakak perlu lakukan
adalah tetap tenang, dan segera menghubungi fasilitas kesehatan/ nomor
bantuan 119 ext 9 (Kemenkes), 117 (BNPB) atau nomor bantuan setempat
lainnya sementara kami juga membantu mencarikan akses ke fasilitas
kesehatan terdekat. Selama menunggu dan melakukan perawatan dirumah,
tetap lakukan langkah-langkah hidup bersih dan sehat serta physical
distancing (pada poin 3), pemantauan mandiri dengan mengukur suhu dan
melihat gejala-gejala berat dan berbahaya, diantaranya:
- Sesak nafas berat ketika beristirahat hingga kesulitan bernafas
- Nyeri dada/ dada seperti ditekan
9
- Kulit dingin, lembab, pucat, berbintik-bintik
- Kebingungan/ ling-lung
- Tidak sadarkan diri/ sulit untuk bangun
- Bibir atau wajah membiru
- Urin hanya sedikit atau tidak sama sekali
Gambar 1. Klasifikasi Gejala COVID-19 - Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 - Dirjen P2P
Kemenkes - 27 Maret 2020
15. Apabila sudah sembuh dari COVID-19, apakah dapat terkena lagi?
Infeksi yang terulang pada seseorang yang sudah sembuh dari COVID-19
masih diteliti hingga kini. Penelitian pada hewan kera, membuktikan kera yang
sudah sembuh dari COVID-19 tidak dapat terinfeksi kembali, namun terdapat
10
laporan bahwa seorang pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-
19, kemudian positif kembali dari hasil pemeriksaan laboratorium (PCR), hal
ini dicurigai karena kesalahan pada pemeriksaan laboratorium sebelum pulang
(negatif palsu) atau kejadian infeksi berulang, oleh karena itu sangat penting
bagi kita untuk tetap menerapkan kebiasaan baik seperti jaga kesehatan,
kebersihan tangan dan jarak.
16. Saya bingung karena banyak sekali informasi, apakah terdapat sumber
informasi terpercaya mengenai COVID-19?
Ingat, selalu saring sebelum sharing, selalu perhatikan kembali kebenaran
informasi sebelum membagikan, dan lebih baik tidak dibagikan apabila sumber
tidak jelas asalnya atau informasi tidak terbukti kebenarannya. Ketika
mendapatkan berita, jangan panik namun tetap waspada, jaga kesehatan,
kebersihan, dan jarak, sekaligus juga mengecek kebenaran informasi.
Beberapa sumber informasi terpercaya mengenai COVID-19:
- Website Kemendikbud:
1. https://relawan.kemdikbud.go.id/korona/
2. https://relawan.kemdikbud.go.id/korona/index.php/site/ngunduh
- Website BNPB:
1. https://www.covid19.go.id/
2. https://www.covid19.go.id/kampanye/materi-edukasi-baru/
- Website Kemenkes:
1. https://www.covid19.kemkes.go.id/
2. https://www.promkes.kemkes.go.id/
- World Health Organization:
1. Halaman utama: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-
coronavirus-2019
2. Himbauan publik: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-
coronavirus-2019/advice-for-public
- Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-
19) oleh Dirjen P2P Kemenkes 2020. Revisi 4: 27 Maret 2020
11
- Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID-
19 di Indonesia oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Revisi Maret 2020
12
PENUTUP WAWANCARA DAN TELE-KIE
2. Mengisi activity logbook pada RECON sesuai dengan komunikan yang di-
assigned
a. Activity logbook diisi selengkap mungkin sesuai dengan komponen
yang ada
b. Melakukan pengecekan activity logbook kembali sesuai dengan hasil
Tele-KIE dengan komunikan
1
1
LAMPIRAN
1. Kategori Screening Mandiri RECON berdasarkan Kombinasi Jawabannya
1
2. Tabel Gejala Ringan – Sedang – Berat COVID-19
Gambar 3. Gambar 1. Klasifikasi Gejala COVID-19 - Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 - Dirjen
P2P Kemenkes - 27 Maret 2020