PENDAHULUAN
Defisiensi Insulin
glukoneogenesis hiperglikemia
Kelelahan
Asidosis Trombosis
Ggn Nutrisi
Kurang dari Aterosklerosis
Koma
kebutuhan
Kematia
n
Makrovaskuler Mikrovaskuler
Ginjal
Jantung Serebral Ekstremitas Retina
Retinopati Nefropati
Miokard Infark Gangren
Stroke diabetik
Ggn. Gagal
Ggn Integritas Kulit Penglihatan Ginjal
Resiko cidera
DM Tipe I DM Tipe II
Defisiensi insulin
Penurunan BB polipagi
Polidipsi Hiperosmolaritas
ketoasidosis ketonuria
coma
Kadar glukosa
darah puasa
- Plasma - <110 - 110-125 - >126
vena - < 90 - 90-109 - >110
- Darah
kapiler
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2
kali pemeriksaan :
1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian
sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial
(pp) > 200 mg/dl. (Suddarth, Brunner, 2002)
2.1.5 Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi DM adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya
komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe DM
adalah mencapai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadi
hipoglikemia dan gangguan series pada pola aktivitas pasien.
Ada lima konponen dalam penatalaksanaan DM, yaitu:
1. Diet
a. Syarat diet DM hendaknya dapat:
1) Memperbaiki kesehatan umum penderita
2) Mengarahkan pada berat badan normal
3) Menormalkan pertumbuhan DM anak dan DM dewasa muda
4) Mempertahankan kadar KGD normal
5) Menekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik
6) Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita.
7) Menarik dan mudah diberikan
b. Prinsip diet DM, adalah:
1) Jumlah sesuai kebutuhan
2) Jadwal diet ketat
3) Jenis: boleh dimakan/tidak
c. Diit DM sesuai dengan paket-paket yang telah disesuaikan dengan
kandungan kalorinya.
1) Diit DM I : 1100 kalori
2) Diit DM II : 1300 kalori
3) Diit DM III : 1500 kalori
4) Diit DM IV : 1700 kalori
5) Diit DM V : 1900 kalori
6) Diit DM VI : 2100 kalori
7) Diit DM VII : 2300 kalori
8) Diit DM VIII : 2500 kalori
Keterangan :
Diit I s/d III : diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk
Diit IV s/d V : diberikan kepada penderita dengan berat badan
normal
Diit VI s/d VIII : diberikan kepada penderita kurus. Diabetes
remaja, atau diabetes komplikasi.
Dalam melaksanakan diit diabetes sehari-hari hendaklah diikuti
pedoman 3 J yaitu:
1) JI : jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan
dikurangi atau ditambah
2) J II : jadwal diit harus sesuai dengan intervalnya.
3) J III : jenis makanan yang manis harus dihindari
BB(Kg)
BBR= x 100 %
TB ( cm )−100
2. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita
DM, adalah:
a. Meningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake), apabila
dikerjakan setiap 1 ½ jam sesudah makan, berarti pula
mengurangi insulin resisten pada penderita dengan kegemukan
atau menambah jumlah reseptor insulin dan meningkatkan
sensitivitas insulin dengan reseptornya.
b. Mencegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi dan sore
c. Memperbaiki aliran perifer dan menambah supply oksigen
d. Meningkatkan kadar kolesterol-high density lipoprotein
e. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan
akan dirangsang pembentukan glikogen baru
f. Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida dalam darah
karena pembakaran asam lemak menjadi lebih baik.
3. Penyuluhan
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)
merupakan salah satu bentuk penyuluhan kesehatan kepada penderita
DM, melalui bermacam-macam cara atau media misalnya: leaflet,
poster, TV, kaset video, diskusi kelompok, dan sebagainya.
4. Obat
1) Tablet OAD (Oral Antidiabetes)
a. Mekanisme kerja sulfanilurea
a) Kerja OAD tingkat prereseptor : pankreatik, ekstra pancreas
b) kerja OAD tingkat reseptor
b. Mekanisme kerja Biguanida
Biguanida tidak mempunyai efek pankreatik, tetapi
mempunyai efek lain yang dapat meningkatkan efektivitas insulin,
yaitu:
a) Biguinda pada tingkat prereseptor ektra pankreatik
(a) Menghambat absorpsi
karbohidrat
(b) Menghambat
glukoneogenesis di hati
(c) Meningkatkan afinitas pada
reseptor insulin
b) Biguanida pada tingkat reseptor : meningkatkan jumlah
reseptor insulin
c) Biguanida pada tingkat pascareseptor : mempunyai efek
intraseluler
2) Insulin
Indikasi penggunaan insulin
(1) DM tipe I
(2) DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan
OAD
(3) DM kehamilan
(4) DM dan gangguan faal hati yang berat
(5) DM dan infeksi akut (selulitis, gangren)
(6) DM dan TBC paru akut
(7) DM dan koma lain pada DM
(8) DM operasi
(9) DM patah tulang
(10) DM dan underweight
(11) DM dan penyakit Graves
Beberapa cara pemberian insulin
(1) Suntikan insulin subkutan
Insulin reguler mencapai puncak kerjanya pada 1-4 jam,
sesudah suntikan subcutan, kecepatan absorpsi di tempat
suntikan tergantung pada beberapa factor antara lain:
a. Alokasi suntikan
(3) Suhu
Suhu kulit tempat suntikan (termasuk mandi uap) akan
mempercepat absorpsi insulin.
2.1.6 Komplikasi
Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoer dkk, 1999)
adalah:
1. Akut
1) Hipoglikemia dan hiperglikemia
2) Penyakit makrovaskuler : mengenai
pembuluh darah besar, penyakit jantung koroner (cerebrovaskuler,
penyakit pembuluh darah kapiler).
3) Penyakit mikrovaskuler, mengenai
pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati.
4) Neuropati saraf sensorik
(berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom berpengaruh pada
gastro intestinal, kardiovaskuler (Suddarth and Brunner, 1990).
2. Komplikasi menahun Diabetes Mellitus
1) Neuropati diabetik
2) Retinopati diabetik
3) Nefropati diabetik
4) Proteinuria
5) Kelainan koroner
6) Ulkus/gangren (Soeparman,
1987, hal 377)
Terdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain:
7. Analisa Data
Osmotic diuresis
Kekurangan volume
cairan
Ds: Polifagi, mual Defisiensi Insulin Gangguan nutrisi
muntah kurang daari
Do: BB menurun, Glukagon meningkat kebutuhan
Nafsu makan
meningkat, Glukoneogenesis
Mual muntah
Gangguan nutrisi
kurang daari kebutuhan
Ds: lemah, lesu Defisiensi insulin Kelelahan
Do: glukosa
meningkat Penurunan pemakaian
glukosa oleh sel
Hiperglikemia
Kelelahan
Ds: luka yang tak Defisiensi insulin Gangguan
sembuh-sembuh integritas kulit
Do: adanya luka Penurunan pemakaian
ganggren, Glukosa glukosa oleh sel
meningkat, TD
meningkat, Nadi Hiperglikemia
meningkat
Glycosuria
Osmotic diuresis
Dehidrasi
Hemokonsentrasi
Trombosis
Atreosklerosis
Makrovaskuler
Ekstremitas
Ganggren
Gangguan integritas
kulit
- Kolaborasi
pemberian terapi
cairan sesuai
indikasi
2 Gangguan nutrisi : kurang - Timbang berat - Mengkaji pemasukan
dari kebutuhan berhubungan badan setiap hari makanan yang adekuat
dengan penurunan masukan atau sesuai (termasuk absorbsi dan
oral, anoreksia, mual, indikasi. utilisasinya).
peningkatan metabolisme - Jika makanan yang
protein, lemak ditandai - Identifikasi disukai pasien dapat
dengan tonus otot lemah, makanan yang dimasukkan dalam
penurunan berat badan disukai/dikehenda perencanaan makan,
ki termasuk kerjasama ini dapat
Tujuan kebutuhan diupayakan setelah
Setelah dilakukan tindakan etnik/kultural. pulang.
keperawatan selama 3 x 24 - Meningkatkan rasa
jam, masalah gangguan keterlibatannya;
pemenuhan nutrisi kurang - Libatkan keluarga memberikan informasi
dari kebutuhan teratasi, pasien pada pada keluarga untuk
dengan kriteria hasil : perencanaan memahami nutrisi pasien.
Kriteria Hasil makan sesuai - Mengidentifikasi
Pasien dapat indikasi. kekurangan dan
mencerna jumlah kalori penyimpangan dari
atau nutrien yang tepat kebutuhan terapeutik.
Berat badan - Tentukan program
stabil atau penambahan diet dan pola
ke arah rentang makan pasien dan
biasanya bandingkan - Secara potensial dapat
dengan makanan mengancam kehidupan,
yang dapat yang harus dikali dan
dihabiskan oleh ditangani secara tepat.
pasien.
- Observasi tanda-
tanda - Insulin reguler memiliki
hipoglikemia, awitan cepat dan
seperti perubahan karenanya dengan cepat
tingkat kesadaran, pula dapat membantu
dingin/lembab, memindahkan glukosa ke
denyut nadi cepat, dalam sel.
lapar dan pusing.
- Kolaborsi dalam
memerikan
pengobatan
insulin secara
teratur sesuai
indikasi.
- Pasang kateter /
lakukan
perawatan
perineal dengan
baik.
- Kolaborasi
antibiotik sesuai
indikasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis
yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat
adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas
tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. (A,
Silvia Prince, 2005). Diabtes mellitus dibagi menjadi 3: DM tipe I, DM tipe
II, dan DM tipe lainnya. Manifestasi klinis : Poliuri, polidipsi, polifagi, mata
kabur. Masalah keperawatan yang muncul yaitu: