Kelas : S1 1B
2. Penyakit infeksi adalah suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi yang disertai
adanya respons imun dan gejala klinik. Umumnya penyakit infeksi disebabkan oleh
bakteri dan virus. Itu sebabnya, dalam dunia medis akrab istilah infeksi virus atau
infeksi bakteri untuk menggambarkan kondisi penyakit infeksi yang disebabkan oleh
keduanya. Bakteri dan virus terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Kedua mikroorgonasime ini dapat menimbulkan gejala serupa dan sering kali
menyebar dengan cara yang sama. Membedakan apakah penyakit infeksi disebabkan
bakteri atau virus sangat penting. Hal itu dapat berguna untuk menentukan diagnosis
dan pengobatan yang tepat. Penyakit infeksi sangat umum terjadi pada pasien usia
berapa pun. Ini dapat diatasi dengan mengurangi faktor risiko Anda.
o Lingkungan Fisik, yang termaksud lingkungan fisik antara lain geografi dan
keadaan musiman. Misalnya pola penyakit berbeda antara wilayah pantai dan
daerah pegunungan. Negara yang beriklim tropis berbeda pola penyakit dengan
negara yang beriklim dingin atau sub tropis.
a. Pekerjaan
c. Perkembangan Ekonomi
o Bencana alam
8. Pengelolaan data Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah (row
data) yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data
yang terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik maupun bentuk peta
atau bentuk lainnya. Kompilasi data tersebut harus dapat memberikan keterangan
yang berarti.
9. Mendapatkan Data Dasar IRS Pada dasarnya data surveilans IRS digunakan untuk
mengukur laju angka dasar ( basaline rate) dari infeksi rumah sakit. Dengan demikian dapat
diketahui seberapa besar resiko yang dihadapai oleh setiap pasien yang dirawat di rumah
sakit. Sebagian besar (90-95%) dari IRS adalah endemic dan ini diluar dari KLB yang telah
dikenal .Oleh karena itu kegiatan surveilans IRS ditujukan untuk menurunkan laju angka
endemick tersebut.
Meskipun data surveilans dapat digunakan untuk menentukan laju angka endemic,namun
pengumpulan data saja tidak akan mempengaruhi resiko infeksi jika tidak disertai dengan
upaya pencegahan dan pengedalian infeksi yang memadai.Bila demikian maka kegiatan
surveilans akan sia-sia belaka ,bahkan selain mahal juga sangat tidak mmemuaskan semua
pihak.
10. Menurunkan laju infeksi ditemukan factor resiko IRS yang akan diintervensi sehingga
dapat menurunkan laju angka IRS. Untuk mencapai tujuan surveilans harus
berdasarkan cara penggunaan data,sumber daya manusia dan dana yang tersedia.
11. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan
alkohol (alcohol-based handrubs)bila tangan tidak tampak kotor. Kuku petugas harus
selalu bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku palsu, tanpa memakai perhiasan
cincin.
12. Alat pelindung diri (APD)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam APD sebagai berikut:
Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai
petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan
infeksius.
APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung mata
(goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun pelindung/apron,
sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).
Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran mukosa dari
resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang
memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau
cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di lakukan.
Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarung tangan
sambil menulis dan menyentuh permukaan lingkungan.
1
Dr. Galih Endradita M. Panduan PPI di Rumah Sakit.
https://galihendradita.wordpress.com/2017/05/15/740/amp/ diakses pada (kamis, 14 mei)
https://snars.web.id/ppirs/3-ppi-bundles-hais/?amp