Anda di halaman 1dari 18

TUGAS FISIOLOGI MANUSIA

OLEH

NAMA : RIFCKA AULIA HIDAYATI

NIM : E1A017065

KELAS : C/VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019
Fisman, Saraf 1

1. Jelaskan impuls saraf melalui sistem sinap.


Apabila impuls sampai pada tombol sinapsis, segera neuron mengirimkan
neurotransmiter. Selanjutnya, neurotransmiter dibawa oleh vesikula sinapsis menuju
membran prasinapsis. Kedatangan impuls tersebut membuat permeabilitas membran
prasinapsis terhadap ion Ca2+ meningkat (terjadi depolarisasi). Sehingga, ion Ca2+
masuk dan merangsang vesikula sinapsis untuk menyatu dengan membran prasinapsis.
Bersama kejadian tersebut, neurotransmiter dilepaskan ke dalam celah sinapsis melalui
eksositosis. Dari celah sinapsis, neurotransmiter ini berdifusi menuju membran
pascasinapsis.
Setelah impuls dikirim, membran pascasinapsis akan mengeluarkan enzim
untuk menghidrolisis neurotransmiter. Enzim tersebut misalnya senzim
asetilkolineterase yang menghidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh
vesikula sinapsis, hasil hidrolisis (kolin dan asam etanoat) akan disimpan sehingga
sewaktu-waktu bisa digunakan kembali. Impuls yang diterima oleh reseptor dan
disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada
efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang.

Impuls →Reseptor → Saraf Sensorik→ Otak→ Saraf Motorik →Efektor


(Otot)
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak
melewati otak. Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut: Terangkatnya kaki jika
terinjak sesuatu. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing
yang masuk ke mata. Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh. Gerakan tangan
melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
2. Analisis perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri.

Otak kanan Otak kiri


• Otak kanan identik otak kiri identik untuk Intelligence
untuk Emotional Quotient (EQ) Quotient (IQ)

Otak kanan tentunya dimanfaatkan Otak kiri tentunya dimanfaatkan


untuk proses pengontrolah seluruh untuk proses pengontrolah seluruh
bagian tubuh yang ada di bagian bagian tubuh yang ada di bagian
kanan. kiri.
• Otak kanan digunakan untuk otak kiri untuk keterampilan
keterampilan dalam bentuk 3 angka – angka
dimensi.

Otak kanan digunakan untuk otak kiri untuk keterampilan


keterampilan musik dan juga selera matematikan dan juga karya
seni. ilmiah.
Otak kanan digunakan untuk otak kiri untuk kemampuan
keterampilan penyatuan.. menganalisa
Otak kanan digunakan untuk hal – otak kiri digunakan untuk hal –
hal yang sifatnya subyektifitas. hal yang sifatnya obyektifitas.
Otak kanan digunakan untuk otak kiri digunakan untuk
kemampuan berimajinasi. kemampuan menulis.
Otak kanan digunakan untuk otak kiri digunakan untuk
kemampuan intuisi kemampuan berbicara.
Otak kanan digunakan untuk Otak kiri digunakan untuk
kemampuan kreatifitas. kemampuan logika.
Otak kanan digunakan untuk Otak kiri digunakan untuk
kemampuan mengontrol emosi. kemampuan melakukan
pertimbangan.
Otak kanan cenderung memilih Otak kiri cenderung memilih
sesuatu hal yang sifatnya spontan. sesuatu hal yang sifatnya
berurutan secara detail.
Otak kanan lebih suka dengan hal Otak kiri lebih suka dengan hal
seperti menggambar, melukis, seperti kata – kata simbol dan juga
membuat grafik, dan juga membuat huruf.
diagram.
Otak kanan cenderung lebih senang Otak kiri cenderung lebih senang
dengan hal yang sifatnya acak. dengan hal yang sifatnya
berurutan.

3. Analisis perbedaan penjalaran impul gerakan sadar dengan gerakan refleks.


- Gerakan sadar adalah gerakan yang terjadi karena proses yang disadari. Impuls
pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori,
dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak,
berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor. Skema gerak sadar adalah sebagai berikut:
Impuls →Reseptor → Saraf Sensorik→ Otak→ Saraf Motorik →Efektor
(Otot)
- Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau
tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan
terjadi secara otomatis terhadap rangsangan. Rangkaian (jalur) saraf yang terlibat
dalam aktivitas refleks disebut lengkung refleks, yaitu terdiri dari 5 komponen
dasar: (1) reseptor, (2) jalur aferen sensorik,(3) pusat pengintegrasi, (4) jalur aferen
motorik, (5) efektor. Respon merespon stimulus yang merupakan suatu perubahan
atau kimia dalam lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor
mengubah energi stimulus menjadi energi bioelektrik disebut potensial reseptor
yang berbentuk potensial bertingkat. Potensial reseptor ini akan dirambatkan ke
pusat pengintegrasi refleks-refleks dasar, sedangkan bagian otak yang lebih tinggi
memproses refleks yang dipelajari. Pusat pengintegrasian memproses semua
informasi yang dapat diperoleh dari reseptor tersebut termasuk semua informasi
dari input lain, kemudian membuat suatu keputusan tentan respon yang sesuai.
Instruksi dari pusat pengintegrasi diteruskan melalui lintasan eferen ke efektor
(suatu otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan.
Impuls →Reseptor → Saraf Sensorik→ Saraf Konektor → Saraf Motorik
→Efektor (Otot)

Fisman, Saraf 2

1. Jelaskan mekanisme kontrol keseimbangan.


Otak kecil menerima informasi dari tubuh mengenai posisi dan keberadaan tiap anggota
gerak. Melalui informasi ini otak kecil mengolah dan menyempurnakan perintah
gerakan dari otak besar sehingga tubuh menjadi seimbang.
Misalnya, berjalan di jalanan yang miring tentu membutuhkan kekuatan otot
yang berbeda dibanding di jalanan datar.Pada situasi seperti ini, kaki mengirimkan
sinyal yang “melaporkan” bahwa kita sedang berjalan di jalanan yang miring.
Otak kecil kemudian memproses sinyal ini dan mengatur otot-otot dengan sedemikian
rupa sehingga kita tidak terjatuh saat berjalan.
Input sensor → integrasi input → output motoric → keseimbangan
2. Analisis kenapa seseorang bisa mangalami Skizofrenia.
Skizofrenia adalah jiwa yang terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni
antara proses berpikir, perasaan dan perbuatan. Ble uler (dalam Maramis, gejala-gejala
skizofrenia menjadi 2 kelompok yaitu gejala - gejala primer yakni adanya gangguan
proses berpikir, gangguan emosi, gangguan kemauan, autisme. Gejala-gejala sekunder
yakni waham, halusinasi, gejala katatonik atau gangguan psikomotor yang lain. ada
beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab dari skizofrenia, antara lain:
a. Faktor Genetik
Keturunan dari pengidap skizofrenia, memiliki risiko 10 persen lebih tinggi
untuk mengidap skizofrenia. Risiko tersebut akan meningkat 40 peren lebih besar
ketika kedua orangtua sama-sama pengidap skizofrenia. Sementara itu, anak
kembar yang salah satunya menderita skizofrenia, risiko akan meningkat 50 persen
lebih besar.
b. Komplikasi saat Kehamilan dan Persalinan
Skizofrenia dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yang mungkin terjadi
ketika masa kehamilan dan dampaknya akan terlihat ketika anak tersebut lahir.
Kondisi tersebut, seperti paparan racun dan virus, ibu seorang pengidap diabetes,
perdarahan dalam masa kehamilan, serta kekurangan nutrisi. Selain dari kehamilan,
komplikasi yang terjadi pada masa persalinan juga dapat menyebabkan seorang
anak mengidap skizofrenia. Contoh komplikasi yang dimaksud, seperti berat badan
yang terlalu rendah saat kelahiran, kelahiran yang prematur, dan asfiksia atau
kekurangan oksigen saat dilahirkan.
c. Faktor Kimia pada Otak
Ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamin pada otak, dapat menjadi
salah satu penyebab dan meningkatkan risiko seseorang mengidap skizofrenia.
Keduanya merupakan zat kimia yang berfungsi untuk mengirim sinyal antara sel-
sel otak sebagai bagian dari neurotransmitter. Selain itu, pengidap skizofrenia juga
memiliki perbedaan struktur dan fungsi otak, bila dibandingkan dengan orang yang
tidak memiliki gangguan mental. Perbedaan tersebut antara lain:
• Ventrikel otak memiliki ukuran yang lebih besar. Ventrikel sendiri adalah
bagian dalam otak yang berisi cairan.
• Lobus temporalis memiliki ukuran yang lebih kecil. Ingatan dalam otak
manusia berkaitan dengan lobus temporalis.
• Sel-sel pada otak memiliki koneksi yang lebih sedikit.

Fisman, Endokrin I

1. Analisis hubungan Hipothamus dengan fungsi otonom.


Hubungan hypothalamus dengan Fungsi Otonom
Sherrington menyebutkan hipotalamus sebagai “ganglion utama sisten otonom”.
Perangsangan hipotalamus menimbulkan respons otonom, tetapi hipotalamus sendiri
tampaknya tidak terpengaruh oleh pengaturan fungsi viseral yang dilakukannya.
Sebaliknya, respons otonom yang ditimbulkan di hipotalamus merupakan bagian dari
fenomena yang lebih kompleks seperti makan dan bentuk emosi lain seperti marah.
Sebagai contoh, perangsangan terhadap berbagai bagian hipotalamus, terutama daerah
lateral, menyebabkan pelepasan muatan dan peningkatan sekresi medulla adrenal
seperti lepas-muatan simpatis massal.

2. Analisis kontrol sekresi hormon oleh Adenohipofisis.


Tidak satupun hormon hipofisis anterior dikeluarkan dengan kecepatan tetap.
Meskipun masing-masing hormon ini memiliki sistem kontrol tersendiri namun
terdapat beberapa pola regulasi umum. Dua faktor penting yang mengatur sekresi
hormone hipofisis anterior adalah (1) hormone hipotalamus dan (2) umpan balik oleh
hormon kelenjar sasaran. Sekresi setiap hormone hipofisis anterior dirangsang atau
dihambat oleh satu atau lebih dari tujuh hormone fisiotropik hipotalamus. Hormone-
hormon ini diberi nama releasing hormone atau inhibiting hormone, bergantung pada
kerjanya. Sebagai contoh, thyrotropin-releasing hormone (TRH) merangsang
pengeluaran TSH dari hipofisis anterior, sementara prolactin-inhibiting hormone (PIH)
menghambat pengeluaran prolaktin dari hipofisis anterior. Kebanyakan hormone ini
merupakan hormone pelepas-hipotalamus; setelah dilepaskan dari akson, hormone ini
diangkut oleh kapiler ke pars distalis tempat senyawa ini merangsang sintesis dan/atau
pelepasan hormone.
Mekanisme lain yang mengatur sel hipofisis anterior adalah umpan balik negatif
yang dilakukan oleh hormone kelenjar target yang bekerja langsung pada hipofisis itu
semdiri atau pada pelepasan hormone hipotalamus, yang pada gilirannya mengatur
fungsi hipofisis anterior. Sebagai contoh, CRH (corticotrophin-releasing hormone)
hipotalamus merangsang hipofisis anterior untuk mengeluarkan ACTH
(adrenocorticotropic hormone, atau kortikotropin), yang selanjutnya merangsang
korteks adrenal untuk mengeluarkan kortisol. Hormone terakhir dalam system ini,
kortisol, menghambat hipotalamus untuk mengurangi sekresi CRH dan bekerja
langsung pada hipofisis anterior. Melalui pendekatan ganda ini, kortisol membentuk
control umpan balik negative untuk menstabilkan konsentrasi plasmanya sendiri.
Mekanisme ini menjamin bahwa jika system hormone telah diaktifkan maka sekresi
tidak akan berlanjut tanpa kendali. Hormone-hormon kelenjar sasaran lainnya bekerja
melalui lengkung umpan balik negative serupa untuk mempertahankan agar kadarnya
relative tetap dalam plasma pada titik patokan tertentu.
Fisman, Endokrin II

1. Analisis hubungan antara kelenjar Tiroid dengan Paratiroid terhadap pencetusan


Osteoporosis.
Hubungan antara kelenjar Tiroid dengan Paratiroid terhadapt pencetusan Osteoporosis.
Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan kekurangan Vitamin D. Kekurangan
Vitamin D bisa menyebabkan tubuh mengalami hipoparatiroid. Akibat dari
osteoporosis adalah massa tulang cenderung rendah. Vitamin D berperan untuk
membantu penyerapan kalsium, namun dengan semakin bertambah tua, fungsi vitamin
ini semakin berkurang. Sembilan puluh lima persen kalsium tubuh berada di dalam
tulang. Fungsi kalsium tidak semata penting pada tulang yang sehat, tapi juga
dibutuhkan oleh konstraksi otot, ritme jantung, fungsi ginjal. Karena fungsi kalsium
penting, maka tubuh mengembangkan sistem hormon untuk menjaga kadar kalsium
tersebut, yaitu hormon paratiroid, kalsitonin, dan vitamin D.
Hormon paratiroid terletak dalam empat kelenjar kecil paratiroid yang terselip
di belakang leher dan berhubungan dengan kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk
mempertahankan kadar kalsium tetap dalam rentang nilai normal di dalam darah.
Vitamin D berfungsi untuk meningkatkan absorbsi kalsium di usus. Dan vitamin D ini
terdapat pada sinar matahari, dan ditangkap di kulit dalam bentuk tidak aktif, kemudian
disimpan di hati, dan diaktifkan di ginjal. Hormon calsitonin terdapat pada kelenjar
tiroid untuk melindungi tulang dari efek resorbsi oleh hormon paratiroid.
Pencegahan Osteoporosis dapat dilakukan dengan suplementasi Kalsium dan
Vitamin D. Sumber kalsium utama dan satu-satunya adalah diet antara lain susu dan
produknya seperti keju dan yogurt, sayur-sayuran berwarna hijau, ikan dalam kaleng
yang lengkap dengan tulangnya seperti sardin, kacang-kacangan, dan makanan jadi
yang difortifikasi dengan kalsium seperti jus, dan sereal. Absorbsi kalsium di saluran
cerna terjadi di proksimal duodenum yang tergantung pada vitamin D aktif dan bersifat
difusi aktif yang memerlukan calsium binding protein (CaBP) atau kalbindin.
Efektivitas absorbsi kalsium di usus dipengaruhi oleh asupan kalsium. Semakin rendah
kadar kalsium dalam makanan yang dikonsumsi, semakin aktif pula usus melakukan
absorbsi. Sembilan puluh sembilan persen kalsium ekstrasel terdapat dalam tulang
dalam bentuk hidroksiapatit yang mencerminkan keseimbangan antara proses
pembentukan dan resorpsi tulang. Keseimbangan metabolisme kalsium diatur oleh tiga
faktor, hormon paratiroid, vitamin D, dan kalsitonin yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid. Membran sel kelenjar paratiroid mengandung sensor kalsium yang dapat
mendeteksi kadar kalsium darah. Aktivasi reseptor kalsium terjadi bila kadar kalsium
darah tinggi, menyebabkan pelepasan fosfolipase A2, asam arakidonat, dan leukotrien.
Leukotrien menginhibisi (menghambat) sekresi hormon paratiroid melalui degradasi
90% granul sekretori yang mengandung bentuk preformed hormon paratiroid. Aktivasi
reseptor kalsium tidak akan terjadi bila kadar kalsium darah rendah. Hormon paratiroid
bekerja dengan berikatan dengan reseptor membran sel organ target, yaitu reseptor
hormon paratiroid 1 di ginjal dan tulang. Hormon paratiroid meningkatkan reabsorbsi
kalsium dengan mempermudah pori kalsium di tubulus distal ginjal terbuka. Hormon
paratiroid meningkatkan degradasi tulang dengan bekerja pada osteoblast melalui
RANKL di tulang. Hormon paratiroid juga menstimulasi hidroksilasi 25-OH-vitamin
D3 menjadi bentuk aktifnya (kalsitriol). Efek kalsitonin terhadap kalsium bertentangan
dengan efek hormon paratiroid. Kalsitonin menginhibisi aktivitas osteoklast,
mengurangi resorpsi tulang, dan meningkatkan ekskresi kalsium melalui ginjal, jadi
fungsi kalsitonin menurunkan kadar kalsium darah.
Fungsi utama vitamin D adalah sebagai pengatur keseimbangan kadar kalsium
dengan mengatur absorbsi kalsium di usus halus, interaksi dengan hormon paratiroid
sehingga mobilisasi kalsium dari tulang meningkat, dan mengurangi ekskresi kalsium
melalui ginjal. Bukti nyata efektivitas vitamin D meningkatkan mineralisasi belum
terbukti walaupun defisiensi vitamin D sering menyebabkan defisit nyata mineral
tulang. Deposisi mineral tulang normal memerlukan konsentrasi kalsium dan fosfat
optimal yang tergantung kedekatan absorbsi kalsium. Osteoblast adalah satu-satunya
komponen sel tulang yang mengandung reseptor kalsitriol. Ikatan kalsitriol dengan
osteoblast menginduksi pelepasan osteokalsin, protein yang mengandung residu asam
γ-karboksiglutamat dan IL-1 yang meningkatkan proses resorpsi. Efek vitamin D pada
metabolisme kalsium di ginjal adalah sebaliknya, yaitu meningkatkan reabsorbsi
kalsium oleh sel tubulus. Defisiensi vitamin D menyebabkan absorbsi dan reabsorbsi
kalsium dan fosfat tidak kuat sehingga terjadi penurunan konsentrasi kalsium plasma.
Penurunan konsentrasi kalsium plasma menyebabkan peningkatan sekresi hormon
paratiroid yang bertujuan mengembalikan konsentrasi kalsium plasma tetapi dengan
resorpsi dari tulang. Kadar fosfat sendiri akan tetap di bawah normal karena hormon
paratiroid justru akan menyebabkan ekskresi fosfat melalui urin sehingga tidak terjadi
mineralisasi tulang baru dan matriks kartilago yang menyebabkan tulang menjadi
rapuh.

Fisman Endokrin III/Adrenal

1. Analisis hubungan antara kelenjar Adrenal dengan Pankreas terhadap Homeostasis


kadar gula darah.
Hubungan antara kelenjar adrenal dan pancreas terhadap homeostasis kadar gula darah
yaitu antagonis, kelenjar adrenal salah satu fungsinya yaitu mengubah glikogen dalam
otot menjadi glukosa dan kelenjar pancreas salah satu fungsinya yaitu mengubah
glukosa menjadi glikogen di hati. Kelenjar pancreas dipengaruhi oleh hipofisis
menghasilkan hormone insulin. Insulin adalah satu-satunya hormone yang mampu
menurunkan kadar glukosa darah. Pengankutan glukosa antara darah dan sel dilaksanakan
oleh suatu pembawa/pengankut membrane plasma yang dikenal sebagai pengankut glukosa
(glucose transport, GULT). Molekul glukosa tidak dapat dengan mudah menembus membrane
sebagian besar sel tanpa adanya insulin sehingga kebanyakan jaringan bergantung pada insulin
untuk menyerap glukosa dari darah dan menggunakannya. Insulin mendorong penyerapan
glukosa melalui proses rekrutmen pengangkut. Sel-sel dependen insulin mempertahankan
vesikel-vesikel intrasel yang mengandung GULT-4. Insulin memicu vesikel-vesikel ini
bergerak ke membrane plasma dan menyatu dengannya agar GULT-4 dapat disispkan ke dalam
membran plasma. Dengan cara ini, peningkatan sekresi insulin menyebabkan peningkatan pesat
penyerapan glukosa 10-30 kali lipat oleh sel-sel depen insulin. Pengankut tersebut diambil
kembali dari membrane plasma dan dikembalikan kedalam vesikel ketika sekresi insulin
berkurang. Akan tetapi, ada pula organ yang tidak membutuh kan insulin untuk transport
glukosa ke dalam sel.

Demikialah hubungan umpan balik negatif langsung antara konsentrasi glukosa


darah dan laju sekresi sel β dan sel α meskipun dalam arah yang berlawanan.
Peningkatan kadar glukosa darah merangsang sekresi insulin tetapi menghambat
sekresi glucagon, sementra kadar penurunan kadar glukosa darah menyebabkan
penurunan sekresi insulin dan peningkatan sekresi glucagon. Efek berlawanan yang di
timbulkan oleh konsentrasi glukosa dan asam lemak dalam darah pada sel β dan sel α
pankreas adalah sesuai untuk mengatur kadar molekul-molekul nutrient ini dalam
darah, karena efek insulin dan glucagon pada metabolism karbohidrat dan lemak saling
berlawanan. Peningkatan konsentrasi asam amino darah merangsang sekresi sekresi
insulin dan glucagon jika memperhatikan kadar glukosa darah. Jika selama penyerapan
makanan yang kaya protein, peningkatan asam amino darah hanya merangsang insulin
maka dapat terjadi hipoglikemia. Karena hanya sedikit tersedia karbohidrat untuk
diserap setelah konsumsi diet tinggi protein, maka sekresi insulin ini hanya dipicu oleh
asam amino, akibatnya sebagian besar glukosa akan di dorong masuk ke dalam sel
sehingga terjadi penurunan mendadak kadar glukosa darah. Tetapi peningkatan sekresi
glucagon yang dipicu oleh peningkatan kadar asam amino dalam darah akan
meningkatkan produksi glukosa oleh hati. Karena efek hiperglik glucagon melawan
efek hipoglikemik insulin maka akan tercipta keseimbangan kadar glukosa darah
selama absorbsi makanan yang kaya protein tetapi rendah karbohidrat.

2. Jelaskan pendapat saudara tentang seseorang yang menderita Diabetes Mellitus apabila
disertai luka sulit utuk disebuhkan bahkan tidak jarang diamputasi.
Diabetes Mellitus ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan
insulin yang terdapat di tubuh. Insulin sendiri adalah sebuah hormon yang mengubah
gula dan glukosa di tubuh menjadi energi. Menderita diabetes berarti memiliki kadar
gula yang tinggi dalam darah, sebagai akibat dari adanya gangguan metabolisme gula
karena gagalnya fungsi insulin. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai macam
gangguan kesehatan, salah satunya adalah luka yang sulit sembuh. Sulitnya luka
sembuh dan memburuknya kondisi luka pada penderita diabetes sering kali berbanding
lurus dengan tingginya kadar gula dalam darah. Ini karena kondisi diabetes memiliki
berbagai pengaruh terhadap kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.
a. Kadar gula darah tinggi, saat kadar gula dalam darah tinggi, terdapat beberapa
mekanisme yang terganggu seperti terhambatnya kemampuan nutrisi dan oksigen
untuk masuk ke dalam sel, menurunnya fungsi sistem kekebalan tubuh, dan
meningkatnya kemungkinan terjadinya radang pada berbagai sel dalam tubuh.
Semua kondisi tersebut tentu memiliki dampak pada progres penyembuhan luka.
b. Gangguan saraf atau neuropati, salah satu komplikasi diabetes adalah terjadinya
kerusakan ujung saraf akibat kadar gula yang tinggi dalam darah dalam jangka
waktu yang panjang. Lama-kelamaan, kerusakan pada ujung saraf dan pembuluh
akan membuat area yang rusak menjadi kebas dan kehilangan fungsi sensori. Pada
kondisi yang normal, tubuh terutama tangan dan kaki dapat merasakan sakit, yang
membuat seseorang menjadi awas terhadap benda yang mungkin membahayakan
atau luka yang timbul di bagian tersebut. Pada kondisi ketika fungsi sensori
menurun akibat diabetes, tubuh menjadi tidak awas terutama pada timbulnya luka.
Akibatnya, sering kali luka yang awalnya kecil menjadi terbengkalai hingga
kemudian memburuk.
c. Gangguan sirkulasi, selain gangguan ujung saraf, penderita diabetes juga rentan
mengalami gangguan fungsi dan struktur pembuluh darah. Gangguan pembuluh
darah ini dapat terjadi di berbagai lokasi, mulai dari perifer seperti di tangan dan
kaki atau gangguan pembuluh darah di ginjal, yang memperbesar kemungkinan
penderita diabetes mengalami komplikasi penyakit pada ginjal. Gangguan
pembuluh darah tentu akan menurunkan fungsi sirkulasi. Padahal, sirkulasi darah
sangat penting untuk proses penyembuhan luka karena fungsi penting darah adalah
mengangkut berbagai nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk proses tersebut.
Gangguan pembuluh ini juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah
yang menurunkan aliran darah ke alat gerak. Tingginya kadar gula dalam darah juga
dapat membuat darah menjadi lebih kental, sehingga sirkulasi menjadi semakin
buruk.
d. Infeksi, kadar gula berlebih dalam darah merupakan “makanan” bagi bakteri yang
dapat menyebabkan berbagai infeksi. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga
menghambat kerja sistem kekebalan tubuh dalam memerangi bakteri. Ini
menjadikan infeksi lebih cepat menyebar, memburuk, bahkan dapat menyebabkan
luka membusuk atau sepsis.

Fisman, Endokrin VI

1. Analisis hubungan antara kelenjar Pineal dengan itensitas cahaya terhadap


seksualitas pada manusia.
Pengaruh cahaya, pada alat reproduksi tidak terjadi secara langsung. Terdapat
beberapa proses perambatan yang sangat berliku, yang disebut dengan optoseksual.
Pengaruhnya berlangsung melalui keseimbangan hormonal. Awal pengaruh tadi
ialah diteruskannya lintasan cahaya ke hipotalamus. Hipotalamus, pusat saraf yang
terletak di bagian tengah otak. Di hipotalamus, lintasan cahaya ditangkap dua inti
sel saraf yaitu nucleus suprachiasmaticu dan nucleus paraventricularis, dari kedua
sel saraf ini efek cahaya dirambatkan lagi ke kelenjar pineal yang terletak di dalam
otak. Fungsi kelenjar pineal yaitu menghasilkan hormone melatonin. Melatonin
dalam organisasi hormone berfungsi mengendalikan kelenjar hormone lainnya,
yaitu hipofise yang tugasnya memproduksi hormone seks yang disebut
gonadotropin, pada pria dan wanita. Dalam bahasa biologi melatonin disebut
dengan antigonadotropik. Kalau jumlah melatonin meningkat dalam darah,
kegiatan kelenjar hipofise menurun dan secara otomatis produksi hormone
gonadotropin juga menurun. Dampaknya secara langsung dapat mengecilkan
kemungkinan terjadi pembuahan dan kehamilan. Bila ada cahaya, apalagi dengan
intensitas tinggi, kegiatan kelenjar pineal menurun dan produksi hormone
melatonin terhenti. Kondisi ini justru mengaktifkan kelenjar hipofise memproduksi
gonadotropin, dan juga paparan cahaya lampu yang terang akan meningkatkan
hormone testosterone pria yang juga berdampak pada kepuasan yang dihasilkan
secara lebih. Kondisi ini bisa mencapai 3 kali lipat daripada yang melakukan seks
dengan lampu yang dimatikan. Tetapi kalau tidak ada cahaya aktivitas kelenjar
pineal naik, dan hormone melatonin mengalir dengan deras ke dalam darah.
dampaknya, sesuai dengan tugas melatonin, kegiatan kelenjar hipofise terblokir,
dan produksi hormone seks gonadotropin otomatis menurun.

Fisman, Reproduksi 1

1. Analisis hubungan Hipothalamus, Hipofisa, Ovarium dan Endometrium dalam


regulasi hormonal siklus Mentruasi.
Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium dan
endometrium. Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus
menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari
kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis. Sistem
hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
a. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
b. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
c. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang
perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya
hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih
dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat
estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan
hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah
pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran
RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus.
Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan
pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen
mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de
graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah
korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH
dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus luteum
menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar
endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan
mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar
hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium.
Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa
ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.

Fisman, Resproduksi 2

1. Pasangan Suami Istri (Pasutri) bercita-cita memiliki anak perempuan lahir tgl. 21
April 2021, saudara analisis diluar bayi tabung, usaha-usaha apa yang seharusnya
dilakukan oleh Pasutri tersebut supaya cita-citanya berhasil/tercapai.
Untuk mendapatkan anak perempuan yang lahir pada tanggal 21 April 2021,
maka usaha yang dilakukan oleh pasangan suami dan istri yaitu, jika istri menstruasi
pada tanggal 1-7 Juli 2020 (1 minggu masa menstruasi secar umum) kemudian si
istri mandi bersih atau berhenti menstruasi pada tanggal 8 Juli 2020, kemudian masa
ovulasi si istri dari tanggal 9 Juli 2020 sampai 24 Juli 2020, dan masa yang tepat
untuk berhubungan intim (seks) adalah dari tanggal 16 Juli 2020 sampai 20 Juli
2020 dengan menggunakan metode Shettles yaitu untuk mendapatkan anak
perempuan dengan metode Shettles, metode yang diperkenalkan oleh Dr. Shettles
pada dekade 1960an ini menyarankan para pasangan untuk berhubungan intim
sekitar 2-4 hari sebelum masa subur, maka disarankan pasangan suami istri untuk
berhubungan seks selama 2 sampai 4 hari sebelum masa subur yaitu diantara
tanggal 16 sampai 24 Juli 2019 sehingga diperkirakan kelahiran anak perempuan
dengan kelahiran normal selama 9 bulan 10 harinya adalah tanggal 21 April 2021.

Berikut faktor pendukung untuk mendapatkan anak perempuan sebagai berikut:

a. Menggunakan Metode Shettles


Cara mendapatkan anak perempuan yang pertama adalah dengan menggunakan
metode Shettles. Metode yang diperkenalkan oleh Dr. Shettles pada dekade 1960an
ini menyarankan para pasangan untuk berhubungan intim sekitar 2-4 hari sebelum
masa subur jika berniat menjalani program hamil anak perempuan. Bahkan, metode
Shettles diklaim memiliki tingkat keberhasilan hingga 75 persen untuk hamil anak
perempuan.
Pasalnya, sperma yang membawa kromosom X (kromosom anak perempuan)
dapat tinggal lebih lama ketimbang sperma yang membawa kromosom Y
(kromosom anak laki-laki). Dengan demikian, ketika memasuki masa subur, hanya
akan ada sperma perempuan yang tertinggal di rahim untuk kemudian membuahi
sel telur. Pada metode ini, Anda harus tahu kapan sel telur dilepaskan dari ovarium
dan kapan waktu yang tepat untuk pembuahan. Oleh karena itu, penting untuk
mencatat dan memonitor siklus menstruasi guna mengetahui berapa lama satu
siklus berlangsung.
b. Metode Whelan
Metode atau cara mendapatkan anak perempuan lainnya yang bisa Anda coba
adalah metode Whelan. Adalah Elizabeth Whelan, dokter yang mengenalkan
metode ini dan mengklaim bahwa tingkat keberhasilannya mencapai 57 persen.
Perbedaan antara metode Shettles dan metode Whelan terletak pada waktu yang
disarankan bagi pasangan yang sedang dalam program hamil anak perempuan untuk
melakukan hubungan intim. Jika metode Shettles menyarankan pasangan untuk
berhubungan intim 2-4 hari sebelum masa subur, maka metode Whelan
menganggap waktu terbaik untuk berhubungan seks jika ingin hamil anak
perempuan adalah 2-3 hari sebelum masa subur.
c. Menunda Orgasme
Pihak wanita juga disarankan untuk menunda orgasme saat berhubungan intim dan
membiarkan pihak laki-laki untuk orgasme terlebih dahulu sebagai cara hamil anak
perempuan. Hal ini menjadi penting karena orgasme yang dialami perempuan
memicu produksi cairan vagina bersifat basa (alkali) yang mana hal ini membantu
sperma kromosom Y bertahan hidup lebih lama dan sebaliknya, menciptakan
lingkungan yang kurang bersahabat bagi sperma anak perempuan. Orgasme wanita
juga memudahkan gerak sperma menuju serviks. Jadi, ini sama saja seperti
memfasilitasi sperma anak laki-laki untuk merebut satu-satunya kesempatan
pembuahan sel telur. Tanpa orgasme, cairan vagina akan cenderung bersifat asam.
Hal ini lantas menciptakan lingkungan yang lebih ramah terhadap sperma anak
perempuan dan mematikan kesempatan sperma anak laki untuk lebih dulu mencapai
sel telur.
d. Mengatur Penetrasi Dangkal
Sperma kromosom X menyukai lingkungan vagina yang cenderung asam. Dengan
demikian, ketika berencana untuk berhubungan intim dan menghasilkan anak
perempuan, fokuskan penetrasi pada posisi datar dan dangkal, seperti posisi
misionaris klasik atau woman on top. Atur penis untuk tidak melakukan penetrasi
terlalu dalam. Selain itu, ejakulasi sperma sebisa mungkin untuk berada dekat
dengan pintu masuk vagina. Ini akan menghambat laju sperma pria dan memberi
sperma anak perempuan kesempatan yang lebih baik untuk sampai lebih dulu
membuahi telur.
e. Kurangi Asupan Garam
Mengurangi asupan garam juga menjadi salah satu cara mendapatkan anak
perempuan. Selain tidak baik bagi kesehatan tubuh, konsumsi garam berlebihan
juga dapat memangkas peluang Anda untuk hamil anak perempuan. Pasalnya,
natrium kurang menguntungkan bagi sperma pembawa kromosom X (sperma
perempuan). Alih-alih hamil anak perempuan, garam malah akan meningkatkan
peluang hamil anak laki-laki. Akan tetapi, tak perlu benar-benar berhenti
mengonsumsi garam, cukup kurangi saja kadar garam dalam makanan sehari-hari.
f. Hindari Makanan Mengandung Alkali
Tak hanya makanan mengandung garam, Anda juga disarankan untuk menghindari
makanan mengandung alkali jika ingin menerapkan cara mendapatkan anak
perempuan. Perlu diketahui bahwa makanan yang mengandung alkali akan
membuat pH vagina menjadi bersifat basa. Jika hal ini terjadi, maka sel kromosom
X akan lebih kalah dari sel kromosom Y, sehingga kemungkinan hamil anak
perempuan bisa berkurang. Contoh makanan yang mengandung alkali seperti;
Pisang, Kurma, Kismis, Aprikot
g. Tambah Asupan Makanan Asam
Jika di poin sebelumnya dijelaskan harus mengurangi konsumsi makanan asin,
maka hal sebaliknya berlaku untuk makanan yang mengandung asam. Ya, Anda
perlu memperbanyak asupan makanan asam jika sedang menjalani program hamil
anak perempuan. Mengonsumsi makanan asam akan mengubah tingkat pH tubuh
Anda dalam beberapa minggu. Seperti yang sudah disampaikan di atas, vagina yang
asam sangat ‘disukai’ oleh sperma dengan kromosom Y. Minta juga suami Anda
untuk menerapkan pola makan yang sama untuk semakin meningkatkan peluang
hamil anak perempuan.
h. Konsumsi Makanan Tinggi Magnesium
Selain menambah konsumsi makanan asam, Anda juga perlu memperbanyak
asupan magnesium dan kalsium. Beberapa jenis makanan yang bisa Anda konsumsi
adalah kacang-kacangan, sereal, alpukat, sarden, dan susu. Perlu Anda ketahui
bahwa makanan-makanan tersebut juga mengandung asam folat yang tinggi.
Tentunya ini sangat bagus untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dan juga
menjaga kandungan.
i. Berendam air hangat
Sperma perempuan lebih bisa mentolerir lingkungan yang hangat dan suhu yang
lebih tinggi dibanding sperma laki-laki. Oleh karena itu, mandi atau berendam air
hangat sebelum berhubungan intim juga bisa menjadi cara hamil anak perempuan
yang bisa Anda coba. Akan tetapi, lingkungan yang terlalu panas justru bisa
melemahkan sperma, baik yang membawa kromosom X maupun yang membawa
kromosom Y, sehingga akan mengurangi peluang Anda untuk bisa hamil sama
sekali. Oleh sebab itu, pastikan tingkat kehangatan air tidak terlalu tinggi.
j. Tambah Frekuensi Berhubungan Intim
Terakhir dari cara mendapatkan anak perempuan adalah dengan menambah
frekuensi berhubungan intim. Cara ini diklaim dapat meningkatkan peluang hamil
anak perempuan oleh karena berkurangnya jumlah sperma ayah sehingga secara
otomatis mengurangi jumlah sperma yang membawa kromosom Y.

Anda mungkin juga menyukai