Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Farmakokinetik dan Farmakodinamik.
Farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari obat-obatan atau mempelajari
efek dari zat-zat asing (eksogen) dan zat-zat endogen terhadap suatu organisme.
Farmakologi dibagi menjadi dua divisi yaitu farmakokinetik dan farmakodinamik.
(Essential of medical pharmacology.5th edition:2003).
Farmakokinetik
Farmakokinetik berasal dari bahasa Yunani : “Farmako” yang artinya obat dan
“Kinesis” yang artinya perjalanan. Farmakokinetik menjelaskan tentang apa yang terjadi
dengan suatu zat di dalam organisme, misalnya bagaimana perjalanan obat dalam tubuh.
Farmakokinetik mengamati jenis-jenis proses seperti absorbsi, distribusi,
biotranspormation (metabolisme) dan exresion. Perubahan konsentrasi obat yang terjadi
dalam organisme khususnya dalam plasma di buat grafik terhadap waktu. (Essential of
medical pharmacology.5th edition:2003).
Farmakokinetika merupakan aspek farmakologi yang mencakup nasib obat dalam
tubuh yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresinya (ADME). Obat yang
masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian umunya mengalami absorpsi,
distribusi, dan pengikatan untuk sampai di tempat kerja dan menimbulkan efek.
Kemudian dengan atau tanpa biotransformasi, obat diekskresi dari dalam tubuh. Pada kali
ini kelompok kami akan membahas tentang Distribusi yang secara spesifiknya yaitu
difusi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem transport obat?
2. Bagaimana jenis sistem transport obat?
3. Bagaimana cirri – cirri difusi?
4. Bagaimana mekanisme kerja difusi?
5. Apa factor – factor difusi?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tentang sistem transport obat.
2. Untuk mengetahui jenis sistem transport obat.
3. Untuk mengetahui cirri – cirri difusi.
4. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari difusi.
5. Untuk mengetahui factor – factor difusi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem transport obat
Guna mentranspor obat ke tempat yang tepat kedalam tubuh, zat akfit diolah
menjadi suatu bentuk khusus. seperti yang telah dibicarakan di bab ii ada dua bentuk
transport utama, yakni secara local dan secara sistemis.
transport obat. molekul zat kimia dapat melintasi membrane semipermeabel
berdasarkan adanya perbedaan konsentrasi, antara lain melintasi dinding pembuluh
keruamg antar jaringan (interstitium). Pada proses ini beberapa mekanisme transport
memegang pegangan peranan, yaitu secara pasif atau secara aktif.
B. Jenis sistem transport obat
a. Transport pasif
Tidak menggunakan energy. Misalnya perjalanan molekul molekul suatu
obat melintasi dinding pembuluh ke ruang ruang antar jaringan (interstitial), yang
dapat terjadi menurut dua cara, yaitu:
 Filtrasi melalui pori-pori kecil dari membrane,misalnya dinding kapiler.
yang difiltrasi adalah air dan zat zat hidrofil yang molekulnya lebih kecil
daripada pori, seperti alcohol dan urea (BM<200)
 Difusi, zat melarut dalam lapisan lemak dari membrane sel. dengan
sendirinya zat lipofil lebih lancer penerusannya daripada zat hidrofil yang
tak dapat larut dalam lemak, seperti ion anorganis. pengecualian adalah
ion natrium dan ion klorida, yang sangat mudah melintasi membrane.
difusi merupakan cara transport yang paling lazim.
b. Transport aktif
Memerlukan energi. pengankutan dilakukan dengan mengikat zat hidrofil
(makro molekul atau ion) pada suatu protein pengangkut spesifik yang umumnya
berada dimembran sel (karier) setelah membrane dilintasi, obat dibebaskan
kembali. kebanyakan zat alamia diresorpsi dengan proses aktif ini, misalnya
glukosa, asam amino, asam lemak, dan zat gizi lainnya begitu pula obat-obat
seperti garam,besi dan empedu, metildopa, vitamin B1, B2, dan B12, mungkin

3
juga basa kuat seperti basa ammonium, kuartener. berbeda dengan difusi,
cepatnya penerus pada transfor aktif tidak tergantung dari konsentrasi obat.
C. Ciri- ciri difusi pasif
 Obat bergerak searah dengan gradien (perbedaan) kadar bentuk obat yang
menembus membran
 Keadaan akan seimbang bila kadar bentuk obat yang dapat menembus membran
pada kedua sisi membrane tersebut sama
 bentuk molekul mudah larut dalam lipid, tapi dalam bentuk ion sukar atau tidak
larut dalam lipid.
D. Mekanisme kerja difusi
Perpindahan obat/senyawa dari kompartemen yang berkonsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah yang merupakan mekanisme transport sebagian besar obat.
E. Faktor – factor
1. Ukuran dan bentuk molekul obat
2. Kelarutan obat dalam lemak
3. Derajat ionisasi obat

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi yang ditelah kami buat tentang “Difusi” kami dapat meyimpulkan
bahwa difusi zat melarut dalam lapisan lemak dari membrane sel. dengan sendirinya zat
lipofil lebih lancar penerusannya dari pada zat hidrofil yang tak dapat larut dalam lemak,
seperti ion anorganis dan memiliki salah satu ciri yaitu bentuk molekul mudah larut
dalam lipid, tapi dalam bentuk ion sukar atau tidak larut dalam lipid.
Faktor factor yang mempengaruhi difusi yaitu ukuran dan bentuk molekul obat,
kelarutan obat dalam lemak, derajat ionisasi obat.

5
DAFTAR PUSTAKA
http://www.zulliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/pharmacokinetics-bw.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61892/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
Drs. Tan Hoan Tjay & Drs. Kirana Raharja. Obat Obat Penting edisi ketujuh 2018.

Anda mungkin juga menyukai