ABSTRAK
Penetapan Prioritas dalam masalah kesehatan penduduk dan penentuan prioritas dalam program
intervensi yang dilaksanakan merupakan sesuatu yang penting mengingat adanya keterbatasan sumberdaya
SDM dan dana. Untuk itu dijelaskan dalam artikel ada 4 metoda dalam penetapan prioritas masalah kesehatan
penduduk yaitu Matematik, Delbeque, Beban Kerugian Kesehatan dan perbandingan capaian program dengan
target yang ditetapkan. Dalam penentuan prioritas program intervensi yang dilakukan ada 2 metoda masing-
masing metoda analisis biaya dan metoda Hanlon. Diharapkan penulisan artikel ini bermanfaat bagi
petugas kesehatan dilapangan dan para mahasiswa di bidang kesehatan.
ABSTRACT
Priority setting of public health problem in community and make health programme intervention
is important due to limitation of resources like manpower, budgeting and time constraint.In this paper
first is described there are four methods to do priority setting of public health problems namely
mathematic method, Delphi method, Disease Burden, target and realization comparison method. Further
more it is also explained there are two method to make priority in health program intervention namely
cost analysis method and Hanlon method. Hopefully this article usefull for health practitioner and health
student at University.
* Staf Pengajar FKM Unand, Jln Perintis Kemerdekaan Padang (email denaspdg@yahoo com)
95
Jumal Kesehatan Masyarairat, Maret 2013 - September 2013, Vol. 7, No.
2
dipergunakan beberapa kriteria untuk menentukan antara angka 1 menyatakan terendah sampai angka
prioritas masalah kesehatan disuatu wilayah 5 menyatakan tertinggi. Pemberian skor ini
berdasarkan: (a) Luasnya masalah (magnitude) dilakukan oleh panel expert yang memahami
(b) Beratnya kerugian yang timbul (Severity) (c) masalah kesehatan dalam forum curah pendapat
Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalah (brain storming). Setelah diberi skor, masing-
k es e h at an t e r s eb ut ( Vu 1 n e r a b i lt y ( masing penyakit dihitung nilai skor akhimya yaitu
d) Kepedulian/dukungan politis dan dukungan perkalian antara nilai skor masing-masing kriteri
masyarakat (Community and political concern) untuk penyakit tersebut. Perkalian ini dilakukan
(e) Ketersediaan data (Affordability agar perbedaan nilai skor akhir antara masalah
Magnitude masalah, menunjukkan menjadi sangat kontras, sehingga terhindar
berapa banyak penduduk yang terkena masalah keraguan manakala perbedaan skor tersebut
atau penyakit tersebut. Ini ditunjukan oleh angka terlalu tipis. Contoh simulasi untuk perhitungan
prevalensi atau insiden penyakit. Makin luas menggunakan metoda ini dijelaskan sebagai
atau banyak penduduk terkena atau semakin berikut.
tinggi prevalen, maka semakin tinggi prioritas
yang diberikan pada penyakit tersebut. Tabel 1. Simulasi Penentuan Prioritas Masalah
Severity adalah besar kerugian yang Kesehatan dengan Metoda Matematik
ditimbulkan. Pada masa lalu yang dipakai
sebagai ukuran severity adalah Case Fatality Masalah iVagni Severity Vulnera Com olitical Afforadi Final
tude bility Concern bility Skore
Rate (CFR) masing-masing penyakit. Sekarang
severity tersebut bisa juga dilihat dari jumlah TBParu 4 3 3 2 3 216
disability days atau disability years atau HIV/AIDS 1 5 1 4 4 80
disesase burden yang ditimbulkan oleh penyakit
Malaria 4 3 3 2 2 144
bersangkutan. HAIV/AIDS misalnya akan
mendapat nilai skor tinggi dalam skala prioritas Stroke 1 4 2 3 3 72
yaitu dari sudut pandang severity ini.
Vulnerability menunjukan sejauh mana
tersedia teknologi atau obat yang efektif untuk Dari angka tabel diatas didapatkan angka
mengatasi masalah tersebut. Tersedianya vaksin skor tertinggi adalah 216 maka penyakit TB Paru
cacar yang sangat efektif misalnya, merupakan menjadi prioritas 1 dan angka 144 penyakit
alasan kuat kenapa penyakit cacar mendapat malaria mendapatkan prioritas masalah
prioritas tinggi pada masa lalu. Sebaliknya dari kesehatan nomor 2 dan begitu seterusnya.
segi vulnerability penyakit HIV/AIDS mempunyai Ada beberapa kelemahan dan kritikan
nilai prioritas rendah karena sampai sekarang terhadap metode tersebut. Pertama penentuan
belum ditemukan tekno logi pencegahan nilai skor sebetulnya didasarkan pada penilaian
maupun pengobatannya. Vulnerability juga bisa kualitatif atau kelimuan oleh para pakar yang
dinilai dari tersedianya infrastruktur untuk bisa saja tidak objektif, kedua masih kurang
melaksanakan program seperti misalnya spesifiknya kriteria penentuan pakar tersebut.
ketersediaan tenaga dan peralatan. Kelebihan cara ini adalah mudah dilakukan dan
Affordability menunjukkan ada tidaknya bisa dilakukan dalam tempo relatife cepat.
dana yang tersedia. Bagi negara maju masalah Disamping itu dengan metoda ini beberapa
dana tidak merupakan masalah akan tetapi di kriteria penting sekaligus bisa dimasukkan dalam
negara berkembang seringkali pembiayaan pertimbangan penentuan prioritas.
program kesehatan tergantung pada bantuan luar
negeri. Kadang kala ada donor yang 2.Metoda Delbeque dan Delphi
mengkhususkan diri untuk menunjang program Metoda Delbcque adalah metoda kualitatif
kesehatan atau penyakit tertentu katakanlah dimana prioritas masalah penyakit ditentukan
program gizi, HIV/AIDS dan 1ainnya '’z’ secara kualitatif oleh panel expert. Caranya
Dalam penerapan metoda ini untuk sekelompok pakar diberi informasi tentang
prioritas masalah kesehatan, maka masing- masalah penyakit yang perlu ditetapkan
masing kriteria tersebut diberi skor dengan nilai prioritasnya termasuk data kuantitatif yang ada
ordinal, misalnya untuk masing-masing penyakit tersebut. Dalam
penentuan prioritas masalah kesehatan disuatu
wilayah pada dasamya kelompok
pakar melalui langka-langkah (1) Penetapan memungkinkan telahaan yang mendalam oleh
kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar masing-masing pakar yang terlibat. Contoh
(2) memberikan bobot masalah (3) menentukan simulasi Metoda Delbeque dan Delphi bila
skoring setiap masalah. Dengan demikian dapat dituangkan dalam matrik seperti tabel2.
ditentukan masalah mana yang menduduki Tabel 2. Hasil Penetapan Skor para Panel Expert
peringkat prioritas tertinggi. Penetapan kriteria Dalam Penetapan Prioritas
berdasarkan seriusnya permasalahan menurut Masalah Kesehatan
pendapat para pakar dengan
contoh kriteria persoalan masalah kesehatan berupa Masalah Kriteria yang dipakai Total Prioritas
(1) Kemampuan menyebar/menular yang tinggi (2) 1 2 3 4 5 6 Skore Masalah
mengenai daerah yang luas (3) mengakibatkan A 3 3 4 4 5 5 3600 II
penderitaan yang lama (4) mengurangi penghasilan
B 4 4 5 3 4 4 3840 I
penduduk (5) mempunyai kecendrungan menyebar
meningkat dan lain sebagainya sesuai 2 3 3 5 4 5 1800 III
kesepakatan parapakar”. D 1 2 3 2 3 1 36 IV
Para expert kemudian menuliskan urutan E 2 2 11 1 1 4 V
prioritas masalah dalam kertas tertutup. Dst
Kemudian dilakukan semacam perhitungan
suara. Hasil perhitungan ini disampaikan
kembali kepada para expert dan setelah itu Dari simulasi penetapan prioritas
dilakukan penilaian ulang oleh para expert dengan masalah diatas, maka skore tertinggi adalah
cara yang sama. Diharapkan dal am pen i1ai an masalah kesehatan point B maka ini menjadi
ul an g ini akan terj adi kesamaan/konvergensi Prioritas kedua masalah kesehatan adalah point
pendapat, sehingga akhirnya diperoleh suatu A dan begitu seterusnya.
konsensus tentang penyakit atau masalah mana
yang perlu diprioritaskan. Jadi metoda ini 3. Metoda Estimasi Beban Kerugian (Disease
sebeltulnya adalah suatu mekanisme untuk Burden)
mencapai suatu konsensus. Metoda Estimasi Beban Kerugian dari
Kelemahan cara ini adalah sifatnya yang segi teknik perhitungannya lebih canggih dan
lebih kualitatif dibandingkan dengan metoda sulit, karena memerlukan data dan perhitungan
matematik yang disampaikan sebelumnya. Juga hari produktif yang hilang yang disebabkan oleh
dipertanyakan kriteria penentuan pakar untuk masing- masing masalah. Sejauh ini metoda ini
terlibat dalam penilaian tertutup tersebut. jarang dilakukan di tingkat kabupaten atau kota
Kelebihannya adalah mudah dan dapat di era desentralisasi program kesehatan. Bahkan
dilakukan dengan cepat. Penilaian prioritas ditingkat nasionalpun baru Kementrian
secara tertutup dilakukan untuk memberi Kesehatan dengan Badan Penelitian dan
kebebasan kepada masing-masing pakar untuk Pengembangan Kesehatan yang mencoba
member nilai, tanpa terpengaruh oleh hirarki menghitung berapa banyak Kerugian yang
hubungan yang mungkin ada antara para pakar ditimbulkan dalam kehidupan tahunan
tersebut. penduduk(Disease AdjustedLife Year=DALY)”.
Metoda lain yang mirip dengan Pada tingkat global penggunaan metoda
Delbeque adalah metoda Delphi. Dalam metoda Disease Burden dalam penetapan prioritas masalah
Delphi sejumlah pakar panel expert) melakukan kesehatan, Bank Dunia telah menghitung waktu
diskusi terbuka dan mendalam tentang masalah produktif yang hilang (Desease Burden) yang
yang dihadapi dan masing-masing mengaj ukan disebut sebagai DALY yang diakibatkan oleh
pendapatnya tentang masalah yang perlu berbagai macam penyakit. Atas dasar
diberikan prioritas. Diskusi berlanjut sampai perhitungan tersebut Bank Dunia menyarankan
akhirnya dicapai suatu kesepakatan (konsensus) agar dalam program kesehatan prioritas diberikan
tentang masalah kesehatan yang menjadi pada masalah kesehatan esensiat terdiri darai (1)
prioritas.Kelemahan cara ini adalah waktunya TBC (2) Pemberantasan Penytakit Menular (3)
yang relative lebih lama dibandingkan dengan Penanganan Anak Gizi Kurang/Buruk
metoda Delbeque serta kemungkinan pakar yang
dominan mempengaruhi pakar yang tidak
dominan. Kelebihannya metoda ini
96
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret 2013 - September 2013, Vol. 7, No.
2
4. Metoda Perbandingan antara Target dan dengan menggunakan rumus penetapan prioritas
Pencapaian Program Tahunan kegiatan sbb.:
Metoda penetapan prioritas masalah Mx I x V
kesehatan beradasarkan pencapaian program Prioritas (P) =
tahunan yang dilakukan adalah dengan
membandingkan antara target yang ditetapkan Dimana
dari setiap program dengan hasil pencapaian dalam M = Magnitude (besarnya masalah yang
suatu kurun waktu 1 tahun. Penetapan prioritas dihadapi)
masalah kesehatan seperti ini sering digunakan I = Important (pentingnya jalan keluar
oleh pemegang atau pelaksana program menyelesaikan masalah)
kesehatan di tingkat Puskesmas dan Tingkat V — Vunerability (ketepatan jalan keluar
Kabupaten/Kota pada era desentralisasi saatini.” untuk masalah)
Simulasi dari metoda tersebut dapat dilihat pada C = Cost(biaya yang dikeluarkan) dimana
tabel 3. kriterinya ditetapkan:
Nilai 1 =Biaya sangat murah
Tabel 4. Pencapaian Program Gizi di suatu wilayah Nilai 2 = Biaya murah
Puskesmas pada tahun 2011
Nilai 3 = Biaya cukup murah
No. Jefiis Kegiatan T&rge1 PeorapsanKesenzegaoR Nilai 4 = Biayamahal
gldng
f•) (%) t%)
Nilai 5 = Biaya sangat mahal
I Pemberian kapsul Vitamin A(dosis 1579(93,1) (-)6,9 III
1696 Tabel berikut ini merupakan penentuan
200.000 SI) pada balita 2 kali/tahun penetapan prioritas alternatif pemecahan
2 Pemberian tablet besi (90 tablet) 436 323 (74,1) (-)25,9
masalah melalui metode cost analysis sebagai
pada ibu hamil (100%)
3 Pemberian PMT pemulihan 3 3 (100) 0
berikut:
balita
gizi buruk pada gakin
Tabel 5. Penetapan Prioritas Alternatif Pemecahan
4 N/D pada balita 75 56 (75,1) (-)24,9 II Masalah Untuk Intervensi Penyakit TB
Sumber .- Laporan Tomunoy 2011 Puskesmac Enom Lingkung Efektifitas EfisiensiSkor Prioritas
B 8 8 6 22 7,33
Langkah-langkah untuk melaksanakan metoda ini
dijelaskan sbb.: C 10 4 6 20 6,66
MasalahKeganasan Tingkat Kecendrungan Total Rata Simulasi contoh faktor PEARL yang dicapai
Urgensinya - Rata kelompok sbb.;
A 6 9 5 20 6,6
B 3 7 7 17 5,6 Tabel 10. Faktor PEARL
C 7 6 3 16 5,3 Masalah P E A R L Nilai
PEARL
Contoh simulasi hasil konsensus yang Tabel 11. Prioritas Intervensi Metoda Hanlon
dicapai pada langkah ini memberikan nilai rata- Masalah Rata-Ratn Rata-Rata Kemudahan Faktor Prioritas
rata sbb.: Masalah A= 3+2+1+4+3+2+4 dibagi 6= Besar
Masalah
Kegawatan Penanggulangan PEARL Intervensi
100
target yang ditetapkan untuk setiap program. yaitu metcda analysis pembiayaan (efektif dan
Ada 2 metoda yang dapat dipakai dalam efisiensi) dan metoda Hanlon.
penetapan prioritas alternatif program intervensi
Daftar Pustaka:
1. District Health Management, Training Material Publishing, Santa Clara CA; 2005
Modul, GTZ-DSE; 2006. 4. Program management A guide for estabilishing
2. Douglas and Suzanne, A Priority Rating System public health priorities, CDC, Atlanta CA;
2001. for Public Health Programs, Jurnal of American S. Depkes RI, Biro Perencanaan,Pedoman
Public Health, Vol 105 no 5; 2007, Perencanaan Kesehatan untuk Tenaga Teknis di
3.Hanlon J and Picken, Public He alth Lapangan, Jakarta;
2007. administration and practice, Mosby College