Anda di halaman 1dari 16

dr.Maulina Debbyousha, Sp.

PD
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
 Populasi lansia bertambah di seluruh dunia

 Sebagian penderita lansia mengalami


pembedahan, elektif maupun
emergency.

 Konsultasi evaluasi pre operatif


 Menurut Glen (1973), tujuan operasi pada lansia :
1.Mengadakan pemulihan lengkap atas status kesehatan yg
terganggu
2.Upaya menghilangkan dan mengurangi disabilitas
3.Menunda (terbatas) kematian yang mengancam

Dokter harus mempertimbangkan :


- Kualitas hidup lansia sebelum memutuskan utk operasi
- Faktor risiko operasi : kemungkinan morbiditas dan
mortalitas sbg akibat persiapan pre operatif, tindakan
anestesi dan penyembuhan pasca operasi
 Tingginya morbiditas dan mortalitas operasi
pada lansia disebabkan oleh :

- Berbagai penyakit lain yg diderita


bersama2 dgn penyakit primernya
- Penyakit primer (yg memerlukan
tindakan operatif) seringkali sudah dalam
keadaan lanjut
-
Penyakit yang didapat bersamaan
(gangguan ginjal, gangguan hati, anemia,
dll)
Masalah jantung • IHD
• Gagal jantung kongestif
• Aritmia
• Penyakit vaskular
• Usia > 70 tahun

Masalah paru • Insufisiensi paru


• Pneumonia
• Atelektasis

Status nutrisi • Lansia dgn penyakit kronik / akan menjalani operasi


sering mengalami malnutrisi
Masalah • Dementia  tdk bersepon baik thp instruksi, penyembuhan
lebih sulit

kesehatan mental • Depresi  keunginan hidup dan respon


terhadap penyembuhan buruk
Assesment yang harus dilakukan meliputi :

• Identifikasi semua penyakit dan kelainan fisiologik


/anatomik yang ada, termasuk gangguan
mental (depresi, duka cita, kesepian), gangguan
jantung, paru, hipertensi,DM, ginjal, hati, disfungsi
endokrin, abnormalitas, neurologik, artritis, nutrisi

• Obat-obatan yang di dapat, termasuk obat


obat yang di beli bebas
• Status dan attitude terhadap operasi,
apakah penderita depresi/ optimis?

• Upayakan semobile mungkin, cegah atrofi


otot dan lain lain

• Upayakan rehabilitasi nutrisional kalau


mungkin (cegah infeksi luka, kompensasi proses
katabolik pasca operasi), kalau perlu dengan
nutrisi enteral
/parenteral
-Perbaiki status medis pre operasi
Penderita dengan PPOK diminta untuk berhenti
merokok, diberi ekspektoran dan/ atau, bronkodilator
Obat-obat nitrogliserin/ digoksin per oral
dihentikan, kecuali benar benar diperlukan.
Obat-obat anti aritmia peroral diganti dgn parenteral
DM yang mendapatkan OHO/ insulin jangka panjang
dihentikan diganti dengan insulin reguler

-Edukasi/ motivasi/penjelasan

-Informed concent (persetujuan tindakan medis)


Obat-obat preoperatif pada dasarnya di berikan
untuk menurunkan kecemasan/ sekresi mukus dan
fasilitas induksi dan pertahankan anestesi

 Pilih obat yang gangguan minimal


terhadap sirkulasi dan depresi respirasi

 Dosis diturunkan sampai 1/2jam atau 1/3


dosis anak muda dengan bentuk dan ukuran
tubuh yang sama
 Beberapa peneliti membuat tata cara skoring untuk
penilaian preopertaif pada penderita lansia yg akan
menjalani operasi.

 Tata cara skoring lama yang dibuat oleh Asosiasi


Anestesi Amerika saat ini dipandang tidak tepat lagi
dipakai sebagai bahan penilaian, karena hanya melihat
secara kasar keadaan penderita (Hadi Martono, 1989)

 Del Guercio dan Cohn.(1980) membuat klasifikasi prediksi


operasi berdasarkan pemeriksaan invasif (kateter Swan
Ganz).Klasifikasi ini cukup baik, akan tetapi karena harus
ditentukan dengan pemeriksaan yang invasif menjadi tidak
begitu praktis (Hadi Martono, 1989)
 Secara khusus, penilaian yang dibuat
adalah untuk mengadakan estimasi atas
risiko kardiak akibat operasi non kardiak,
pemantauan fungsi paru, penilaian ini
bisa diberlakukan bagi penderita secara
umum.
Pemilihan obat • Harus berhati2
anestesi • Kemungkinan penurunan sirkulasi
jantung dan organ vital lain

Pemilihan posisi • Pasang bantalan2 utk


operasi yang meminimalkan trauma operasi
tepat

monitoring • Vital sign, terutama suhu tubuh


Anestesi • Lebih disukai pada operasi intra abdominal, intra torakal dan intra
kranial
• Respon obat anestesi pada lansia berbeda

Umum • Efek samping : penurunan cadangan serebral ; defisit memori,


penurunan daya intelektual, delirium, dementia
• Komplikasi : aspirasi

Anestesi • Untuk menghindari efek sistemik dan efek samping


anestesi umum

regional • Baik untuk operasi ekstremitas bawah, perineum,


abdomen bawah dan inguinal

Anestesi • Lebih tepat untuk operasi minor ekstremitas,


operasi katarak dan ekstraksi gigi.
lokal
Tujuan utama : mengembalikan fungsi normal
sesegera mungkin

Monitoring komplikasi harus ketat

pd lansia : hipotensi, hipotermia, masalah respirasi, tromboplebitis, GGA, gangguan keseimbangan cairan dan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai