Anda di halaman 1dari 7

MUHAMMAD HARIS

AKUSTIK TERNAL DAN PENCAHAYAAN ( Senin, 07:45 – 10:20 )

A. Pengaruh Angin Terhadap Bangunan


Angin pada dasarnya adalah hawa udara yang bergerak. Gerak itu disebabkan
karena bagian-bagian udara didorong dari daerah yang bertekanan tinggi ke
daerah yang bertekanan rendah. Dan karena biasanya tempat yang dingin relatip
lebih bertekanan tinggi daripada yang panas, maka arus angin biasanya mengikuti
dorongan mengalir dari yang dingin kea rah yang relatiop panas.

Gerakan angin tersebut ada yang bersifat makro, yakni yang mempunyai daerah
sebab musabab antarbenua dan antarsamudra, jadi berkawasan gerak yang sangat
luas. Lainnya adalah mikro atau lebih baik disebut angin-angin lokal.

Perbedaan tekanan dapat dicapai oleh :


1. Perbedaan suhu yang horisontal akan menimbulkan tekanan.
2. Perbedaan suhu yang vertikal akan menimbulkan perbedaan berat jenis.

PRINSIP VENTILASI HORISONTAL


Disebabkan oleh arus angin yang datang horisontal dari sumber angin.
Perbedaan tekanan yang timbul dalam menyusun letak gedung bisa dimanfaatkan,
yaitu :
1. Menciptakan perbedaan suhu udara pada sisi gedung.
Satu sisi di buat sejuk, sisi lain dibuat panas sehingga terjadi aliran udara.
Misal: - Dibuat kolam yang dapat membantu udara tetap lembab
- Penanaman pohon rindang

Pohon-pohon cemara yang


tinggi dan yang ditanam rapat
sungguh baik dijadikan dinding
penanggulangan angin. Akar-
akarnya kuat bertahan dan
hampir tidak bisa tumbang. Juga
praktis dapat berfungsi sebagai
penyalur/penahan bahaya petir.
2. Membuat lubang-lubang ventilasi dalam ruangan pada dinding-dinding yang
saling berhadapan (ventilasi silang).

3. Atap dibuat sedemikian rupa, sehingga udara panas yang terkumpul dapat
digantikan dengan udara segar.
Misal: - Atap dari genteng memiliki banyak rongga, dapat membantu mengalirkan
udara yang terkumpul pada atap.
- Atap diberi lapisan aluminium foil dibawah genteng untuk merefleksikan panas.
- Permainan tinggi rendah plafond dapat membantu terjadinya proses ventilasi
silang.

KECEPATAN ANGIN
Secara umum, kecepatan angin terus bertambah seiring dengan
pertambahan ketinggiannya, seperti yang ditunjukkan pada gambar. Tingkat
pertambahan kecepatan angin ini merupakan faktor dari kekasaran tanah, yang
awalnya diperlambat dari tanah hingga makin cepat sesuai pertambahan
ketinggian. Semakin banyak halangan pada keadaan sekeliling (pohon, gedung,
rumah, dsb), ketinggian yang diperlukan angin untuk mencapai kecepatan

maksimum (Vmax) juga semakin besar.


PENYEBAB, AKIBAT
Penyebab yang sering mengakibatkan kerusakan bangunan akibat angin:
1. Dimensi kekecilan 4. Pembersian tidak benar
2. Akibat Puntir 5. Metode pelaksanaan tidak benar
3. Mutu beton tidak memenuhi syarat 6. Kesalahan pelaksanaa
Akibat yang timbul pada bangunan:
1. Bangunan terangkat
2. Bangunan bergeser dari pondasinya
3. Robohnya bangunan
4. Atap terangkat
5. Bangunan rusak

B. Pengaruh Gempa Terhadap Bangunan


Gempa bumi adalah guncangan yang dirasakan di permukaan bumi akibat
pergerakan antarlempeng-lempeng di lapisan bagian luar bumi, letusan gunung berapi
dan juga ledakan yang dibuatoleh manusia. Dalam hubungannya dengan disain struktur,
maka yang umum ditinjau adalah gempa yang terjadi akibat pergeseran antar lempeng-
lempeng yang juga dikenal dengan istilah gempa tektonik.
Pusat gempa tektonik biasanya terletak pada kedalaman tertentu dari muka bumi. Lokasi
ini disebuthiposenter (hypocenter). Sementara lokasi pada permukaan bumi tepat diatas
hiposenter disebutepisenter (epicenter). Lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi pusat
gempa telah diidentifikasi diseluruh dunia. Untuk itu umumnya setiap negara punya peta
gempa

Pengaruh keadaan tanah


Pergerakan gempa untuk mencapai permukaan tanah dipengaruhi oleh kondisi
tanah setempat.Lapisan tanah di bawah permukaan yang menopang fondasi bangunan
dapat meningkatkan besarnya beban gempa yang dialami oleh struktur bangunan. Hal ini
dimungkinkan karena adanyakemungkinan bahwa periode alami dari lapisan tanah di
bawah permukaan sama/ hampir samadengan periode alami dari bangunan diatasnya.
Gelombang gempa dengan frekuensi yang tinggiatau periode yang kecil akan merambat
secara efisien dibatuan dasar yang keras dan tanah keras, yang sebaliknya akan
mengurangi atau menghilangkan gelombang gempa yang mempunyaifrekuensi rendah.
Sebaliknya tanah yang lunak akan menjadi penghantar yang baik untukgelombang gempa
dengan frekuensi yang rendah (periodenya tinggi)

Selama terjadi gempa, bangunan mengalami perpindahan vertikal dan horizontal. Gaya
gempa dalam arah vertikal hanya sedikit mengubah gaya gravitasi yang bekerja pada
struktur yang umumnya direncanakan terhadap gaya vertikal dengan faktor kearnanan
yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, struktur jarang runtuh akibat gaya gempa vertikal.
Sebaliknya gaya gempa horizontal bekerja pada titik-titik yang lemah pada struktur yang
tidak cukup kuat dan akan menyebabkan keruntuhan. Oleh

Karena itu, perancangan struktur tahan gempa adalah meningkatkan kekuatan struktur
terhadap gaya horizontal yang umumnya tidak cukup. Gerakan permukaan bumi
menimbulkan gaya inersia pada struktur bangunan karena adanya kecenderungn massa
bangunan (struktur) untuk mempertahankan dirinya.

C. Upaya Mitigasi Terhadap Gempa

a. Sebelum Gempa
1. Struktur dan letak bangunan
2. Bangun rumah tahan gempa atau RTG. Tidak harus mahal, namun rumah
dengan konstruksi bagus dan kuat dapat terhindar dari roboh saat gempa
terjadi.
3. Siapkan kotak P3K dan senter dilengkapi baterai di rumah Anda. Itu
sangat berfungsi ketika terluka saat gempa atau jika membutuhkan penerangan
saat gempa di malam hari
4. Pelajari jalur evakuasi pada tempat tinggal Anda. Terutama yang berada di
pesisir pantai
5. Pastikan perabotan Anda disimpan dalam kondisi aman. Paku lemari Anda
dan alat-alat lain yang dapat terjatuh saat terjadi gempa.

b. Saat Gempa
1. Jangan panik dan selalu optimis bahwa Anda dan keluarga dapat
selamat. Tidak lupa berdoa
2. Saat gempa terjadi dan posisi Anda di dalam ruangan, berlindung pada
tempat yang kuat. Di bawah meja atau tempat yang aman untuk berlindung,
atau segera keluar ruangan jika memungkinkan
3. Jangan gunakan lift jika gempa terjadi
4. Jika di luar ruangan, hindari tiang listrik, pohon atau bangunan yang
mudah roboh. Selalu perhatikan kondisi
5. Pastikan tanah yang anda pijak tidak mengalami erosi. Hindari jika
tanah melunak saat gempa
6. Jika berada di kendaraan, segera menepi dan turun. Lihat juga poin 4 di
atas
7. Prinsip 20:20:20 Saat terjadi gempa dengan lama 20 detik, Anda harus
mengungsi dalam waktu 20 menit pada ketinggian 20 meter

c. Setelah Gempa
1. Keluar dari dalam ruangan setelah terjadi gempa. Pastikan lihat ke atas
dan waspada benda yang jatuh
2. Segera cari informasi pusat gempa untuk mendapatkan informasi
apakah gempa berpotensi tsunami
3. Jangan kembali ke ruangan usai gempa, karena memungkinkan gempa
susulan
4. Jika potensi tsunami tidak ada, namun gempa susulan masih ada dan
cukup besar, bangun tenda darurat
5. Hindari merokok di tenda darurat, terutama tenda tersebut ada anak-
anak dan perempuan
6. Jaga psikologi anak. Hibur dia, jangan membuat dia panik. Bawakan
permainan kesukaannya
7. Jangan mudah percaya isu yang belum pasti kebenarannya seperti isu
gempa susulan, tsunami, maling dan lainnya

D. Saran Bangunan Tahan Terhadap Angin Dan Gempa


a. Upaya Tahan Terhadap Angin
1. Penerapan prinsip tanggul atau perisai, misalnya dengan pohon
tinggi berdaun rapat, atau dengan pagar tembok dengan memberi perkuatan
berupa kolom praktis pada jarak 3 – 4 meter dan kolom perkuatan yang
miring posisinya pada jarak 6 – 8 meter, serta menggunakan slop dan balok
atas dinding.

2. Lokasi terlindungi. Bangunan berada pada permukaan tanah


yang lebih rendah, sehingga angin yang bergerak tertahan oleh permukaan
tanah yang tinggi.
3. Menanam pohon pada jarak yang cukup (minimal 6 meter) dari
bangunan.
4. Ketinggian bangunan dan penggunaan atap yang tidak curam.
5. Membangun bangunan baru atau rumah atau lainnya,
memerhatikan persyaratan penting, yaitu:
- Lebar atau bentang bangunan idealnya
- Bahan kerangka bangunan
- Hubungan antar unsur (slop, kolom, balok ring, dll)
- Hubungan kuda-kuda dengan ring balok
- Bahan kuda-kuda dengan menggunakan baja atau kayu
- Tidak terjadi momen pada hubungan kuda-kuda dan ring balok.

b. Upaya Tahan Terhadap Gempa

1. Bobot Bangunan Ringan


Bahan bangunan untuk yang dipilih harus memiliki beban yang
ringan, khususnya untuk konstruksi atap sebagai penutup bangunan bagian
atas. Penggunaan material seperti galvalum untuk atap, bata ringan, baja
ringan dan beton bertulang menjadi pilihan yang tepat. Bangunan dengan
material yang lebih berat akan menimbulkan risiko runtuh yang lebih besar
saat terjadi gempa bumi.

2. Struktur Sederhana
Struktur bangunan yang sederhana, compact, dan simetris memiliki
kemampuan menahan beban yang lebih besar dibandingkan dengan
bangunan yang memiliki struktur lebih kompleks. Hal ini menjadi
tantangan para arsitek dan desainer bangunan, karena harus mampu
menyeimbangkan antara estetika dengan fungsinya sebagai bangunan tahan
gempa

3. Tinggi Bangunan Tahan Gempa


Sebaiknya tinggi bangunan tidak melebihi empat kali lebar
bangunan. Denah bangunan juga sebaiknya sederhana, berbentuk lingkaran
atau segi empat.

4. Dibangun Secara Monolit


Struktur beton bertulang merupakan struktur yang paling banyak
digunakan atau dibangun, dibandingkan dengan jenis struktur yang lainnya.
Struktur beton bertulang lebih murah dan lebih monolit dibandingkan
dengan struktur baja maupun struktur komposit. Karena elemen-elemen
dari struktur beton bersifat monolit, maka struktur ini mempunyai perilaku
yang baik di dalam memikul beban bangunan tahan gempa.

5. Pondasi Bangunan Tahan Gempa


Sebagai struktur paling bawah, pondasi sangat penting untuk
menyalurkan beban ke bawah. Oleh karena itu, pondasi wajib dibuat di
dalam tanah keras dan stabil dengan minimal kedalaman 60 hingga 75 cm.
Pembangunan pondasi sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:
Ditempatkan pada tanah yang stabil, terhubung dengan sabuk pondasi
(sloff), diberi lapisan pasir yang berfungsi meredam getaran, sloff harus
terkait kuat pada pondasi, dan tidak diletakkan terlalu dekat dengan
dinding.

Anda mungkin juga menyukai