Vaksin
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap
suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme
alami atau "liar".
e) Adalah vaksin yang dibuat dengan bagian tertentu di virus atau bakteri dengan cara
mengkloning gen virus atau bakteri dengan melalui rekombinasi DNA. Seperti vaksin
hepatitis B (berisi protein dari permukaan virus), HPV (Human Papiloma Virus) yang
mengandung kapsid utama dari virus, vaksin Hemofilus Influenza tipe B (HIB) dan
vaksin influenza.
atau intramuskular pada DOC. Biasanya vaksin ini sudah dilakukan oleh breeder.
Bronchitis. Cara pemberian vaksin ini ada 2 cara yaitu dengan tetes mata dan suntik
injeksi intramuskular pada bagian dada. Perbedaan metode vaksin ini dikarenakan
Vaksin IB
Vaksin IB digunakan untuk menimbulkan kekebalan ayam terhadap Infectious
Vaksin ND
Pemberian vaksin ini bertujuan mencegah timbulnya penyakit Newcastle Disease
pada unggas. Vaksin ini juga dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan pemberian tetes
melewati vaksin ini karena dalam beberapa pakan ayam jadipun sudah mengandung
koksidiostat. Cara pemberian vaksin ini terdapat 2 kategori ada yang menggunakannya
Cara pemberian vaksin ini dilakukan dengan injeksi intramuskuler pada dada atau
ini dilakukan dengan metode tusuk sayap. Vaksin ini dikemas dalam satu vial
Vaksinasi ILT bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh ayam terhadap terjadinya
infeksi pada saluran laringotracheal. Cara pemberian vaksin ini adalah tetes mata,
Vaksin ini selain merupakan booster untuk ND dan IB, vaksin ini juga
digunakan untuk mencegah terjadinya Egg Drop Syndrom pada ayam layer.
2. Rabies
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang menyerang sistem saraf pusat sehingga dapat
berakibat fatal.1 Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus famili
Rhabdovirus dan dapat menyerang ke semua spesies mamalia termasuk manusia.
Virus Rabies :
bersifat single stranded RNA, berbentukseperti peluru berukuran 180 x 75 μm.
Virus ini bersifat labil dan tidak viable bila berada diluarinang. Virus menjadi
tidak aktif bila terpapar sinarmatahari,sinar ultraviolet, pemanasan 1 jam selama
50menit, pengeringan, dan sangat peka terhadap pelarut alkalis seperti sabun,
desinfektan, serta alkohol 70%.
Gejala virus
Gejala prodomal biasanya non spesifik berlangsung1-4 hari dan ditandai
dengan demam, sakit kepala, malaise,mialgia, gejala gangguan saluran
pernafasan, dan gejalagastrointestinal. Gejala prodomal yang sugestif
rabiesadalah keluhan parestesia, nyeri, gatal, dan atau fasikulasi pada
atau sekitar tempat inokulasi virus yang kemudianakan meluas ke
ekstremitas yang terkena tersebut
Gejala patognomonik, yaitu hidrofobiadan aerofobia,
3. Kastrasi
Kastrasi dapat dilakukan pada ternak pada usia berapapun, akan tetapi pada usia ternak
yang lebih muda mem-berikan penyembuhan lebih cepat dan meminimalisir rasa sakit
pasca kastrasi(Bretschneider,2005). Anak sapi dengan umur lebih tua menunjukkan rasa
sakit yang lebih tinggi saat dikastrasi dibandingkan anak sapi padaumur 3 minggu.Hasil
penelitian Micol,et al,(2009) menyebutkan bahwa kastrasi pada umur 2 bulan memiliki
pertambahan bobot badan yang lebih tinggi dibandingkan umur 10 bulan.
Kastrasi sudah banyak dikenal dalam dunia peternakan, khususnya ter-nak yang ditujukan
dalam penggemukan dengan tujuan mengontrol tingkat per-tumbuhan ternak, efisiensi
pertambahan bobot badan ternak dan memperbaiki kualitas daging(MartiS.2014). Waktu
pelaksanaan kastrasi memberikan efek terhadap kinerja selama penggemukan dan
karakteristik karkas. Ternak yang dikastrasi memiliki temperamen yang lebih jinak
sehingga cenderungmem-iliki aktifitas gerakyangsedikit.Hal itu menyebabkan lebih
banyak energi yang mendukung pembentukan daging.
4. Keracunan
Penyebab terjadinya keracunan bermacam-macam, bisa akibat dari pakan yang dikonsumsi
terutama pakan yang mengandung anti nutrisi seperti mengkonsumsi batang singkong yang
mengandung sianida, legum yang dikonsumsi terlalu banyak tanpa dilayukan terlebih dahulu,
atau akibat makan rumput yang baru disemprot obat pembasmi rumput, bisa juga akibat
memakan pupuk.
Pengobatan :
1. Air kelapa
Kandungan salah satu dari air kelapa adalah Vitamin B1 berfungsi memperbaiki sistim saraf
dan kontraksi otot, membantu sel-sel tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Ion-ion dalam air kelapa dapat mengganti cairan elektrolit yang
hilang dalam tubuh ternak akibat dehidrasi pada saat keracunan. Selain itu air kelapa juga
dapat berfungsi untuk menetralisir kadar racun. Hal ini karena air kelapa mengandung cairan
elektrolit dan nutrisi yang banyak. Bila kekurangan cairan pada tubuh ternak maka racun
akan menumpuk, sehingga ginjal dan hati sebagai organ penyaring racun tidak dapat
berfungsi dengan baik, jika ternak mengkonsumsi bahan yang mengandung racun akan
terjadi stress dan dehidrasi sehingga tanpa asupan cairan yang cukup terutama yang
mengandung elektrolit bisa berakibat fatal terhadap ternaknya.
Hyper salivasi adalah air liur ternak keluar berlebihan bahkan disekitar mulut air liur
b. Tremor otot
Tremor otot adalah bergetarnya sebagian otot pada tubuh ternak.
c. Kejang
d. Anoreksia
Anoreksia adalah hilangnya nafsu makan pada ternak. Apabila diberikan pakan yang
Terjadi peningkatan suhu tubuh melebihi normal, suhu tubuh normal pada ternak sekitar
37-38 0C, jika suhu tubuh diatas 39 0C suhu tubuh ternak tidak normal (demam).
Mata merah yang dimaksudkan adalah bagian mata ternak yang keracunan yang