Anda di halaman 1dari 2

KASUS 1

SEVEN JUMP DAN ASUHAN KEPERAWATAN


KEPERAWATAN ANAK II
TA. 2019/2020

An. Al seorang laki-laki usia 18 bulan dibawa oleh ibunya datang ke klinik anak RS XY tanggal
19 Agustus 2018. Ibu An. Al mengatakan badan An. Al selalu lemah dan pucat setiap hari tidak
seperti anak yang lainnya, makan juga sedikit dan tidak menghaabiskan porsi makannya, lebih
banyak tidur dibandingkan dengan aktifitas bermainnya. Hal tersebut dirasakan terus menerus
sepanjang hari sejak lima bulan terakhir terakhir. Ibu An. Al juga mengatakan bahwa urin An. Al
terkadang seperti kuning pekat sampai seperti air teh.
Ibu An. Al mengatakan bahwa An. Al belum bisa berdiri sendiri dan saat berdiri sering jatuh.
An. Al baru bias mengucapkan ma, pa, am, mi, aum, dan bahasa yang tidak dimengerti. An. Al
baru pertama kali memeriksakan diri ke RS. Pertama kali diperiksa ke puskesmas dan didiagnosa
gizi kurang dan terlambat perkembangannya yaitu sekitar tiga bulan yang lalu. An. Al selalu
dibawa setiap ke posyandu. Imunisasi semua sudah didapatkan. Vitamin A pada awal agustus
lalu juga sudah diberikan. Ibu An. Al mengatakan sampai saat ini An. Al masih mendapatkan
ASI, susu formula 3-5 botol/hari, makan bubur nasi atau nasi tim dan telur/tahu/tempe/ikan.
Setiap hari tidur jam 9 – 11 siang, jam 14-16 sore dan jam 20-03/04 malam hari.
Ibu An. Al mengatakan bahwa ada anak pamannya yang mengalami hal yang sama dengan Al
dan selalu ditransfusi hampir setiap bulan. Ibu dan bapak An. Al adalah saudara sepupu saat
sebelum menikah.
Hasil pemeriksaan fisik saat ini didapatkan An. Al tampak pucat seluruh tubuh, konjungtiva
anemis, sclera ikterik, membrane mukosa mulut kering dan pucat, capillary refill time 6 detik,
clubbing finger pada ekstrimitas, turgor kulit menurun, kulit kering dan pada bagian kulit kaki
tampak garis-garis putih, BB= 12,8 kg, TB = 83 cm, denyut nadi 113 kali/menit, denyutan nadi
teraba ireguler dan denyutannya kecil, respirasi 42 kali/menit, tekanan darah 75/50 mmHg, suhu
35,8 C, teraba hepar sekitar 2-4 cm pada kuadran kanan atas, An. Al menangis dan menarik
kakinya saat palpasi dalam pada abdomen kuadran kanan atas, bising usus 7 kali/menit, tulang
pada wajah teraba lebih menonjol.
Hasil pemeriksaan laboratorium saat ini didapatkan :
WBC = 16,600 mcl
RBC = 3.82 x 106 /ml
Hemoglobin = 5.9 g/dl
Hematocrit 15.4%
Dokter mengatakan bahwa An. Al harus diinfus dan ditransfusi darah dan dilakukan pemeriksaan
lanjut yaitu pemeriksaan darah lengkap dan urin, DNA, USG abdomen. Dan selama proses
tersebut, An. Al akan dimonitoring.
Ibu An. Al menanyakan berapa biaya yang dibutuhkan dan apakah bisa pakai kartu BPJS untuk
semua pengobatannya karena ia tidak punya uang banyak dan belum mengurus BPJS. Ibu An. Al
pun menanyakan apakah anaknya bias sembuh. Dokter menjawab bahwa akan diperiksa lanjutan
dulu dan diberi tindakan dulu.
KASUS 2
SEVEN JUMP DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN ANAK II
TA. 2019/2020

Nn. BM seorang perempuan usia 14 tahun dibawa oleh ibunya ke klinik anak RS. XY pada
tanggal 6 Agustus 2019. Ibu Nn. BM mengatakan bagian wajah anaknya bengkak dan semakin
bengkak sejak 3 minggu yang lalu. Selain itu, nafasnya cepat dan seperti orang yang kelelahan
setelah berolahraga. Ia sudah periksa ke puskesmas dan hanya mendapat terapi antiinfeksi,
antiradang saja. Namun, wajahnya semakin membengkak. Saat beraktifitas cepat lelah dan
seluruh badan terasa gatal-gatal serta sering berkeringat di malam hari.
Selain itu, Nn. BM mengatakan buang air kecilnya juga semakin sering sekitar 7-10 kali /hari
dan jumlah urinnya juga lebih banyak dari biasanya. Padahal ia minum hanya 5-6 gelas/hari dan
makan 2-3 kali/hari ditambah dengan maakan cemilan.
Nn. BM mengatakan sebelumnya wajahnya normal. Saat ini, wajahnya menjadi aneh dan malu
kalau keluar dari rumah, apalagi kalau bertemu dengan teman sekolahnya. Nn. BM mengatakan
tidak mengkonsumsi alcohol, merokok atau NAPZA. Ia sering minum minuman bersoda, jajan
makanan pedas dan mie instant.
Ibu Nn. BM mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit jantung, DM, hipertensi
atau kanker, tapi kakeknya yang sudah meninggal dunia mengalami gagal ginjal.
Hasil pemeriksaan didapatkan TD = 100/65 mmHg, denyut nadi 108 kali/menit, respirasi 42
kali/menit, suhu 36,8 C. BB= 39 kg, TB = 145 cm.
Wajah bengkak, terdapat pitting edema ++ di wajah, konjungtiva anemis, sclera anikterik, kulit
seluruh tubuh kering dan agak bersisik, CRT 2 detik, palpasi abdomen kuadran bawah tidak ada
kelainan, terdapat nyeri ketuk pada daerah symphisis pubis.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan creatinine of 0.5 mg/dL (0.4–1.1 mg/dL) and an
albumin 2.3 g/dL (3.5–5.0 g/dL). The urine protein-to-creatinine ratio was >7. A renal ultrasound
menunjukan symmetrically sized kidneys with normal echotexture. Hasil pemeriksaan complete
blood count with a hemoglobin of 13.4 g/dL (11.7–15.7 g/dL) and a hematocrit of 40.5%
(35.0%–47.0%), platelets of 450 000/μL (150–450 000/μL), and white blood count of 12.4 ×
103/μL (4–11 × 103/μL). Renal function: creatinine 0.5 mg/dL (0.4–1.1 mg/dL), total calcium 8.7
mg/dL (9.2–11.0 mg/dL), albumin 2.3 g/dL (3.2–4.5 g/dL), Complement C3 244 mg/dL (90–180
mg/dL) and C4 62 mg/dL (10–40 mg/dL), antinuclear antibody screen was negative, and an
acute hepatitis panel was negative. Urine protein-to-creatinine ratio was >7. Hasil renal
ultrasound showed 2 normal, symmetrically sized kidneys with normal echotexture.

Anda mungkin juga menyukai