Anda di halaman 1dari 17

JUDUL MAKALAH

HAJI DAN UMROH


MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata pendidikan agama islam

Dosen Pengampu:
Retno Nuzilatus S.S.Pd.I.,M.Pd

Disusun Oleh :
1. Alimul Azhar : (18072011)
2. Maratus Sholihah : (18032003)
3. Dia Ayu Rahmawati : (18032031)

PRODI ILMU PEMERINTAHAN DAN PENDIDIKAN BAHASA DAN


SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam tetap kita curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah
tepat pada waktunya yang berjudul “Haji dan Umroh” .

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan karya ilmiah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. semoga tugas ini berguna bagi semua pihak.
Amin…

                                                                        Lamongan, 17 Desember 2018

                                                                                   Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH…………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………….….1
B. Rumusan Masalah………………………………………........1
C. Tujuan…………………………………………………….….1
BAB II PEMBAHASAN
A. HAJI………………………………………………………....2
1. Definisi Haji………………………………………...…..2
2. Syarat Wajib Haji……………………………………….3
3. Rukun Haji……………………………………………...3
4. Wajib Haji……………………………………………....7
5. Larangan dalam Ibadah Haji…………………………....7
6. Sunnah Haji……………………………………………..8
B. UMROH………………………………………………….….9
1. Definisi Umroh……………………………………….....9
2. Syarat Umroh………………………………………........9
3. Rukun Umroh…………………………………………...9
4. Wajib Umroh…………………………………………....10
5. Perbedaan Haji dan Umroh………………………….......10
6. Keutamaan Haji dan Umroh………………………….…11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………….…13
B. Saran………………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..14

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam bertugas mendidik dhahir manusia, mensucikan jiwa manusia,


dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas
dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi
orang yang beruntung.Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah
salah satunya, yang merupakan rukun iman yang kelima. Ibadah haji adalah
ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan
tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.
Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk
mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan,
berpisah dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan
batin dan kenikmatan rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba memberi penjelasan
secara singkat mengenai pengertisn haji dan umrah, tujuan yang ingin kita capai
dalam haji dan umrah, dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan
wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat membatalkan haji dan umrah.

B.       Rumusan Masalah


1. Apa definisi tentang haji dan umrah?
2. Apa syarat wajid haji dan umroh, Rukun haji, larangan dalam ibadah haji,
Sunnah haji?
3. Apa saja perbedaan haji dan umroh?
4. Apa keutamaan haji dan umroh?

C.      Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam
pengetahuan saya tentangmateri Haji danUmroh dari definisi haji dan umroh,
Syarat wajid haji dan umroh, Rukun haji, larangan dalam ibadah haji, perbedaan
haji dan umroh, dan Keutamaan haji dan umroh.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAJI

1. Definisi haji

Kata haji berasal dari bahasa arab dari kata Hajja – yahujju – Hajjan)
menyengaja / mendatangi/ mengunjungi ke suatu tempat. Secara Isltilah haji
mengunjugi ketempat –tempat suci seperti masjidil haram dan baittullah
( Ka’bah) di makkah untuk melakukan seperti sai, dan tawaf dan seluruh amalan
lainnya secara ikhlas guna mendapatkan Ridho Allah.

Pengertian haji adalah menyengaja mengunjungi Baitullah untuk


beribadah kepada Allah dengan syarat atau rukun tertentu, serta pada waktu
tertentu pula. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan berhaji meliputi amalan-amalan
rukun, wajib dan sunnah haji.

Dalil perintah mengerjkan Haji

ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬


َ‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع اِلَ ْي ِه َسبِ ْيال‬ ِ َّ‫وهّلِلا ِ َعلَى الن‬

Artinya : “Dan Allah mewajibkan atas manusia haji ke Baitullah bagi orang
yang mampu mengerjakannya” . (QS.3:97).

Kewajiban haji hanya sekali seumur hidup, sedangkan haji berikutnya


hukumnya sunah. Sabda Rasulullah saw. :

ٌ ‫أَ ْل َحجُّ م َّرةٌ فَ َم ْن زَ ا َد فَهُ َو تَطَ َّو‬


‫ع‬

Artinya :“Haji itu wajibnya hanya satu kali, dan selebihnya adalah sunnah”

(HR. Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah)

Apabila sudah memiliki bekal yang cukup untuk berangkat haji, segera
berangkat menunaikannya karena kamu tidak tahu apa yang akan terjadi esok
hari. Sabda nabi.

5
ِ ‫ضةَ فَا ِ َّن اَ َح َد ُك ْم الَتَ ْد ِرى َمايَع‬
ُ‫ْرضُ لَه‬ ْ ِ‫ىال َحجِّ يَ ْعن‬
َ ‫ىالفَ ِر ْي‬ ْ َ‫تَ َع َّجلُوْ ا اِل‬

Artinya : “Bersegeralah kamu menunaikan ibadah haji, yakni menunaikan


kewajiban, maka sesungguhnya kamu tidak mengetahui sesuatu yang akan
datang (yang akan terjadi)”. (HR. Ahmad).

Orang yang sudah mampu tapi enggan berangkat menunaikan ibadah haji,
maka baginya mati Yahudi atau Nasrani, sabda nabi.

‫„ًّا‬a‫„ًّااَوْ نَصْ َرانًِي‬a‫ك زَا ًد َو َرا ِحلَةً َولَ ْم يَ ُح َّج بَيْتَ هللاِ فَالَ يَضُرُّ هُ َماتَ يَهُوْ ِدًي‬
َ َ‫َم ْن َمل‬

Artinya : “Barang siapa yang telah memiliki bekal dan kendaraan (sudah
mampu), dan ia belum haji ke Baitullah maka tidak ada yang menghalangi
baginya mati Yahudi atau Nasrani”. (HR. Tirmidzi).

2. Sarat Wajib Haji

Syarat Wajib haji adalah Hal- hal yang harus di penuhi sebelum
mengerjakan haji yaitu :

1. Islam ( tidak wajib dan tidak sah bagi orang kafir)

2. Baligh (umur 15 tahun dan tidak wajib haji untuk anak anak)

3. Beraal (tidak wajib haji orang gila atau bodoh)

4. Merdeka (budak/ hamba sahaya tidak wajib haji)

5. Istitho'ah

3. Rukun Haji

Rukun Haji adalah satu yang tidak boleh di tinggalkan jika rukun ini di
tinggalkan maka hajinya tidak sah walaupu telah di ganti dengan dam atau denda
adapun yang termasuk dalam Rukun Haji adalah sebagai berikut :

1. Ihram
Ihram adalah berniat melakuan haji dengan memakai pakaian ihrom.
Pakaian ihrom adalah pakaian yang berwarna puth. Untuk pria tsa'iri dari
dua potong kain lembaran tidak berjahit. Cara memakainya sepotong kain di

6
lilitkan dibadan dan satunya diselendangan. Tidak boleh memakai celana
dalam. Bagi perempuan pakaian ihrom adalah pakaian biasa yang tidak
menutup di wajah dan telapak tangan
2. Wukuf padang arafah
Wukuf padang arafah yaitu berhenti sebentar di padang arafah pada
tanggal 9 dzulhijah dimulai saat masuk dluhur sampai terbit fajar tanggal 10
dzulhijah

Sabda Rosulullah

‫ك ْال َح َّج‬
َ ‫ع ْالفَجْ ِر فَقَ ْد اَ ْد َر‬
ِ ْ‫اَ ْل َحجُّ َع َرفَةُ َم ْن َجا َء لَ ْيلَةَ َج ْم ٍع قَ ْب َل طُلُو‬

Artinya:“Haji itu di Arafah barang siapa yang datang pada malamnya jam’in
(tanggal 8) sebelum terbitnya fajar maka ia menjumpai hajinya (hajinya sah)”.
(HR.Tirmidzi)

3. Thawaf
Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah tujuh kali dengan arah ke kiri atau
berlawanan dengan jarum putaran jam. Thawaf dilakukan di Ka’bah yang
dimulai di Hajar Aswad atau garis yang sejajar dengan Hajar Aswad.

Adapun syarat – syarat melaksanakan tawaf yaitu :

1. Suci dari hadast

2. Menutup aurat

3. Di mulai dari hajar Aswad

Macam macam thawaf :

1. Thawaf qudum yaitu thawaf sunah yang dilakukan pertama kali ketika
memasuki Mekkah, disebut juga thawaf selamat datang.

2. Thawaf ifadah yaitu thawaf wajib dan merupakan rukun haji.

3. Thawaf wada’ yaitu thawaf yang dilakukan ketika hendak meninggalkan


kota Mekah (thawaf selamat tinggal). Thawaf ini merupakan salah satu
wajib haji.

7
4. Thawaf sunnah yaitu thawaf yang dilakukan kapan saja.

4. Sa’i
Sai adalah dilakukan setelah tawaf, dimulai naik ke Shofa dengan
membaca:

‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬,‫اَ ُعوْ ُذبِاهللاِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم‬

ِ‫صفَا َو ْال َمرْ َوةَ ِم ْن َش َعا ئِ ِر هللا‬


َّ ‫اِ َّن ال‬

Diatas Shofa kita menghadap ke ka’bah untuk berdo’a, seusai berdo’a


berjalan menuju ke Marwa. Naik ke Marwah dengan membaca :

‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬,‫اَ ُعوْ ُذبِاهللاِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم‬

ِ‫صفَا َو ْال َمرْ َوةَ ِم ْن َش َعا ئِ ِر هللا‬


َّ ‫اِ َّن ال‬

Diatas Marwah menghadap ka’bah untuk berdo’a, sesai berdo’a berjalan


menuju Shofa, dilakukan sebanyak 7 kali. Perjalanan berakhir di Marwa.

Syarat syarat sa'i adalah :

1. Diahuluan dengan thawaf

2. Berturut turut antara thawaf dan sa'i

3. Menyempurnaan sampai tujuh kal

4. Dilaksanakan ditempat sa'i

5. Tahalul
Tahalul adalah memotong rambut. Dalam memotong rambut hendaknya
paling sedikit tiga helai yang di potong.Boleh menggunting rambut, dengan
mencukur pendek atau mencukur gundul yang dimulai dari sebelah kanan.
Maka selesailah ibadah umrah. Tahalul dalam ibadah Haji tersebut terbagi dua
yakni :

a. Tahalul Awal

8
Tahalul awal dalam rangkaian ibadah haji merupakan melepaskan
diri dari larangan ihrom setelah melakukan dua diantara kegiatan tersebut :

1. Melempar jumroh aqobah dan bercukur

2. Melempar jumroh aqobah dan thawaf ifadlah

3. Thawaf ifadlah, sa'i, dan bercukur

b. Tahallul kedua
Tahallul kedua ini terjadi apabila telah melakukan tiga amalan haji
tersebut diatas, dimana telah melakukan lempar jumroh aqobah dan
mencukur rambut serta thawaf ifadho. Para jumruh ulama bersepakat bahwa
apabila telah melakukan tiga amalan haji ini maka dianggap telah
melakukan tahallul kedua dan diperbolehkan melakukan larangan-larangan
ihram termasuk melakukan melakukan hubungan suami istri.jama’ah wajib
menyelesaikan amalan-amalan haji lainnya yang masih tersisa: mabit
dimina, lontar jumroh.

Cara tahallul :

1. Untuk laki-laki, afdalnya bercukur sempurna /botak (pada tahallul


pertama). Boleh memotong rambut sepanjang 1/3 jari bagian atas atau
kurang dari itu.
2. Untuk perempuan hanya memotong sebagian rambut, dengan, dengan
mengumpulkan rambutnya kemudian memotongnya sepanjang satu ruas
jari.

c. Tahalul Tsanhi

Tahalul tsanhi atau tahalul akhir dalam rangkaian ibadah haji merupakan
melepaskan diri dari kegiatan ihram setelah melakukan secara lengkap ketiga
tiganya ibadah berikut :

1. Melempar jumroh aqobah

2. Bercukur dan thawaf ifadlah

9
3. Sa'i

4. Tertib

Tartib adalah sesuai dengan urutannya dan ketentuannya . mana yang


harus di dahulukan dan mana yang harus di akhirnya.

4. Wajib haji

Wajib haji adalah kegiatan kegiatan yang harus di lakukan selama


berhaji, jika tidak dilakukan hajinya tetap sah. Tetapi diwajibkan membayar
dam atau denda

1. Ihram dari miqat

6. Bermalam di Muzdalifah

7. Melempar jumrah Aqobah

8. Melempar ketiga jumrah (Jumroh Ula, Wustha dan Aqabah)

9. Bermalam di mina

10. Tawaf Wada

11. Menjauhi yang di larang ketika melaksanakan ibadah haji

5. Larangan dalam ibadah haji

Larangan iabadah haji adalah suatu hal kegiatan dimana apabila amal
perbuatan yang dilarang tersebut tetapi tetap dikerjakan maka ia wajib
membayardam atau denda. Larangan-larangan haji ini berlaku juga bagi yang
bagi yang sedang melakuakn umroh, karena larangan haji ini berlaku pada
saat jamaah haji atau jamaah umroh masih diwajibkan memakai kain ihram.

Bagi laki laki

1. Memakai pakaian yang berjahit

10
12. Memakai tutup kepala

13. Memakai kaos kaki

14. Menjadi wali nikah

Bagi perempuan

1. Memakai tutup muka/cadar

15. Memakai kaos tangan

Bagi laki laki dan perempuan

1. Memakai harum haruman

16. Bersetubuh

17. Berburu binatang di tanah harom

18. Memotong kuku atau rambut

6. SUNAH HAJI TERDIRI

Sunnah haji adalah sesuatu pekerjaan haji jika di laksanakan maka akan
mendapat pahala jika di tinggal maka hajinya tetap sah. Adapun susunan dari
Sunah Haji sebagai berikut :

1. Membaca talbiyah

19. Membaca sholawat nabi

20. Melakukan thawaf qudum, disebut juga tawaf tahiyyah, karena


thawaf inimerupakan penghormatan bagi ka'bah

21. Masuk ke Baitullah dan hijr ismail

22. Sholat 2 rokaat sesudah tawaf

11
B. UMRAH

1. DEFINISI UMRAH

Umroh menurut bahasa nenengok atau berkunjung . menurut istilah


adalah mengunjungi baitullah yang bertujuan untuk beribadah agar
mendapatkan rido Allah.

Firman Allah swt dalam QS. Al-Baqarah (2) ; ayat 196.

ِ‫واال َح َّج َو ْال ُع ْم َرةَ هللا‬


ْ ‫َواَتِ ُّم‬

Artinya: “ dan sempurnakanlah Ibadah haji dan Umrah karena Allah.( QS. Al-
Baqarah [2] ; ayat ; 196).

Ibadah umrah dapat dilaksanakan kapan saja dan waktu pelaksanaannya


tidak di tentukan bisa juga di kerjakan bersama-sama dengan Ibadah haji.
Ibadah umrah di sebut juga Haji kecil karena ibadah umroh sama dengan
Ibadah haji. Hukum melaksanakan umrah adalah fardu a’in termasuk baik laki-
laki maupun perempuan.

2. Syarat Umrah

Syarat umroh wajib dipenuhi sebelum menjalankan ibadah umroh, jika


salah satu syarat saja anda tidak dapat memnuhinya maka ibadah umroh anda
akan sia-sia. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalankan
ibadah umroh, antara lain sebagai berikut :

1. Islam

23. Baligh

24. Berakal

25. Merdeka.

3. Rukun Umrah

Rukun umroh adalah rangkaian ibadah yang wajib dilakukan dlam


pelaksanaan umroh. Ibadah umroh tidak sempurna kecuali dengan

12
menyempurnakan semua rukun umroh. Jika salah satu dari rukun- rukun
umroh tersebut tidak dikerjakan, maka iabdah umroh tidak sah.

1. Ihram (Niat Umrah)

26. Tawaf

27. Sa’i

28. Tahalul/ bercukur

29. Tertib

4. Wajib umrah

Wajib umroh adalah amalan yang harus dilakukan pada saat


melaksanakan ibadah umroh. Bila tertinggal maka diharuskan menggantinya
dengan membayar Dam dan umrohnya menjadi sempurna setelah dam tersebut
diabayarkan. Sebagaimna dalam Hadist Nabi “Barang siapa meninggalkan
suatu ibadah (amalan wajib dalam haji umroh) atau lupa maka dia wajib
menyembelih kurban” (H.R Malik). Ada tiga wajib umroh yaitu :

1. Ihrom dari miqot

30. Menjauhkan diri dari larangan larangan umroh sebagaimana larangan haji

31. Melaksanakan Thawah Wada’

5. Perbedaan Haji dan Umroh

Memang ibadah umroh mirip dengan ibadah haji. Umroh disebut denga
haji kecil, artinya umroh dilakukan juga ketika ketika haji ditambah dengan
beberapa amalan lain seperti Wukuf diarafah, Mabit di muzhalifah dan
melempar jumroh di Mina. Untuk memperjelas, berikut ini perbedaan umroh
dan haji :

a. Haji

1. Waktu di ditentukan yakni bulah Zulhijah

2. Ada wukuf di padang Arafah

3. Melaksanakan tawaf kudum ketika memasuki masjidil haram

13
4. Bagian dari rukun Islam ke 6

5. Ibadah haji tidak bisa dilakukan dengan Ibadah Umrah

b. Umroh

1. Tidak ada wukuf

2. Hanya ada Miqat makani dalam Umrah dan tidak ada miqat Jamani

3. Bukan termasuk ke rukun Islam tapi Hukumnya fardu A’in


4. Ibadah umroh dapat di lakukan ketika ibadah haji

6. Keutamaan haji dan umrah meliputi :

1. Haji yang mabrur merupakan amal yang paling utama karena dipenuhi
dengan kebajikan yang ditandai dengan lemah lembut dalam ucapan dan
suka menyumbang makanan. (Hadits yang diterima dari Abu Hurairah). Ciri
haji yang mabrur ditandai dengan sifat dan keadaan setelah haji lebih baik
dibandingkan sebelumnya.

32. Haji merupakan jihad bagi laki-laki yang tua, lemah dan wanita
(Hadits riwayat Nasai dan riwayat Buchori dan Muslim).

33. Haji akan menghapus dosa seperti pada saat dilahirkan (Hadits riwayat
Buchori-Muslim), haji akan mengapus dosa yang terjadi sebelumnya
(Hadits riwayat Muslim)

34. Haji dan umrah akan melepaskan kemiskinan dan kesalahan, seperti
kipas angin menerbangkan kotoran-kotoran besi, emas dan perak. Dan
ganjaran haji mabrur adalah surga (Hadits riwayat Nasai).

35. Orang-orang yang mengerjakan haji dan umrah merupakan duta-duta


Allah sehingga jika mereka memohon kepada-Nya pasti akan
dikabulkannya, dn jika mereka minta ampun, pasti akan diampuni-Nya.
(Hadist riwayat Ibnu Majah)

14
36. Pahala haji adalah surga (Hadits Buchori dan Muslim). Jika kita
meninggal saat mengerjakan haji dan umrah, maka dijamin oleh Allah akan
masuk surga, namun jika kembali akan diberkahi-Nya oleh-oleh dan pahala
(Hadits yang diriwayatkan dengan sanad Hasan oleh Ibnu Jureij)

37. Keutamaan mengeluarkan biaya haji sama dengan mengeluarkan

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk
melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara tertentu dan
dilaksanakan pada waktu tertentu pula memurut syarat-syarat yang
ditentukan oleh syara’, semata mata hanya untuk mencari ridho Allah.
Umroh adalah menziarai ka’bah melakukan thawah di
sekalilingnya, sa’i antara shafa dan marwah dan tahallul. Ketaatan kepada
Allah swt. Itulah tujuan utama dalam melaksanakan ibadah haji.
Dalam ibadah haji dan umroh juga terdapat sunnah, larangan dan
Dam (denda) sebagai ganti karena telah melakukan hal-hal yang dilarang
dalam ibdah hajidan umroh,ataupun karena telah meninggalkan salah satu
rukun dari ibadah haji dan umroh itu sendiri. Sunnah haji yaitu haji ifrad,
membaca talbiyah, membaca dzikir waktu thawaf, shalat dua rakaat
setelah mengerjakan thawaf, dan memasuki ka’bah. Larangan-laranganya
yaitu bersetubuh, bermesrah-mesraan, dilarang menikah dan menikahkan,
dilarang memakai pakaian berjahit, dilarang berburu dan membunuh
binatang dan lain sebagainya.
B. SARAN
Haji adalah rukun islam terakhir dan merupakan kewajiban yang
ditujukan bagi setiap muslim yang mampu secara fisik dan finansial.
Sebelum melaksanakan ibadah haji maka sudah seharusnya mulai dari
sekarang mempelajari tat cara pelaksanaan ibadah tersebut. Selain itu bagi
muslim yang sudah mampu, jangan menundah-nundah unruk menunaikan
ibadah yang telah disyariatkan dalam islam.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-haji-syarat-sah-haji-wajib-dan-
rukun-ibadah-haji.html?m=1. Diakses tanggal 31 desember 2018
http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-haji-syarat-rukun-jenis-tata.html?
m=1. Diakses tanggal 31 Desember 2018
Ismai islami 2016 Definisi Haji dan Umroh [online]
https://islamislami.com/2016/07/23/definisi-haji-dan-umroh/. Diakses tanggal 31
Desember 2018
http://klikislam.com/pengertian-umrah-definisi-umrah/. Diakses tanggal 1 januari
2019
Adress, Nanang 2017 Makalah Haji dan Umroh [online]
https://nanangadress.blogspot.com/2017/12/makalah-haji-dan-umrah.html?m=1.
Diakses tanggal 1 januari 2019
Tim MGMP Pendidikan Agama Islam Kab. Lamongan. 2013. Modul Pendidikan
Agama Islam. Tikung Lamongan. Wahana Pustaka Mandiri.
Abidin, Selamet. 1998. Fiqih ibadah. Bandung. CV Pustaka Setia
Luth, Thoir. 2004. Syariat tentang Haji dan Umroh. Jakarta. Rineka cipta.

17

Anda mungkin juga menyukai