Anda di halaman 1dari 13

Agapornis fischeri

SI CANTIK BERSUARA MERDU

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan


yang semakin meluas, jenis ternak yang dipelihara oleh masyarakat pun semakin
beragam. Tidak hanya mengacu pada pemenuhan kebutuhan protein hewani,
melainkan juga sebagai hiburan bagi pemiliknya. Salah satu hewan ternak yang
dimaksud adalah burung.

Umumnya, burung dipelihara dengan tujuan sebagai hiburan bagi


pemiliknya karena dapat memberikan suasana alami berupa penampilan bentuk,
warna, dan kicauannya yang indah. Salah satu jenis burung hias yang sekarang
ini banyak digemari adalah Lovebird. Karena memiliki karakteristik dan perilaku
khas yang mampu menarik perhatian para penghobi burung hias khususnya
lovebird, maka penangkar terus mengembangkannya melalui persilangan
sehingga menghasilkan corak warna yang beragam. Warna hijau standar
merupakan varian spesies Agapornis fischeri. Budidaya lovebird merupakan
usaha untuk mengembangbiakan keanekaragaman burung tersebut agar dapat
memenuhi permintaan secara berkelanjutan.

1
Gambar.1. Lovebird ketika bertengger1

Lovebird merupakan bagian dari genus Agapornis, asal mula kata berasal
dari negara Yunani Agape yang berarti cinta dan Ornis yang berarti burung.
Hewan ini adalah tipe burung yang social atau berkelompok. 2 Lovebird memiliki
kecenderungan untuk menjalin ikatan baik dengan sesama burung Lovebird atau
berinteraksi dengan manusia. Lovebird merupakan tipe burung yang monogamy
atau setia pada pasangan dalam jangka waktu yang lama. Pada spesies Agapornis
fischeri merupakan anggota kelompok monomorpic yakni jantan maupun betina
mempunyai penampilan yang terlihat sama terutama warna pada bulunya.3

A. Asal Usul dan Penyebarannya


Lovebird berasal dari benua Afrika, sementara Grey-headed Lovebird
berasal dari Madagaskar. Lovebird liar di dominasi warna hijau dengan
berbagai warna pada tubuh bagian atas,tergantung spesies. Lovebird Fischer’s,
1
Dokumentasi pribadi
2
Tri Ari Nurfianto, Pengenalan Jenis Burung Lovebird dengan Menggunakan Content Based
Image Retrival Berbasis Color Histogram, (Universitas Dian Nuswantoro), hal. 2.
3
Dina Sari Dewi, Karakteristik dan Perilaku Lovebird Jantan dan Betina Spesies Agapornis
fischeri Varian Hijau Standar, (Lampung: Universitas Lampung, 2015, Vol. 3), hal. 228.

2
Lovebird Black-cheeked, dan Masked Lovebird memiliki cincin putih di
sekitar mata mereka. Di Indonesia tipe ini disebut dengan Lovebird kacamata
atau Lovebird clep. Populasi liar Lovebird spesies Fischeri masked berada di
kota-kota di Afrika Timur. Lovebird hibrida memiliki warna coklat
kemerahan pada kepala dan oranye di dada bagian atas dan sedikit mirip
dengan jenis Masked Lovebird.4

Di Inggris, Lovebird diperkenalkan sebagai burung peliharaan berbulu


cantik dan bersuara merdu. Ditempat asalnya, Afrika, Lovebird dilombakan
kemerduan suara dan keindahan warnanya.5 Karena itu, varietas warna
Lovebird dari tahun ke tahun bertambah banyak. Padahal, awalnya Lovebird
hanya memiliki sembilan spesies dengan sembilan warna dasar. Lovebird
dikembangkan sehingga memiliki warna yang beraneka ragam berkat
persilangan yang terus menerus dilakukan, terutama oleh masyarakat di Benua
Eropa. Namun, hanya beberapa spesies yang berhasil dikembangkan dan
dikomersialkan.

Lovebird merupakan burung kesayangan yang gampang dijinakkan


sehingga banyak yang ingin memeliharanya. Antara tahun 1900-1927,
penjajah Eropa yang bernama Fisher menyembunyikan burung Lovebird di
kapalnya. Burung itu kemudian disebut Fischer Lovebird.6

B. Taksonomi
Klasifikasi7
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psiaciformes

4
Tri Ari Nurfianto, Pengenalan Jenis Burung Lovebird dengan Menggunakan Content Based
Image Retrival Berbasis Color Histogram, (Universitas Dian Nuswantoro), hal. 2.
5
Dina Sari Dewi, Karakteristik dan Perilaku Lovebird Jantan dan Betina Spesies Agapornis
fischeri Varian Hijau Standar, (Lampung: Universitas Lampung, 2015, Vol. 3), hal. 228
6
Ibid, hal. 228.
7
Yudiantoro, Lovebird Si Cantik Bersuara Merdu, (Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2011), hal. 4.

3
Famili : Psittacidae
Subfamili : Psittacinae
Suku :Psittaculini
Genus : Agapornis
Spesies :
1. Agapornis fischeri
2. Agapornis personatus (Yellow-collared Lovebird alias Masked Lovebird)
3. Agapornis lilianae (Nyasa)
4. Agapornis nigrigenis (Black-cheeked Lovebird)
5. Agapornis roseicollis (Rosy-faced Lovebird alias Peach-faced Lovebird)
6. Agapornis taranta (Black-winged Lovebird alias Abyssinian Lovebird)
7. Agapornis pullarius (Red-headed Lovebird alias Red-faced Lovebird)
8. Agapornis canus (Grey-headed Lovebird alias Madagascar Lovebird)
9. Agapornis swindernianus (Black-collared lovebird)

Pengamat memilih Lovebird spesies Agapornis fischeri. Menurut


pengamat spesies ini lebih mudah ditemui di tempat peternakan, karena lebih
mudah ketika pembiakannya.

C. Morfologi Agapornis fischeri

Agapornis fischeri atau fischeri berasal dari Tanzania, khususnya di


hutan sekitar Danau Victoria.8 Umumnya, spesies ini memiliki warna dasar
hijau dan kuning pada bagian bawah. Berikut ini rincian dari morfologi
Lovebird.

8
Ibid, hal. 9.

4
Gambar.2. Struktur Morfologi Loverbird9

1. Kepala bagian atas dan belakang berwarna olive kehitaman


2. Kepala bagian depan (dahi) di atas paruh berwarna merah
3. Paruh Lovebird berwarna merah dengan bentuk paruh bagian atas bengkok
ke arah bawah, paruh atas lebih besar daripada paruh bagian bawah.
Sedangkan pangkal paruh berwarna putih.
4. Mata berwarna hitam, di sekeliling matanya terdapat lingkaran berwarna
putih. Sehingga disebut burung berkacamata.
5. Bulu pada bagian pipi berwarna merah
6. Bulu pada bagian leher juga berwarna merah
7. Dada lovebird terlihat bidang dan gagah, pada bagian ini bulunya berwarna
kuning.
9
Dokumentasi Pribadi

5
8. Tengkuk atau leher bagian belakang berbulu kuning
9. Punggung berbulu hijau
10. Perut, pada bagian perut terdapat bulu berwarna hijau dan kuning.

Gambar.3. Sayap Lovebird10


11. Sayap ditumbuhi bulu halus berwarna hijau, namun pada bulu yang
digunakan untuk terbang mempunyai warna hitam. Bulu sayap yang besar
berjumlah 18 helai.
12. Ekor, bulu pada bagian ekor berjumlah 10 helai dan terdapat kombinasi
warna yang cantik, yaitu warna kuning, hijau, biru, dan hitam.

10
Dokumentasi Pribadi

6
Gambar.4. Kaki Lovebird11
13. Kaki, pada masing-masing kaki terdapat 4 jari, setiap jari terdapat ruas-
ruas. Pada jari depan yang panjang terdapat 6 ruas, dan jari yang pendek
terdapat 4 ruas. Sedangkan jari pada bagian belang yang panjang terdapat
5 ruas, dan jari yang pendek terdapat 3 ruas.

D. Cara Mengetahui Jantan atau Betina

Jenis kelamin jantan dan betina pada spesies ini sulit dibedakan karena
memiliki warna bulu yang hampir sama. Menurut Mas Sidik, peternak yang
saya temui, untuk membedakan jenis kelaminnya, dapat dilakukan identifikasi
seperti berikut ini.
1. Meraba supit udang di dekat dubur.
Caranya dengan membalikkan tubuh Lovebird dan meraba supit udang
yang berada di dekat dubur. Pada Lovebird jantan, supit udang lebih keras
dan rapat dari pada betina. Cara ini akan lebih akurat jika dilakukan saat
individu memasuki masa kawin, yaitu sekitar 8 bulan.
2. Suara kicauan
Pada Lovebird betina suaranya lebih melengking dan tajam, sedangkan
pada Love Jantan suaranya lebih keras dan parau. Oleh karena itu, yang

11
Dokumentasi Pribadi

7
sering dilombakan kebanyakan berjenis kelamin betina. Hal ini yang
membedakan dengan jenis burung lainnya. Pada jenis burung lainnya
yang memiliki variasi suara yang lebih banyak adalah burung jantan.
3. Bentuk tubuh
Lovebird betina pada umumnya cenderung memiliki tubuh yang kekar
dan besar jika dibandingkan dengan Lovebird jantan.
4. Warna bulu
Lovebird jantan memiliki warna yang lebih terang daripada Lovebird
betina. Namun cara ini dirasa kurang akurat, karena menurut realita yang
ada, warna bulu juga dipengaruhi oleh jenis pakan, iklim, dan letak
geografisnya.
5. Jarak antar kaki
Umumnya, Lovebird betina ketika bertengger, jarak antar kaki lebih
lebar daripada Lovebird jantan.
6. Bentuk ekor
Lovebird betina memiliki ekor dengan bentuk lebih rata. Sedangkan
ekor jantan berbentuk lebih lancip atau meruncing kearah belakang.

E. Ukuran Lovebird

Ketika pengamatan, pengamat melakukan pengukuran terhadap


beberapa individu. Melalui pengukuran tersebut diperoleh data panjang tubuh
setiap individu saat dewasa rata-rata sekitar 14-15 cm. Namun karena
keterbatasan alat untuk menimbang, untuk mengetahui berat badannya,
pengamat hanya melakukan perbandingan berat badan antara jantan dan
betina. Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui rata-rata berat badan
Lovebird betina lebih besar daripada jantan.

Pengamatan tersebut dilakukan sebelum masa kawin. Akan tetapi,


selisih beberapa hari setelah aktivitas kawin dan mengerami, ada pertambahan
berat dan ukuran pada Lovebird betina. Hal ini terjadi karena sedikitnya
aktivitas yang dilakukan Lovebird betina selama mengerami dan asupan

8
makanan yang diterima tubuh kemungkinan juga meningkat. Kemudian
makanan tersebut ditimbun di dalam tubuh dalam bentuk lemak.

F. Jenis Makanan, Habitat, dan Cara Merawat Lovebird

Gambar.5. Kandang Lovebird12

Lovebird betina cenderung lebih aktif ketika membangun sarang


daripada lovebird jantan. Untuk memenuhi perilaku ini, biasanya peternak
memasukkan jerami padi yang sudah dikeringkan ke dalam kandangnya.
Setelah itu Lovebird dengan sendirinya akan membangun sarang untuk
dijadikan tempat bertelur. Dalam sekali musim bertelur, Lovebird betina bisa
menghasilkan telur sekitar 4-6 butir.
Lovebird membutuhkan makannan yang bergizi dan seimbang agar
kesehatan dan pertumbuhannya optimal.13 Jika gizi pakan tidak seimbang,
misalnya kadar karbohidrat lebih banyak, maka Lovebird akan kekurangan
gizi meskipun terlihat gemuk. Untuk memenuhi gizinya, peternak

12
Dokementasi Pribadi
13
Ibid, hal. 40.

9
menyediakan sejumlah pakan utama seperti biji-bijian dan kacang-kacangan
yang mengandung protein dan karbohidrat, dan pakan tambahan berupa
sayuran seperti kangkung dan buah seperti wortel yang mengandung vitamin
dan mineral.
Selain memberikan makanan yang bergizi, peternak juga menyediakan
pasir dan kerikil kecil. Seperti jenis aves yang lain, pasir dan kerikil ini akan
dimakan oleh si burung untuk membantu proses pencernaannya.
Minuman untuk Lovebird harus berupa air bersih dan matang. Sehingga
peternak biasanya mengganti air minum Lovebird setiap hari supaya tidak ada
bakteri dan jamur yang bisa mengganggu kesehatan Lovebird itu sendiri.
Penggantian air minum dilakukan setelah selesai memandikan dan
membersihkan kandangnya.
Cara memandikan Lovebird bervariasi, ada yang memandikannya
dengan cara disemprot menggunakan semprotan, dan ada pula yang
menggunakan wadah (cepuk) yang ditaruh di dalam sangkar, lalu Lovebird
dibiarkan mandi sendiri. Setelah selesai mandi, Lovebird biasanya dijemur
dibawah sinar matahari. Waktu yan tepat sekitar jam 07.00-10.00 pagi saat
panas matahari belum terlalu menyengat. Lama penjemurannya bervariasi,
tergantung kebiasaan pemilik, umumnya sekitar 1-3 jam. Setelah dijemur,
Lovebird diletakkan di tempat teduh.
Selain untuk mengeringkan bulunya setelah dimandikan, penjemuran ini
sangat penting untuk membantu proses metabolisme Lovebird. Karena
Lovebird akan menyerap sinar matahari yang akan membantu proses kerja
dari vitamin D di dalam tulang. Penjemuran juga berfungsi untuk menjaga
kesehatan dan keindahan bulunya. Umumnya, Lovebird yang jarang dijemur
akan terlihat kusam, lesu, dan gemuk. Sehingga akan membuat Lovebird
malas untuk berkicau.

G. Masa Mabung

10
Masa Mabung atau merontokkan bulu merupakan hal yang akan
dialami pada setiap unggas. Bagi peternak atau pecinta Lovebird, masa ini
dianggap sebagai masa yang kritis. Karena pada kondisi ini Lovebird akan
lemah dan malas untuk berkicau.14 Menurut Mas Sidiq, salah satu peternak
Lovebird, “Lovebird yang mabung akan mengganti bulunya secara bertahap.
Masa ini biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Lovebird yang
selesai mabung biasanya dicirikan dengan tidak adanya bulu jarum di tubuh
Lovebird.”

“Pada masa ini Lovebird membutuhkan perawatan yang yang lebih


intensif. Pasalnya, Lovebird menjadi lebih pasif dan bahkan berhenti
berkicau. Jika perubahan suhunya tidak diperhatikan, Lovebird yang sedang
mabung akan lebih mudah terserang penyakit. Namun, pada masa ini juga
dianggap sebagai keuntungan bagi pecinta Lovebird, karena saat masa
mabung Lovebird bisa diistirahatkan secara total dengan cara dikerodong
sepanjang hari untuk menjaga suhu lingkungannnya. Selain itu, masa mabung
dapat dimanfaatkan untuk manambah suara burung dengan cara memaster
atau diperdengarkan rekaman suara burung. Karena pada masa ini, burung
cenderung diam sehingga lebih maksimal ketika mendengarkan suara master.”
Tambah Mas Sidiq ketika bercerita.

H. Perkembangbiakan

Ada dua jenis sistem perkawinan pada hewan, yang pertama adalah
monogami, di mana satu individu hanya memiliki satu pasangan dan
poligami, di mana satu individu memiliki lebih dari satu pasangan selama
periode pembiakan. Monogami langka di sebagian besar kelompok hewan
tetapi umum pada burung; lebih dari 90% burung adalah monogami. 15
Beberapa spesies burung, seperti lovebird, pasangan yang dipilih untuk
teman hidup sepanjang tahun hanya satu, namun bisa mencari pasangan yang
baru ketika pasangan yang lama mati.
14
Ibid, hal. 48.
15
Cleveland P. Hickman,Integrated Principles Of Zoologi, (New York: 2007), hal. 604.

11
Sebelum berkembangbiak, hewan akan melakukan perilaku pra
kopulasi atau perilaku sebelum kopulasi, bertujuan menarik pasangannya agar
siap atau mau melakukan kopulasi yang biasanya dilakukan jantan, dengan
bergerak mendekati betina atau menyelisik bulu dan melakukan aktivitas
bercumbu. Pada Lovebird berdasarkan pengamatan, terdapat fenomena
menarik yaitu, pada pasa ini, lovebird jantan lebih banyak mengambil
makanan daripada betina. Makanan yang sudah ditelan oleh jantan kemudian
akan dimuntahkan kembali, kemudian diberikan pada betina dengan
memasukkan paruh satu sama lain dan terlihat sering dilakukan saat perilaku
makan bersama-sama. Dengan demikian, jumlah frekuensi makan lovebird
jantan akan menambah jumlah frekuensi makan betina. Sehingga Lovebird
betina menjadi lebih besar daripada jantan.

Lovebird merupakan hewan pada kelas aves. Kelas ini melakukan


perkembangbiakan secara ovipar atau bertelur. Setelah masa kawin,
Lovebird betina akan cenderung pasif dan menetap di sarangnya untuk
bertelur dan menjaga telurnya, sedangkan Lovebird jantan akan aktif mencari
makanan dan membuat sarangnya. Hal inilah yang membuat lovebird betina
mengalami penambahan berat badan. Sedangkan Lovebird jantan dituntut
untuk bekerja ekstra dalam memenuhi kebutuhan anak dan pasangannya,
sehingga hal tersebut mendorongnya untuk menjadi hewan monogami.

12
DAFTAR PUSTAKA

Cleveland P. Hickman. 2007. Integrated Principles Of Zoologi. New York:


McGraw-Hill Higher Education.
Dina Sari Dewi. 2015. Vol. 3. Karakteristik dan Perilaku Lovebird Jantan dan
Betina Spesies Agapornis fischeri Varian Hijau Standar. Lampung:
Universitas Lampung.
Tri Ari Nurfianto. Pengenalan Jenis Burung Lovebird dengan Menggunakan
Content Based Image Retrival Berbasis Color Histogram. Universitas
Dian Nuswantoro
Yudiantoro. 2011. Lovebird Si Cantik Bersuara Merdu. Jakarta: AgroMedia
Pustaka.

13

Anda mungkin juga menyukai