1
Gambar.1. Lovebird ketika bertengger1
Lovebird merupakan bagian dari genus Agapornis, asal mula kata berasal
dari negara Yunani Agape yang berarti cinta dan Ornis yang berarti burung.
Hewan ini adalah tipe burung yang social atau berkelompok. 2 Lovebird memiliki
kecenderungan untuk menjalin ikatan baik dengan sesama burung Lovebird atau
berinteraksi dengan manusia. Lovebird merupakan tipe burung yang monogamy
atau setia pada pasangan dalam jangka waktu yang lama. Pada spesies Agapornis
fischeri merupakan anggota kelompok monomorpic yakni jantan maupun betina
mempunyai penampilan yang terlihat sama terutama warna pada bulunya.3
2
Lovebird Black-cheeked, dan Masked Lovebird memiliki cincin putih di
sekitar mata mereka. Di Indonesia tipe ini disebut dengan Lovebird kacamata
atau Lovebird clep. Populasi liar Lovebird spesies Fischeri masked berada di
kota-kota di Afrika Timur. Lovebird hibrida memiliki warna coklat
kemerahan pada kepala dan oranye di dada bagian atas dan sedikit mirip
dengan jenis Masked Lovebird.4
B. Taksonomi
Klasifikasi7
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psiaciformes
4
Tri Ari Nurfianto, Pengenalan Jenis Burung Lovebird dengan Menggunakan Content Based
Image Retrival Berbasis Color Histogram, (Universitas Dian Nuswantoro), hal. 2.
5
Dina Sari Dewi, Karakteristik dan Perilaku Lovebird Jantan dan Betina Spesies Agapornis
fischeri Varian Hijau Standar, (Lampung: Universitas Lampung, 2015, Vol. 3), hal. 228
6
Ibid, hal. 228.
7
Yudiantoro, Lovebird Si Cantik Bersuara Merdu, (Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2011), hal. 4.
3
Famili : Psittacidae
Subfamili : Psittacinae
Suku :Psittaculini
Genus : Agapornis
Spesies :
1. Agapornis fischeri
2. Agapornis personatus (Yellow-collared Lovebird alias Masked Lovebird)
3. Agapornis lilianae (Nyasa)
4. Agapornis nigrigenis (Black-cheeked Lovebird)
5. Agapornis roseicollis (Rosy-faced Lovebird alias Peach-faced Lovebird)
6. Agapornis taranta (Black-winged Lovebird alias Abyssinian Lovebird)
7. Agapornis pullarius (Red-headed Lovebird alias Red-faced Lovebird)
8. Agapornis canus (Grey-headed Lovebird alias Madagascar Lovebird)
9. Agapornis swindernianus (Black-collared lovebird)
8
Ibid, hal. 9.
4
Gambar.2. Struktur Morfologi Loverbird9
5
8. Tengkuk atau leher bagian belakang berbulu kuning
9. Punggung berbulu hijau
10. Perut, pada bagian perut terdapat bulu berwarna hijau dan kuning.
10
Dokumentasi Pribadi
6
Gambar.4. Kaki Lovebird11
13. Kaki, pada masing-masing kaki terdapat 4 jari, setiap jari terdapat ruas-
ruas. Pada jari depan yang panjang terdapat 6 ruas, dan jari yang pendek
terdapat 4 ruas. Sedangkan jari pada bagian belang yang panjang terdapat
5 ruas, dan jari yang pendek terdapat 3 ruas.
Jenis kelamin jantan dan betina pada spesies ini sulit dibedakan karena
memiliki warna bulu yang hampir sama. Menurut Mas Sidik, peternak yang
saya temui, untuk membedakan jenis kelaminnya, dapat dilakukan identifikasi
seperti berikut ini.
1. Meraba supit udang di dekat dubur.
Caranya dengan membalikkan tubuh Lovebird dan meraba supit udang
yang berada di dekat dubur. Pada Lovebird jantan, supit udang lebih keras
dan rapat dari pada betina. Cara ini akan lebih akurat jika dilakukan saat
individu memasuki masa kawin, yaitu sekitar 8 bulan.
2. Suara kicauan
Pada Lovebird betina suaranya lebih melengking dan tajam, sedangkan
pada Love Jantan suaranya lebih keras dan parau. Oleh karena itu, yang
11
Dokumentasi Pribadi
7
sering dilombakan kebanyakan berjenis kelamin betina. Hal ini yang
membedakan dengan jenis burung lainnya. Pada jenis burung lainnya
yang memiliki variasi suara yang lebih banyak adalah burung jantan.
3. Bentuk tubuh
Lovebird betina pada umumnya cenderung memiliki tubuh yang kekar
dan besar jika dibandingkan dengan Lovebird jantan.
4. Warna bulu
Lovebird jantan memiliki warna yang lebih terang daripada Lovebird
betina. Namun cara ini dirasa kurang akurat, karena menurut realita yang
ada, warna bulu juga dipengaruhi oleh jenis pakan, iklim, dan letak
geografisnya.
5. Jarak antar kaki
Umumnya, Lovebird betina ketika bertengger, jarak antar kaki lebih
lebar daripada Lovebird jantan.
6. Bentuk ekor
Lovebird betina memiliki ekor dengan bentuk lebih rata. Sedangkan
ekor jantan berbentuk lebih lancip atau meruncing kearah belakang.
E. Ukuran Lovebird
8
makanan yang diterima tubuh kemungkinan juga meningkat. Kemudian
makanan tersebut ditimbun di dalam tubuh dalam bentuk lemak.
12
Dokementasi Pribadi
13
Ibid, hal. 40.
9
menyediakan sejumlah pakan utama seperti biji-bijian dan kacang-kacangan
yang mengandung protein dan karbohidrat, dan pakan tambahan berupa
sayuran seperti kangkung dan buah seperti wortel yang mengandung vitamin
dan mineral.
Selain memberikan makanan yang bergizi, peternak juga menyediakan
pasir dan kerikil kecil. Seperti jenis aves yang lain, pasir dan kerikil ini akan
dimakan oleh si burung untuk membantu proses pencernaannya.
Minuman untuk Lovebird harus berupa air bersih dan matang. Sehingga
peternak biasanya mengganti air minum Lovebird setiap hari supaya tidak ada
bakteri dan jamur yang bisa mengganggu kesehatan Lovebird itu sendiri.
Penggantian air minum dilakukan setelah selesai memandikan dan
membersihkan kandangnya.
Cara memandikan Lovebird bervariasi, ada yang memandikannya
dengan cara disemprot menggunakan semprotan, dan ada pula yang
menggunakan wadah (cepuk) yang ditaruh di dalam sangkar, lalu Lovebird
dibiarkan mandi sendiri. Setelah selesai mandi, Lovebird biasanya dijemur
dibawah sinar matahari. Waktu yan tepat sekitar jam 07.00-10.00 pagi saat
panas matahari belum terlalu menyengat. Lama penjemurannya bervariasi,
tergantung kebiasaan pemilik, umumnya sekitar 1-3 jam. Setelah dijemur,
Lovebird diletakkan di tempat teduh.
Selain untuk mengeringkan bulunya setelah dimandikan, penjemuran ini
sangat penting untuk membantu proses metabolisme Lovebird. Karena
Lovebird akan menyerap sinar matahari yang akan membantu proses kerja
dari vitamin D di dalam tulang. Penjemuran juga berfungsi untuk menjaga
kesehatan dan keindahan bulunya. Umumnya, Lovebird yang jarang dijemur
akan terlihat kusam, lesu, dan gemuk. Sehingga akan membuat Lovebird
malas untuk berkicau.
G. Masa Mabung
10
Masa Mabung atau merontokkan bulu merupakan hal yang akan
dialami pada setiap unggas. Bagi peternak atau pecinta Lovebird, masa ini
dianggap sebagai masa yang kritis. Karena pada kondisi ini Lovebird akan
lemah dan malas untuk berkicau.14 Menurut Mas Sidiq, salah satu peternak
Lovebird, “Lovebird yang mabung akan mengganti bulunya secara bertahap.
Masa ini biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Lovebird yang
selesai mabung biasanya dicirikan dengan tidak adanya bulu jarum di tubuh
Lovebird.”
H. Perkembangbiakan
Ada dua jenis sistem perkawinan pada hewan, yang pertama adalah
monogami, di mana satu individu hanya memiliki satu pasangan dan
poligami, di mana satu individu memiliki lebih dari satu pasangan selama
periode pembiakan. Monogami langka di sebagian besar kelompok hewan
tetapi umum pada burung; lebih dari 90% burung adalah monogami. 15
Beberapa spesies burung, seperti lovebird, pasangan yang dipilih untuk
teman hidup sepanjang tahun hanya satu, namun bisa mencari pasangan yang
baru ketika pasangan yang lama mati.
14
Ibid, hal. 48.
15
Cleveland P. Hickman,Integrated Principles Of Zoologi, (New York: 2007), hal. 604.
11
Sebelum berkembangbiak, hewan akan melakukan perilaku pra
kopulasi atau perilaku sebelum kopulasi, bertujuan menarik pasangannya agar
siap atau mau melakukan kopulasi yang biasanya dilakukan jantan, dengan
bergerak mendekati betina atau menyelisik bulu dan melakukan aktivitas
bercumbu. Pada Lovebird berdasarkan pengamatan, terdapat fenomena
menarik yaitu, pada pasa ini, lovebird jantan lebih banyak mengambil
makanan daripada betina. Makanan yang sudah ditelan oleh jantan kemudian
akan dimuntahkan kembali, kemudian diberikan pada betina dengan
memasukkan paruh satu sama lain dan terlihat sering dilakukan saat perilaku
makan bersama-sama. Dengan demikian, jumlah frekuensi makan lovebird
jantan akan menambah jumlah frekuensi makan betina. Sehingga Lovebird
betina menjadi lebih besar daripada jantan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13