Anda di halaman 1dari 13

PRAKARYA

MAKALAH
BURUNG LOVEBIRD (BURUNG CINTA)

Disusun oleh
Kelomopok :
Chelsia Melani Putri
Haira Gustin
Kustanti
Nina Nurlaela
Tia Listiyani
Vina

SMP NEGERI 2 CIMARGA


Jl. Leuwidamar Km. 17 Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak Provinsi Banten
Tahun ajaran 2022-2023
Kata Pengantar

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cimarga, 27 Oktober 2022

Penulis
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan Masalah..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Burung Lovebird.......................................................................
2.2 Habitat Burung lovebird.............................................................................
2.3 Jenis-jenis Burung Lovebird.......................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Burung merupakan hewan bertulang belakang (verterbrata) yang memiliki


paruh, bulu, sayap dan berkaki dua, walaupun kebanyakan burung mampu terbang
terdapat beberapa spesies burung yang tidak bisa terbang. Burung termasuk hewan
hemoterma, yaitu hewan yang berdarah panas yang memelihara suhu tubuh
sehingga tetap dapat aktif walau di cuaca dingin dan burung berkembang biak
dengan cara bertelur. Semua jenis burung merupakan hewan yang berkembang
biak dengan cara bertelur.

Burung bertelur setelah itu induk burung mulai mengerami telurnya


kurang lebih sampai 21 hari hingga anaknya menetas. Sebagian burung
menempati berbagai lokasi sementara burung umum yang lainnya menempati
tempat yang khusus dihabitatnya atau berdasarkan letak jenis makanannya berada.
Burung pada umumnya dipelihara karena memiliki suara dan kondisi fisik yang
menarik. Burung merupakan hewan yang dapat memberikan kepuasan terhadap
pemiliknya karena dapat memberikan suasana alami yang menyenangkan.

Di Indonesia burung bukan lagi hal aneh untuk dijadikan hewan


peliharaan. Semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap burung, banyak
pula burung yang dijadikan hewan peliharaan. Salah satunya yaitu burung
Lovebird, burung Lovebird dijadikan hewan peliharaan karena saat ini sedang
ramainya burung Lovebird diberbagai daerah di Indonesia. Sebelum memutuskan
untuk memelihara burung Lovebird sebagai hewan peliharaan terdapat beberapa
hal yang perlu diketahui oleh calon pemelihara yaitu tujuan memelihara burung
tersebut. Burung tersebut sekedar dijadikan hewan peliharaan dirumah atau
memelihara burung supaya dapat diikutsertakan dalam ajang perlombaan.

Faktor ini menjadi sangat penting karena dengan tujuan yang berbeda
maka spesifikasi dan anggaran yang dikeluarkan untuk membeli burung tersebut
akan berbeda. Harus dipastikan mendapatkan burung sesuai dengan apa yang
diinginkan, untuk burung yang akan dipelihara dirumahan bisa didapatkan di
tempat-tempat seperti pasar burung atau hewan, bisa juga dari seseorang
penangkar burung untuk mendapatkan harga yang murah dan terjangkau. Berbeda
dengan burung yang akan diikutsertakan dalam perlombaan seseorang dianjurkan
untuk mencari informasi mengenai tempat atau penangkar yang memiliki garansi
dari kualitas burung yang dijualnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan burung lovebird?
2. Bagaimana habitat burung lovebird?
3. Apa saja jenis-jenis burung lovebird?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui dan memahami penjelasan tentang burung lovebird
2. Untuk mengetahui dan memahami habitat burung lovebird
3. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis burung lovebird

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Burung Lovebird


Burung lovebird atau biasa di sebut burung cinta adalah satu dari sembilan
burung jenis spesies genus Agapornis (dari bahasa Yunani "agape" yang berarti
"cinta" dan "ornis" yang berarti "burung"). Mereka adalah burung yang berukuran
kecil, antara 13 sampai 17 cm dengan berat 40 hingga 60 gram, dan bersifat sosial.
Delapan dari spesies ini berasal dari Afrika, sementara spesies burung cinta kepala
abu-abu berasal dari Madagaskar. Nama mereka berasal dari kelakuan yang umum
diamati bahwa sepasang burung cinta akan duduk berdekatan dan saling
menyayangi satu sama lain. Sifat pasangan burung cinta adalah monogami di alam
bebas. Umur hidup rata-rata mereka adalah 10 sampai 15 tahun. Di Indonesia,
paling banyak ditemukan di Papua dan ditemukan juga di Sumatera Utara. Burung
cinta secara umum mempunyai tinggi 13 sampai 17 cm dan berat sekitar 40
sampai 60 gram, berekor pendek dan berparuh besar.

Beraktifitas bersama dalam kelompok atau keluarganya, dan akan berpisah


ketika masa kawin untuk berpasang-pasangan. Lovebird bersarang di
lubanglubang pohon atau dari sarang burung yang telah ditinggalkan oleh burung
lain. Burung ini lebih suka pada habitat dataran tinggi atau perbukitan yang
banyak rumput dan dekat dengan sumber mata air. Apabila saat musim kemarau
yang berkepanjangan, burung ini akan berpindah habitat. Burung Lovebird
berkembang biak dengan cara bertelur. Dalam setiap perkawinan burung ini
bertelur 3-6 butir, telur akan dierami selama 22 hari. Setelah menetas anak burung
Lovebird akan meninggalkan sarangnya setelah 4-5 minggu.

Pada habitat aslinya burung Lovebird merupakan hewan omnivora, hewan


ini memakan biji-bijian, sayuran, buah-buahan, bahkan ada beberapa yang
memakan serangga untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Burung ini sangat jarang
mencari makan dan minum ditanah, burung ini memanfaatkan embun atau air
hujan yang tertahan diatas daun.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Psittaciformes

Famili: Psittacidae

Upafamili: Psittacinae

Bangsa: Psittaculini

Agapornis
Genus:
Selby, 1836

2.2 Habitat Burung Lovebird

Setiap mahluk hidup memiliki tempat untuk ditempati, tempat itu memiliki
banyak fungsi untuk kelangsungan hidup mereka. Habitat merupakan lingkungan
fisik disekeliling populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan
oleh spesies tersebut untuk tempat tinggal dan berkembang biak. Menurut
Clements dan Shelford (1939). Burung memiliki habitat yang secara tidak
langsung dapat mempengaruhi karakteristiknya, banyak sekali habitat yang
digunakan untuk tempat tinggal dan berkembang biak seekor burung.

1. Hutan
Burung yang hidup dihabitat ini biasanya burung yang memiliki suara
bagus dan kencang, hal itu bertujuan untuk menarik pasangannya agar
dapat berkembang biak.
2. Savana
Burung yang hidup dihabitat ini burung yang hidupnya berkelompok yang
bertujuan untuk memudahkan mereka dalam mencari pakan dan
melindungi mereka dari pemangsa.
3. Sungai
Burung ini biasanya menempati habitat sungai yang airnya tidak terlalu
dalam dan deras untuk memudahkan mereka mencari pakan.
4. Gua
Burung ini biasanya menjadikan gua sebagai tempat tinggal saja karena
kondisi tempat yang gelap dan tidak sering dijumpai, sedangkan untuk
mencari pakan mereka tetap akan keluar dari gua tersebut.
5. Pantai
Habitat ini biasanya dihuni oleh burung yang memiliki paruh panjang
dikarenakan daerahnya yang biasa berlumpur, hal itu bertujuan untuk
memudahkan mereka dalam mencari pakan. Burung dihabitat ini hidup
dengan cara berkelompok.

2.3 Jenis-Jenis Burung Lovebird

1. Black-Masked Lovebird (Agapornis personata


Black-Masked Lovebird (Agapornis personata) adalah jenis lovebird
berasal dari tanzania dan ada juga yang ditemukan di Burundi dan Kenya.
Jenis love bird ini banyak ditemukan dengan warna hijau walaupun ada juga
yang berwarna biru, memiliki bulu berwarna hitam yang menutupi bagian
muka sehingga seperti topeng, memiliki paruh berwarna merah bulu dada
berwarna kuning, pada matanya terdapat lingkaran berwarna putih serta
ukuran tubuhnya sekitar 15 cm.

2. Fischer’s Lovebird (Agapornis fischeri)


Fischer’s Lovebird (Agapornis fischeri) adalah jenis love bird berasal
bagian selatan danau Victoria, Tanzania utara. Jenis ini memiliki ukuran
badan sekitar 14-15 cm, pada umumnya warna bulu pada jenis ini berwarna
hijau, pada bagian bawah, pipi, dahi berwarna lebih kekuningan, dan pada
bagian kerongkongan berwarna merah orange,dikepala berwarna hijau pudar,
dada dan kerah leher berwarna kuning,ekor berwarna hijau dan biru muda
pada bagian atas ekor, warna biru dan hijau pada bagian sayap bawah, kakinya
berwarna abu-abu, paruhnya berwarna merah, dan berwarna putih melingkar
dibagian mata, serta iris pada mata berwarna coklat.

3. Lilian’s Lovebird/ Nyasa Lovebird (Agapornis lilianae)


Lilian’s Lovebird/ Nyasa Lovebird (Agapornis lilianae) adalah jenis love
bird yang berasal dari Malawi. Dengan ciri-ciri bulu umumnya berwarna
hijau, berwarna lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan tunggir, pada
bagian dahi dan kerongkongan berwarna merah oranye dan menjadi warna
merah muda kekuning-kuningan pada bagian mahkota, lorus, pipi dan bagian
atas dada, bulu ekor berwarna hijau, lingkar di sekeliling mata berwarna putih,
paruh berwarna merah tua , iris berwarna cokelat kemerahan tua, kaki
berwarna coklat keabu-abuan.

4. Black-cheeked Lovebird (Agapornis nigrigenis)


Black-cheeked Lovebird (Agapornis nigrigenis) adalah jenis love bird
yang berasal dari Zambia dan Zimbabwe. Jenis love bird ini memiliki warna
hitam di bagian pipinya dan memiliki warna hijau yang mendominasi pada
tubuhnya, di bagian leher dan kepala berwarna coklat, bagian dada berwarna
orange, bagian depan kepala berwarna coklat kemerahan, paruhnya berwarna
merah, serta memiliki lingkaran putih pada bagian mata.

5. Peach-faced Lovebird (Agapornis roseicollis)


Peach-faced Lovebird (Agapornis roseicollis) adalah jenis love bird yang
berasal dari daerah kering di barat daya Afrika seperti Gurun Namibia. Jenis
ini umumnya memiliki bulu berwarna hijau, berwarna lebih kuning di tubuh
bagian bawah, bulu dahi dan belakang mata berwarna merah. Pipi, lorus,
kerongkongan dan bagian atas dada berwarna merah muda. Tunggir berwarna
biru terang, di bagian bawah sayap bulu berwarna hijau dengan sedikit warna
biru, ekor bagian atas memiliki bulu berwarna hijau, bagian bawah berwarna
kebiruan, bagian paruh berwarna kuning gading,  iris mata berwarna cokelat
tua serta kaki berwarna abu-abu.

6. Black-winged Lovebird/Abyssinian Lovebird (Agapornis taranta)


Black-winged Lovebird/Abyssinian Lovebird (Agapornis taranta) adalah
spesies love bird yang berasal dari Eritera selatan hingga Ethiopia selatan.
Warna bulu pada spesies ini pada umumnya berwarna hijau dengan paruh
merah, dan memiliki beberapa helai bulu berwarna hitam pada bagian sayap.
Pada burung jantan terdapat warna merah pada bagian depan kepala
sedangkan betina keseluruhan berwarna hijau.

7. Red-faced Lovebird (Agapornis pullarius)


Red-faced Lovebird (Agapornis pullarius) adalah jenis love bird yang
berasal dari daerah Afrika bagian tengah. pada umumnya bulu pada spesies ini
berwarna hijau dengan leher daian atas dan kepala berwarna merah.pada
burung jantan warna merah di kepala lebih banyak daripada betinanya begitu
pula dengan paruhnya, paruh jantan lebih gelap daripada betinanya.

8. Grey-headed Lovebird/Madagascar Lovebird (Agapornis canus)


Grey-headed Lovebird/Madagascar Lovebird (Agapornis canus) adalah
jenis love bird yang berasal dari  Madagaskar. Pada umumnya bulu pada jenis
ini berwarna hijau dengan warna hijau yang lebih gelap pada bagian
punggung, paruh berwarna kelabu muda. Pada jantan warna abu-abu terdapat
pada bagian leher hingga kepala.

9. Black-collared Lovebird/Swindern’s Lovebird (Agapornis swindernianus)


Black-collared Lovebird/Swindern’s Lovebird (Agapornis swindernianus)
adalah jenis love bird yang berasal dari daerah bagian khatulistiwa Afrika.
Bulu pada jenis ini pada umumnya berwarna hijau dengan warna coklat di
bagian leher dan warna hitam pada leher bagian belakang, serta paruhnya
berwarna abu-abu tua hingga hitam.

BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Burung lovebird atau biasa di sebut burung cinta adalah satu dari sembilan
burung jenis spesies genus Agapornis (dari bahasa Yunani "agape" yang
berarti "cinta" dan "ornis" yang berarti "burung"). Mereka adalah burung yang
berukuran kecil, antara 13 sampai 17 cm dengan berat 40 hingga 60 gram, dan
bersifat sosial. Delapan dari spesies ini berasal dari Afrika, sementara spesies
burung cinta kepala abu-abu berasal dari Madagaskar.

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu dan menajdi


referensi untuk pembaca,mohon maaf jika dalam peanulisan makalah ini yang
kurang sempurna ,penlis berharap kedepannya akan lebih baik lagi.

Daftar Pustaka
 https://www.faunadanflora.com/lovebird-penjelasan-klasifikasi-dan-
jenisnya/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Burung_cinta#Deskripsi
 https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/767/8/UNIKOM_Ilham
%20Aryana_12.%20Bab%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai