Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEARIFAN BUDAYA MELAYU RIAU


Disusun oleh :
• Chandra Maulana Pratama
• Irma Setiani
• Shofi Yatur Rohma
• Tasya Gracia

SMA NEGERI 11 PEKANBARU


ANGKATAN 2022/2023
( XI MIPA 2 / KELOMPOK 8 )
DAFTAR ISI

• KATA PENGANTAR
• DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
• 1.1 LATAR BELAKANG
• 1.2 RUMUS MASALAH
• 1.3 TUJUAN PENELITIAN
• 1.4 MANFAAT PENELITIAN

BAB II PEMBAHASAN
• 2.1 PENGERTIAN BURUNG PUNAI
• 2.2 PERKEMBANGAN BURUNG PUNAI
• 2.3 SPESIES BURUNG PUNAI
• 2.4 POPULASI BURUNG PUNAI
• 2.5 CARA MELESTARIKAN BURUNG PUNAI

BAB III PENUTUP


• 3.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSAKA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga kami dari Kelompok 8 (“Fauna”) dapat menyelesaikan
tugas ini. Makalah yang berjudul “Kearifan Budaya Melayu Di
Riau” dengan tepat waktu.
Makalah susun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran
Budaya Melayu Riau. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang burung punai bagi para pembaca
dan juga bagi kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ade
Wulandari selaku guru Mata Pelajaran Budaya Melayu Riau.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada anggota kelompok
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 31 Juli 2021

Kelompok 8 “FAUNA”
BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Burung punai termasuk jenis burung yang akrab
dengan manusia. Punai tidak hanya dipelihara
sebagai satwa kesayangan, yaitu sebagai ternak
hias dan adu kicauan burung merdu. Populasi
burung punai di Riau sudah mulai susah di jumpai
dan semakin mengkhawatirkan. Untuk
mendapatkan populasi burung tersebut hanya
tinggal beberapa ekor saja. Itu pun hanya di
daerah-daerah tertentu. Mungkin populasi burung
punai yang semakin langka disebabkan oleh
masyarakat Riau khususnya di Kota Bagan-siapiapi,
dan berbagai kecamatan di Kabupaten Rohil serta
Kabupaten Pelalawan yang mengkonsumsi burung
punai (Green Pigeon) sebagai kebutuhan makanan
sehari-hari. Masyarakat menangkap burung punai
dengan cara menggunakan jaring atau getah
pohon.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
A.Bagaimana habitat Kehidupan Burung Punai?
B. perkembangbiakan serta cara melestarikan burung punai?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
A.Untuk mengetahui habitat dan kehidupan burung punai
B.Memahami bagaimana perkembangbiakan serta cara
melestarikan burung punai.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Memberikan informasi tentang populasi serta
perilaku masyarakat Riau terhadap populasi burung punai
berdasarkan hasil penelitian.Dan penenelitian ini diharapkan
juga dapat digunakan untuk bahan penelitian selanjutnya

BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BURUNG PUNAI
Punai (bahasa Inggris: Green Pigeon) adalah genus
burung berukuran sedang hingga besar yang
tergolong famili Columbidae dan bersaudara dekat
dengan merpati. Punai termasuk burung arboreal
yang beraktivitas di atas pohon, memamakan buah-
buahan
2.2 PERKEMBANGAN BURUNG PUNAI

Perkembangbiakan Burung Punai


Burung punai memiliki bentuk tubuh yang padat
gemuk dengan paruh pendek dan kuat untuk
memakan buah-buahan dan biji-bijian. Burung
tersebut bersarang di atas tanah, pohon atau semak
dengan sarang berbentuk panggung dari ranting-
ranting pohon kering untuk meletakkan telurnya
yang berwarna putih sebanyak 1-2 butir. Di daerah,
Kabupaten Pelalawan, Riau. Perkembangbiakan jenis
burung punai dipengaruhi oleh ketersedian pangan,
di hutan hutan adat riau,
Hutan adat imbo putuih, dan hutan adat ghimbo
lidah. Aktivitas makan burung punai lebih banyak
dilakukan secara berkelompok dengan mendatangi
pohon yang sedang berbuah dan dimulai pada saat
matahari terbit dan kembali ke tempat pohon untuk
tidur pada petang, Pakan utama burung punai adalah
biji-bijian yang berasal dari rerumputan di tanah dan
buah-buahan yang berasal dari pohon-pohonan.

2.3 SPESIES BURUNG PUNAI


1. Punai bakau, cinnamon-headed green-pigeon
(treron fulvicollis)
2. Punai besar, large green-pigeon (treron capellei)
3. flores, flores green pigeon (treron floris)
4. Punai gading, pink-necked green-pigeon (treron
vernans)
5. Punai gagak, wedge-tailed green-pigeon (treron
sphenurus)
6. Punai kecil, little green pigeon (treron olax)
7. Punai lengguak, thick-billed green-pigeon (treron
curvirostra)
8. Punai penganten, grey-cheeked green pigeon
(treron griseicauda)
9. Punai salung, sumatran green-pigeon (treron
oxyurus)
10. Punai siam, orange-breasted green-pigeon
(treron bicinctus)
11. Punai sumba, sumba green-pigeon (treron
teysmannii)
12. Punai timor, timor green pigeon (treron
psittaceus)
13. Punai pomadora, buru green pigeon (treron
aromaticus)
2.4 POPULASI BURUNG PUNAI

Burung punai yang dijumpai di Kabupaten


Pelalawan, Riau, yaitu Burung Punai Kecil (T. Olax
Temminck), Punai dada jingga (T. Bicincta Jerdon),
dan Punai tanah (Chalcophaps indica L). Sampai
saat ini populasi burung punai cenderung
menurun. Perilaku hidupnya yang berkelompok
menyebabkan burung ini mudah dijerat dan atau
ditembak dengan senapan angin. Populasi burung
punai yang semakin langka disebabkan oleh
masyarakat, daging burung yang umumnya
berbulu warna hijau tersebut biasa dikonsumsi
sebagai lauk. Di olah sebagai burung punai goreng,
burung punai sambal, burung punai gulai, dan lain-
lain. Rasa daging burung punai ini manis. Sebab
itu, peminat Burung Punai juga banyak.

2.5 . CARA MELESTARIKAN BURUNG PUNAI


1. Penangkaran di Lokasi Perlindungan
2. Memberi perawatan terbaik
3. Mengembangbiakan
4. Tidak memburunya
5.Tidak merusak populasi
6.Tidak mencemari habitatnya
7. Menyerahkan kepada lingkungan margasatwa

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
1. Burung Punai, burung ini banyak terdapat di
Pelalawan, Riau dan memiliki keindahan serta
kemolekan yang unik. Burung ini termasuk burung
langka karena maraknya penangkapan burung untuk
kebutuhan sehari hari.
2. Di hutan adat ghimbo, hutan adat imbo putih, dan
hutan adat riau, di sana burung punai, hidup secara
berkelompok mereka menyukai hidup di dalam
hutan, karena banyaknya persediaan buah-buahan,
dan biji-bijian.
3. Habitat asli burung punai/walik (Treron,
Platinopus) berupa hutan hujan dataran rendah,
hutan hujan dataran tinggi, sempadan sungai,
mangrove, savana, hutan rawa, daerah pinggiran
hutan, daerah pertanian, semak belukar, lahan hutan
terbuka dan perkotaan dari ketinggian di atas
permukaan air laut.
4. Perilaku sosial burung punai diantaranya adalah
berkelompok, perkawinan monogamous, dan
berkomunikasi pada Saat perkawinan serta
mempertahankan Teritori sarangnya.

Sumber ; wikipedia.

Anda mungkin juga menyukai